Anda di halaman 1dari 17

ASPEK LEGAL DAN

HUKUM DALAM KEP


MK : KDK

Ns. Abdul Karim, SKep


Latar Belakang
Praktik keperawatan yang aman mencakup pemahaman
tentang batasan legal dimana perawat harus berfungsi.
Seperti halnya semua aspek keperawatan saat ini, pemahaman
tentang implikasi hukum mendukung pikiran kritis pada
bagian perawat.
Perawat harus memahami hukum untuk melindungi  dirinya
dari pertanggungjawaban dan untuk melindungi hak-hak klien.
Perawat tidak perlu takut hukum, akan tetapi harus
memandang informasi yang mengikutinya sebagai dasar
pemahaman apa yang diharapkan oleh masyarakat kita dari
pemberi asuhan keperawatan professional.
Pengertian Perawat dan Keperawatan
Perawat adalah orang yang mengasuh, merawat dan melindungi,
yang merawat orang sakit, luka dan usia lanjut (di kutip oleh
Ellis, Harley, 1980).
Peran perawat adalah menjaga pasien mempertahankan kondisi
terbaiknya terhadap masalah kesehatan yang menimpa dirinya
(Florence Nigthingale dalam bukunya What it is and What it is
not)
Keperawatan adalah fungsi unik dari perawat membantu individu
sakit atau sehat dalam melaksanakan segala aktivitasnya untuk
mencapai kesehatan atau untuk meninggal dunia dengan tenang
yang dapat dapat ia lakukan sendiri tanpa bantuan apabila cukup
kekuatan, harapan dan pengetahuan (Virginia Handerson, 1958)
Perawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang di dasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spritual yang komprehensif
serta di tujukan kepada individu, keluarga, dan
masyarakat baik sakit maupun sehat yg mencakup
seluruh siklus kehdpan manusia (Lokakarya keperawatan
Nasional 1986)
Praktik keperawatan berarti membantu individu atau
kelompok dalam mempertahankan atau meningkatkan
kesehatan yang optimal sepanjang proses kehidupan
dengan mengkaji status, menentukan diagnosa,
merencanakan dan mengimplementasi strategi
keperawatan untuk mencapai tujuan, serta mengevaluasi
respon terhadap perawatan dan pengobatan (National
Council of State Board of Nursing/NCSBN)
Tujuan
Untuk mengetahui batas legal dalam tindakan
keperawatan
Untuk mengetahui pengendalian hukum oleh perawat
dan  klien.
Untuk mengetahui dasar hukum malpraktik,
indipliner, dan kelalaian
Batasan Legal dalam Tindakan Kep
erawat perlu tahu tentang hukum yang
mengatur prakteknya untuk :
Memberikan kepastian bahwa keputusan & tindakan
perawat yang dilakukan konsisten dengan prinsip-
prinsip hukum.
melindungi perawat dari liabilitas
Pengertian Legal
Legal adalah sesuat yang di anggap sah oleh hukum
dan undang-undang (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Dimensi Legal dlm Kep
Perawat perlu tahu ttg hukum yang mengatur
prakteknya untuk:
Memberikan kepastian bahwa keputusan & tdkan
prwt yg di lakukan konsisten dengan prinsip2 hukum
Melindungi perawat dari liabilitas
Berbagai Aspek Legal dlm Kep
Fungsi Hukum Dalam Praktek Keperawatan :
Hkm memberikan kerangka u/ menentukan tindakan
keperawatan mana yg sesuai dengan hukum
Membedakan t.j perawat dengan t.j profesi yang lain
Membantu menentukan batas2 kewenangan tidkan
keprwt mandiri
Membantu dlm mempertahankan standar praktik
keprwt dg meletakan posisi prwt memiliki
akuntabilitas di bawah hukum (Kozier,Erb)
Aspek Legal dlm Praktik Kep
Tercantum dalam:
UU No. 23 tahun 1992 ttg Kesehatan
PP No. 32 tahun 1996 ttg Tenaga Kesehatan
Kepmenkes No. 1239 tahuun 2001 ttg Registrasi dan
Praktik Perawat
Informed Consent
Informed consent adalah dokumen yang legal dalam
pemberian persetujuan prosedur tindakan medik dan
atau invasif, bertujuan untuk perlindungan terhadap
tenaga medik jika terjadi sesuatu yang tidak
diharapakan yang diakibatkan oleh tindakan tersebut.
Selain itu dapat melindungi pasien terhadap
intervensi / tindakan yang akan dilakukan kepadanya.
Dasar – dasar Informed consent UU N0 23 / 1992
tentang kesehatan Pasal 53 ayat ( 2) dan Peraturan
Menteri Kesehatan RI NO 585 tentang persetujuan
tindakan medik.
Aturan Legal yg Mengatur Praktik Perawat
Pedoman untuk menghindari malpraktik dan tuntutan malpraktik
Hubungan perawat- Dokter/keluarga/institusi pelayanan kesehatan
Potensial Area Tuntutan
Malpraktik
Kelalaian bertindak yang dilakukan seseorang terkait profesi/pekerjaannya
yang membutuhkan ketrampilan profesional dan tehnikal yang tinggi
Dokumentasi
Medical Record adalah dokumen legal dan dapat digunakan di pengadilan
sebagai bukti.
Informed consent
Persetujuan yang dibuat oleh klien untuk menerima serangkaian
prosedur sesudah diberikan informasi yang lengkap termasuk resiko
pengobatan dan fakta-fakta yang berkaitan dengan itu, telah dijelaskan
oleh dokter
Ada 4 hal yang harus dijadikan perhatian utama
keperawatan di Indonesia :
Memahami dan menerapkan peran perawat
Komitmen terhadap identitas keperawatan
Perhatian terhadap perubahan dan trend pelayanan
kesehatan kepada masyarakat
Komitmen dalam memenuhi tuntutan tantangan
sistem pelayanan kesehatan melalui upaya yang
kreatif dan inovatif.
Penutup
Perawat Indonesia di masa depan harus dapat
memberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan
proses keperawatan yang berkembang seiring dengan
perkembangan IPTEK dan tuntutan kebutuhan
masyarakat, sehingga perawat dituntut mampu
menjawab dan mengantisipasi terhadap dampak dari
perubahan.
Perawat dapat mengurangi kesempatan mereka terkena
perkara hukum dengan mengikuti standar perawatan,
memberikan perawatan kesehatan yang kompeten, dan
mengembangkan hubungan empatik dengan klien.
Selain itu, dokumentasi yang hati-hati, lengkap, dan objektif
berperan sebagai bukti standar asuhan keperawatan yang
diberikan.
Dokumentasi yang tepat waktu dan jujur penting untuk
memberikan komunikasi yang perlu antar anggota tim
pelayanan kesehatan.
Dokumentasi digunakan dalam banyak cara yang
menguntungkan klien dan menunjukkan bahwa perawat
adalah pemberi perawatan yang efektif.
Dokumentasi yang baik juga mempertahankan pemberi
perawatan kesehatan lain yang mempunyai pengetahuan
baru tentang tindakan terbaru yang diterima klien sehingga
perawatan terus menerus diberikan dengan aman.
Hubungan perawat-klien sangat penting, tidak hanya
dalam menjamin kualitas perawatan tetapi juga dalam
meminimalkan risiko hukum.
Saling percaya terbentuk antara perawat dan klien.
Klien yang percaya bahwa perawat melakukan tugas
mereka secara benar dan memperhatikan
kesejahteraan mereka mungkin urung untuk memulai
perkara hukum melawan perawat.
Perawatan yang tulus untuk klien adalah peranan
penting perawat dan merupakan alat manajemen-
risiko efektif.
Bagaimana pun, perawatan tidak akan secara total
melindungi perawat jika terjadi kelalaian praktik.  
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai