A. Tujuan Umum
Modul ini menguraikan tentang proses dan asuhan yang diberikan pada
pemeriksaan fisik paru dan saluran pernapasan. Disini dijelaskan tentang
BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI anamnesis, pemeriksaan fisis paru.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
JANUARI 2011
B. Tujan Khusus • Melakukan inspeksi kepala, leher dan dada serrta ekstremitas.
Inspeksi dinding dada dalam keadaan statis dan dinamis
Pada akhir pembelajaran modul diharapkan peserta didik mampu • Melakukan palpasi untuk mendapatkan kelainan secara palpasi
melakukan anamnesis yang baik, melakukan pemeriksaan fisis paru • Melakukan perkusi pada dinding dada
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi secara benar • Melakukan auskultasi dengan memakai stetoskop.
Modul ini dibuat untuk para mahasiswa untuk mencapai kemampuan tertentu
didalam pemeriksaan sistem respirasi. Dengan mempelajari modul ini mahasiswa
diharapkan akan mempunyai kemampuan dalam melakukan anamnesi dan Gambar 39. Anatomi paru
pemeriksaan fisis pada berbagai macam kelaianan paru dan saluran pernapasan.
Rongga dada dibentuk oleh susunan tulang dan otot yang terdiri dari :
- clavicula
Anatomi paru dan saluran pernapasan
- sternum
• Saluran nafas bagian atas terdiri dari : - costae
- oroparing - Scapula
- laring - Vetebrae Thoracalis
• Saluran nafas bagian bawah terdiri dari : - Otot-otot dinding dada
- Trakea - Otot diafaragma
- Bronkus utama kiri dan kanan
- Bronkus
Besar rongga dada bervariasi, pada orang dewasa diameter anterior – posterior lebih 3. Flat chest kelaian bentuk rongga dada dimana diameter anteriorpasterior
kecil dari diameter transversal. memendek.
etiologi : bilateral pleuro pulmonary fibrosis.
A B
Gambar .A. Flat chest, B. Barrel chest
4.Barrel chest (Thorax emfisematous) adalah kelaian bentuk rongga dada dimana
A B diameter anteriorposterior memanjang, sehingga iga-iga mendatar, sela iga
melebar, sudut epigastrium tumpul dan diafragma mendatar. Kelaian ini dapat
Gambar . A. Pigeon chest , B Funnel chest ditemukan pada Penyakit Paru Obstruktif kronik (PPOK)
2. Funnel chest bagian distal dari sternum terdorong ke dalam atau mencekung
disebabkan oleh rickettsia atau kelainan kongenital.
RESONANCE Loud/low/long Paru normal, bronkitis kronik Untuk mendengar suara nafas perhatikan intensitas, durasi dan pitch (nada) dari
inspirasi dibandingkan dengan ekspirasi.
Vesikuler
Pada pernafasan vesikuler, suara inspirasi lebih keras, lebih panjang dan
pitchnya (nada) lebih tinggi dari suara ekspirasi. Suara vesikuler terdengar hampir
diseluruh lapangan paru. Suara vesikuler dapat mengeras pada orang kurus atau post
“exercise” dan melemah pada orang gemuk atau pada penyakit-penyakit tertentu.
Trakeal
Pada pernafasan trakeal suara ekspirasi, intensitasnya lebih keras, durasinya
hampir sama panjang dan nadanya lebih tinggi dari suara inspirasi Terdapat pada
daerah trakea. Gambar 5. Berbagai lokasi tempat pemeriksaan suara nafas
Bronkial
Pernafasan bronkial ditandai oleh ekspirasi yang lebih keras, lebih lama dan
nadanya lebih tinggi dibanding ekspirasi. Normal didapatkan pada daerah supra Jenis pernafasan lain :
sternal. Pada keadaan patologis pernafasan bronkial disebabkan oleh pemadatan dari
parenkim paru seperti pada pneumonia dan kompresive atelektase. 1. Asmatis yaitu pernafasan dengan ekspirasi yang memanjang disertai bunyi yang
menciut (mengi) atau wheezing didapat pada penderita asma bronchial.
Bronkovesikuler 2. Amphoric sounds : suara nafas yang berasal dari caverne atau pneumotorax
dengan fistel yang terbuka seperti mendengar botol kosong yang ditiup
Pada pernafasan bronkovesikuler adalah campuran antara element vesikuler dan
elemen bronchial. Jenis pernafasan ini ditandai ekspirasi lebih keras, lebih lama dari
nadanya lebih tinggi dari inspirasi. Jenis pernafasan ini, normal didapatkan pada para Ronchi (Rales)
sternali RIC I , RIC II dan interscapula, dimana terdapat ovelap antara parenkim paru
dengan bronkus besar. Pernafasan bronkovesikuler bila didapatkan pada daerah yang Adalah suara tambahan yang dihasilkan oleh aliran udara melalui saluran nafas
secara normal adalah vesikuler ini menunjukkan adanya kelainan pada daerah yang berisi sekret/ eksudat atau akibat saluran nafas yang menyempit atau oleh
tersebut. oedema saluran nafas. Ada dua jenis ronchi yaitu ronchi basah (moist rales) dan
ronchi kering (dry rales). Ronchi basah adalah suara tambahan disamping suara nafas,
yaitu bunyi gelembung-gelembung udara yang melewati cairan (gurgling atau
bubling) terutama pada fase inspirasi. Ronchi basah disebabakan oleh adanya eksudat
atau cairan dalam bronkiolus atau alveoli dan bisa juga pada bronkus dan trakea. Ada
ronchi basah nyaring contohnya pada infiltrat paru dan ronchi basah tak nyaring
misalnya pada bendungan paru. Ada ronchi basah kasar, ini biasanya berasal dari
cairan yang berada dibronkus besar atau trakea, ada ronchibasah sedang dan ada pula
ronchi basah halus yang terutama terdengar pada akhir inspirasi, terdengar seperti BRONCHIAL
bunyi gesekan rambut antara jari telunjuk dengan empu jari. Pada
manubrium,
Ronchi kering disebabkan lewatnya udara melalui penyempitan saluran nafas, Exp > insp Loud/high
pneumonia
inflamasi atau spasme saluran nafas seperti pada bronchitis atau asma bronchial. lobaris
Ronchi kering lebih dominant pada fase expirasi terdengar squeking dan grouning,
pada saluran yang lebih besar adalah deep tone grouning (sonorous) dan pada saluran
yang lebih kecil terdengar squeking dan whistling (sibilant). Ronchi kering dengan TRACHEAL
berbagai kwalitas frekwensi pitchnya disebut musical rales (seperti pada asma
bronchial) Insp = exp Very loud/high Pada trakea
Kognitif
• Pre-test dan post- test, dalam bentuk lisan, essay dan/atau MCQ
VIII. Contoh Kasus
• Self Assessment dan Peer Assisted Evaluation
Seorang laki-laki, Tn. A, usia 25 tahun dating ke rumah sakit dengan keluhan • Curah Pendapat dan Diskusi
Sesak nafas sejak 3 hari sebelum masuk RS. Sesak nafas tidak menciut
Contoh soal
menciut, tidak dipengaruhi cuaca dan makanan. Sesak nafas bertambah bila os
tidur kearah kkakan. Sesak juga meningkat bila os beraktifitas. Psikomotor
Keluhan demam naik turun selama 3 bulan. Pasien mengeluh keringat malam • Self Assessment dan peer Assisted Learning
dan tidak nafsu makan. Berat badan menurun 5 kg dalam satu bulan terakhir. • Peer assisted Evaluation (berbais nilai 0,1 dan 2)
Pasien merokok 4-5 batang perhari selama 5 tahun. Tidak ada anggota • Penilaian Kompetensi (berbais nilai memuaskan, perlu perbaikan dan
keluarga yang menderita penyakit paru. Penyakit asma, ke ncing manis dan tidak memuaskan)
darah tinggi disangkal. • Kesempatan untuk perbaikan (Task-based medical Education)
Kognitif dan psikomotor 4. Melakukan pemeriksaan fisis status lokalis
secara sistematis toraks depan
• OSCE a. Inspeksi
XI. Instrumen Penilaian b. Palpasi
c. Perkusi
Instrumen pengukuran kompetensi kognitif & psikomotor d. Auskultasi
5. Melakukan pemeriksaan fisis status lokalis
1. Observasi selama proses pembelajaran secara sistematis punggung
2. Log book e. Inspeksi
3. Hasil penilaian peragaan keterampilan f. Palpasi
4. Pretest modul g. Perkusi
5. Post-test modul Auskultasi
6. Membuat kesimpulan hasil pemeriksaan dan
6. Penilaian Kinerja Pengetahuan dan Keterampilan
rencana pemeriksan lanjutan
Jumlah Skor
Keterangan:
XII. Penuntun Belajar
0 : tidak diamati (TD)
Skor 1 : Dikerjakan semua tapi tidak benar, atau tidak berurutan, atau tidak
Penuntun Belajar 0 1 2 3 dikerjakan
1. Melakukan penyapaan, memberikan 2 : Dikerjakan, dengan bantuan
informasi dan edukasi pada pasien
3 : Dikerjakan semua dengan lengkap dan benar
2. Melakukan anamnesis:
a. Keluhan utama Maksimal skor :
b. Keluhan tambahan
c. Riwayat penyakit sekarang Skor akhir : Jumlah skor
d. Faktor resiko
e. Riwayat penyakit dahulu
f. Riwayat penyakit keluarga
g. Riwayat psikososial
h. Riwayat pekerjaan dan kebiasaan
3. Melakukan pemeriksaan fisis status generalis
a. Keadaan umum
b. Tanda vital
XIII. Daftar Tilik