Anda di halaman 1dari 16

LUKA TRAUMA

Nama kelompok :
1. Fadiyah Aryani (0432950319041)
2. Muhamad Rizky P (0432950319028)
3. Nabila Fitriany (0432950319005)
4. Nabila Putri Septiani (0432950319037)
5. Nurlaila (0432950319016)
6. Sittha Devi (0432950319003)
DEFINISI
◦ Luka trauma adalah kerusakan atau cedera yang mengenai jaringan lunak kulit. Luka trauma
termasuk luka lecet, laserasi, penetrasi, memar, tusukan dan gigitan (Suriadi, 2015).
◦ Luka trauma adalah cedera meliputi fisik dan psikis seseorang dan bias mengenai jaringan
lunak kulit, seperti luka lecet, laserasi, penetrasi, memar, luka akibat tusukan, gigitan dan juga
luka bakar (Suriadi, 2015 & Musliha, 2010).
◦ Luka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya
yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi,
superficial atau dalam (Menurut Koiner dan Taylan). Trauma adalah sebuah mekanisme yang
disengaja ataupun tidak disengaja sehingga menyebabkan luka (Amro, 2006).
ETIOLOGI
Penyebab trauma dapat disebabkan oleh banyak hal, namun disini ada 2 penyebab yang paling umum
adalah:
1. Mekanik
Benda tajam merupakan luka terbuka yang terjadi akibat benda yang memiliki sisi tajam atau runcing
misalnya
a. Luka iris
b. Luka bacok
c. Luka tusuk
2. Non mekanik
Bahan kimia terjadi akibat efek korosi dari asam kuat atau basa kuat misalnya
a. Luka akibat suhu tinggi
b. Luka akibat trauma listrik
KLASIFIKASI
Jenis-jenis atau tingkatan pada luka adalah : 4. Berdasarkan kategori
a. Accidental
1. Berdasarkan tingkat kontaminast b. Luka bedah
a. Luka bersih
5. Berdasarkan integritas kulit.
b. Luka bersih terkontaminasi a. Luka terbuka
2. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka b. Luka tertutup

a. Luka superfisial
b. Luka partial thickness
3. Luka berdasarkan sifat kejadian
a. Luka disengaja
b. Luka tidak disengaja
Berdasarkan tingkat keparahannya, luka dibagi menjadi beberapa luka khusus yaitu sebagai berikut:
1. Abrasi/luka lecet
2. Luka memar
3. Luka sayat/laserasi
4. Luka bakar
5. Luka tusuk/tembus
6. Abses
7. Avulsi
8. Subungual hematon
9. Luka tembak
10. Luka akibat gigitan
PATOFISIOLOGI
◦ Jika ada sesuatu kekuataan eksternal benturkan pada tubuh manusia(akibat
kecelakaan - lalu lintas penganiayaan,kecelakaan olahraga, dan terjatuh dari
ketinggian). Maka beratnya. merupakan hasil dari interaksi antara faktor-
faktor fisik dari kekuatan tersebut dengan jaringan tubuh. Berat trauma
yang terjadi berhubungan dengan kemampuan objek statis(yang di tubruk)
untuk menahan tubuh.
◦ Pada tempat benturan karena terjadinya perbedaan pergerakan dari jaringan
tubuh yang akan menimbulkan disrupsi jaringan tubuh elastilitas dan
viskositas dari jaringan tubuh. Elastisitas adalah kemupuan jaringan untuk
menjaga bentuk aslinya walapun ada benturan.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala utama yang mungkin muncul diantaranya meliputi:
1. Nyeri
2. Luka terbuka
3. Mual dan muntah
4. Edema
5. Pusing
6. Disorientasi atau kebingungan
7. Metabolisme meningkat
8. Hilangnya kesadaran
9. Merasa kedinginan seiring menurunnya suhu tubuh.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan rongent
2. Pemeriksaan darah rutin
3. Ultrasonografi dan CT Scan
PENATALAKSANAAN
Dalam proses pencucian/pembersihan luka yang perlu diperhatikan adalah pemilihan cairan pencuci dan teknik pencucian luka.
1. Non Medika Mentos
◦ Pembersihan luka
◦ Penjahitan luka
◦ Penutupan luka
◦ Pembalutan
◦ Pemberian antibiotik
◦ Pengangkatan jahitan
PENGKAJIAN DATA DASAR
Pengkajian data dasar menurut Doengoes (2000),adalah : 6. Neurosensori
1. Aktivitas / istirahat
Data Subyektif :Kehilangan kesadaran sementara ,vertigo.
Data Obyektif :Perubahan kesadaran bisa sampai koma,
Data Subyektif :Merasa lemah ,lelah, hilang keseimbangan perubahan status mental (Orientasi , Kewaspadaan , Perhatian
Data Obyektif :Perubahan Kesadaran ,masalah dalam keseimbangan cedera 7. Nyeri dan Kenyamanan
(trauma) Data Subyektif :Sakit pada abdomen dengan intensitas dan lokasi
yang berbeda, biasanya lama
2. Sirkulasi Data Obyektif :Wajah menyeringai,responmenarik pada
Data Obyektif :Perubahan tekanan darah atau normal (hipertensi) Perubahan rangsangan,nyeri yang hebat, gelisah ,tidak bisa
frekuensi jantung (Bradikardi,takikardi) beristirahat,merintih
8. Pernafasan
3. Integritas ego
Data Subyektif :Perubahan pola nafas
Data Subyektif :Perubahan tingkah laku atau kepribadian (tenang atau 9. Keamanan
dramatis) Data Subyektif :Trauma baru/trauma karena kecelakaan
Data Obyektif :Fraktur/dislokasi Gangguan kognitif Gangguan
Data Obyektif :Cemas , bingung ,depresi
rentang gerak Demam gangguan rentang dan regulasi suhu tubuh
4. Eliminasi 10. Interaksi Sosial
Data Subyektif :Inkontenensia kandung kemih/usus atu mengalami gangguan
Data Obyektif :Gangguan motorik atau sensorik.
fungsi 11. Penyuluhan /Pembelajaran
Data Subyektif :Membutuhkan bantuan dalam pengobatan
5. Makanan dan cairan aktivitas perawatan diri
Data Subyektif :Mual,muntah, dan mengalami perubahan selera makan
Data Obyektif :Mengalami distensi abdomen
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (trauma)


2. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri
3. Risiko infeksi b.d ketidakedekuatan pertahanan
tubuh primer (kerusakan integritas kulit)
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. D. 0077 Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam Manajemen Nyeri
Nyeri akut b.d agen jangka waktu 1x24 jam tingkat nyeri menurun I.08238
pencedera fisik (trauma) dengan kriteria hasil : Tindakan
Tingkat nyeri L.08066 Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
- Keluhan nyeri menurun kualitas, intensitas nyeri
- Meringis menurun - Identifikasi skala nyeri
- Sikap protektif menurun - Identifikasi respons nyeri non verbal
- Gelisah menurun - Identifikasi faktor yang memperberat dan
- Kesulitan tidur menurun memperingan nyeri

Terapeutik

- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi


rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis, akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitasi Istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi :
- Jelaskan penyebab, perlode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
2 D.0054 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Ambulasi I.06171
dalam jangka waktu 1x24 jam mobilitas Tindakan Observasi :
Gangguan mobilitas fisik b.d - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
nyeri fisik meningkat dengan kriteria hasil:
Mobilitas fisik lainnya Identifikasi toleransi fisik
L. 05042 melakukan ambulasi
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan
 - Pergerakan ekstremitas meningkat
darah sebelum memulai ambulasi
- Kekuatan otot meningkat
- Monitor kondisi umum selama melakukan
- Rentang gerak (ROM) meningkat ambulasi
Terapeutik :
- Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat
bantu (mis. tongkat, kruk)
- Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika
perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan ambulasi
 Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
- Anjurkan melakukan ambulasi dini
- Ajarkan ambulasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. berjalan dari temapt tidur ke
kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar
mandi, berjalan sesuai toleransi)
3 D. 0142 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan Infeksi I.14539
Risiko infeksi b.d dalam jangka waktu 1x24 jam integritas kulit Tindakan Observasi :
ketidakedekuatan pertahanan dan jaringan menurun dengan kriteria hasil : - Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
tubuh primer (kerusakan integritas   dan sistemik
kulit) Integritas kulit dan jaringan
L. 14125 Terapeutik :
- Kerusakan jaringan menurun - Batasi jumlah pengunjung
- Kerusakan lapisan kulit menurun - Berikan perawatan kulit pada area edema
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
- Pertahankan teknik aseptik pada pasien
berisiko tinggi

Edukasi :
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar
- Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
atau luka operasi
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai