0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan9 halaman
Kontraksi otot rahim yang kuat dan terkoordinasi secara bertahap mendorong keluarnya janin melalui serviks dan vagina, diikuti dengan ekspulsi plasenta.
Kontraksi otot rahim yang kuat dan terkoordinasi secara bertahap mendorong keluarnya janin melalui serviks dan vagina, diikuti dengan ekspulsi plasenta.
Kontraksi otot rahim yang kuat dan terkoordinasi secara bertahap mendorong keluarnya janin melalui serviks dan vagina, diikuti dengan ekspulsi plasenta.
rahim • Pergeseran organ dasar panggul • Ekspulsi janin KONTRAKSI ATAU DORONGAN OTOT DINDING RAHIM Adanya kontraksi uterus dikarenakan otot-otot rahim bekerja dengan baik dan sempurna dengan sifat-sifat : • Kontraksi simetris • Fundus dominan • Kemudian diikuti relaksasi Lanjutan • Penelitian oleh Caldeyro-Barcia (1958) bahwa otot uterus pada saat relaksasi masih mempunyai tonus dengan tekanan 6-12 mmHg, sedangkan di setiap kontraksi tekanan tersebut semakin meningkat. Lanjutan • Kontraksi/ his pada kala II terjadi setiap 2 menit, durasinya selama 60-90 detik dan his terjadi semakin lama semakin kuat. Saat kontraksi otot rahim tidak berelaksasi namun menjadi lebih memendek/retraksi. Kontraksi otot rahim tidak sama kuat pada seluruh rahim. Kontraksi paling kuat terjadi di daerah fundus uteri, dan berangsur-angsur berkurang dan paling lemah pada segmen bawah rahim. • Servik kurang mengandung otot makanya serviks tertarik dan dibuka yang akhirnya pembukaan lengkap PACE MAKER • Pusat koordinasi his yang berada pada uterus di sudut tuba dimana gelombang his berasal. Disini gelombang his bergerak ke dalam dank e bawah uterus dengn kecepatan 2 cm/ detik mencakup seluruh otot uterus. His yang paling sempurna mempunyai kekuatan yang paling tinggi di fundus uteri, disebut fundus dominan. Dinding rahim yang berkontraksi menimbulkan rasa nyeri disebabkan oleh hal sebagai berikut : • Anoxia sel-sel otot-otot rahim waktu kontraksi • Tekanan ganglia dalam rahim dan segmen bawah rahim • Regangan servik saat kontraksi atau tarikan peritoneum saat kontraksi Akibat yang dapat ditimbulkan dengan adanya his yang mendorong terjadinya persalinan: • Kekuatan janin mendorong ke arah bawah • Kekuatan his menimbulkan penurunan kepala dan bagian terendah • Penurunan bagian terendah mengakibatkan tekanan pada fleksus frankenhauser yang menimbulkan efek mengedan • Kekuatan his dan dorongan mengedan mendorong bagian terendah terjadi pembukaan jalan lahir, dengan crowning dan penipisan perineum. • Kekuatan his dan tenaga mengedan mengakibatkan ekspulsi janin PERGESERAN ORGAN DASAR PANGGUL
• Dorongan his dan tenaga mengedan serta
tekanan bagian bawah janin menekan servik pada fleksus frankenhauser • Pada kepala janin yang telah sampai didasar panggul mengakibatkan tekanan pada rectum dan anus membuka, perineum menonjol serta vulva juga membuka EKSPULSI JANIN
• Akhir kala II ditandai dengan kepala sudah
didasar panggul, perineum menonjol, vulva menganga dan anus membuka • Ekspulsi janin adalah pengeluaran janin • Menurut Muchtar Rustam lama kala II primi= 1 jam dan multi = 30 menit • Menurut Friedman, batas lama kala II untuk primi adalah 2 jam dan multi 1 jam