MSDM
KEPUASAN
KERJA
1. Muhammad Ravi Furqonsyah
2. Sakti Adzie Prawira
Definisi Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor terpenting dalam suatu perusahaan,
kepuasan kerja di ukur dari bagaimana perusahaan memperlakukan setiap
karyawannya.
Dapat disimpulkan dari bahwa kepuasan kerja adalah merupakan suatu sikap dari
seorang karyawan yang menggambarkan sikap terpenuhinya beberapa keinginan
dan kebutuhan mereka melalui kegiatan kerja atau bekerja.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pada dasarnya dapat menjadi dua
bagian yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
• Faktor intrinsik atau faktor yang berasal dari dalam diri karyawan itu sendiri seperti
harapan dan kebutuhan individu tersebut.
• Faktor ekstrinsik antara lain kebijakan perusahaan, kondisi fisik lingkungan kerja,
interaksi dengan karyawan lain, sistem penggajian, dan sebagainya.
Indikator-indikator Kepuasan Kerja
• Kesempatan untuk maju, yaitu adanya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan
peningkatan kemampuan selama bekerja akan memberikan kepuasan pada karyawan
terhadap pekerjaannya.
• Gaji atau insentif, yaitu jumlah bayaran yang diterima seseorang sebagai akibat dari
pelaksanaan kerja, apakah sesuai dengan kebutuhan dan dirasakan adil.
• Rekan kerja, yaitu hubungan yang dirasa saling mendukung dan saling memperhatikan
antar rekan kerja yang akan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan hangat
sehingga menimbulkan kepuasan kerja karyawan yang baik.
Teori Kepuasan Kerja
Teori Kepuasan Kerja Sinambela (2016:304-306) menyatakan bahwa banyak teori yang membahas
kepuasan kerja dalam berbagai kepustakaan sebagai berikut:
• Teori Nilai (Value Theory) Kunci menuju kepuasan kerja dalam pendekatan ini adalah perbedaan
antara aspek pekerjaan yang dimiliki dan diinginkan seseorang. Dalam hal ini, semakin besar
perbedaan, maka semakin rendah kepuasan orang.
• Teori keseimbangan (Equity Theory) Teori ini memfokuskan bahwa dalam organisasi harus ada
keseimbangan. Komponen dari teori ini adalah input, outcome, comparison person, equity.
• Teori Perbedaan (Discrepancy Theory) Teori ini mengemukakan bahwa kepuasan kerja pegawai
bergantung pada perbedaan antara apa yang didapat dengan apa yang diharapkan oleh pegawai.
Teori Kepuasan Kerja
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang seberapa besar pengaruh lingkungan kerja
dan kepuasan kerja terhadap keinginan keluar pada karyawan tetap PT Reethau Cipta Energi.
Selama tiga periode terakhir angka turnover di perusahaan tersebut mengalami peningkatan.
Hal tersebut disebabkan karena faktor finansial dan faktor lingkungan kerja khususnya interaksi
dengan atasan/pimpinan yang kurang baik yang menyebabkan karyawan keluar dari perusahaan
Disamping itu, terdapat delapan faktor yang menyebabkan karyawan keluar diantaranya yaitu
beban kerja, gaji, karier, keluarga, kepemimpinan, kepuasan kerja, lingkungan kerja dan lain
sebagainya.
TUJUAN
H0 : Tidak terdapat pengaruh dan signifkan antara variabel kepuasan kerja terhadap keinginan keluar
kerja karyawan PT Reethau Cipta Energi.
H2 : Terdapat pengaruh dan signifkan antara variabel kepuasan kerja terhadap keinginan keluar kerja
karyawan PT Reethau Cipta Energi.
H0 : Tidak terdapat pengaruh dan signifkan antara variabel lingkungan kerja dan kepuasan kerja secaar
simultan terhadap keinginan keluar kerja karyawan PT Reethau Cipta Energi.
H3 : Terdapat pengaruh dan signifkan antara variabel lingkungan kerja dan kepuasan kerja secara simultan
terhadap keinginan keluar kerja karyawan PT Reethau Cipta Energi
HASIL PEMBAHASAN
UJI KOEFISIEN DETERMINASI
Koefisien determinasi didapat nilai R Square sebesar 0,443. Hasil ini menunjukkan bahwa
sebesar 44,3% keinginan keluar karyawan tetap PT Reethau Cipta Energi dipengaruhi oleh
variabel lingkungan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2).
HASIL PEMBAHASAN
UJI PARSIAL
Uji signifikansi simultan F menunjukan nilai Fhitung = 21,848 > Ftabel = 3,16 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan nilai signifikansi di bawah 0,05 menunjukan bahwa
secara bersama-sama lingkungan kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) mempunyai pengaruh
terhadap keinginan keluar karyawan tetap PT Reethau Cipta Energi. Hal ini berarti H3 diterima
dan H3 ditolak
KESIMPULAN
1. Lingkungan Kerja (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) terhadap Keinginan Keluar Karyawan (Y) berpengaruh
sebesar 44.3%, sedangkan 55.7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
2. Variabel lingkungan kerja memiliki nilai yaitu t hitung -2,253 < t tabel 2,004 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,028 < 0,05, dapat dijelaskan bahwa semakin rendah tingkat lingkungan kerja yang dirasakan oleh
karyawan, maka semakin tinggi tingkat keinginan keluar karyawan. Dengan nilai signifikansi dibawah 0,05
tersebut menunjukkan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh dan signifikan terhadap tingkat keluar
karyawan.
KESIMPULAN
3. Variabel kepuasan kerja diperoleh nilai yaitu t hitung -3,037 < t tabel 2,004 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,004 < 0,05. Semakin rendah tingkat kepuasaan kerja yang dirasakan oleh karyawan, maka
semakin tinggi tingkat keinginan keluar karyawan. Dengan nilai signifikansi dibawah 0,05 tersebut
menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap tingkat keluar karyawan.
4. Uji F statistik menunjukkan hasil nilai F hitung 21,848 > F tabel 3.16 dan nilai signifikansi yang diperoleh
0,000 < 0,05. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa lingkungan kerja (X1) dan
kepuasan kerja (X2) secara bersamasama mempunyai pengaruh terhadap tingkat keluar karyawan (Y).
Hasil pengujian ini menunjukkan arah pengaruh yang positif dan signifikan, sehingga H0 ditolak.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/MANEGGIO/article/download/3404/3169