Anda di halaman 1dari 36

TOTAL PRODUCTIVE

MAINTENANCE (TPM)

Muhammad Rasid,S.T.,M.T.
m_rasid2010a@yahoo.com
TPM
 TPM pertama kali dikembangkan di Jepang pada tahun 1971,
dengan berdasarkan konsep perawatan preventif (preventif
Maintenance) atau perawatan productive yang dipergunakan
di Amerika Serikat sejak tahun 1950.

 TPM bertujuan untuk menghindari dilakukan perbaikan secara


tiba-tiba dan minimalisasi perawatan yang tidak terjadwal.

 Jishu Hozen pemeliharaan alat menjadi tanggung jawab staff


perawatan, operator harus merawat peralatan yang mereka
gunakan (Shirose 2005)
Total Productive Maintenance (TPM)
 Merupakan suatu aktivitas perawatan yang mengikut sertakan semua
elemen dari perusahaan yang bertujuan untuk menciptakan suasana
kritis (Critical mass) dalam lingkungan industri guna mencapai zero
breakdown (kerusakan/gangguan), zero defect (cacat) dan zero
accident.

TPM adalah sutu metode yang bertujan untuk memaksimalkan effisiensi


penggunaan peralatan dan memanfaatkan sistem perawatan preventif
yang dirancang untuk keseluruhan peralatan dengan
mengimplementasikan suatu aturan dan memberikan motivasi kepada
seluruh bagian yang ada dalam suatu perusahaan.
1.8 pilar TPM adalah seperangkat prinsip yang terstruktur, dan tidak
boleh disalahartikan sebagai seperangkat alat dan teknik acak yang
diterapkan secara serampangan. Sebaliknya, pilar-pilar ini sangat
strategis dan ditujukan untuk secara proaktif meningkatkan keandalan
set-up. 8 Pilar tersebut dirinci di bawah ini:

1.Kobetsu Kaizen (KK) yaitu peningkatan terfokus atau dikenal sebagai


Kaizen individu 
2.Jishu Hozen (JH) yaitu pemeliharaan otonom 
3.Kaikaku Hozen (KH) yaitu pemeliharaan terencana 
4.Hinshitsu Hozen (HH) yaitu pemeliharaan kualitas 
5.Pemeliharaan peralatan awal atau manajemen pengembangan 
6.Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan (K3L)
7.Pendidikan dan Pelatihan (E&T)
8.Kantor TPM 
Tujuan dari Jishu Hozen

 Tujuan dari diterapkan Jishu Hozen diperusahaan agar setiap


pekerja melakukan inspeksi rutin, pelumasan, penggantian
komponen , deteksi dini dari ketidak normalan dan memeriksa
presisi peralatan mereka dengan tujuan melindungi peralatan
mereka sendiri.

Sasaran yang diharapkan dari perawatan mandiri, antara lain:


a. Mengembangkan operator yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam memelihara dan mendeteksi gejala sebelum
kejadian kerusakan
b. Menciptakan tempat kerja yang teratur, sehingga setiap
penyimpangan dari kondisi normal dapat terdeteksi secara ini.
Konsep dasar yang dibangun Jishu-Hozen antara lain:

 Zero defect dan zero failure dapat diwujudkan jika seluruh karyawan terlibat
dengan cara merubah cara berfikir dan cara bertindak.
 Jika peralatan diganti , orang akan diganti , jika orang diganti produksi juga
akan berubah

Aktivitas untuk mencapai perawatan dalam Jishu -Hozen

Aktivitas pencegahan : pencegahan dan memperbaiki kerusakan


Aktivitas peningkatan: memperpanjang umur alat, memperpendek waktu
perawatan dan memperkecil perawatan
Apa yang dimaksud dengan jishu Hozen?
Artinya, aktivitas preventive maintenance harian dan
ringan dilakukannya, agar mesin selalu siap bekerja untuk
menghasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi
tuntutan target produksi.
• Muhdifin Haming, Mahfud Nurnajamuddin. 2017.
Manajemen Produksi Modern. Penerbit PT Bumi Aksara
• T. Hani Handoko, 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi
dan Operasi. BPPE Yogyakarta
• Ir.Umumtha Ginting, Ir.S.M. Sibarani. 1995. Manajemen
Produksi. Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai