Cahyadi Takariawan Ketika Pernikahanmu Terasa Rapuh
• Ada kalanya pernikahan terasa begitu
rapuh. • Kebahagiaan yang dulu sempat dirasakan di awal pernikahan, perlahan mulai hilang. Rasanya sekarang hambar-hambar saja, biasa-biasa saja. Tak ada gairah, tak ada getaran istimewa saat bersama dia. Bahkan pernikahan cenderung terasa sebagai beban. • Kamu merasa pernikahan tidak seindah yang dibayangkan. Kamu merasa pasangan tak sesuai harapan. Kamu merasa rumah tangga tak ada keindahan. Kesepian di Tengah Keramaian • Kini, harus melewati hari-hari dengan rasa kesepian, padahal tinggal di rumah bersama pasangan. • Melihat kehadiran pasangan, tak seperti sebuah anugerah indah. Apakah ini musibah? Apakah aku telah salah? Ya, salah memilih dia sebagai pendamping hidupku. • Ternyata dia tak seperti yang aku bayangkan sebelum menikah. Berjuta pertanyaan menggelayut setiap hari, mendera hati yang terus gelisah. • Apa yang harus kamu lakukan saat kehidupan pernikahan kamu terasa Kadang kamu rapuh? Saat kamu tidak lagi merasa kuat, saat kamu merasa berat, saat kamu bahkan tak mampu mendefinisikan suasana apa yang sedang terjadi merasa sudah pada kehidupan pernikahan kamu saat ini. • Berikut sepuluh langkah yang harus kamu lakukan, saat kamu merasa rapuh tidak kuat…. dan kehilangan pegangan. Saat rumah tanggamu tak sesuai harapan. 1 - Berpeganglah Kepada Dzat Yang Maha Kuat
• Di saat kamu merasa lemah, merasa
rapuh, merasa tak bertenaga, itu saatnya kamu melakukan “charging” spiritual. • Berpeganglah kepada Dzat Yang Maha Kuat. Mendekatlah kepada Dzat yang Maha memberi cinta. Bersandarlah kepada Dzat yang menguasai hati manusia. Dialah Allah, hanya Dia yang memiliki kekuatan. • Hanya Dia yang tak pernah memiliki kelemahan. Manusia adalah hamba yang lemah, dengan Dia, kita menjadi kuat. 2 - Memperbanyak Dzikir untuk MencintaiNya
• Jangan melarikan diri dengan hal-hal negatif. Jika
kamu suka lagu, maka semua lagu kesukaan kamu tak cukup memberikan hiburan hati yang menyejukkanmu. Jika kamu suka pesta, semua pesta semeriah apa, tak bisa memberikan hiburan jiwa yang menguatkanmu. • Yang perlu lakukan adalah memperbanyak nyambung kepada Allah dengan dzikir, mengingati Allah, mencintai Allah, menyayangi Allah pada setiap nafasmu. • Ya Rahman. Ya Rahim. Ya Aziz. Ya Malik. Ya Muqallibal qulub. Lantunkan selalu dzikrullah, ingat selalu Dia dimanapun kamu berada. Ini akan menenteramkan hatimu. 3 - Fokus Melihat Kebaikan Pasangan • Kamu rapuh, kamu lemah, kamu lelah, karena terbebani masalah. Terbebani harapan terhadap pasangan yang tak menjadi kenyataan. Terbebani obsesi akan kebahagiaan yang hanya ada di angan-angan. Lalu kamu mulai menyalahkan keadaan, menyalahkan pasangan yang tak sesuai harapan, atau menyalahkan “nasib” yang harus kamu jalani. • Cobalah fokus melihat dan mengingat hal-hal bahagia yang telah kamu lalui bersama pasangan tercinta. Fokuslah mengingat semua kebaikan pasangan yang telah ia berikan sepanjang kehidupan pernikahan. • Penuhi hati dan pikiranmu dengan semua hal positif terhadap dirinya. Kamu akan merasa berbahagia. 4 - Menata Ulang Semua Harapan • Setelah menikah, semua pihak ---suami dan istri--- harus bersedia menata ulang semua harapan yang pernah dibangunnya. • Harus bersedia menata ulang keinginan, ke- semoga-an, bayangan keindahan yang kadang berlebihan, ekspektasi yang terlalu tinggi, dan berbagai daftar rencana masa depan yang sedemikian ideal. • Realitas yang anda hadapi dalam pernikahan, tak perlu dibenturkan dengan idealitas yang saat sebelum menikah pernah anda harapkan. Hidup selalu penuh dinamika, itulah sebabnya menikah hanya boleh dilakukan oleh orang yang sudah dewasa. 5 - Batasi Wilayah Masalah • Bisakah kamu mendefinisikan masalah yang sedang kamu hadapi? Batasi wilayah masalah, jangan dilebarkan, jangan diluaskan. Persempit, dan fokuskan, agar mudah mencari penyelesaian. • Saat seseorang mengalami tekanan masalah, sering semua hal dianggap masalah, sehingga cakupan masalah menjadi tanpa batasan. Hidup menjadi berat dan penuh beban, karena semua dianggap sebagai masalah. Bahkan ada orang bertanya pun dianggap masalah. • Maka batasi wilayahnya, apa yang menjadi persoalan pokok yang kamu rasakan. 6 - Hindari Banjir Emosi • Jangan biarkan diri kamu kebanjiran emosi negatif. Menyalahkan diri sendiri, menyalahkan pasangan, menyalahkan proses pernikahan, menyalahkan keadaan, menyalah ketidakbahagiaan, menyalahkan kenyataan yang tak sesuai harapan, ini semua membuat kamu banjir emosi. • Kamu semakin rapuh. Kamu semakin lemah. Kamu semakin lelah. Perbaiki regulasi emosi kamu dalam menghadapi setiap situasi yang tak sesuai harapan kamu. Salurkan emosi kamu secara positif dan konstruktif. 7 - Lakukan Pembicaraan dari Hati ke Hati • Pilih waktu dan suasana yang tepat. Berbicaralah dalam suasana santai dan nyaman tanpa tekanan. Tanpa banjir emosi. Berdua saja, dengan pasangan. • Mulailah bicara dengan pelan-pelan, jangan tergesa-gesa. Bicaralah dari hati ke hati, dalam suasana kasih sayang, sebagai belahan jiwa, sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai dan saling membutuhkan. • Jangan melempar tuduhan, jangan menyalahkan, jangan mengungkit-ungkit hal yang telah berlalu. Lebih baik merancang kesepakatan untuk memperbaiki hubungan, memperbaiki komunikasi, memperbaiki situasi. 8 – Tetap Mendekat, Jangan Menjauh • Sesungguhnya jarak fisik dan jarak psikologis saling bertautan. • Jika Anda menjauh secara fisik, akan berdampak jauh secara psikologis. Jika Anda menjauh secara psikologis, akan diikuti menjauh secara fisik. • Di saat perniakahan tak sesuai harapan, tetaplah mendekat. Jangan menjauh. • Hindari 4 pemisah jarak () banyak mengkritik () banyak mencela () menyalahkan pasangan () membangun benteng 9 - Nikmati Hari-hari dengan Syukur • Sangat banyak karunia Allah yang diberikan kepada kamu dan kepada pasangan hidupmu. Nikmati, syukuri dan rayakan. Allah sungguh sangat baik kepada kamu. • Nikmati kehidupan keluarga kamu saat ini, dan bersyukurlah atas semua kebaikan yang telah kamu dapatkan dari pernikahan kamu ini. Bertahanlah kendati merasa rapuh. Karena akan ada saat dimana anda menjadi semakin kuat. • Jangan pernah menyerah kendati merasa rapuh. Karena akan ada masa dimana cinta anda kembali menghangat. Bersyukurlah. Sungguh Allah sangat baik kepada kamu. 10 – Lakukan Mediasi, Saat Sudah Tak Mampu Menemukan Solusi • Bertahanlah, jangan cepat menyerah. Lakukan mediasi saat sudah tak mampu menemukan solusi • Pilih pihak yang terpercaya untuk menjadi mediator dalam mencari solusi • Yakinlah semua masalah selalu ada solusi, apabila disertai kebersihan hati Cahyadi Takariawan • Youtube : www.youtube.com/c/CahyadiTakariawan • Fanspage / facebook : cahyadi.takariawan • Instagram : @cahyadi_takariawan • Twitter : @PakCah • Blog : www.kompasiana.com/pakcah • Blog : www.ruangkeluarga.id • Blog : www.pakcah.id • Blog : www.lockdown2020.id • Blog : www.ruangmenulis.id