Anda di halaman 1dari 9

Program Pemberian Makanan Tambahan

Pemulihan Bagi Balita Gizi Kurang


REYNARDO KURNIA HADIYANTO PURBA 1608010051
MARIA CHRISTI HALA TOKAN 1608010052
HANDRIANUS MAYESTUS BUNTANUS 1608010053
ELIZA PRINCILA UTAMI PAKAENONI 1608010054
YOSEPH MARIANO APRIO NGGA 1608010055
SWIDY FRANSIN AMELIA MULLIK 1608010056
MARIA YULIA ROSARI SARYONO 1608010057
VERENTIKA PUTRI TANOF 1608010058
GARY EFRAIM GIRSANG 1608010059
REZKI MAY NAFI 1608010060
JESSICA ALLO 1608010061
BALTHASAR KRISTOFORUS MANEK 1608010062
WILLIAM LIE 1608010063
MARIA CHRISDIANNE WULAN BUNGANAEN 1608010064
MARIA JOZILYN BRIA SERAN 1608010065
Tujuan Program
Pemberian makanan tambahan bertujuan untuk memperbaiki keadaan gizi pada anak
golongan rawan gizi yang menderita gizi buruk, dan diberikan dengan kriteria anak balita yang
dua kali berturut-turut tidak naik timbangannya serta yang berat badannya pada KMS terletak
dibawah garis merah.

Program PMT dilaksanakan sebagai bentuk intervensi gizi dengan tujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan status gizi, khususnya pada kelompok resiko tinggi
yaitu bayi, balita, ibu hamil, ibu nifas yang menderita KEK (Depkes RI, 2010).

Menyediakan energi, protein, dan mikronutrien yang cukup untuk menutupi kekurangan
energi dan nutrisi anak, sehingga bersama-sama dengan ASI, mereka memenuhi semua
kebutuhannya
Sasaran Program
• Balita gizi kurang atau kurus usia 6-59 bulan termasuk balita dengan Bawah Garis
Merah (BGM) dari keluarga miskin menjadi sasaran prioritas penerima PMT
Pemulihan.

Cara Penentuan Sasaran :


Sasaran dipilih melalui hasil penimbangan bulanan di Posyandu
dengan urutan prioritas dan kriteria sebagai berikut :
1. Balita yang dalam pemulihan pasca perawatan gizi buruk di
TFC/Pusat Pemulihan Gizi/Puskesmas Perawatan atau RS
2. Balita kurus dan berat badannya tidak naik dua kali
berturutturut (2 T)
3. Balita kurus
4. Balita Bawah Garis Merah (BGM)

Balita dengan kriteria tersebut di atas, perlu dikonfirmasi kepada Tenaga Pelaksana Gizi atau
petugas puskesmas, guna menentukan sasaran penerima PMT Pemulihan.
Indikator Program

Melihat peningkatan status gizi berdasarkan penimbangan berat badan


BB/TB dan BB/U.
Target Program

Informasi tentang kegiatan pelaksanaan program atau hasil kerja


sesuai/tidak kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan yakni
memperbaiki keadaan gizi.
Aktivitas Kunci Dalam Program
• PMT pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sekaligus sebagai pembelajaran bagi
ibu dari balita sasaran. PMT pemulihan diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan lokal.
Hanya dikonsumsi oleh balita gizi buruk dan sebagai tambahan makanan sehari-hari bukan sebagai
makanan pengganti makanan utama.
• Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan lokal. Jika bahan lokal terbatas dapat
digunakan makanan pabrikan yang tersedia di wilayah setempat dengan memperhatikan kemasan, label
dan masa kadaluarsa untuk keamanan pangan. Diuatamakan berupa sumber protein hewani dan nabati serta
sumber vitamin dan mineral terutama berasaal dari sayur dan buah. PMT pemulihan ini diberikan sekali
dalam satu hari selama 90 hari berturut-turut atau 3 bulan.
• Makanan tambahan pemulihan dapat berupa pabrikan dan lokal. PMT pemulihan pabrikan merupakan
yaitu makanan pendamping ASI dalam bentuk biskuit yang mengandung 10 vitamin dan 7 mineral. Biskuit
hanya untuk anak usia 12 – 24 bulan melalui pengadaan Departemen Bina Gizi Masyarakat Depkes RI,
dengan nilai gizi : energi total 180 kkal, lemak 6 gram, protein 3 gr. Jumlah persajinya mengandung 29 gr
karbohidrat total, 2 gr serat pangan, 8 gr gula dan 120 mg natrium.

Sedangkan PMT pemulihan berbasis bahan makanan lokal ada dua jenis yanitu berupa Makanan Pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI) untuk bayi dan anak usia 6 – 23 bulan ) dan makanan tambahan untuk pemulihan anak balita 24-59 bulan
berupa makanan keluarga.
Aktivitas Kunci Dalam Program
Pemberian makanan tambahan disertai dengan masak bersama, dimana makanan tambahan
pemulihan disiapkan dan dimasak oleh kader bersama ibu anak sasaran di rumah kader atau tempat
lain sesuai kesepakatan.

Makanan tambahan pemulihan yang dihidangkan dapat berupa 1 porsi makanan lauk atau
makanan selingan dan buah.

Hari masak: Selagi ibu memberi makan pada anak, kader akan memberikan penyuluhan tentang makanan
dan manfaatnya.

Waktu pemberian dapat disesuaikan dengan interval tertentu sesuai kesepakatan. apabila ibu
dan balita sasaran tidak hadir, kader mengantar makanan tambahan pemulihan ke rumah
tersebut

Jumlah hari makan adalah 90 hari (HMA) yang dilakukan berturut-turut


Daftar Pustaka
• Jurnal Evaluasi Program PMT-P Pada Balita BGM Tahun 2013
• Evaluasi Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Untuk Balita
Gizi Buruk Di Puskesmas Andong Kabupaten Boyolali Universitas Negeri
Semarang 2016
• Infant and Young Child Feeding: Model Chapter for Textbooks for Medical
Students and Allied Health Professionals. Geneva: World Health
Organization; 2009. SESSION 3, Complementary feeding. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK148957
• Buku Panduan Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan
Bagi Balita Gizi Kurang (Bantuan Operasional Kesehatan) Tahun 2011.

Anda mungkin juga menyukai