Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 3

MSDM
KEPUASAN
KERJA
1. Muhammad Ravi Furqonsyah
2. Sakti Adzie Prawira
Definisi Kepuasan Kerja
 Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor terpenting dalam suatu perusahaan,
kepuasan kerja di ukur dari bagaimana perusahaan memperlakukan setiap
karyawannya.
 Dapat disimpulkan dari bahwa kepuasan kerja adalah merupakan suatu sikap dari
seorang karyawan yang menggambarkan sikap terpenuhinya beberapa keinginan
dan kebutuhan mereka melalui kegiatan kerja atau bekerja.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pada dasarnya dapat menjadi dua
bagian yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
• Faktor intrinsik atau faktor yang berasal dari dalam diri karyawan itu sendiri seperti
harapan dan kebutuhan individu tersebut.
• Faktor ekstrinsik antara lain kebijakan perusahaan, kondisi fisik lingkungan kerja,
interaksi dengan karyawan lain, sistem penggajian, dan sebagainya.
Indikator-indikator Kepuasan Kerja

Indikator kepuasan kerja diukur dari :


• Isi pekerjaan, yaitu penampilan tugas pekerjaan yang aktual dan sebagai kontrol
terhadap pekerjaan. Karyawan akan merasa puas bila tugas kerja dianggap
menarik dan memberikan kesempatan belajar dan menerima tanggung jawab .
• Supervisi, yaitu adanya perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan kepada
bawahan, sehingga karyawan akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang
penting dari organisasi kerja akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
• Organisasi dan manajemen, yaitu mampu memberikan situasi kerja yang stabil,
untuk memberikan kepuasan kerja kepada karyawan
Indikator – Indikator Kepuasan Kerja

• Kesempatan untuk maju, yaitu adanya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan
peningkatan kemampuan selama bekerja akan memberikan kepuasan pada karyawan
terhadap pekerjaannya.
• Gaji atau insentif, yaitu jumlah bayaran yang diterima seseorang sebagai akibat dari
pelaksanaan kerja, apakah sesuai dengan kebutuhan dan dirasakan adil.
• Rekan kerja, yaitu hubungan yang dirasa saling mendukung dan saling memperhatikan
antar rekan kerja yang akan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan hangat
sehingga menimbulkan kepuasan kerja karyawan yang baik.
Teori Kepuasan Kerja

Teori Kepuasan Kerja Sinambela (2016:304-306) menyatakan bahwa banyak teori yang membahas
kepuasan kerja dalam berbagai kepustakaan sebagai berikut:
• Teori Nilai (Value Theory) Kunci menuju kepuasan kerja dalam pendekatan ini adalah perbedaan
antara aspek pekerjaan yang dimiliki dan diinginkan seseorang. Dalam hal ini, semakin besar
perbedaan, maka semakin rendah kepuasan orang.
• Teori keseimbangan (Equity Theory) Teori ini memfokuskan bahwa dalam organisasi harus ada
keseimbangan. Komponen dari teori ini adalah input, outcome, comparison person, equity.

• Teori Perbedaan (Discrepancy Theory) Teori ini mengemukakan bahwa kepuasan kerja pegawai
bergantung pada perbedaan antara apa yang didapat dengan apa yang diharapkan oleh pegawai.
Teori Kepuasan Kerja

• Teori Perbedaan (Discrepancy Theory) Teori ini mengemukakan bahwa


kepuasan kerja pegawai bergantung pada perbedaan antara apa yang didapat
dengan apa yang diharapkan oleh pegawai.
• Teori Pemenuhan Kebutuhan (Need Fulfillment Theory) Menurut teori ini,
kepuasan kerja pegawai bergantung pada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan
pegawai.
• Teori Pandangan Kelompok (Social Reference Group Theory) Menurut teori ini,
kepuasan kerja bergantung pada pendapat kelompok rujukan.
JUDUL JURNAL

“Pengaruh Linkungan Kerja dan


Kepuasan Kerja Terhadap Keinginan
Keluar Pada Karyawan Tetap PT Reethau
Cipta Energi”

Disusun Oleh : Hadafi Bahtera


Program Studi Administrasi Bisnis Terapan, Politeknik
Negeri Jakarta
Tahun 2020
LATAR BELAKANG

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang seberapa besar pengaruh lingkungan kerja
dan kepuasan kerja terhadap keinginan keluar pada karyawan tetap PT Reethau Cipta Energi.
Selama tiga periode terakhir angka turnover di perusahaan tersebut mengalami peningkatan.

Hal tersebut disebabkan karena faktor finansial dan faktor lingkungan kerja khususnya interaksi
dengan atasan/pimpinan yang kurang baik yang menyebabkan karyawan keluar dari perusahaan

Disamping itu, terdapat delapan faktor yang menyebabkan karyawan keluar diantaranya yaitu
beban kerja, gaji, karier, keluarga, kepemimpinan, kepuasan kerja, lingkungan kerja dan lain
sebagainya.
TUJUAN

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh


lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap keinginan
keluar pada karyawan tetap PT Reethau Cipta Energi baik
secara parsial maupun secara simultan.
PERMASALAHAN
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh
lingkungan kerja dan kepuasan kerja terhadap keinginan
keluar pada karyawan tetap PT Reethau Cipta Energi baik
secara parsial maupun secara simultan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif kausal dengan
pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh dua variabel dan melihat adanya
hubungan yang bersifat sebab akibat

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan nonprobability sampling


dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel atas pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2016:85). Jumlah sampel ditentukan dengan rumus slovin yang
dikemukakan oleh Yusuf (2014:170) sebab jumlah populasi pada penelitian diketahui.
Jumlah sampelnya sebanyak 58 responden
KERANGKA PEMIKIRAN
HIPOTESIS
H0 : Tidak terdapat pengaruh dan signifkan antara variabel lingkungan kerja terhadap keinginan keluar
kerja karyawan PT Reethau Cipta Energi.
H1 : Terdapat pengaruh dan signifkan antara variabel lingkungan kerja terhadap keinginan keluar kerja
karyawan PT Reethau Cipta Energi.

H0 : Tidak terdapat pengaruh dan signifkan antara variabel kepuasan kerja terhadap keinginan keluar
kerja karyawan PT Reethau Cipta Energi.
H2 : Terdapat pengaruh dan signifkan antara variabel kepuasan kerja terhadap keinginan keluar kerja
karyawan PT Reethau Cipta Energi.

H0 : Tidak terdapat pengaruh dan signifkan antara variabel lingkungan kerja dan kepuasan kerja secaar
simultan terhadap keinginan keluar kerja karyawan PT Reethau Cipta Energi.
H3 : Terdapat pengaruh dan signifkan antara variabel lingkungan kerja dan kepuasan kerja secara simultan
terhadap keinginan keluar kerja karyawan PT Reethau Cipta Energi
HASIL PEMBAHASAN
UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Koefisien determinasi didapat nilai R Square sebesar 0,443. Hasil ini menunjukkan bahwa
sebesar 44,3% keinginan keluar karyawan tetap PT Reethau Cipta Energi dipengaruhi oleh
variabel lingkungan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2).
HASIL PEMBAHASAN
UJI PARSIAL

1. Variabel Lingkungan Kerja


Memiliki nilai thitung (-2,253) < ttabel (2,004) dan tingkat signifikansi 0,028 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1
diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa secara parsial lingkungan kerja berpengaruh signifikan
terhadap tingkat keluar karyawan

2. Variabel Kepuasan Kerja


Memiliki nilai thitung (-3,037) < ttabel (2,004) dan tingkat signifikansi 0,004 < 0,05, maka H2 diterima. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa secara parsial kepuasan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap
keinginan keluar karyawan (Y)
HASIL PEMBAHASAN
UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN

Uji signifikansi simultan F menunjukan nilai Fhitung = 21,848 > Ftabel = 3,16 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan nilai signifikansi di bawah 0,05 menunjukan bahwa
secara bersama-sama lingkungan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) mempunyai pengaruh
terhadap keinginan keluar karyawan tetap PT Reethau Cipta Energi. Hal ini berarti H3 diterima
dan H3 ditolak
KESIMPULAN
1. Lingkungan Kerja (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) terhadap Keinginan Keluar Karyawan (Y) berpengaruh
sebesar 44.3%, sedangkan 55.7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti

2. Variabel lingkungan kerja memiliki nilai yaitu t hitung -2,253 < t tabel 2,004 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,028 < 0,05, dapat dijelaskan bahwa semakin rendah tingkat lingkungan kerja yang dirasakan oleh
karyawan, maka semakin tinggi tingkat keinginan keluar karyawan. Dengan nilai signifikansi dibawah 0,05
tersebut menunjukkan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh dan signifikan terhadap tingkat keluar
karyawan.
KESIMPULAN
3. Variabel kepuasan kerja diperoleh nilai yaitu t hitung -3,037 < t tabel 2,004 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,004 < 0,05. Semakin rendah tingkat kepuasaan kerja yang dirasakan oleh karyawan, maka
semakin tinggi tingkat keinginan keluar karyawan. Dengan nilai signifikansi dibawah 0,05 tersebut
menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap tingkat keluar karyawan.

4. Uji F statistik menunjukkan hasil nilai F hitung 21,848 > F tabel 3.16 dan nilai signifikansi yang diperoleh
0,000 < 0,05. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa lingkungan kerja (X1) dan
kepuasan kerja (X2) secara bersamasama mempunyai pengaruh terhadap tingkat keluar karyawan (Y).
Hasil pengujian ini menunjukkan arah pengaruh yang positif dan signifikan, sehingga H0 ditolak.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/MANEGGIO/article/download/3404/3169

Hadafi Bahtera (2020). Pengaruh Linkungan Kerja dan Kepuasan KerjaTerhadap


Keinginan Keluar Pada Karyawan Tetap PT Reethau Cipta Energi
TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai