Anda di halaman 1dari 10

Promosi Kesehatan Di Berbagai

Tatanan (1)

Inerda Dwi Nilawati


Dosen : Syukaisih, SKM, M. Kes
Matkul : Dasar Promosi Kesehatan
Program Promosi Kesehatan di Sekolah :

• Pembangunan saran udara bersih, sanitasi dan fasilitas cuci tangan termasuk pendidikan menjaga kebersihan jamban
sekolah.
• Pendidikan pemakaian dan pemeliharaan jamban sekolah.
• Penggalangan cuci tangan dengan sabun.
• Pendidikan tentang hubungan udara minum, jamban, praktek kesehatan individu, dan kesehatan masyarakat.
• Program pemberatasan kecacingan.
• Pendidikan kebersihan saluran pembuangan/SPAL.
• Pelatihan guru murid tentang SETELAH.
• Pengembangan tanggung murid, guru dan pihak-pihak lain yang terlibat di sekolah.
Program Promosi Kesehatan di Rumah Sakit
1. Pelaksanaan progam penyuluhan a. Leaflet (pendidikan Rawat jalan, b. Pelatihan komunikasi efektif untuk
Rawat inap, dan Layanan RS) edukasi (edukator)
a. Mengatur jadwal penyuluhan (harian,
mingguan, bulanan, dantahunan) b. T-Roll Up Banner, X Banner c. Membuat KAK pelatihan PKRS

b. Menggalang kemitraan dengan sektor c. TV central Kabel d. Membantu pelaksaaan pelatihan


lain atau sumber komunitas
d. Paging (audio Central) e. Melakukan evaluasi terhadap SDM
c. Mengadakan kegiatan pada saat even- yang sudah dilatih
even tertentu. e. Laptop dan LCD
5. Membuat laporan dan menganalisis
d. Membantu pelaksanaan penyuluhan f. Poster / Akrilik kegiatan PKRS

e. Melakukan evaluasi program g. Buku Profil Rumah Sakit a. Melakukan evaluasi program kerja
penyuluhan PKRS
4. Mengusulkan Pelatihan untuk
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan SDM (kemampuan b. Melakukan tindak lanjut hasil evaluasi
pendidikan pasien dan keluarga
berkomunikasi secara efektif)
a. Mereview pelaksanaan pendidikan
pasien dan keluarga a. Pelatihan membuat media edukasi

b. Memonitor pelaksanaan pendidikan


pasien dan keluarga

3. Menyediakan Sarana dan Prasarana


PKRS
Sasaran Promosi Kesehatan di Sekolah

Di dalam promosi kesehatan di sekolah, yang dimaksud dengan


sasaran primer adalah siswa sekolah, sedangkan sasaran sekunder
adalah warga sekolah ( guru, kepala sekolah dan staf sekolah
lainnyainnya, dll).
Sasaran Promosi Kesehatan di Rumah Sakit
1. Individu keluarga diharapkan
a. memperoleh informasi kesehatan melalui berbagai saluran baik langsung maupun melalui media
massa
b. mempunyai pengetahuan dan kemauan untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya
c. mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS d. berperan serta dalam kegiatan sosial,
khususnya yang berkaitan dengan lembaga swadaya masyarakat LSM kesehatan.

2. Masyarakat diharapkan
a. menggalangkan potensi untuk mengembangkan gerakan atau upaya kesehatan.
b. b. Bergotong royong mewujudkan lingkungan sehat
3. Petugas atau Pelaksana Program diharapkan
a. memasukkan komponen promosi kesehatan dalam setiap program kesehatan
b. meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang memberi kepuasan kepada masyarakat
Tujuan Promosi Kesehatan Di Sekolah
• Menciptakan siswa,guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk menerapkan
PHBS.
• Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, bersih dan nyaman.
• Mampu meningkatkan pendidikan di sekolah.
• Menciptakan pelayanan kesehatan di sekolah yang bisa dimanfaatkan dengan baik
• Meningkatkan penerapan kebijakan sehat dan upaya di sekolah untuk
mempromosikan kesehatan.
PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH struktur dan budaya organisasi, dan
SAKIT (PKRS) mengembangkan promosi kesehatan pada
Konsep yang berkembang saat ini tidak lagi lingkungan
PKRS, namun menjadi health promoting fisik dan secara aktif bekerja sama dengan
hospital (HPH). Health Promoting Hospital masyarakat sekitar rumah sakitJadi,
sendiri merupakan konsep tata kelola PKRS saat ini tidak hanya ditujukan bagi
rumah pasien dan keluarga, namun juga seluruh
sakit yang memiliki ruh promosi kesehatan. staf
Meningkatkan kualitas pelayanan, medis dan penunjang serta pengunjung rumah
mengembangkan rumah sakit yang rekat sakit, bahkan masyarakat umum. Projek
dengan promosi kesehatan, dan
mengembangkan jaringan Health Promoting Hospitals (HPH)
dimulai pada tahun 1988 dan 1993,
masingmasing, untuk mempromosikan
manajemen kualitas total rumah sakit
(the total quality
management of hospitals).
benar adalah dengan menggunakan sabun karena
Cuci Tangan Pakai dengan air saja terbukti tidak
efektif. Penggunaan sabun dan air tetap penting
Sabun (CTPS) pada kedua tangan untuk kesehatan
dan kebersihan tangan. Penggunaan sabun dan
Mencuci tangan adalah proses yang secara dengan menggosokan jemari tangan
mekanis melepaskan kotoran dari bertujuan menghilangkan kuman yang tampak
kulit tangan dengan menggunakan sabun dan air maupun tidak tampak seperti:
yang mengalir (Permenkes RI, minyak, debu, kotoran lainnya. Cuci tangan
2014). Mencuci tangan merupakan salah satu dengan air dan sabun biasa sama
tindakan sanitasi yang dilakukan efektifnya dengan mencuci tangan menggunakan
dengan cara membersihkan tangan dan jari-jemari sabun anti mikroba (Kemenkes,
dengan menggunakan air yang 2014).
bertujuan agar tangan menjadi bersih.
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan
perilaku mencuci tangan dengan
menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir.
Mencuci tangan yang baik dan
PKRS dengan Sisi Bisnis
PKRS menjadi hal yang sangat penting dalam membangun paradigma sehat di masyarakat. Selama ini Promkes jarang dilirik oleh
pengelola Rumah Sakit baik itu RS Swasta maupun Pemerintah. Program Promosi Kesehatan hanya dianggap buang-buang uang
tidak memberi income/sisi bisnis bagi Rumah Sakit. Untuk beberapa Program Promkes membutuhkkan biaya jutaan karena dalam
proses program butuh media (Brosur, leaflet, Poster, BookChart, dll). Hal tersebut untuk membantu proses penyuluhan kesehatan
atau penyebaran informasi kesehatan. Hal tersebut menjadi batu sandungan dalam program Promosi Kesehatan. Program Promkes
di anggap tidak menghasilkan imbal balik dari sisi keuangan bagi pihak manajemen. Yang menjadi sandungan adalah bagaimana
menghubungkan pengeluaran uang untuk Program Promkes harus ada imbal balik terhadap sisi bisnis Rumah Sakit.

Bila ditarik garis lurus antara PKRS dengan Sisi Bisnis mempunyai keterkaitan. PKRS merupakan bentuk layanan sosial yang
diberikan rumah sakit tetapi apabila Program PKRS berjalan dengan baik maka menimbulkan efek berlanjut yaitu timbulnya citra
positif. Kemudian mengakibatkan Promosi Gratis dari mulut ke mulut yg ujungnya peningkatan jumlah kunjungan pasien di setiap
unit layanan RS dan akhirnya peningkatan income di semua layanan / instalasi. Dampak positif bagi institusi / Rumah Sakit adalah
peningkatan citra dan income tapi patut di ingat tidak bisa instan perlu waktu, proses dan perlunya program dijalankan secara
berkesinambungan. Keterkaitan ini yang acap kali tidak dilihat sebagai nilai positif dari sisi bisnis.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai