Saur C Simamora SP MM 16122021153517 Mankeu 12
Saur C Simamora SP MM 16122021153517 Mankeu 12
PERUSAHAAN
Pembahasan
Faktor-Faktor Pertimbangan
Dalam Pengambilan
Keputusan Kebijakan
Pendanaan
Faktor-Faktor Petimbangan dalam Pengambilan Kebijakan Pendanaan
3
1 Biaya
Kontribusi Modal 5
2
Alternatif sumber dana yang
palingKemampuan
Terhadap menguntungkan adalah yang
Peringkat
EPS Efek
menghasilkan EPS Cashflow
paling tinggi 4
memenuhi Rasio
Kewajiban Utang
8 6
Utang
Problem Keuntungan
Keagenan Pajak
7
Sinyal
9
Keuangan
Kontrol
Terhadap
Perusahaan
Contoh
Sebuah perusahaan mobil nasional beroperasi dengan modal sebesar Rp 1.000 milyar semuanya terdiri dari
saham biasa sebanyak 10 juta lembar. Karena permintaan terhadap produk terus meningkat maka perusahaan
merencanakan untuk melakukan ekspansi. Rencana ekspansi tersebut diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp
250 milyar. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, perusahaan dihadapkan pada 4 alternatif sumber
pembiayaan, yaitu:
1.Menerbitkan saham biasa dengan harga pasar Rp 100 ribu per lembar
2.Menerbitkan obligasi dengan bunga 12%
3.Menerbitkan saham preferen 2 juta lembar dengan deviden 11%, nilai nominal Rp 125 ribu per lembar
4.Dana bagi hasil dengan rasio 40:60 atau 40% dari laba/rugi bersih untuk penyedia dana (investor) dan 60% untuk
perusahaan.
Dengan ekspansi tersebut, EBIT diperkirakan naik menjadi Rp 160 milyar dari sebelumnya Rp 100 milyar per tahun.
Perusahaan dikenakan PPh dengan tarif 30%.
Perhitungan EPS Masing-masing Sumber Dana (Rp juta)
1
Kontribusi
Terhadap Alternatif Pendanaan
EPS
Keterangan Saham Dana Bagi
Saham Biasa Obligasi
Preferen Hasil
Jika EBIT pasca ekspansi<Rp150 milyar maka alternatif pendanaan yang paling
menguntungkan adalah melalui penerbitan saham biasa
Jika EBIT pasca ekspansi>Rp150 milyar maka alternatif pendanaan yang paling
menguntungkan adalah melalui penerbitan obligasi
Jika EBIT pasca ekspansi diestimasi sebesar Rp150 milyar maka pendanaan melalui
penerbitan saham biasa atau obligasi sama-sma menguntungkan karena pada tingkat EBIT
Rp150 milyar, garis EPS kedua sumber dana tersebut berpotongan dan menghasilkan EPS
yang sama
Alternatif pendanaan melalui penerbitan saham preferen dan melalui dana bagi hasil tidak
menguntungkan dilihat dari grafik, garis PSP dan DBH berada di bawah garis sumber dana
saham biasa dan obligasi.
Pada contoh kasus tsb, dana bagi hasil merupakan alternatif yang paling buruk dapat
dilihat dari posisi garis yang selalu berada di bawah. Namun, pilihan ini dapat
menguntungkan apabila garis saham preferen, obligasi dan dana bagi hasil berpotongan
pada titik ketika EBIT<Rp110 milyar.
Tidak ada pilihan sumber dana yang selalu paling
menguntungkan atau selalu paling tidak menguntungkan
Harga jual saham biasa ⬆ jumlah lembar saham diterbitkan ⬇ EPS lebih tinggi
Harga jual saham biasa ⬇ jumlah lembar saham diterbitkan ⬆ EPS lebih rendah
Dividen saham preferen rendah laba bersih pemegang saham biasa besar EPS meningkat
Dividen saham preferen tinggi laba bersih pemegang saham biasa kecil EPS menurun
Contoh
Kebutuhan dana sebesar Rp 250 milyar dipenuhi dengan melibatkan alternatif dalam bentuk paket-paket
pendanaan yang menggabungkan beberapa jenis sumber dana (hybrid financing), misalnya:
1.Paket 1 penerbitan saham biasa sebanyak 60% atau Rp 150 milyar dengan harga pasar per lembar Rp
100.000 dan sisanya sebesar 40% atau Rp 100 milyar dipenuhi dari utang obligasi dengan tingkat bunga
12%.
2.Paket 2 penerbitan saham biasa sebanyak 75% atau Rp 187,5 milyar dan sisanya 25% atau Rp 62,5
milyar dari saham preferen dengan dividen 11% dan harga pasar Rp 200.000.
3.Paket 3 penerbitan saham biasa sebanyal 50% atau Rp 125 milyar, utang obligasi sebanyak 25% atau
Rp 62,5 milyar dengan tingkat bunga sebesar 12%, dan sisanya 25% atau Rp 62,5 milyar dari saham
preferen dengan dividen 11% dan harga pasar Rp 120.000.
Perhitungan EPS Masing-masing Sumber Dana
(Rp juta)
Alternatif Pendanaan
Keterangan
Paket I Paket II Paket III
EBIT paska ekspansi 160.000 160.000 160.000
Biaya bunga obligasi 12% (12.000) - (7.500)
Laba bersih sebelum pajak 148.000 160.000 152.500
Pajak 30% (44.400) (48.000) (45.750)
Laba bersih setelah pajak 103.600 112.000 106.750
Deviden saham preferen 11% - (6.875) (6.875)
Laba bersih tersedia bagi
103.600 105.125 99.875
pemegang saham biasa
Lembar saham biasa beredar 11,5 juta 11,875 juta 11,250 juta
Batas maksimum
pendanaan perusahaan dari
utang sebagai pengendali
agar perusahaan tidak
melampaui batas
pendanaan yang dianggap
aman
3
1 Biaya
Kontribusi Modal 5
Terhadap 2
Peringkat
EPS Mengindikasikan
Kemampuan kualitas efek dan tingkat kemampuan emiten
Efek
dalam membayar kembali
Cashflow 4 surat utangnya tepat waktu.
memenuhi Rasio
Kewajiban
tinggi peringkat Utang
semakin terjamin
8 Semakin 6 surat utang
Utang
surat utang semakin mudah dipasarkanKeuntungan
dengan harga tinggi
Problem
Keagenan atau terjuan di atas nilai nominal
Pajak
7
Sinyal
9
Semakin rendah peringkat semakin tidak terjamin surat
Keuangan
Kontrol utang terjual di bawah nilai nominal
Terhadap
Perusahaan