Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BACA JURNAL

Hari/tanggal

: Rabu/ 28 Januari 2015

Penyaji

: Dinda Putra, S.Ked

Pembimbing

: dr. Fitriyanti, Sp. KK

PENGOBATAN AKNE VULGARIS AKTIF DENGAN PEELING KIMIA


MENGGUNAKAN TCA 35%
Khalifa E. Sharquie, Adil A. Noaimi, Entesar A. Al-Janabi
Abstrak
Latar belakang

: patogeneis akne vulgaris bersifat multifaktoril, dan terapi ditujukan


pada berbagai faktor ini, tunggal ataupun kombinasi. Ada berbagai
macam modalitas pengobatan akne vulgaris aktif tapi pengobatan
tersebut harus berlangsung terus menerus dan tidak bisa dilakukan oleh
banyak pasien.

Objektif

: untuk mengevaluasi keefektifan, efikasi jangka panjang dan keamanan


peeling kimia menggunakan solusion TCA 35% dalam pengobatan
akne vulgaris aktif.

Pasien dan Metode

: penelitian klinis, intervensional, terapetik dilakukan di Rumah Sakit


Pendidikan Departemen Dermatologi-Baghdad selama periode Januari
2012 hingga Maret 2013. Delapan belas dengan akne vulgaris aktif
dilibatkan dalam penelitian , 10 (55,6%) wanita dan 8 (44,4%) laki-laki.
Rentang usia mereka dari 15 hingga 35 (21.56 5.501) tahun. Dua belas
pasien berhubungan dengan skar akne. Anamnesis dan pemeriksaan
dermatologi dilakukan pada semua pasien berdasarkan semua poin
dermografik berhubungan dengan penyakit. Peeling kimia dengan TCA
35% menggunakan satu sesi berdasarkan akne vulgaris aktif dan tiga
sesi pada pasien dengan scar. Scoring untuk akne vulgaris aktif dan scar
akne dilakukan untuk tiap kasus sebelum dan setelah peeling untuk
1

mengevaluasi keparahan dari lesi akne dan scar. Semua pasien dengan
tipe kulit Fitzpatrick III dn IV. Pasien di follow-up setiap dua minggu
untuk 12 minggu setelah memulai terapi dan tiap 4 minggu selama 12
minggu setelah berhenti pengobatan untuk melihat peningkatan, efek
samping, dan relaps.
Hasil

: scoring untuk akne vulgaris aktif termasuk papul dan pustule


menunjukan secara statistik reduksi tinggi yang signifikan setelah 2
minggu terapi (p<0.0001), sedangkan pada scoring skar akne rentang
reduksi dari 26% hingga 50% dalam 2 pasien dan 50% hingga 75%
pada 2 pasien sedangkan lebih dari 75% pada 8 pasien dengan reduksi
statstik yang signifikan (p= 0.000002). semua pasien memiliki
kepuasaan yang penuh dengan hasil dari operasi. Hiperpigmentasi
pasca inflamasi telah diobservasi pada dua pasien beberpa minggu
setelah peeling tetapi follow-up menunjukan pembersihan komplit
dengn pencerahan dan pengencangan kulit. Tidak ada relaps dari lesi
aktif yang dicatat setelah dua belas minggu follow-up.

Kesimpulan

: peeling kimia dengan TCA 35% merupakan mode efektivitas biaya


dari terapi untuk akne vulgaris aktif dan scar akne dengan waktu
singkat pada pasien dengan kulit gelap.

Kata kunci

: peeling kimia, TCA; Akne vulgaris aktif, Scar Akne; Kulit Gelap.

1. PENDAHULUAN
Akne adalah suatu penyakit kulit inflamasi kronis yang sering dijumpai pada kebanyakan
anak remaja dan dewas muda. Pathogenesis dari akne vulgaris multifaktorial. Empat
faktor identifikasi mayor yang terlibat dalam pathogenesis dari formasi lesi akne aktif
dan scarring adalah sebagai berikut : produksi sebum yang berlebihan, hiperkeratinisasi
epidermal folikular, efek proinflamatori dari propionibacterium acnes dan flora normal
kulit lainnya, dan reaksi imunologik.
Meskipun ada banyak agen topikal dan sistemik yang telah digunakan pada pengobatan
dari akne vulgaris, masih banyak pasien yang tidak menggunakan terapi ini dan
dipertimbangkan sebagai efek buruk, pasien lain tidak memiliki untuk menggunakan
obat-obat atau mereka tidak suka untuk menggunakannya atau mereka memiliki fobia
dari efek sampingnya. Tapi akne vulgaris merupakan satu dari masalah kosmetik mayor
diantara anak muda yang sering memerlukan terapi jangka panjang karena ini dapat
sering berakhir dengan komplikasi seperti scarring.
Laser telah digunakan untuk pengobatan akne vulgaris aktif tetapi ada kontroversi
menurut keefektifannya seperti salah satu penelitian menunjukan

penggunaan laser

Diode merupakan suatu terapi efektif pada pembersihan lesi dengan tiga sesi, dua minggu
sebgaian, dan penelitian lainnya menggunakan Pulse Dye Laser (PDL) menunjukan
pembersihan dari lesi inflamasi akne vulgaris dengan satu sesi. Sedangkan penelitian lain
juga menggunakan laser Diode tidak menunjukan peningkatan yang signifikan dari akne
fasialis.
Sebagai laser merupakan terapi mahal, memiliki hasil yang kontroverial dan tidak
tersedia di semua pusat, kami mecari untuk suatu model sederhana yang tersedia dan
sedikit biaya dari terapi daripada laser, yang dapat digunaan pada pengobatan untuk akne
vulgaris aktif seperti menggunakan asam sebagai agen peeling.
Menurut kinerja terkini telah disarankan untuk menggunaan asam triklorasetik (TCA)
35% sebagai agen peeling dalam pengobatan dari semua tingkat keparahan untuk akne
vulgaris aktif dengan atau tanpa scarring pada pasien yang berkulit gelap.
2. PASIEN DAN METODE
Penelitian klinis, intervensi, terapetik ini dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan Bagian
Dermatologi Bagdad selama periode Januari 2012 hingga Maret 2013.
3

Delapan belas pasien dimasukkan dalam penelitian ini, 10 (55.6%) perempuan dan 8
(44.4%) laki-laki. Rentang usia mereka dari 15-35 tahun dengn mean dan SD
21.565.501 tahun dengan akne vulgaris aktif, sedngkan dua belas pasien memiliki
hubungan scar akne 8 (66.7%) perempuan dan 4 (33.3%) laki-laki.
Sifat dan sasaran penelitian ini dijelaskan untuk setiap pasien dan persetujuan formal
diambil untuk setiap pasien sebelum memulai terapi, setelah penjelasan lengkap tentang
sifat penyakit, prosedur pengobatan, tindak lanjut, prognosis dan kebutuhan untuk fotofoto sebelum dan pasca pengobatan oleh Sony-Digital, sensitivitas tinggi,

16,1

megapixel, 5 optical zoom kamera di tempat yang sama dengan pencahayaan tetap dan
jarak. Persetujuan etis juga diberikan oleh komite ilmiah dari Dewan Ilmiah Dermatologi
dan Venereologi- Dewan Irak untuk Kedokteran Spesialisasi. Analisi statistik dilakukan
dengan menggunakan uji T dan Chi square.
Keparahan dari akne di tingkatkan menggunakan skor :
Akne ringan dimana jumlah pustul sedikit dari 20 dan jumlah papul sedikit 10
Akne sedang dimana jumlah pustul antara 20-40 dan jumlah papul antara 10-30
Akne berat dimana jumlah pustul lebih dari 40 dan jumlah papul lebih dari 30
Pasien yang memiliki scar dalam tambahan untuk lesi aktif berikut skor yang digunakan
untuk mengevaluasi keparahan dari scarring :
Skor 0 = 0

Tidak ada perubahan atau baseline

Skor 1 = 1%-25%

Reduksi ringan

Skor 2= 26%-50%

Reduksi sedang

Skor 3= 51%-75%

Reduksi jelas

Skore 4 >75%-100%

Reduksi sempurna

Kepuasan pasien untuk merespon terhadap terapi dievaluasi sebagai berikut: kepuasan
pasien terhadap pengobatan diklasifikasikan kedalam:
1) Kepuasan penuh
2) Kepuasan sebagian
3) Tidak puas
Sebagai tambahan lesi aktif, empat pasien memiliki komedo putih dan hitam. Semua
pasien dengan tipe kulit Fitzpatrick III dan IV.
Kriteria eksklusi adalah koeksistensi: dermatosis lain yang melibatkan wajah dan alergi
terhadap obat-obatan, ditambah setiap pasien yang telah menggunakan pengobatan
topikal dan sistemik satu bulan sebelumnya, wanita hamil dan menyusui. Juga, riwayat
4

infeksi herpes simpleks berulang, pasien imunocompromissed, penyakit atau obat yang
mengganggu sistem pembekuan darah, pasien dengan obat medis seperti penyakit
diabetes mellitus, epilepsi dan pasien dengan jenis akne seperti akne yang diinduksi obat,
akne kosmetik, post-hair epilation acne, akne karena pekerjaan, dermatitis perioral, akne
mekanik, dan akne aestivalis dikeluarkan.
Larutan trichloracetic asam (TCA) 35% terdiri dari 35 g (United States Pharmacopeia,
USP, kristal) dalam 100 ml air suling disiapkan dan disimpan dalam botol kaca siap
untuk digunakan.
Seluruh wajah pasien dibersihkan dengan menggunakan aseton atau alkohol 70%, maka
seluruh wajah dilapisi dengan TCA sampai beku oleh kasa Wrung-out 4 4 umumnya
digosok dengan tekanan, dan jumlah lapisan berkisar aplikasi 1-3 dengan rata-rata 2
sampai beku seragam terjadi. Kompres dingin basah diterapkan segera setelah dikupas.
Pasien diberitahu bahwa ada rasa menyengat selama 2 menit dan kemudian reda.
Antibiotik topikal dan sistemik dengan antihistamin diresepkan untuk pasien dan pasien
disarankan untuk mencuci wajah 3 - 6 kali / hari dengan Solusi potasium permanganat
(1/10000) pada lima hari pertama setelah peeling, dan setelah lima hari menyarankan
pasien untuk menggunakan tabir surya pada pagi dan topikal hidrokortison di malam hari
dan semua pasien dilihat setelah 2 minggu dan setiap 2 minggu selama 3 bulan dan
kemudian bulanan untuk tiga bulan untuk melaporkan perbaikan, efek samping dan
kambuh.
3. HASIL
Peeling TCA digunakan sekali berdasarkan lesi akne aktif dan tiga kali pada pasien
dengan scarring.
Skor untuk akne vulgaris aktif termasuk papul dan pustul ditunjukan secara statistik
reduksi signifikan setelah 2 minggu (nilai P < 0.0001) diikuti peeling (tabel1,gambar1 ).
Skor reduksi acne scar yang berkisar antara 26 -50% pada 2 pasien (reduksi sedang)
dan 50% - 75% pada 2 pasien (reduksi penanda) sementara lebih dari 75% pada 8
pasien (reduksi sempurna).
Peeling TCA untuk jaringan parut digunakan tiga kali 2 minggu dan ada bulan followup setelah peeling, respon reduksi jelas setelah sesi 1 tapi ditandai reduksi setelah sesi

ketiga dengan reduksi signifikan secara statistik (nilai P = 0,000002) berikut peeling
seperti digambarkan dalam Tabel 2 (Gambar 2).
Juga, ada bersihan dari komedo pada empat pasien. Semua pasien sangat puas mengenai
respon terhadap terapi. Menindaklanjuti selama tiga bulan setelah peeling menunjukkan
tidak ada kekambuhan dalam akne vulgaris aktif dan reduksi jaringan parut adalah
permanen.
Hiperpigmentasi pasca inflamasi diamati beberapa minggu setelah peeling di dua pasien
setelah tiga sesi peeling tetapi follow-up selama 3 bulan menunjukkan bersihan lengkap
dari pigmentasi dengan pencerahan dan pengencangan kulit.
4. PEMBAHASAN
Ada banyak terapi untuk akne vulgaris aktif tetapi semua ini memerlukan pengobatan
jangka panjang, setidaknya 6 bulan dan tujuan terapi adalah untuk mencegah dan
meminimalkan scarring. Masih ada banyak yang tidak rela untuk banyak respon
terutama karena mereka tidak siap untuk menggunakan pengobatan dalam waktu lama
atau mereka takut akan efek sampingnya. Berdasarkan peneliti mencari terapi tunggal
yang digunakan untuk jangka pendek dikarenakan induksi penyembuhan dari lesi aktif
dan mencegah scarring.
Laser telah digunakan secara efektif dalam pengobatan untuk akne vulgaris
menggunakan Diode dan PDL menggunakan satu atau dua sesi dari laser tapi ada satu
penelitian penggunaan PDL menunjukan peningkatan yang tidak signifikan dari akne
fasial menggunakan sesi tunggal.

Tindakan terkini menggunakan TCA 35% menunjukan peningkatan signifikan dari akne
vulgaris aktif termasuk papul dan pustul setelah satu sesi dari peeling sementara pasien
dengan lesi akne aktif dan scarring menunjukan tanda bersihan di lesi aktif dan
scarring.
Karena penelitian baru-baru ini merupakan keefektifan biaya dengan waktu rendah
menggunakan satu sesi TCA yang menyemangati pasien yang awalnya menolak
terutama dengan scarring untuk terapi yang membersihkan lesi mereka tanpa
komplikasi.
Dermabrasi dan peeling oleh laser atau asam tidak baik disarankan pada pasien dengan
kulit gelap sebagai hiperpigmentasi pasca inflamasi mungkin satu dari komplikasi terapi
ini. Tapi kami telah memberitahukan bahwa dari praktek klinik sehari-hari bahwa
hiperpigmentasi pasca inflamasi merupakan bukan komplikasi dari dermabrasi atau
peeling meskipun dari semua pasien kami memiliki tipe kulit Fitzpatrick III dan IV.
Sebaliknya, pasien ini memiliki pemutihan dan pengencangan kulit mereka. Ini suatu
persetujuan dengan tindakan saat ini hanya dua pasien memiliki hiperpigmentasi pasca
inflamasi yang diresolusi dari waktu ke waktu.
Sulit untuk menjelaskan mekanisme aksi dari peeling TCA tetapi kami dapat
menspekulasi hal ini melalui mekanisme berikut: dapat mengubah mikroflora dari kulit
oleh jumlah reduksi dari bakteri terutama Propionibacterium acnes dan bakteri lainnya
yang menyebabkan akne, juga dapat mereduksi ukuran dari kelenjar sebasea yang
7

terlibat dalam patogenesis akne dan ketiga dapat mengubah reaksi imunologik termasuk
dalam formasi akne dan scarring.
5. KESIMPULAN
Pada kesimpulan, penelitian ini menguatkan rekomendasi menggunakan peeling TCA
35% dalam pengobatan akne vulgaris aktif sebagai mode cost-effective baru dengan lowdown time terutama kasus-kasus yang berhubungan dengan scarring dan pada pasien
yang tidak rela dengan terapi medis.

REFERENSI

1. J. William and P. M. Harald, Acne Diagnosis and Management, Martin Dunitz Ltd.,
London, 2001, pp. 1-37.
2. S. Sommkr, R. Bojar, W. J. Cunliffe, D. Hollanixf, K. T. Holland and H. Naags,
Investigation of the Mechanism of Action of 2% Fucidic Acid Lotion in the Treatment
of Acne Vulgaris, Clinical and Experimental Dermatology, Vol. 22, No. 5, 1997, pp.
211-215. http://dx.doi.org/10.1111/j.1365-2230.1997.tb01070.x
3. C. Ellis and K. Krach, Uses and Complications of Isotretinoin Therapy, Journal of the
American Academy of Dermatology, Vol. 45, No. 5, 2001, pp. S150-S157.
http://dx.doi.org/10.1067/mjd.2001.113717
8

4. J. Leyden, Current Issues in Antimicrobial Therapy for the Treatment of Acne, Journal
of the European Academy of Dermatology and Venereology, Vol. 15, Suppl. 3, 2001, pp.
51-55. http://dx.doi.org/10.1046/j.0926-9959.2001.00013.x
5. E. Eaden, C. Jones, J. Tipper, J. Cove, W. Cunliffe and A. Layton, Antibiotic Resistant
Propioni bacteriain Acne: Need for Policies to Modify Antibiotic Usage, British
Medical
Journal,
Vol.
306,
No.
6877,
1993,
pp.
555-556.
http://dx.doi.org/10.1136/bmj.306.6877.555
6. J. Leyden and A. Shalita, Rational Therapy for Acne Vulgaris: An Update on Topical
Treatment, Journal of the American Academy of Dermatology, Vol. 15, No. 4, 1986, pp.
907-914. http://dx.doi.org/10.1016/S0190-9622(86)70250-8
7. E. A. Eady, J. H. Cove, K. T. Holland and W. J. Cunliffe, Erythromycin Resistant
Propioni bacteriain Antibiotic Treated Acne Patients: Association with Therapeutic
Failure, British Journal of Dermatology, Vol. 121, 1989, pp. 51-57.
http://dx.doi.org/10.1111/j.1365-2133.1989.tb01399.x
8. J. J. Leyden, K. J. McGinley, S. Cavalieri, G. F. Webster, O. H. Mills and A. M.
Kligman, Propioni bacterium acnesResistance to Antibiotics in Acne Patients,Journal
American Academy of Dermatology, Vol. 8, No. 1, 1983, pp. 41-45.
http://dx.doi.org/10.1016/S0190-9622(83)70005-8
9. L. Zaenglein and D. M. Thibouto, Acne Vulgaris, J. L. Bolognia, J. L. Jorizzo and J.
V. Schaffer, Eds., Dermatology, 3rd Edition, Elsevier Saunders Company, Amsterdam,
2012, pp. 545-560.
10. W. D. James, T. G. Berger and D. M. Eleston, Eds., Acne: Andrews Diseases of the
Skin Clinical Dermatology, 11th Edition, Saunders Company Elsevier, Philadilphia,
2011, pp. 228-246.
11. C. I. Jacob, J. S. Dover and M. S. Kaminer, Acne Scarring: A Classification Systemand
Review of Treatment Options,Journal of the American Academy of Dermatology, Vol.
45, No. 1, 2001, pp. 109-117. http://dx.doi.org/10.1067/mjd.2001.113451
12. D. L. Moritz, Surgical Corrections of Acne Scars, Dermatology Nursing, Vol. 4, 1992,
pp. 291-299.
13. E. D. Seaton, A. Charakida, P. E. Mouser, I. Grace, R. M. Clement and A. C. Chu,
Pulsed-Dye Laser Treatment for Inflammatory Acne Vulgaris: Randomized Controlled
Trial,
Lancet,
Vol.
362,
No.
9393,
2003,
pp.
1347-1352.
http://dx.doi.org/10.1016/S0140-6736(03)14629-6
14. J. S. Orringer, S. Kang, T.Hamilton, W. Schumacher, S. Cho, C. Hammerberg, G. J.
Fisher, D. J. Karimipour, T. M. Johnson and J. J. Voorhees, Treatment of Acne Vulgaris
with a Pulsed Dye Laser: A Randomized Controlled Trial, Journal of the American
Medical
Association,
Vol.
291,
No.
23,
2004,
pp.
2834-2839.
http://dx.doi.org/10.1001/jama.291.23.2834
15. P. M. Friedman, M. H. Jih, A. K. Asadi and L. H. Goldberg, Treatment of Inflammatory
Facial Acne Vulgaris with 1450-nm Diode Laser: A Pilot Study,Dermatologic Surgery,
Vol. 30, No. 2, 2004, pp. 147-151. http://dx.doi.org/10.1111/j.1524-4725.2004.30062.x

16. V. K. Garg, M. S. Sinha, and R. Sarkar, Glycolic Acid Peels versus Salicylic-Mandelic
Acid Peels in Active Acne Vulgaris and Post-Acne Scarring and Hyperpigmentation: A
Comparative Study, Dermatologic Surgery, Vol. 35, No. 1, 2009, pp. 59-65.
http://dx.doi.org/10.1111/j.1524-4725.2008.34383.x
17. L. Atzori, M. A. Brundu, P. Biggio and A. Orru, Glycolic Acid Peeling in the Treatment
of Acne, Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology, Vol. 12,
No. 2, 1999, pp. 119-122. http://dx.doi.org/10.1111/j.1468-3083.1999.tb01000.x
18. M. M. Al-Waiz and A. I. Al-Sharqi, Medium Depth Chemical Peels in Treatment of
Acne Scars in Dark Skinned Individuals,Dermatologic Surgery, Vol. 28, No. 5, 2002,
pp. 383-387. http://dx.doi.org/10.1046/j.1524-4725.2002.01081.x
19. K. E. Sharquiek and A. A. Noaimi, CO2Dermabrasion of Acne Scarring, Iraqi Journal
of Community Medicine, Vol. 25, 2013, in Press.

10

Anda mungkin juga menyukai