Anda di halaman 1dari 14

REFRAT

VARISELLA

Oleh :
Suci Indah Sari, S.Ked
Pembimbing :
dr. Zikri Adriman, M.Ked, (DV) Sp.DV

BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH MEURAXA
BANDA ACEH
2020
BAB I
PENDAHULUAN

Varicella adalah suatu penyakit infeksi akut primer oleh


virus Varicella Zoster yang menyerang kulit, mukosa dan
selaput lendir, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit
polimorfi ditandai oleh adanya vesikel-vesikel, terutama
berlokasi di bagian sentral tubuh. Sinonimnya adalah cacar
air, chicken pox.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

DEFENISI

Varisela adalah suatu penyakit infeksi akut primer


menular, disebabkan oleh Varicella Zooster Virus (VZV),
yang menyerang kulit dan mukosa, dan ditandai dengan
adanya vesikel-vesikel.
EPIDEMIOL
OGI

Varicella tersebar kosmopolit (di seluruh dunia), dapat


mengenai semua golongan umur, termasuk neonates
(varicella kongenital). Tetapi tersering menyerang terutama
anak-anak, tetapi dapat juga menyerang orang dewasa. Bila
terjadi pada orang dewasa, umumnya gejala konstitusi lebih
berat. Transmisi penyakit ini berlangsung secara aerogen.
Varicella sangat mudah menular terutama melalui kontak
langsung, droplet atau aerosol dari lesi vesikuler di kulit
ataupun melalui saluran nafas, dan jarang melalui kontak
tidak langsung.
ETIOLOGI

Varicella disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV). Penamaan virus ini
memberi pengertian bahwa infeksi primer virus ini meyebabkan penyakit varicella,
sedangkan reaktivasi menyebabkan herpes zoster. Varicella Zoster Virus (VZV)
termasuk kelompok virus herpes dengan ukuran diameter kira-kira 140–200 nm

Gambar A. Struktur partikel virus varicella-zooster

VZV dapat pula menyebabkan Herpes Zoster. Kedua penyakit ini mempunyai


manifestasi klinis yang berbeda. Kontak pertama dengan virus ini akan menyebabkan
varicella, oleh karena itu varicella dikatakan infeksi akut primer, kemudian setelah
penderita varicella tersebut sembuh, mungkin virus itu tetap ada di akar ganglia dorsal
dalam bentuk laten (tanpa ada manifestasi klinis) dan kemudian VZV diaktivasi oleh
trauma sehingga menyebabkan Herpes Zoster.
MANIFESTASI KLINIS

Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 14 sampai 21 hari Perjalanan penyakit


dibagi menjadi 2 stadium yaitu stadium prodromal dan stadium erupsi

 Demam
stadium  Nyeri kepala
prodromal  malaise
 scarlatinaform atau
morbiliform.

stadium
 papul merah, kecil, yang
erupsi berubah menjadi vesikel (tear
drop) yang berisi cairan jernih
dan mempunyai dasar
eritematous.
Gambar B. Gambaran ruam pada infeksi virus varicella

Gambar C. Lesi dengan spektrum luas


 
DIAGNOSIS

Diagnosis varisella ditegakkan


berdasarkan anamnesis, gejala prodormal,
rasa gatal, dan manifestasi klinis sesuai
tempat predileksi dan morfologi yang
khas pada varisella

Pemeriksaan penunjang

 Sediaan darah tepi


 Percobaan Tzanck dengan membuat
sediaan hapus yang diwarnai dengan
giemsa
 PCR
 Atau tes aglutinasi lateks
DIAGNOSIS BANDING

 Variola
 Insects bite
 Hand and Foot Disease
 PLEVA
 Skabies
 Impetigenisata

PENATALAKSANAAN

Pengobatan bersifat simtomatik dengan antipiretik dan


analgetik. Untuk gatal diberi anti histamiin.
• Anti piretik : paracetamol, hindari aspirin
• Bedak yang di tambah zat anti gatal
(mentol,kamfora)
• Dapat juga diberikan antibiotik oral atau salap.
Dosis asiklovir

 Bayi /anak : 10-20 mg/KgBB/hari ; dosis terbagi 4-5 x 20


mg/KgBB/kali (maks. 800 mg/kali) selama 7 hari.
 Dewasa : Asiklovir 50 x 800 mg/hari selama 7 hari
Valasiklovir untuk dewasa 3x1 gram/hari selama 7 hari
Famsiklovir untuk dewasa : 3x250 mg/hari selama 7hari.
 Imunokompremais : asiklovir : 10 mg/Kg BB, intravena atau IV drip, 3 x
sehari, minimal 10 hari atau,
asiklovir 5x800 mg/hari/oral minimal 10 hari atau,
valasiklovir : 3x1 gram/hari minimal 10 hari atau
Famsiklovir : 3x500 mgr/hari selama minimal 10 hari
PENCENGAHAN

Diberikan vaksin pada umur 12 bulan atau


lebih, vaksinasi ulangan dapat diberikan
setelah 4-6 tahun.
Pemberian secara subkutan sebesar 0,5 ml
pada anak usia 12 bulan sampai 2 tahun.
Pada usia di atas 12 tahun, juga diberikan
0,5 setelah 4-8 minggu di ulangi dengan
dosis sama. Bila terpajan kurang dari 3
hari, perlindungan vaksin yang diberikan
masih terjadi, sedangkan antibodi yang
cukup sudah timbul antara 3-6 hari setelah
vaksinasi
KOMPLIKAS
I

Komplikasi pada anak-anak umumnya jarang


terjadi. Komplikasi lebih sering terjadi pada orang
dewasa, berupa
• ensefalitis,
• pneumonia,
• glomerulonephritis,
• karditis, hepatitis, keratitis, konjungtivitis, otitis,
arteritis, dan kelainan darah (beberapa macam
purpura).
PROGNOSIS

Perawatan yang teliti dan memperhatikan


higiene memberi prognosis yang baik dan
dapat mencengah timbulnya jaringan parut
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai