Anda di halaman 1dari 27

Arbitrase dan Paritas

International Arbitrage

• Arbitrage dapat diartikan sebagai ‘kapitalisasi’ dari perbedaan ‘quoted


prices’. Dana dapat diiinvestasikan dan tidak ada risiko yang
menyertainya

• Sebagai respon dari tidakseimbangnya demand dan supply yang


disebabkan proses arbitrase, maka harga akan menuju ‘seimbang’ secara
cepat; sehingga tidak dimungkinkan lagi mendapat laba [secara free].
Arbitrage Secara Lokal

• Locational arbitrage  jika harga beli/ bid price [pada bank A] lebih
tinggi dibandingkan harga jual/ask price untuk karensi [mata uang]
yang sama

• Contoh:
Bank BNI Bid Ask Bank BCA Bid Ask

Rp/$ 10000 10100 Rp/$ 10150 10250


Pak Rustam membeli $ dari BNI dengan kurs (ask) Rp10100/$ dan
menjual $ pada BCA dengan kurs (bid) Rp10150/$. Profit = Rp50/$.
International Arbitrage

• Triangular arbitrage  jika ‘quote kurs’ beda dengan rate yang dihitung dengan
spot rates pada sebuah bank.

• Example: Bid Ask

Rp/$ 14200 14300


RM/$ 4 4.01
Rp/RM 3500 3510

Pak Din punya uang sebanyak Rp 3510000

Langkah: Pak Din menukar uangnya menjadi Ringgit Malaysia (RM) dengan kurs
ask; menukar RM menjadi $ (kurs ask); lalu menukar kembali menjadi Rp (kurs bid)
Contoh:

• Pak Din(punya uang Rp 3510000)

1. Beli RM; dgn kurs Rp 3510/RM  RM 1000

2. Jual RM dan beli $ dgn kurs 4.01 RM/$ maka didapat $249.8

3. Jual $ dan beli Rp dgn kurs Rp14200/$ dan dapat

249.8 *14200 = Rp3541147

4. Laba Rp31147

5. Return = 31147/3510000 =0.88%


International Arbitrage

Rp
Kurs Rp/ Kurs
$ Rp/MR

$ MR
Kurs
MR/$

• Jika kurs dari karensi tidak equilibirum, maka, triangular arbitrage akan
memaksa kondisi kembali pada equilibrium.
Covered Interest Arbitrage

• Proses kapitalisasi perbedaan suku bunga antar dua negara,


dimana proses ini melindungi dari risiko kurs tukar

• Covered interest arbitrage  akan menunjukkan hub antara


forward rate premiums dgn perbedaan suku bunga.
Contoh
• Kurs spot Rp 10000/ $

Kurs forward rate = Rp10000/ $

Ind suku bunga berlaku = 4%

USA suku bunga = 6%

Uang bu Rohani Rp100.000

1. Tukar ke $  100rb/10 ribu = $ 10


2. $10; tabung di bank USA bunga 6%; diperoleh akhir
periode= 10*1.06 = $10.6
Contoh: (1)

3. masuk ke kontrak forward; bersedia jual $10.6 dengan kurs


Rp10000/ $; diperoleh Rp106.000

4. Diperoleh laba Rp6.000 [bandingkan dengan jika dana langsung


ditabung di Indonesia diperoleh laba sebesar 100000*4%= Rp 4.000

5. arbitrage ini tidak akan berlangsung lama; atau akan ada
penyesuaian pada kurs forward  kurs forward turun
Contoh: (2)

6. Kurs forward akan turun ‘kira-kira’ sebesar 2% juga; atau akan


terjadi turun menjadi 98%*10000=Rp9800/$

7. Perhitungan ulang langkah 3 10.6*9800= Rp103880 


Rp104000 sama [turun tepatnya berkisar 1.887%]

8.  perbedaan suku bunga ; akan menyebabkan kurs berubah


Arbitrage

1. Locational arbitrage akan menyebabkan quoted exchange rates


akan sama antar bank di berbagai lokasi.

2. Triangular arbitrage  akan menyebabkan cross exchange rates akan


ditentukan dengan tepat.

3. Covered interest arbitrage  akan menyebabkan forward exchange


rates ditentukan dengan tepat.

4. Setiap perbedaan (discrepancy) akan mendorong arbitrage, sehingga


perbedaan itu akan hilang. Arbitrage akan membuat pasar valas ‘rapi’.
Interest Rate Parity (IRP)

• Jika terdapat perbedaan suku bunga [antar karensi], maka kekuatan


pasar akan mendorong perubahan pada forward rate; sehingga
perubahan itu dapat ‘menutupi’ perbedaan bunga tersebut.

• Jika covered interest arbitrage tidak lagi dapat dilakukan, dan


equilibrium yang terjadi dinyatakan sebagai interest rate parity
(IRP).
Formula untuk IRP

• Besarnya perubahan (premium) penyesuain kurs dapat


ditentukan sebagai berikut:

p =
(1+i H) –1
(1+iF)
dimana:
forward = (1 + home interest rate) – 1
premium (1 + foreign interest rate)
Menentukan Premium Forward

Example:

• Misalkan suku bunga Indonesia 6% dan USA sebesar 3%; maka dari perspektif
investor Indonesia; kurs akan berubah sebesar;

• forward premium = (1.06/1.03) – 1  +2 .91% (premium)

• Jika kurs awal sebesar Rp10000/$ maka kurs (forward) yang berlaku adalah:

Rp10000 * (1+2.91%) = Rp10291/$

Untuk perubahan yang kecil  proksi awal dapat diperoleh dari selisih suku bunga
(6%-3%= 3%); sehingga premium sebesar 3% atau estimasi kurs berkisar Rp10300/$
Quiz:
• Berapa estimasi kurs forward jika suku bunga rupiah 3%
dan suku bunga $ 6%?
Contoh IRP

• Suku bunga Rp 10%; ir-$=5%; kurs awal (e0) =Rp10.000/$;

Kurs akan premium sebesar ir-d – ir-f  10%-5% = 5%; lebih tepatnya [(1+10%)/(1-
5%)]-1=4.8%  Artinya e1 = 10000(1+4.8%) = 10480

Pak Ali memiliki uang Rp 1juta


a. Tabung Rp  Rp 1.1 jt
b. Tukar ke $  $100  tabung $105  konversi ke Rp  105*10480 = Rp1.1
 Alternatif 1 dan 2 akan sama  harus sama; jika tidak akan ada arbitrage
Garis Paritas Suku Bunga (IRP Line)

• Menunjukkan situasi ‘ideal’ atau sesuai prediksi kondisi kurs


forward berdasarkan perubahan/perbedaan suku bunga dari 2 mata
uang

• Sepanjang garis tersebut IRP Line tidak dapat dilakukan arbitrage


(kapitalisasi)

• Jika kurs forward tidak berada pada garis IRP Line, maka investor
(domestic) atau investor asing dapat memanfaatkan situasi ini untuk
mengambil keuntungan
Analisis Grafik untuk IRP

Interest Rate Differential (%)


home interest rate – foreign interest rate
4

IRP line
2

Forward -3 -1 1 3 Forward
Discount (%) Premium (%)

-2

-4
Analisis Grafik untuk IRP

Interest Rate Differential (%)


home interest rate – foreign interest rate
4
Zone of potential
covered interest IRP line
arbitrage by foreign
investors 2

Forward -3 -1 1 3 Forward
Discount (%) Premium (%)
Zone of potential
- 2 covered interest
arbitrage by local
investors
-4
Keterangan Grafik

• Sumbu Y adalah perbedaan IH –IF.

• Sumbu X adalah perubahan kurs

• IH –IF> 0  kurs akan naik (premium)

• IH –IF < 0  kurs akan turun (discount)


Q (2): Uji untuk IRP line

• Carilah data aktual perbedaan suku bunga dan premi forward


untuk berbagai karensi, buatlah skatter plotnya/ ujilah
[korelasi-regresinya]


IRP Jika mempertimbangkan

1. Transaction Costs

iH – iF
IRP line
Zone of potential
covered interest
arbitrage by foreign
investors Zone of
p potential
covered
Zone where covered
interest arbitrage is interest
not feasible due to arbitrage by
transaction costs local
investors
IRP Jika Mempertimbangkan

2. Political Risk

• Krisis di satu negara dapat mendorong pemerintahan untuk membatasi


pertukaran mata uang domestik terhadap valas.

• Investor juga merasa (perceive) default risk meningkat untuk investasi


luar negerinya.

3. Perbedaan UU Pajak

• Jika UU pajak bervariasi; maka return setelah pajak, lebih penting


dibandingkan return sebelum pajak.
Arbitrage dan Paritas

1. Dalam keadaan seimbang [paritas] maka tidak dapat dilakukan arbitrage


2. Terdapat 5 paritas yakni:
a. PPP [purchasing power parity]
b. IRP [interest rate parity]
c. IFE [international fisher effect]
d. FP [forward parity]
e. FE [fisher effect]
PPP

1. hukum 1 harga  harga barang yang sama tidak berbeda


dimana saja [ceteris paribus]

2. Kurs (e0) = Pd/Pf


3. PPP relatif  perubahan kurs; diperoleha dari kurs awal *
perbandingan harga

E1= e0 *(1+Pd/1+Pf]

Pd = harga [inflasi] dometik; f=foreign


contoh

• Harga burger di Ind = Rp10000; USA= $1


• Kurs = Pd/pf= Rp10.000/$
Jika besok diketahui pd=10% dan pf=5%; maka berdasarkan
PPP relatif; kurs terjadi

= 10000 [1.1/1.05] = Rp 10.476  [naik 4.8%]

 Perubahan kurs setara dengan perbedaan tingkat harga/inflasi


Fisher Effect

• Fisher Effect  suku bunga nominal [n] adalah setara dengan suku
bunga riil [r] ditambah inflasi [p]

 nd = rd +pd;

 nf =rf+pf

• Dalam kondisi eq [tanpa campur tangan pemerintah maka

• [(1+nd)/(1+nf)] = (1+pd)/(1+pf) 

nd-nf = id-if

Anda mungkin juga menyukai