Deskripsi Teks:
Para siswa berangkat ke sekolah mempunyai tujuan utama, yakni belajar. Proses belajar
memerlukan aktivitas otak. Otak tidak dapat bekerja dengan maksimal, jika tidak diberi nutrisi
dengan baik. Hal ini tentu akan mengganggu proses belajar. Ada perbedaan sikap dan kesiapan
antara siswa yang telah sarapan dengan yang belum sarapan. Siswa yang telah sarapan
cenderung lebih tenang. Tetapi siswa yang belum sarapan kelihatan gelisah ketika di dalam
kelas.
Riset para ahli dari Universitas Swansea Wales membuktikan bahwa pelajar yang selalu
sarapan mencatat rata- rata 22 persen lebih tinggi daripada rekannya yang tidak sarapan. Ketika
bangun pagi, sebagian besar energi dalam bentuk glukosa dan glikogen telah habis terkuras
oleh aktivitas sehari sebelumnya. Menurut para ahli, glukosa sangat penting bagi otak. Tanpa
glukosa yang cukup, kita akan merasa lelah dan merasa lemas. Penelitian menunjukkan pelajar
yang rutin sarapan pagi memiliki daya ingat dan konsentrasi lebih baik.
Akan tetapi, menu sarapan sebaiknya tidak berlebihan. Menurut Dr. Singgih Ramadhan,
apabila sarapan terlalu banyak, semua aliran darah akan menuju ke saluran cerna dan hanya
sedikit yang mengalir ke otak, sehingga dapat mengakibatkan kita cepat mengantuk.
Penegasan Ulang
Dengan demikian, siswa seharusnya mengubah kebiasaan tidak sarapan pagi menjadi
pola disiplin untuk sarapan pagi setiap hari, sehingga akan mempermudah mereka dalam
menerima pelajaran di sekolah.
A). Gagasan Pokok
Paragraf 1
Sarapan pagi sangat diperlukan oleh tubuh, terutama siswa. Namun, pada kenyataannya
banyak siswa yang tidak sarapan pagi hari.
Paragraf 2
Dampak positif sarapan pagi bagi siswa.
Paragraf 3
Dampak negatif saat tidak sarapan pagi.
Paragraf 4
Akan tetapi, menu sarapan sebaiknya tidak berlebihan, apabila berlebihan dapat menyebabkan
mengantuk saat di dalam kelas.
Paragraf 5
siswa seharusnya mengubah kebiasaan tidak sarapan pagi menjadi pola disiplin untuk sarapan
pagi setiap hari, sehingga akan mempermudah mereka dalam menerima pelajaran di sekolah.