PERPAJAKAN
1
Mengapa ada Standar Akuntansi????
Untuk keseragaman laporan keuangan
Memudahkan penyusun laporan keuangan karena dengan adanya pedoman baku (standar)
dapat meminimalkan bias dari penyusun laporan keuangan.
Memudahkan auditor
Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan
laporan keuangan perusahaan yang berbeda
Banyak pihak yang menjadi pengguna laporan keuangan sehingga penyusun tidak dapat
menjelaskan kepada masing-masing pengguna
Regulasi mengharuskan perusahaan dengan kriteria tertentu untuk menyusun laporan
keuangan berdasarkan standar
2
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
Merupakan entitas yang:
• Tidak tercatat di pasar modal
• Tidak sedang dalam proses untuk pengajuan pernyataan
pendaftaran di pasar modal
• Tidak menguasai aset dalam aktivitas sebagai fidusia untuk
sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,
pialang dan/atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana
dan bank investasi
3
Latar Belakang SAK-ETAP
• PSAK yang mengadopsi IFRS terlalu kompleks untuk diterapkan oleh perusahaan kecil
menengah di Indonesia
• PSAK-IFRS sulit diterapkan untuk perusahaan kecil menengah; mengingat penentuan
fair value memerlukan biaya yang tidak murah
• PSAK-IFRS menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak
pertimbangan profesional
• PSAK-IFRS memerlukan dokumentasi dan teknologi informasi yang kuat
Awalnya SAK-ETAP mengikuti IFRS for SMEs yang dikeluarkan oleh IASB. Namun, IFRS
for SMEs masih terlalu kompleks untuk ukuran perusahaan kecil menengah di Indonesia
sehingga SAK-ETAP cukup berbeda signifikan dengan IFRS for SMEs
• Disusun dengan mengadopsi IFRS for SMEs dengan modifikasi yang sesuai kondisi di
Indonesia sehingga menjadi lebih ringkas dan mudah
• SAK-ETAP masih memerlukan pertimbangan profesional namun tidak sebanyak untuk
PSAK-IFRS
4
Manfaat SAK-ETAP
• Diharapkan dengan adanya SAK-ETAP maka perusahaan kecil
menengah mampu untuk:
• menyusun laporan keuangannya sendiri
• dapat diaudit oleh KAP dan mendapatkan opini audit
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya; misalnya: untuk
mendapatkan dana pinjaman dari bank untuk mengembangkan usaha
5
Penerapan ETAP
Ya
Pada Ya Apakah Entitas
1 Januari 2011 memilih
apakah Entitas
Tidak menggunakan
memenuhi syarat
Tidak
ETAP ?
SAK ETAP ?
Entitas
menerapkan
YaSAK ETAP
secara konsisten
Tidak diperkenankan
Apakah Entitas
Tidak
tetap memenuhi
Entitas
syarat ETAP?
menerapkan
PSAK secara
konsisten
6
BAB 1
PENDAHULUAN
Akuntansi
Pajak
Definisi akuntansi
Definisi pajak
Siklus akuntansi Jenis pajak
Laporan keuangan
7
Karakteristik Kualitatif Informasi dalam
Laporan Keuangan
Penyajian Wajar
Materialitas dan
Agregasi Frekuensi Pelaporan
Lap.Keu.
Komparatif Konsistensi
9
Sumber: SAK-ETAP (2009:14-18)
Laporan Laba Rugi
11
Sumber: SAK-ETAP (2009:26-27)
Laporan laba rugi dan saldo laba dapat digabungkan dan
disajikan sebagai pengganti laporan perubahan ekuitas;
apabila perubahan ekuitas hanya muncul karena:
Laba / rugi;
Pembayaran dividen;
Koreksi kesalahan periode lalu;
Perubahan kebijakan akuntansi
Lancar
Aset
Tidak Lancar
Kewajiban
Jk.Panjang
Ekuitas
13
Sumber: SAK-ETAP (2009:19-22)
Laporan Arus Kas
Transaksi non kas tidak dapat dimasukkan dalam laporan arus kas
Pertimbangan Pengungkapan pertimbangan secara terpisah dari hal-hal yang melibatkan estimasi
Ketidakpastia Informasi mengenai asumsi pokok tentang masa depan untuk mengestimasi
n estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang
menyebabkan adanya penyesuaian yang material terhadap aset dan kewajiban dalam
laporan keuangan tahun berikutnya
16
AKUN AKUNTANSI PAJAK
PPh 22, 23, 24, 25, 28A
Pajak Dibayar di Muka • Pajak Masukan
Neraca
Beban PPh
17