Anda di halaman 1dari 79

Faktor-faktor yg mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan tenaga kerja


Beban Lingkungan
kerja kerja
-Fisik -Fisik
-Mental -Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi
Kapasitas kerja
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- Usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
TUJUAN PENGAWASAN
LINGKUNGAN KERJA
Upaya perlindungan kepada :
• Tenaga Kerja
• Orang Lain

Dari potensi bahaya yang berasal dari :


1. Mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan energi
2. Lingkungan kerja
3. Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi
Faktor-Faktor Lingkungan Kerja
Faktor Fisika
bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang baik,
temperature extremes

Faktor Biologi Faktor Kimia


virus, bakteri, jamur, debu, gas, uap,
parasites, insects, dll asap, kabut, dll.

Faktor Ergonomi
Tenaga terlalu diporsir, berdiri lama/berlebihan,
salah gerakan, angkat beban terlalu berat, job
monotony, dll
Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
1). FAKTOR FISIKA
a. K E B I S I N G A N ( N O I S E )
b. I K L I M K E R J A
c. V E N T I L A S I
d. P E N E R A N G A N
( I L L U M I N AT I O N )
e. G E TA R A N
KEBISINGAN
• Kebisingan adalah suara-suara yang tidak dikehendaki.
• Pengaruh utama kepada kesehatan adalah kerusakan
kepada indera-indera pendengar, yang menyebabkan
ketulian progresif.
• Pengaruh kebisingan bagi pekerja yaitu mengganggu
konsentrasi para pekerja yang sedang melakukan
pengamatan dan pengawasan terhadap satu proses
produksi atau hasil sehingga dapat membuat kesalahan-
kesalahan.
A. Kebisingan
Kebisingan adalah Bunyi didengar sebagai rangsangan
pada telinga oleh getaran melalui media elastis, dan
manakala bunyi-bunyi tersebut tidak dikehendaki.

Frekuensi = jumlah getaran per


detik atau disebut Herz (=Hz)
Intensitas = logaritma desibel
Kualitas (dB) dasar 0,0002 dyne/cm2
kekuatan dari bunyi dengan
frekuensi 1000 Hz telinga normal
Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB
Dampak Kebisingan :
 Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secara

mendadak, karena energi suara yg berlebihan


 Ketulian sementara

 Ketulian menetap

 Gangguan komunikasi

 Gangguan psikologi
 Alat untuk mengukur tingkat kebisingan adalah
soundlevel meter.

 Alat ini digunakan untuk mengukur tingkat


kebisingan di antara 30-130 dB dan dari frekwensi-
frekwensi 20-20.000 Hz.

 Tujuan dari pengukuran kebisingan adalah


1. Untuk memperoleh data kebisingan di
perusahaan atau dimana saja dan
2. Untuk mengurangi tingkat kebisingan tersebut,
sehingga tidak menimbulkan gangguan
(Suma’mur, 1989).
Gambar .Sound Level Meter
NAB KEBISINGAN
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA
NO. KEP-51/MEN/1999

Waktu Intensitas Waktu Intensitas


pemajanan / kebisingan pemajanan / Kebisingan
Hari (dB.A ) hari (dB.A )
8 jam 85 28,12 detik 115
4 jam 88 14,06 detik 118
2 jam 91 7,03 detik 121
1 jam 94 3,52 detik 124
30 menit 97 1,76 detik 127
15 menit 100 0,88 detik 130
7,5 menit 103 0,44 detik 133
3,75 menit 106 0,22 detik 136
1,88 menit 109 0,11 detik 139
0,94 menit 112

Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
Alat Pelindung Diri

Jenis APD Telinga Kegunaan


Ear Plug Mereduksi suara 15 – 20 dBA

Ear Muff Mereduksi suara 20 – 30 dBA


Jenis-jenis kebisingan :

 Kebisingan yang kontinyu dengan spektrum frekwensi yang luas


(=steady state, wide band noise), misalnya mesin-mesin, kipas
angin, dapur pijar, dan lain-lain.

 Kebisingan kontinyu dengan spektrum frekwensi sempit (steady


state, narrow band noise), misalnya gergaji sirkuler, katup gas,
dan lain-lain.

 Kebisingan terputus-putus (=intermittent), misalnya lalu lintas,


suara kapal terbang di lapangan udara.

 Kebisingan impulsive (=impact or impulsive noise), seperti


pukulan tukul, tembakan bedil atau meriam, ledakan.
 Kebisingan impulsive berulang, misalnya mesin tempa di
perusahaan.
3. GANGGUAN KEBISINGAN PADA KESEHATAN

1. Kerusakan pada indera pendengaran yg menyebabkan ketulian


progresif.

2. Kerusakan pada indera pendengaran sementara dan pemulihan


setelah berhenti kerja di tempat bising.

3. Kerusakan indera menetap dan tidak bisa pulih kembali, bekerja di


tempat bising pada frekuensi sekitar 4000 Hz.

4. NAB 85 dB, ditempat tertentu 90 dB diperbolehkan.


4. EFEK KEBISINGAN PADA DAYA KERJA
• Gangguan oleh kebisingan bernada tinggi, terputus-putus, tiba-
tiba, dan tak terduga.
Komunikasi pembicaraan sebagai risiko potensial: berteriak, efek
yang ditimbulkan.
Tingkat gangguan pembicaraan (TGP): rerata oktaf antara 600-
1200, 1200-2400, dan 2400-4800.
Effek pada pekerjaan: perhatian/konsentrasi mbuat kesalahan,
kebisingan nada tinggi reaksi psikologis kelelahan.
Reaksi masyarakat: kebisingan hebat protes
5. KRITERIA KEBISINGAN:

Kriteria Lingkunga komunikasi Penggunaan


20 – 30 Kantor sangat tenang, penggunaan Kantor ekskutif, ruang konfrensi
telp cocok untuk konfrensi besar. untuk 50 orang
30 – 35 Kantor tenang, telp memuaskan Kantor pribadi/semi, reseppsi,
konfrens jarak 15 kaki, bisa 10-30 kofrensi kecil 20 orang
35 – 40 Memuaskan konfrensi meja ukuran Kantor ukuran menengah, kantor
6-8 kaki, cakapan biasa 6-12 kaki perusahaan.
40 – 50 Memuaskan konfrensi meja ukuran Ruang teknik besar untuk desain,
4-5 kaki, telp agak terganggu, cakap gambar, dll
biasa 3-6 kaki, keras 6-12 kaki.
50 – 55 Tidak memuaskan untuk konferensi Sekretariat, akuntansi, catak, dll
lebih dari 2-3 orang, telp terganggu,
cakap normal 1-2 kaki, keras 3-6kaki
Atas 55 Sangat bising tak memuaskan untuk Tak dianjurkan tuk kantor apapun
kantor, telp sangat terganggu
PENGENDALIAN
KEBISINGAN
Dilakukan dengan cara antara lain :

Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yang terdiri dari:


transmision los material, damping material, absorbent
material, vibration isolator, mufflers dan sealents
atau
Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin
Merawat mesin secara teratur
Rotasi pekerjaan
Ruang kontrol
Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan
Pemeriksaan kesehatan
Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kebisingan :

 Pengurangan kebisingan pada sumbernya dapat dilakukan misalnya dengan menempatkan


peredam pada sumber getaran, tetapi umumnya hal itu dilakukan dengan penelitian dan
perencanaan mesin baru

 Penempatan penghalang pada jalan transmisi.

 Isolasi tenaga kerja atau mesin adalah usaha segera dan baik bagi usaha mengurangi
kebisingan. Untuk ini perencanaan harus sempurna dan bahan-bahan yang dipakai harus
mampu menyerap suara. Bahan-bahan penutup harus dibuat cukup berat dan lapisan dalam
terbuat dari bahan yang menyerap sinar, agar tidak terjadi getaran yang lebih hebat.

 Proteksi dengan sumbat atau tutup telinga

 Tutup telinga biasanya lebih efektif dari penyumbat telinga. Alat-alat ini dapat mengurangi
intensitas kebisingan sekitar 20-25 dB. Harus diusahakan perbaikan komunikasi, sebagai
akibat pemakaian alat-alat ini. Problematika utama pemakaian alat proteksi pendengar
adalah mendidik tenaga kerja, agar kontinyu menggunakannya.
IKLIM KERJA
• SUMBER PANAS: MATAHARI, TANUR, DAPUR,
GENSET, BOILER, BEJANA UAP, LIGHTING

TEKANAN PANAS DIPENGARUHI:


SUMBER PANAS, RADIASI MATAHARI, PANAS
TUBUH, KEC.UDARA, KELEMBABAN UDARA

• SUHU NYAMAN : 24 - 26 DERAJAT CELCIUS,


SELISIH SUHU DIDLM & DILUAR TDK LBH 5
DERAJAT CELCIUS

KELEMBABAN UDARA YG BAIK : 65 - 95%


Cuaca Kerja :

Cuaca kerja adalah kombinasi dari suhu udara, kelembaban udara, kecepatan
gerak dan suhu radiasi.

Kombinasi keempat faktor itu dihubungkan dengan produksi panas oleh tubuh 
Tekanan panas.

Suhu udara dapat diukur dengan termometer dan disebut suhu kering.

Kelembaban udara diukur dengan menggunakan hygrometer.

Sedangkan suhu dan kelembaban dapat diukur bersama-sama dengan sling


psychrometer atau arsman psychrometer yang menunjukkan suhu basah sekaligus.
Suhu radiasi diukur dengan termometer bola (=globe thermometer).

Nilai Ambang Batas untuk cuaca (iklim) kerja adalah 21-30 oC suhu basah, NAB ini
akan dievaluasi terus menerus mengenai kecocokannya
Hygrometer
Globe Thermometer

Sling Psychrometer
Akibat Tekanan Udara Tinggi dan Rendah
Gejala sakit yang diakibatkan oleh rendahnya
tekanan udara didasarkan atas kurangnya oksigen
dalam udara pernafasan.

Tekanan udara tinggi dihadapi, misalnya oleh


penyelam-penyelam laut, dalam aktivitas
pengambilan hasil laut seperti mutiara dan dihadapi
pula oleh pekerja-pekerja ditambang sangat dalam
(Suma’mur, 1989).
NAB IKLIM KERJA
T A B E L L A M P I R A N I S B B YA N G D I P E R K E N A N K A N

ISBB (0C)
Pengaturan waktu kerja setiap jam
Beban kerja
Waktu kerja Waktu Ringan sedang berat
istirahat
Kerja terus menerus - 30.0 26.7 25.0
(8 jam sehari)
75% 25% 30.6 28.0 25.9
50% 50% 31.4 29.4 27.9
25% 75% 32.2 31.1 30.0
C ATATA N :
• BEBAN KERJA RINGAN MEMBUTUHKAN KALORI 100 - 200
KKAL/JAM
• BEBAN KERJA SEDANG MEMBUTUHKAN KALORI >200 -
350KKAL/JAM
• B E B A N K E R J A B E R AT M E M B U T U H K A N K A L O R I > 3 5 0 - 5 0 0
KKAL/JAM
Dampak Iklim Kerja
yang Buruk
• PRICKLY HEAT/ HEAT RASH/MIKARIA RUBRA
YAITU TIMBULNYA BINTIK-BINTIK MERAH DI
KULIT DAN AGAK GATAL KARENA
TERGANGGUNYA FUNGSI KELENJAR KERINGAT

• HEAT CRAMPS YAITU TIMBULNYA KELAINAN


SEPERTI OTOT KEJANG DAN SAKIT, TERUTAMA
OTOT ANGGOTA BADAN ATAS DAN BAWAH

• HEAT EXHAUSTION YAITU TUBUH KEHILANGAN


CAIRAN DAN ELEKTROLIT

• HEAT STROKE YAITU HEAT STRESS YANG


PALING BERAT, MENGAKIBATKAN
THERMOREGULATORY TERGANGGU, JANTUNG
BERDEBAR, NAFAS PENDEK DAN
CEPAT,TEKANAN DARAH NAIK ATAU TURUN
DAN TIDAK MAMPU BERKERINGAT, SUHU
BADAN TINGGI, HILANG KESADARAN
P E N G E N D A L I A N T E K A N A N P A N A S
DILAKUKAN DENGAN CARA ANTARA LAIN :

• ISOLASI SUMBER PANAS


• LOCAL EXHAUST VENTILATION
• LOCALIZED COOLING AT WORK STATION
• VENTILASI UMUM

PERMERIKSAAN KESEHATAN SEBELUM KERJA, BERKALA


DAN SECRAA KHUSUS.
PENGADAAN AIR MINUM HARUS DISEDIAKAN DALAM
JUMLAH YANG MEMADAI
MENYELENGGARAKAN PELATIHAN DAN PENDIDIKAN
PENGATURAN LAMANYA KERJA DAN ISTIRAHAT
ALAT PELINDUNG DIRI

Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan alumunium, Sarung
tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.
Ventilasi
P E N T I N G U N T U K M E N I N G K AT K A N D A N
M E M E L I H A R A K U A L I TA S U D A R A D I T E M PAT K E R J A

TUJUAN:
• MENINGKATKAN DAN MEMPERTAHANKAN KONDISI
UDARA, AGAR TETAP SEGAR DAN NYAMAN
• MENURUNKAN KADAR KONTAMINAN DI UDARA

NAB : - PERGANTIAN UDARA PER-JAM DI PABRIK = 6 X/JAM


- VOLUME UDARA SETIAP ORANG = 18 M3/ JAM/ ORANG

(SUMBER: SNI 03 - 6572 - 2001 TENTANG TATA CARA


PENANGANAN SISTEM VENTILASI DAN PENGKONDISIAN UDARA
PADA BANGUNAN GEDUNG)
Penerangan Tempat Kerja
 Penerangan yang baik memungkinkan tenaga kerja melihat obyek-
obyek yang dikerjakan secara jelas dan cepat, selain itu penerangan
yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan
keadaan lingkungan yang menyegarkan.

 Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan seorang


tenaga kerja melihat pekerjaannya dengan teliti, cepat dan tanpa upaya
yang tidak perlu, serta membantu menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman dan menyenangkan.

 Alat yang digunakan untuk mengukur penerangan adalah luksmeter dan


untuk mengukur kekuatan sumber cahaya ialah fotometer
Penerangan yg baik adalah apabila:
a. tdk menyilaukan
b. tdk menimbulkan panas berlebih
c. tdk menghasilkan gas
d. tdk menimbulkan bayangan kontras
e. tdk berkedip
f. pencahayaannya rata

Sumber penerangan :
a. cahaya alam : matahari
luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai
b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen
(neon),merkuri
Sifat-Sifat dari Penerangan yang Baik

 Pembagian luminensi dalam lapangan penglihatan


 Pencegahan kesilauan
 Arah sinar
 Warna
 Panas penerangan terhadap keadaan lingkungan
Dampak Penerangan yang Buruk

KELELAHAN MATA & BERKURANGNYA DAYA, SERTA


EFISIENSI KERJA
KELEMAHAN MENTAL
PEGAL DISEKITAR MATA DAN RASA SAKIT KEPALA
DISEKITAR MATA
KERUSAKAN INDERA MATA
DAPAT MENGAKIBATKAN KECELAKAAN
Contoh penerangan yang buruk dapat
menimbulkan Kecelakaan

Seorang tenaga kerja yang menuruni tangga salah


menginjak dan terjatuh sebagai akibat adanya
bayangan yang mengenai tangga oleh keadaan
penerangan yang buruk

 untuk itu lampu penerangan harus benar-benar di


tempatkan di daerah yang benar jangan sampai
salah (Dr.Suma’mur, 1989).
Luksmeter Fotometer

Alat Untuk Mengukur Penerangan


Getaran
• Proses industrialisasi dan moderinisasi teknologi
selalu disertai mesin-mesin atau alat-alat mekanis
lainnya yang dijalankan dengan suatu motor.

• Sebagian dari kekuatan mekanis ini disalurkan


kepada tubuh pekerja atau lainnya dalam bentuk
getaran mekanis.

• Getaran mekanis dibedakan menjadi dua, yaitu


getaran seluruh badan dan getaran alat-lengan
GETARAN
Jenis getaran:

a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh)


b. tool hand vibration (getaran tangan)

Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2


Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2

Dampak Getaran :
• Kelainan peredaran darah dan syaraf
• Kerusakan pd persendian dan tulang,
• rasa nyeri sampai dengan mati rasa
GEJALA AKIBAT GETARAN
 Efek mekanis kepada jaringan

 Pada efek mekanis, sel-sel jaringan mungkin


rusak atau metabolismenya terganggu.

 Rangsangan reseptor syaraf di dalam jaringan

 Pada rangsangan reseptor, gangguan terjadi


mungkin melalui syaraf sentral atau langsung
pada sistem autonom.
 P E N G E N D A L I A N G E TA R A N
Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin
Penggantian komponen mesin yg sdh aus
Penguatan baut/ikatan yg longgar

NAB GETARAN
Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pd frek dominan
per hari kerja Meter per detik kuadrat Grafitasi (G)
(m/det 2)
4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40
2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61
1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81
kurang dari 1 jam 12 1.22

Catatan : 1 G = 9.81 m /
det 2
B. RADIASI :
1.1 Radiasi Elektromagnetis
1.2 Radiasi Radioaktif.
Radiasi di
2. Gelombang mikro
tempat
kerja: 3. Radiasi Laser
4. Sinar Inframerah
5. Sinar Ultraviolet
6. Sinar RO dan Sinar Gama
7. Sinar Radioaktif
RADIASI :

a. Radiasi elektromagnetis, gelombang mikro


(=microwaves), radiasi laser, radiasi panas, sinar
infra merah, sinar ultraviolet, sinar X (=Ro) dan
Sinar ∂
b. Radiasi radioaktif yakni sinar-sinar dari bahan
radioaktif
2. GELOMBANG-GELOMBANG MIKRO :
Teknik radio, alat-alat elektronik, pemancar radio, dll.
Gelombang mikro = spektrum elektromagnetik dengan panjang
gelombang 3000-0,3 cm atau frekwensi 10 – 10.000 MHz
gelombang radio, televisi, radar baik komersil, angkatan
perang, pearalatan industri, ilmiah dan medis.
Alat pengukur intensitas radiasi atau kekuatan komponen listrik dan
magnetik dari lapangan dg frekuensi tinggi adalah IAMP-1 dan
PO-1.
Efek alat medis, teknik dan alat elektronika terdapat pengukuran
1)percobaan dan pengujian pada pembuatan alat-alat di
perusahaan, dan 2)pemakaian selanjutnya oleh konsumen.
CARA KERJA SUMBER GELOMBANG MIKRO :
Sumber gelombang mikro yakni antena yang diberikan kekuatan
elektromagnetik (seperti: pada sistem radar, pemancar radio
dan TV) menggunakan gelombang menengah, pendek dan
ultra pendek.
Generator yang menghasilkan frekuensi tinggi dan ultra tinggi
dengan dasar pemanasan logam dan dialektrika.
Kriteria gelombang mikro standard pengamanan tenaga kerja
terhadap radiasi berdasarkan dosis lama radiasi. Frekuensi:
antara 300–30.000 MHz tidak boleh dilampaui 10mw/cm².
lebih dari 10mw/cm² karyawan tidak boleh masuk
antara 1 – 10 mw/cm² aman tapi tidak terus menerus
dibawah 1 mw/cm² aman untuk kerja kontinu.
3. RADIASI LASER :
1. Sinar laser adalah emisi energi tinggi; pengelasan,
pemotongan, pelapisan, holografi, alat-alat optis
interferometri, spektroskopi, pembuatan mesin mikro
dan oprasi kedokteran.
2. Bahan yang digunakan untuk menghasilkan sinar
laser terdapat: 1).Laser gas: Helium-Neon, Argon,
CO2, Nell, N2. 2).Laser kristal padat: Nd³, C2³⁺ dan
Laser semikonduktor.
BATAS RADIASI LASER AMAN

Diameter Denyutan Q Bukan denyutan Gelombang


pupil (mm) J/cm² Q J/cm² kontinyu W/cm²

3 4 x 10⁻⁶ 2 x 10⁻⁴ 2 x 10⁻²

7 8 x 10⁻⁷ 4 x 10⁻⁵ 2 x 10⁻³

Batas aman dari radiasi Laser (0,6 – 0,7μm dan 488 mm


4. SINAR INFRAMERAH :

1) Sinar inframerah disinarkan oleh: benda-2 pijar,


dapur, tanur dan bahan-2 pijar lain
2) Menyebabkan katarak pada lensa mata.
3) Preventif memakai kacamata kobalt biru bagi tukang
menuang cairan pijar logam, masinis pada dapur
lokomotif.
4) Pemeriksaan sebelum kerja, periodik bagi pekerja
yang menghadapi benda pijar.
5. SINAR ULTRAVIOLET
1) Sinar ultraviolet dihasilkan oleh pengelasan suhu tinggi, benda²
pijar suhu tinggi, lampu² pijar dan matahari.
2) Mengakibatkan pada mata konjungtivitis fotoelektrika, mis
bintang film, ahli laboran.
3) Pencegahan, menghindari kemungkinan mata terkena sinar
ultraviolet.
4) Memakai kacamata yang tidak tembus sinar dimaksud.
6. SINAR RO DAN SINAR GAMA:
1) Sinar elektromagnetik digunakan dalam perindustrian untuk
pencegahan mesin, alat², logam dan keperluan menyebabkan
kelainan² tubuh dan di kulit sesuai dosis.
2) Luka bakar akibat sinar Ro atau Sinar Gama, akibat lain
impotensi, kerusakan sistem hemopoitik dan leukimia.
3) Pencegahan dilakukan pengukuran dosis (dosimeter) tidak
boleh melampaui 100 mRad dalam sebulan.
4) Pemeriksaan rutin susunan darah, jika lebih tinggi dari batas
aman dilakukan shielding=mengurangi waktu kerja.
7. SINAR-SINAR RADIOAKTIF :
1) Sinar² radioaktif penyakit kulit kronis tg dosis yg diterima.
2) Sinar² alpha, daya tembus kecil dengan jarak beberapa mm dan kelainan
sebab lokal.
3) Sinar beta, daya tembus lebih besar, masuk tubuh lebih dalam dan
kelainan sistemik.
4) Sinar Gama, mengacaukan proses² di dalam tubuh akibat ionisasi. Dosis
besar kelainan akut dan kematian. Dosis kecil kelainan kronis, hebat
terutama pada sistem hemopoitik dan jaringan lain yang peka pada sinar.
5) Pencegahan penyakit oleh sinar radioaktif memerlukan keahlian.
6) Penggunaan dan pencegahan bahaya radioaktif perlu petunjuk dari Batan
2). FAKTOR
KIMIA

BAHAN KIMIA :
SEMUA BAHAN BAKU YG DIGUNAKAN DLM PROSES
PRODUKSI DAN ATAU PROSES KERJA, SERTA SISA-SISA
PROSES PRODUKSI DAN ATAU PROSES KERJA

DPT BERBENTUK PADATAN, GAS/UAP, CAIRAN

PADAT : DEBU, SERAT, ATAU PARTIKEL YANG DAPAT


BERASAL DARI DEBU ROKOK, DEBU LOGAM, DEBU
MINERAL (SILIKA, ASBES).
CAIR : MISALNYA SEMPROTAN PEMBASMI SERANGGGA.
GAS DAN UAP SEPERTI O2, N2, CO2, PB, NO2, H2S, DSB.
 P E N G E N D A L I A N FA K T O R K I M I A

P E N G E N D A L I A N S E C A R A M E K A N I S ATA U
TEKNIS BERTUJUAN UNTUK MENGELIMINASI
ATA U M E N G U R A N G I P E M A PA R A N D E N G A N
CARA SEBAGAI BERIKUT :
• SUBSTITUSI
• O T O M AT I S A S I
• I S O L A S I S U M B E R K O N TA M I N A N
• SEGREGASI (PROSES
PEMISAHAN/PEMENCILAN)
• VENTILASI
3). FAKTOR BIOLOGI

VIRUS
BAKTERI
JAMUR
CACING

 Microorganisme yang dapat berinteraksi


dengan manusia adalah : Bakteri, Jamur,
Virus dan Protozoa.
B A H AYA FA K T O R B I O L O G I :
Menimbulkan infeksi akut/ kronis
Parasit dalam tubuh.
Menghasilkan toxin atau racun bagi tubuh.
Menimbulkan reaksi alergi.
Menimbulkan iritasi

CARA MASUK BIOLOGICAL AGENTS


KE DALAM TUBUH
1. I N H A L A S I ( P E R N A FA S A N )
2. DIGESTI (PENCERNAAN)
3 . K O N TA K D I K U L I T, M ATA , H I D U N G D A N
M U L U T.
 P E N G E N D A L I A N FA K TO R
BIOLOGI

1.Gunakan peralatan yang bersifat melindungi


dari bahaya kontak langsung (safety equipment
and facility design)
2.Peran pekerja dalam pengendalian bahaya di
tempat kerja (worker initiated workplace
controls)
3.Bekerja/teknik dengan azas kehati – hatian
(carefully executed techniques)
4.Gunakan alat pelindung diri
4). FAKTOR PSIKOLOGI

STRESS KERJA, KARENA :


- HUBUNGAN DENGAN ORANG
(RELATIONSHIP)
- HUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN
- HUBUNGAN DENGAN LINGKUNGAN
KERJA
5). FAKTOR ERGONOMI

POSISI KERJA
CARA KERJA
TATA L E TA K
BEBAN KERJA
TEMPAT KERJA DALAM RUANG SEMPIT
(TERBATAS)
Bahaya Penyebab Effect Rincian
Defisiensi -Api (pengelasan) Pekerja dapat lemas Udara normal kadar O2
oksigen -O2 digunakan bakteria mendadak >18%
-Akumulasi berbagai gas <18% berbahaya

Gas beracun -Carbon monoksida, Iritasi mata, hidung, Sementara gas beracun
-Hydrogen sulfida, tenggorok Menyebabkan tidak berbau
-Sulfur dioksida sakit dan mati Pekerja Tidak dapat dideteksi
lemas

Gas mudah -Termasuk bahan bakar Dapat menyebabkan Beberapa gas mudah
terbakar -Solven kebakaran dan ledakan terbakar uapnya juga
beracun

Bahan kimia -Solven cat Iritasi kulit, ritasi mata -


Toksisitas sistemik

Panas -Suhu tinggi Penyebaran panas Efek dapat dipercepat bila


Pusing ventilasi burukPelindung
panas thd muka dan tubuh
tidak sesuai

Noise - Suara berisik (>85dB) Mengganggu komunikasi Efek tergantung intensitas,


Hearing loss frekuensi dan durasi
RESIKO BAHAN KIMIA TERHADAP KULIT

Bahaya Penyebab Effect A.P.D.

-kulit menjadi merah


sarung tangan karet, vinyl
-solvent - nyeri
atau neoprene untuk
- Melepuh

cacat, melepuh, luka gunakan sarung tangan


-asam (mis: air keras
BAHAN kerusakan paru (untuk tahan asam
aki =H2SO4,
KIMIA asam yang menguap gunakan pelindung
-air keras patri =HCl seperti HCl) pernapasan

gunakan cream pelindung


-caustics (soda api) Cacat melepuh luka
sarung tangan
TAHAPAN PENGENDALIAN RISIKO

1. Peniadaan 2. Substitusi 3. Engineering

4. Administrasi 5.ORGANISASI 6. APD


LISTRIK
SENTUH LANGSUNG & SENTUH TIDAK
LANGSUNG PADA INSTALASI LISTRIK BISA
BERBAHAYA ATAU TIDAK TERGANTUNG DARI :

TEGANGAN
ARUS
WAKTU dan
KONDISI BADAN MANUSIANYA.
KEBAKARAN KARENA LISTRIK

• Pembebanan lebih
• Sambungan tidak sempurna
• Perlengkapan tidak standar
• Pembatas arus tidak sesuai
• Kebocoran isolasi
• Sambaran petir
TABLE
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)

Tegangan Sentuh Waktu Maksimum


(Volt) Yang Diijinkan (Detik)

 50 ~
50 5

75 1

90 0.5

110 0.2

150 0.1

220 0.05

280 0.03
N ARUS PENGARUH TERHADAP WAKTU
O LISTRIK TUBUH MANUSIA
1 1 mA Menimbulkan kejutan kecil pada 10 menit
badan sehingga Tidak berbahaya
(Aman).

2 2 mA Mulai terasa kejang pada bagian 30 detik


badan yg awal dialiri arus listrik,
rasa kejang akan hilang
memerlukan waktu beberapa
hari.
3 5 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yg 20 detik
cukup tinggi pada otot badan yg awal
dialiri arus listrik, rasa sakit akan hilang
memerlukan waktu dan pengobatan.
NO ARUS PENGARUH TERHADAP WAKTU
LISTRIK TUBUH MANUSIA
4 10 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang 10 detik
cukup tinggi pada otot badan (organ tubuh yg
peka) shg terasa sakit yang hebat, untuk
penyembuhan memerlukan waktu untuk
istirahat dan pengobatan.
5 15 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang 5 detik
cukup tinggi pada otot badan, sehingga
menyebabkan terjadinya pengerutan sebagian
otot organ tubuh yg peka thd aliran listrik
(jantung) yg berakibat tingkat kesadaran mulai
berkurang karena gerakan jantung sedikit
terganggu/berhenti maka darah ke otak ikut
terganggu, untuk penyembuhan memerlukan
waktu yang cukup dan pengobatan,
kemungkinan bisa timbul cacat fungsi sebagian
badan.
NO ARUS PENGARUH TERHADAP WAKTU
LISTRIK TUBUH MANUSIA
6 20 mA Menyebabkan terjadinya pengerutan pada 2 detik
otot badan yang cukup hebat khususnya
jantung, sehingga darah ke otak berhenti
sesaat yg mengakibatkan KESADARAN
HILANG, maka untuk melepaskan sentuhan
aliran listrik diperlukan bantuan orang lain.
7 30 mA Menyebabkan pengerutan otot badan sangat 1 detik
hebat , jika tak tertolong kemungkinan
cacat fungsi tetap.
8 40 mA SANGAT BERBAHAYA bagi orang yang dialiri 0,2 detik
listrik.

CATATAN : Arus listrik 1 (satu) Ampere = 1000 mili Ampere, Tegangan listrik 220 /
380 Volt.
APA
APAYANG
YANGSALAH
SALAHDENGAN
DENGANGAMBAR
GAMBARINI
INI????
????

22
/ 20
3
1/1
0
Tegangan sentuh yang berbahaya:
> 50 V di ruang normal,
> 25 V di ruangan lembab
Daya > 100 Watt

Jarak aman atau diluar jangkauan


Tegangan kV Jarak (cm)
1 50
PROTEKSI BAHAYA 12 60
“JARAK AMAN” 20 75
70 100
150 125
220 160
500 300
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK

Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk mengindarkan


pengaruh arus listrik, berada pada papan kering, kain kering,
pakaian, alas yang serupa itu yang bukan logam (kayu, karet).
Jika tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut dengan kain
kering, pakaian kering atau bahan serupa itu (kertas, karet).
Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga
diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.
a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
• Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan memutuskan
sakelar atau gawai pengaman, penghantar ditarik sampai
terlepas dari penderita dengan menggunakan benda kering
bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada penghantar.
• Penderita ditarik dari tempat kecelakaan.
• Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan yang
dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-lipat.
• Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.
b. Berikan pertolongan medis secepatnya.
INSTALASI LISTRIK KETEL UAP

A L AT P E N E R A N G A N D A N A L AT L I S T R I K
L A I N N YA T I D A K D I I J I N K A N M E N G G U N A K A N
T E G A N G A N L E B I H D A R I 5 0 V O LT
JIKA DIGUNAKAN KABEL FLEKSIBEL HARUS
B E R S E L U B U N G K A R E T AT A U B E R P E R I S A I
LOGAM FLEKSIBEL.

B I L A D I P E R L U K A N T E G A N G A N L E B I H D A R I 5 0 V,
MAKA BAGIAN LOGAM DARI KETEL UAP HARUS
DIBUMIKAN
J E N I S K A B E L YA N G D I G U N A K A N H A R U S
BERSELUBUNG KARET DAN BERPERISAI LOGAM
BUDAYA KERJA YANG HARUS
DIKEMBANGKAN
MENINGKATKAN :
1. KINERJA PERUSAHAAN
2. SEBAGAI CONTOH PADA “ANAK”

NILAI-NILAI BUDAYA KERJA


 Integritas apa yang dilakukan sama dengan apa yang
diucapkan.
 Profesionalisme
 Kepuasan konsumen
 Keteladanaan
CIRI-CIRI PROFESIONAL

• Memiliki keahlian khusus dibidangnya


• Kemampuan mengkonversikan keahlian tersebut dalam
praktek
• Bekerja berdasarkan SOP
• Mencari cara untuk membuat berbagai hal menjadi lebih
mudah
• Antisipasi dan inisiatif
• Memahami orang yang dilayani
• Bertanggung jawab
BUDAYA KERJA
• SEMANGAT KERJA
• PROFESIONALISME
• MEMILIKI SIFAT ULET
• ASPEK KETELADANAN
• SUKA MENOLONG
• BEKERJA SECARA OPTIMAL
• KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN
• INOVATIF DAN KREATIF
• SERIUS DAN TUNTAS DALAM PEKERJAAN
• POSITIF THINKING
• LOYALITAS
SEMANGAT KERJA

Kerja adalah rahmat bangga dan bersyukur


Kerja adalah amanah sehingga harus jujur dan dapat
dipercaya
Kerja adalah kesempatan penampilan diri kompak dan sinergi
Kerja adalah ibadah
Kerja adalah kehormatan proaktif dan inovatif
Kerja adalah pengabdian berjuang dan berkorban
Kerja adalah pelayanan melayani dan menolong
PROFESIONALISME
Perhatian dan menaruh kepercayaan terhadap perusahaan
Peduli dan tanggung jawab
Rasa memiliki

SIFAT ULET YANG HARUS DIMILIKI


 Tidak mudah putus asa dalam melakukan pekerjaan
 Bekerja keras tekun, dan tidak mudah menyerah dalam
menghadapi tantangan dan kendala
ASPEK KETELADANAN
Aspek moral yang bisa dijadikan panutan pekerja memiliki
standar moral yang tinggi
Aspek prestasi kerja
Aspek sikap yang berkaitan dengan interaksi sesama pekerja
Aspek penampilan

SUKA MENOLONG
 Membantu rekan kerja atau bagian lain apabila dibutuhkan
 Menjawab pertanyaan dari rekan kerja berkaitan penyelesaian
pekerjaan
 Membagi informasi dan pengalaman yang bermanfaat
BEKERJA SECARA OPTIMAL
• Menggunakan seluruh pengetahuan kemampuan dan
ketrampilan yang dimiliki untuk bekerja
• Meningkat hasil kerja diatas standar
• Menjalankan proses kerja dengan cermat dan teliti

KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN


 Menjaga dan mempertahankan prestasi kerja
 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP
 Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target waktu yang
ditetapkan
INOVATIF
• Melakukan pekerjaan dengan menghasilkan ide-ide
dan metode-metode baru
• Mencari metode yang lebih baik yang ada pada saat ini
• Mengimplementasikan metode-metode terbaru untuk
menghadapi daya saing

KREATIF
 Mencari jalan keluar terhadap permasalahan
 Mencari cara menyelesaikan pekerjaan dengan seefisien
mungkin
SERIUS DALAM MELAKSANAKAN
PEKERJAAN
Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh, konsentrasi
penuh dan fokus
Berpikir sebelum memulai pekerjaan
Melakukan detail pekerjaan dengan benar

TUNTAS DALAM MELAKSANAKAN


PEKERJAAN
 Tidak setengah-setengah dalam menyelesaikan pekerjaan
 Menyelesaikan pekerjaan setiap bagian pekerjaan secara
menyeluruh
 Melakukan pekerjaan dari awal sampai selesai
POSITIVE THINKING
Tidak menduga-duga sesuatu tanpa fakta jelas
Mengkonfirmasi bila mendengar berita negatif
Tidak berprasangka atau melakukan penilaian buruk
terhadap rekan kerja dan atasannya

LOYALITAS
 Membela/cinta terhadap perusahaan
 Mempertahankan apabila ada gangguan
 Mencari informasi dan inovasi untuk kemajuan perusahaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai