Program PMT dilaksanakan sebagai bentuk intervensi gizi dengan tujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan status gizi, khususnya pada kelompok resiko tinggi
yaitu bayi, balita, ibu hamil, ibu nifas yang menderita KEK (Depkes RI, 2010).
Menyediakan energi, protein, dan mikronutrien yang cukup untuk menutupi kekurangan
energi dan nutrisi anak, sehingga bersama-sama dengan ASI, mereka memenuhi semua
kebutuhannya
Sasaran Program
• Balita gizi kurang atau kurus usia 6-59 bulan termasuk balita dengan Bawah Garis
Merah (BGM) dari keluarga miskin menjadi sasaran prioritas penerima PMT
Pemulihan.
Balita dengan kriteria tersebut di atas, perlu dikonfirmasi kepada Tenaga Pelaksana Gizi atau
petugas puskesmas, guna menentukan sasaran penerima PMT Pemulihan.
Indikator Program
Sedangkan PMT pemulihan berbasis bahan makanan lokal ada dua jenis yanitu berupa Makanan Pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI) untuk bayi dan anak usia 6 – 23 bulan ) dan makanan tambahan untuk pemulihan anak balita 24-59 bulan
berupa makanan keluarga.
Aktivitas Kunci Dalam Program
Pemberian makanan tambahan disertai dengan masak bersama, dimana makanan tambahan
pemulihan disiapkan dan dimasak oleh kader bersama ibu anak sasaran di rumah kader atau tempat
lain sesuai kesepakatan.
Makanan tambahan pemulihan yang dihidangkan dapat berupa 1 porsi makanan lauk atau
makanan selingan dan buah.
Hari masak: Selagi ibu memberi makan pada anak, kader akan memberikan penyuluhan tentang makanan
dan manfaatnya.
Waktu pemberian dapat disesuaikan dengan interval tertentu sesuai kesepakatan. apabila ibu
dan balita sasaran tidak hadir, kader mengantar makanan tambahan pemulihan ke rumah
tersebut