Anda di halaman 1dari 29

PROSEDUR DAN

PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
PADA SISTEM
KARDIOLOGI

Satrio Edi Wibowo Salsabila Indah P S


Reynaldy Anggara S Alfarisma Regita A
Ruslan Abdussalam F Vivi Alfiani Yulianti W
SerliUpita Sari Sulastri Ningsih
Lina EkaWijayanti Sulistyawati
PROSEDUR
PEMERIKSAAN PADA
SISTEM CARDIOLOGI
PROSEDUR PEMERIKSAAN PADA SISTEM
CARDIOLOGI
Persiapan alat
– Stetoskop Persiapan klien
– Spignomanometer – Atur posisi klien (berbaring telentang) dengan
badan bagian atas sedikit terangkat
– Alat tulis
– Minta klien untuk tidak bicara selama
– Penggaris
pemeriksaan
– Catatan klien
– Buatlah penerangan yang baik dalam ruangan
– Selimut
– Prosedur pemeriksaan fisik
– Sampiran tangan
– Cuci tangan
– Jelaskan prosedur
PROSEDUR PEMERIKSAAN PADA SISTEM
CARDIOLOGI
Inspeksi – Tentukan tekanan vena jugularis (JVP), ukur
– Lihat warna kuku, bentuk kuku dan telapak tinggi antara sudut strnum dan tempat palpasi
tangan yang tertinggi pada vena jugularis internal
dengan menggunakan penggaris
– Periksa warna kulit dalam tubuh, anggota tubuh
dan membrane mukosa
– Inspeksi mata terhadap palpebra xantoma/bintik – Periksa prekordium untuk : palpasi yang terlihat,
kuning lunak/plague kelopak mata daya angkat, gelombang 50% dewasa akan
memperlihatkan pada area PMI, impuls apical
lebih rendah diduga pembesaran ventrikel
– Inspeksi adanya edema pada daerah sekitar
scapula, abdomen, sacrum, pergelangan tangan
dan kaki.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PADA SISTEM
CARDIOLOGI
Palpasi – Palpasi terhadap edema perifer, edema dinilai
– Palpasi keseluruhan dada terhadap : Impuls pada skala empat :
apical, getaran, gelombang dan nyeri tekan. – +1= 0-4 inci
Impuls dapat dipalpasi pada area inter kosta – + 2 = 4 - ½ inci
(AIK) ke5 mid klavikula
– + 3 = ½ 1 inci
– Palpasi nadi: Bandingkan satu sisi dengan yang
lainnya, perhatikan palpasi pada area carotid, – + 4 = lebih dari satu inci
radialis, femoralis, politeal, tibialis posterior &
dorsalis pedis
– 0 = Tidak ada
– +1 = Menurun, lemah, halus
– + 2 = Normal
– + 3 = Penuh, meloncat
PROSEDUR PEMERIKSAAN PADA SISTEM
CARDIOLOGI
Perkusi – Angkat payudara klien untuk mendengar diatas
– Perkusi batas jantung kiri secara berurutan dinding dada dengan lebih baik
antara rongga inter kosta ke 5, ke 4 dan ke 3, – Auskultasi untuk mendengarkan nada tinggi.
mengindikasikan dimana perkusi Ambil waktu untuk mendengarkan tiap bunyi
memperlihatkan perubahan kepekaan. – Mulai dengan area aortic atau PMI, kemudian
Auskultasi gerakan stetoskop perlahan secara sistematik,
– Hilangkan kebisingan ruangan sepanjang 5 area jantung

– Bila memerlukan beberapa detik untuk – Pastikan untuk mendengar bunyi jantung dengan
mendegarkan bunyi jantung, jelaskan pada klien jelas pada tiap-tiap lokasi
untuk mengurangi kecemasan
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER
Keadaan Umum
Observasi tingkat distress pasien. Tingkat kesdaran harus dicatat dan dijelaskan. Evaluasi terhadap kemampuan pasien
untuk berpikir secara logis sangat penting dilakukan karena merupakan cara untuk menentukan apakah oksigen mampu
mencapai otak (perfusi otak). Kesadaran klien perlu dinilai secara umum yaitu compos mentis, apatis, somnolen, sopor,
soporokomatous/ koma.
Periksaan Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan ini dipengaruhi oleh bebrapa faktor
seperti curah jantung, ketegangan arteri, dan volume, laju serta kekentalan (viskositas) darah. Tekanan darah biasanya
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolic, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari
100/60 sampai 140/90.
Pemerikasaan Nadi
Palpasi: Penilaian palpasi meliputi frekuensi, irama, kualitas konfigurasi gelombang, dan keadaan pembuluh darah.
Frekuensi jantung normal. Yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Irama
b. Kekuatan nadi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER
Pemerikasaan Nadi
Palpasi: Penilaian palpasi meliputi frekuensi, irama, kualitas konfigurasi gelombang, dan keadaan pembuluh
darah. Frekuensi jantung normal. Yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Irama
b. Kekuatan nadi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER
Tangan
Pada pasien jantung, yang berikut merupakan temuan yang paling penting untuk diperhatikan saat memeriksa
ekstremitas atas:
Sianosis perifer, dimana kulit tampak kebiruan, menunjukkan penurunan kecepatan aliran darah ke perifer, sehingga
perlu waktu yang lebih lama bagi hemoglobin mengalami desaturasi. Normal terjadi pada vasokonstriksi perifer akibat
udara dingin, atau pada penurunan aliran darah patologis, misalnya, syok jantung
Pucat, dapat menandakan anemia atau peningkatan tahanan vaskuler sistemik
Pemeriksaan Vena Jugularis
Perkiraan fungsi jantung kanan dapat dibuat dengan peyangkalan denyutan vena jugularis di leher. Ini merupakan cara
memperkirakan tekanan vena sentral, yang mencerminkan tekanan akhir diastolik atrium kanan atau ventrikel kanan
(tekanan sewaktu-waktu sebelum kontraksi ventrikel kanan). Vena jugularis diinspeksi untuk mengukur tekanan vena
yang diinstruksikan oleh volume darah, kapasitas atrium kanan untuk menerima darah dan mengirimkannya ke ventrikel
kanan, dan kemampuan ventrikel kanan untuk berkontraksi dan mendorong darah ke arteri pulmoner.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER
Pemeriksaan Jantung
Inpeksi
Toraks/dada
Pasien berbaring dengan dasar yang rata. Pada bentuk dada Perkusi
"Cardiac Veussure" terdapat penonjolan setempat yang lebar di Kegunaan perkusi adalah menentukan batas-batas jantung. Pada
daerah precordium, di antara tulang dada dan apeks codis. penderita emfisema paru terdapat kesukaran perkusi batas-
Kadang-kadang Adanya Voussure Cardiaque, menunjukkan batas jantung. Selain perkusi batas-batas jantung, juga harus
adanya kelainan jantung organis, kelainan jantung yang diperkusi pembuluh darah besar di bagian basal jantung. Pada
berlangsung sudah lama / terjadi sebelum penulangan sempurna, keadaan normal antara linea sternalis kiri dan kanan pada
hipertrofi atau dilatasi ventrikel. Benjolan ini dapat dipastikan daerah manubrium sterni terdapat pekak yang merupakan
dengan perabaan. daerah aorta. Bila daerah ini melebar, kemungkinan akibat
Palpasi aneurisma aorta.Untuk menentukan batas kiri jantung lakukan
Impuls apical kadang dapat pula dipalpasi. Normalnya terasa perkusi dari arah lateral ke medial.
sebagai denyutan ringan, dengan diameter 1 sampai 2 cm. Telapak Auskultasi Jantung
tangan mula-mula digunakan untuk melihat ukuran dan Pemeriksaan auskultasi jantung meliputi pemeriksaan bunyi
kualitasnya. Bila impuls apical lebar dan kuat, dinamakan jantung, bising jantung dan gesekan pericard.
sembulan (heave) atau daya angkat ventrikel kiri. Bunyi Jantung
Untuk mendengar bunyi jantung, perhatikan lokalisasi dan asal
bunyi jantung, tentukan bunyi jantung S1 dan S2, intensitas
bunyi dan kualitasnya, ada tidaknya bunyi jantung S3 dan bunyi
jantung S4, irama dan frekuensi bunyi jantung, dan bunyi
jantung lain yang menyertai bunyi jantung.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER

Paru
Temuan yang sering ditemukan pada pasien jantung meliputi :
Takipnea. Napas yang cepat dan dangkal dapat terlihat pada pasien yang mengalami gagal jantung atau
kesakitan, atau yang sangat cemas
Respirasi chyne-stokes. Pasien yang menderita gagal ventrikel kiri berat dapat memperlihatkan pernapasan
chyne-stokes, yang ditandai dengan napas cepat berseling dengan periode apnea
Abdomen Pada pasien jantung, ada 2 komponen pemeriksaan abdomen yang sering dilakukan
Refluks hepatojuguler.
Kaki dan Tungkai
Kebanyakan pasien yang menderita penyakit jantung mengalami juga penyakit vaskuler perifer, atau edema perifer
akibat gagal ventrikel kanan. Maka pada semua pasien jantung penting dikaji sirkulasi sirkulasi arteri perifer dan aliran
balik vena.
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER

PENUNJANG
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
Pemeriksaan Noninvasif – Melepas aksesoris seperti kalung, gelang, ikat
a. Elektrokardiografi (EKG). Mengetahui gambaran pinggang, handphone yang mungkin dapat
aktivitas listrik jantung, mendeteksi pembesaran mempengaruhi hasil
ruang jantung, dan gangguan irama jantung. – Petugas medis akan meletakkan beberapa
– Pre-procedure : elektroda pada lengan, kaki, dan dada pasien

– Pasien diminta berbaring di meja pemeriksaan – Elektroda yang terhubung ke komputer tersebut
akan merekam aktivitas listrik jantung
– Pasien akan diminta membuka pakaian atas
– Aktivitas listrik jantung akan ditampilkan di layar
komputer dan hasilnya dicetak pada lembaran
kertas
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
– Post-procedure : b. Foto Rontgen dada. Melihat pembesaran
– Setelah pemeriksaan rekam jantung, pasien jantung & melihat kondisi paru-paru.
dapat melanjutkan aktivitas seperti biasa. Dokter
akan memberi tahu hasilnya segera setelah tes –Procedure
dilakukan. Perlu atau tidaknya penanganan lebih
lanjut akan tergantung dari hasil pemeriksaan ini. –Sebelum rontgen dada dilakukan, disarankan
untuk memakai baju khusus
–Melepas seluruh perhiasan karena pakaian dan
perhiasan dapat mengaburkan gambar yang
dihasilkan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
– Selama prosedur, tubuh diposisikan di antara c. EKG Treadmill. Berfungsi untuk melakukan
mesin penghasil sinar-X dan piring yang pemantauan jantung mengukur terhadap aktivitas
menghasilkan gambar digital fisik yang dijalani.
– Kamu mungkin juga diminta untuk pindah ke – Pre-procedure
posisi yang berbeda untuk mengambil gambar – Hindari makanan, merokok, atau minum-
dari depan dan samping dada minuman berkafein selama tiga jam sebelum
– Selama pengambilan gambar depan, kamu perlu ujian
berdiri melawan pelat sambil berpegang tangan – Berhenti minum obat tertentu
ke atas atau ke samping dan memutar bahu ke
depan
– Dokter  akan meminta kamu untuk menarik
napas dalam-dalam dan menahannya selama
beberapa detik. Hal ini membantu memperjelas
gambar jantung dan paru-paru
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
– Laporkan nyeri dada atau komplikasi lain pada – Kemudian, dokter atau perawat memeriksa detak
hari tes jantung dan pernapasan sebelum mulai
– Procedure : berolahraga. Dokter mungkin juga meminta
kamu menghirup tabung untuk menguji kekuatan
– Sebelum memulai pemeriksaan treadmill, kamu paru-paru
akan dihubungkan ke mesin EKG dengan cara
menempelkan beberapa bantalan lengket ke kulit – Setelah itu, barulah kamu mulai  berjalan
perlahan di atas treadmill. Kecepatan dan tingkat
treadmill akan meningkat saat tes berlanjut
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
– Post-procedure
– Setelah tes, kamu akan diberikan air dan diminta
untuk beristirahat. Jika tekanan darah meningkatd. Ekokardiografi. Ekokardiografi merupakan USG
selama tes, perawat akan terus memantau jantung yang memproduksi gambar jantung
tekanan darah kamu menggunakan gelombang suara. Ekokardiografi
– Beberapa hari setelah tes, dokter akan meninjau dapat melihat pergerakkan jantung, struktur
hasilnya bersama kamu. Tes ini dapat jantung, katup jantung, dan aliran darah dalam
mengungkapkan irama jantung yang tidak teratur jantung. Ekokardiografi, layaknya pemeriksaan USG,
atau gejala lain yang mengindikasikan penyakit dilakukan dengan menempelkan alat (probe)
arteri koroner, seperti arteri yang tersumbat melalui dinding luar dada, lalu akan menampilkan
hasil gambar ke monitor. Selain melalui dinding
dada, probe dapat dimasukan melalui mulut ke
dalam kerongkongan (esofagus) dengan tujuan
melihat jantung lebih dekat lagi, tes ini
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
– Pre-procedure – Sementara untuk TEE, pasien akan diminta
– Persiapan sebelum ekokardiografi tergantung berpuasa selama 6 jam sebelum tindakan, guna
pada jenis tes yang akan dilakukan. Umumnya, menghindari mual, muntah, dan masuknya isi
pasien diperbolehkan untuk makan dan minum lambung ke dalam paru-paru selama
seperti biasa sebelum TTE pemeriksaan berlangsung
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
– Pada TEE, dokter juga akan menyuntikkan obat – Di hari pemeriksaan, pasien yang akan
penenang dan menyemprotkan obat bius lokal ke melakukan stress echocardiogram disarankan
dalam tenggorokan, agar pasien tidak merasa untuk menggunakan pakaian dan sepatu yang
nyeri saat alat endoskopi dimasukkan. Apabila nyaman untuk berolahraga
pasien mengenakan gigi palsu, dokter akan – Pada jenis ekokardiografi lainnya, pasien akan
meminta untuk melepasnya diminta untuk mengganti pakaian dengan
– Untuk persiapan stress echocardiogram, pasien pakaian rumah sakit, serta melepas seluruh
perlu berpuasa dan hanya boleh minum air putih perhiasan yang dikenakan. Jika diperlukan,
selama 4 jam sebelum tindakan. Selain itu, dokter juga akan menyuntikkan zat pewarna
pasien juga diminta untuk tidak merokok dan kontras sebelum ekokardiografi dilakukan, agar
tidak mengonsumsi obat, makanan, atau gambar aliran darah yang dihasilkan menjadi
minuman yang mengandung kafein, seperti lebih jelas
cokelat, kopi, dan teh, selama 24 jam sebelum
tindakan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
– Post-procedure e. Kateterisasi jantung. Dilakukan dengan
– Pasien umumnya diperbolehkan untuk pulang menyuntikan zat warna (kontras) ke dalam
dan beraktivitas seperti biasa sesudah pembuluh darah koroner dan dilakukan foto
ekokardiografi.  Namun, bagi yang diberikan Rontgen. Untuk menyuntikkan zat warna, akan
suntikan obat penenang, pasien tidak dimasukan selang kecil (kateter) melalui pembuluh
diperbolehkan untuk mengendarai kendaraan, darah arteri di lengan atau tungkai. Pemeriksaan ini
mengoperasikan alat berat, atau mengonsumsi dilakukan untuk melihat pembuluh darah koroner
alkohol selama 24 jam. secara rinci, mengukur tekanan rongga jantung, dan
evaluasi fungsi jantung.
– Pre-procedure
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
– Sebelum kateterisasi jantung dilakukan, pasien – Procedure
harus mengenakan pakaian rumah sakit – Kateter lalu akan dimasukkan ke pembuluh darah
– Pasien bisa mendapat bius total atau bius lokal arteri atau vena pada lengan atau pangkal paha
saja sesuai kebutuhan. Bila hanya mendapat bius dan diarahkan ke jantung kiri atau kanan
lokal, pasien akan tetap sadar selama prosedur
kateterisasi berlangsung. Perawat mungkin perlu
mencukur bulu pada lokasi yang akan dipasangi
kateter
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
– Begitu kateter mencapai jantung, dokter akan – MRI jantung. Pemeriksaan yang menggunakan
melakukan diagnosis. Salah satu caranya dengan medan magnet dan gelombang radio untuk
memasukkan cairan kontras lewat kateter melihat gambaran jantung dan katupnya secara
sehingga dokter bisa melihat kondisi pembuluh rinci, untuk mengetahui tingkat keparahan dari
darah dan bilik jantung memakai mesin sinar-X penyakit katup jantun,kelainan jantung, penyakit
khusus jantung koroner, gagal jantung, kelainan katup
– Cara lainnya adalah dengan biopsi untuk jantung, dan perikarditis. Pemeriksaan dengan
mengambil sampel jaringan jantung guna diteliti MRI bisa berlangsung selama 30-90 menit
lebih lanjut. Kateterisasi jantung umumnya
berlangsung selama 10 menit hingga 30 menit,
tergantung jenis pemeriksaan dan kompleksitas
kelainan jantungnya
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
f. CT scan jantung. Pemeriksaan yang menggunakan – Procedure :
radiasi sinar-X, untuk mengetahui beberapa – Mengenakan gaun rumah sakit dan diminta
gangguan pada jantung, seperti penyakit jantung untuk melepas semua aksesori atau perhiasan
bawaan, bekuan darah di jantung, plak lemak pada
arteri koroner, dan kelainan katup jantung.
– Pre-procedure :
– Menghindari kafein dan rokok dimulai dari 4 jam
sebelum tes berlangsung
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
– Mengukur tinggi badan, berat badan, dan – CT scan berkecepatan tinggi ini akan menangkap
tekanan darah beberapa gambar yang disinkronisasikan dengan
– Mengambil darah untuk analisis lemak detak jantung Anda

– Dokter/technologist akan membersihkan tiga – Post-procedure :


area di dada dan meletakkan elektroda di area – Tim ini akan mengevaluasi nilai kalsium dan CT
tersebut angiogram , dikombinasikan dengan faktor-faktor
– Elektroda ini akan terhubung dengan risiko lain seperti evaluasi faktor risiko, tekanan
electrocardiograph (ECG) monitor yang akan darah, dan analisis lemak, untuk menentukan
mengukur aktivitas elektrik jantung selama tes risiko penyakit di arteri jantung ke depannya
berlangsung – Tim ini akan memberikan rekomendasi tentang
gaya hidup, pengobatan, dan tes jantung
tambahan untuk menanggulangi penyakit
jantung yang mungkin dialami.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
Pemeriksaan invasive – Angiografi koroner
– Pemeriksaan jantung dengan metode invasif – Angiografi koroner atau kateterisasi jantung
dilakukan bila pemeriksaan jantung noninvasif dilakukan dengan memasukkan selang tipis yang
tidak memberikan jawaban yang pasti. Pada disebut kateter ke pembuluh darah di lengan
pemeriksaan invasif, dokter akan membuat atau paha. Kateter ini kemudian diarahkan ke
sayatan untuk memasukkan alat pemeriksaan ke jantung dengan bantuan foto Rontgen dan cairan
dalam tubuh. kontras, untuk menghasilkan gambaran
– Beberapa pemeriksaan jantung dengan metode pembuluh koroner jantung.
invasif adalah:
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
– Elektrofisiologi jantung – Pasien umumnya bisa langsung pulang di hari
– Elektrofisiologi jantung dilakukan dengan yang sama setelah pemeriksaan jantung. Namun,
memasukkan elektroda ke jantung melalui pasien yang diberikan obat bius sebelum
kateter. Fungsi elektroda tersebut adalah untuk pemeriksaan harus beristirahat terlebih dulu di
mengirim sinyal listrik ke jantung dan merekam ruang perawatan sampai kondisinya pulih &
respons dari jantung. meminta keluarga/ kerabat untuk menemani
pulang
– Post-Procedure
– Bagi pasien yang menjalani pemeriksaan jantung
dengan zat kontras, dokter akan menyarankan
banyak minum air putih untuk mempercepat
pembuangan cairan tersebut dari dalam tubuh
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
– Pasien dapat mengetahui hasil pemeriksaan – Pemeriksaan jantung umumnya aman untuk
jantung di hari yang sama atau setelah beberapa dijalani. Namun, pada beberapa kasus, ada efek
hari, tergantung jenis pemeriksaan yang samping yang mungkin timbul akibat prosedur
dilakukan ini, antara lain :
– Pada pemeriksaan EKG, ekokardiografi, stress – Ruam di area kulit yang dipasang elektroda pada
test, foto Rontgen, dan CT scan, hasilnya bisa EKG/ stress test
diketahui hari itu juga. Sedangkan untuk MRI,
hasilnya baru dapat diketahui 1 minggu atau
lebih setelah pemeriksaan
– Efek Samping Pemeriksaan Jantung :
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/FISIK SISTEM
KARDIOVASKULER (PENUNJANG)
– Reaksi alergi atau kerusakan ginjal akibat – Infeksi, memar, perdarahan, atau kerusakan
penggunaan cairan kontras pembuluh darah pada area masuknya kateter
– Mual, muntah, dan tekanan darah rendah – Penggumpalan darah
sementara, ketika menjalani tilt-table test – Stroke
– Gangguan irama jantung dan serangan jantung
setelah stress test, tetapi risiko ini sangat jarang
terjadi

Anda mungkin juga menyukai