Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN
SATUAN PENYULUHAN : APA ITU KEGAGALAN PADA JANTUNG?

DOSEN PENGAMPU
Ns. Ponirah, S.Kep., M.Kes

DISUSUN OLEH
Kelompok 7

Anastasya Lutfi (0432950319045)

Aribahtunnisa Fadhilah (0432950319023)

Deni Krisna Wijaya (0432950319014)

Nabila Putri Septiani (0432950319005)

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S-1


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH
Jl. RA Kartini No.66, RT.003/RW.005, Margahayu, Kec. Bekasi Tim., Kota Bks, Jawa Barat
17113
2021
KASUS

Ny. R (46th) merupakan seorang ibu rumah tangga masuk rumah sakit dengan keluhan sering
merasa lelah dan napas menjadi sesak saat melakukan aktifitas, terutama setelah naik turun
tangga dan sedikit berkurang saat istirahat, keluhan tersebut sudah ia rasakan semenjak 6 bulan
yang lalu. Ny. R mengatakan memiliki riwayat hipertensi dari orang tuanya, dan juga sempat di
rawat di RS 5 bulan lalu dikarenakan sesak napas yang sangat hebat dan nyeri dada bagian kiri
yang menjalar sampai ke leher dan lengannya. Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil
TTV yaitu TD : 150/90 mmHg, N : 110 x/menit, R : 35 x/menit, S : 37°C, terdapat edema pada
ekstremitas, tubuh terlihat sangat lemah dengan napas yang sesak dan konjungtiva serta wajah
yang terlihat pucat, terdapat distensi vena jugularis serta terdengar suara murmur pada jantung
pasien.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Penurunan curah jantung b/d Perubahan preload d/d Distensi vena jugularis
2. Perfusi perifer tidak efektif b/d Kekurangan volume cairan d/d Warna kulit pucat

INTERVENSI KEPERAWATAN

Dx Keperawatan 1 : Penurunan curah jantung b/d perubahan preload ditandai dengan distensi
vena jugularis

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan curah jantung paisen
meningkat dengan kriteria hasil :

1. Kekuatan nadi perifer meningkat


2. Takikardia menurun
3. Lelah menurun
4. Distensi vena jugularis menurun
5. Dispnea menurun
6. Pucat/sianosis menurun
7. Tekanan darah membaik
Observasi Terapeutik Edukasi Kolaborasi
- Identifikasi tanda - Posisi pasien semi - Anjurkan - Rujuk ke
/gejala primer fowler atau fowler beraktivitas fisik program
penurunan curah dengan kaki sesuai toleransi rehabilitasi
jantung kebawah atau posisi - Anjurkan jantung
- Identifikasi nyaman. beraktifitas fisik
tanda/gejala sekunder - Berikan diet jantung seraca bertahap
penurunan curah yang sesuai - Ajarkan pasien
jantung (meliputi - Fasilitasi pasien dan dan keluarga
Perawata peningkatan berat keluarga untuk mengukur intake
n Jantung badan, hepatomegaly, modifikasi gaya dan output cairan
distensi vena jugularis hidup sehat harian
palpitasi, ronkhi basah, - Berikan terapi
oliguria, batuk, kulit relaksasi
pucat) - Berikan oksigen
- Monitor tekanan darah untuk
- Monitor saturasi mempertahankan
oksigen saturasi oksigen
- Monitor keluhan nyeri >94%
dada
Terapi - Monitor kecepatan - Bersikan secret pada - Kolaborasi
Oksigen aliran oksigen mulut, hidung dan penentuan
- Monitor aliran oksigen trakea, jika perlu dosis oksigen
secara periodic dan - Pertahankan - Kolaborasi
pastikan fraksi yang kepatenan jalan penggunaan
diberikan cukup nafas oksigen saat
- Monitor efektifitas - Siapkan dan atur aktifitas dan /
terapi oksigen peralatan pemberian tidur
- Monitor integritas oksigen
mukosa hidung akibat - Berikan oksigen
pemasangan oksigen tambahan, jika perlu
- Tetap berikan
oksigen pada saat
pasien
distransportasi
- Gunakan perangkat
oksigen yang sesuai
dengan tingkat
mobilitas pasien

Dx Keperawatan 2 : Perfusi perifer tidak efektif b/d Kekurangan volume cairan d/d Warna
kulit pucat

Tujuan : Setelah dilakukan Tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan perfusi perifer meningkat
dengan kriteria hasil :
1. Denyut perifer meningkat
2. Warna kulit pucat pasien menurun
3. Edema pasien menurun
Perawatan Observasi Terapeutik Edukasi Kolaborasi
- Periksa sirkulasi - Lakukan - Anjurkan
Sirkulasi
perifer perawatan kaki berolahraga rutin
- Identifikasi factor dan kuku - Anjurkan
resiko gangguan - Lakukan mengunakan obat
sirkulasi hidrasi penurunan
- Monitor panas, tekanan darah,
kemerahan, nyeri, antilkoagulan, dan
atau bengkak pada penurunan
ekstermitas kolesterol, jika
perlu
- Anjurkan minum
obat pengontrol
tekanan darah
secara teratur
- Anjurkan
perawatan kulit
yang tepat
- Anjurkan program
diet untuk
memperbaiki
sirkulasi
- Informasi tanda
dan gejala darurat
yang harus
dilaporkan

- Monitor status hidrasi - Catat intake – - Kolaborasi


- Monitor hasil ouput dan pemberian
pemeriksaan hitung balans diuretic, jika
laboratorium cairan 24 jam perlu
Menejeme
- Monitor status - Berikan asupan
n Cairan
hemodinamik cairan, sesuai
kebutuhan
- Berikan cairan
intravena , jika
perlu

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Nama : Ny. R (46th) / RM 014765xx
Ruangan : Daisy/02
Diagnosa Medis : Gagal Jantung

No Waktu Implementasi Evaluasi Paraf


DX
1. Senin, 11 Oktober 2021 1. Mengidentifikasi tanda/gejala S :
10.00 WIB primer dan sekunder penurunan Pasien mengatakan :
suara jantung(meliputi 1.Masih merasa lelah
peningkatan berat badan, 2.Sesak nafas berkurang
hepatomegali, distensi O :
venajugularis palpitasi, ronkhi Pasien tampak :
basah, olijuria, batuk, kulit pucat) 1.Lelah sedang
2. Memonitor tekanan darah 2.Kekuatan nadi perifer
3. Memonitor saturasi oksigen cukup menurun
4. Memonitor keluhan nyeri dada 3.Takikardia sedang
4.Distensi venajugularis
10.10 WIB 1.Memposisikan pasien pada posisi sedang
semifowler atau fowler dengan 5. Dispnea sedang
kaki ke bawah atau posisi nyaman 6. Pucat/sianosis sedang
pasien 7. Tekanan darah sedang
TTV :
10.15 WIB 1.Menyiapkan dan mengatur TD : 150/90mmHg
peralatan pemberian oksigen N : 110×/menit
2.Berkolaborasi untuk penentuan R : 35×/menit
dosis oksigen A:
3.Memberikan oksigen kepada Masalah curah jantung
pasien untuk mempertahankan pasien belum teratasi
saturasi oksigen >94% P:
4.Memonitor kecepatan aliran Intervensi dilanjutkan
oksigen
5.Memonitor aliran oksigen secara
periodi dan pastikan fraksi yang
di berikan cukup
6.Memonitor efektivitas terapi
oksigen
7.Tetap memberikan oksigen pada
saat pasien di transportasi

1.Memberikan diet jantung yang


11.30 WIB sesuai
2.Mengajarkan pasien dan keluarga
pasien untuk mengukur intake
dan output carian harian

1. Memonitor integritas glukosa


13.30 WIB hidung akibat pemasangan
oksigen
2. Membersihkan secret pada
mulut, dan hidung pasien
3. Mempertahankan kapatenan
jalan nafas
4. Berkolaborasi untuk penggunaan
oksigen saat aktifitas dan atau
tidur
5. Menggunakan perangkat oksigen
yang sesuai dengan tingkat
mobilitas pasien

1. Memberikan diet jantung yang


sesuai
16.30 WIB
1. Memonitor tekanan darah
2. Memonitor saturasi oksigen
19.30 WIB 3. Memonitor keluhan nyeri dada
4. Memberikan terapi relaksasi
kepada pasien
1. Selasa, 12 Oktober 2021 1. Mengidentifikasi tanda/gejala S :
05.00 WIB primer dan sekunder penurunan Pasien mengatakan :
suara jantung(meliputi peningkatan 1.Lelah berkurang
berat badan, helatomegali, distensi, 2.Sudah tidak sesak nafas
venajugularis palpitasi, ronkhi
basah, olijuria, batuk, kulit pucat) O:
2. Memonitor tekanan darah Pasien tampak :
3. Memonitor keluhan nyeri dada 1.Lelah cukup menurun
2.Kekuatan nadi perifer
07.00 WIB 1. Memposisikan Pasien pada sedang
posisi semifowler atau fowler 3.Takikardia cukup
dengan kaki ke bawah atau posisi menurun
nyaman pasien 4.Distensi vena jugularis
2. Memberikan diet jantung yang cukup menurun
sesuai 5.Dispnea menurun
09.15 WIB 6.Pucat/sianosis cukup
1. Memonitor kecepatan aliran menurun
oksigen 7.Tekanan darah membaik
2. Memonitor aliran oksigen secara TTV :
periodi dan pastikan fraksi yang TD : 130/90mmHg
diberikan cukup N : 95×/menit
3. Memonitor efektivitas terapi R: 20×/menit
oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen pasien >94% A:
4. Memonitor integritas glukosa Masalah curah jantung
hidung akibat pemasangan oksigen pasien teratasi sebagian
5. Membersihkan secret pada
mulut, dan hidung pasien P:
11.30 WIB Intervensi dilanjutkan
1. Memberikan diet jantung
yang sesuai
14.00 WIB
1. Memberikan fasilitas kepada
pasien dan keluarga pasien untuk
modifikasi gaya hidup sehat
2. Menganjurkan pasien untuk
beraktifitas fisik sesuai toleransi
3. Menganjurkan pasien untuk
beraktifitas fisik secara bertahap
16.30 WIB
1. Memberikan diet jantung yang
sesuai
19.30 WIB
1. Memonitor tekanan darah
2. Memonutor saturasi oksigen
3. Memberikan terapi relaksasi
1. Rabu, 13 Oktober 2021 1. Memonitor tekanan darah S:
05.00 WIB 2. Memonitor saturasi oksigen Pasien mengatakan :
3. Memonitor efektivitas terapi 1. Sudah tidak terasa lelah
oksigen 2. Sudah tidak sesak napas
4. Memonitor integritas glukosa
hidung akibat pemasangan
oksigen
5. Membersihkan secret pada
mulut, dan hidung pasien
07.00 WIB 1. Memposisikan pasien pada posisi O :
semifowler atau fowler dengan Pasien tampak :
kaki ke bawah atau posisi nyaman 1. Lelah menurun
pasien 2. Kekuatan nadi perifer
2. Berikan diet jantung yang sesuai meningkat
3. Takikardia menurun
10.00 WIB 1. Memberikan fasilitas kep 4. Distensi vena jugularis
kepada pasien dan keluarga pasien menurun
untuk modifikasi gaya hidup 5. Dispnea menurun
sehat 6. Pucat/sianosis menurun
2. Menganjurkan pasien untuk 7. Tekanan darah membaik
beraktifitas fisik sesuai toleransi TTV :
3. Menganjurkan pasien untuk TD : 130/90 mmg
beraktifitas fisik secara bertahap N : 80 x/menit
4. Merujuk pasien ke program R : 22 x/menit
rehabilitasi jantung
11.30 WIB A:
1. Memberikan diet jantung Masalah curah jantung
yang sesuai pasien teratasi
16.30 WIB
1.Memberikan diet jantung yang P:
sesuai Intervensi dihentikan
19.00 WIB
1. Memonitor tekanan darah
2. Memonitor saturasi oksigen
3. Memberikan terapi relaksasi

No Waktu Implementasi Evaluasi Paraf


DX
2. Senin, 11 Oktober 2021 1. Memonitor status hidrasi pasien S:
11.00 WIB 2. Memonitor status hemodinamik Pasien mengatakan :
pasien 1.Masih merasa lelah
3. Mencatat intake output dan O :
menghitung balans cairan 24 jam Pasien tampak :
4. Memberikan cairan intravena 1. Denyut nadi perifer
cukup menurun
11.30 WIB 1. Memberikan asupan cairan 2. Warna kulit pucat
sesuai kebutuhan pasien pasien sedang
3.Edema pada pasien
13.40 WIB 1. Memeriksa sirkulasi perifer cukup meningkat
2. Mengidentifikasi faktor resiko TTV :
gangguan sirkulasi TD : 150/90mmHg
3. Memonitor panas, kemerahan, N : 110×/menit
nyeri atau bengkak pada ekstrenitas R : 35×/menit
4. Melakukan hidrasi
5. Menganjurkan program diet A :
untuk memperbaiki sirkulasi Masalah perfusi perifer
6. Menginformasikan tanda dan pada pasien belum teratasi
gejala darurat yang harus di
laporkan P:
Intervensi dilanjutkan
14.00 WIB 1. Menganjurkan pasien untuk
menggunakan obat penurun
tekanan darah anti koagulan, dan
penurunan kolesterol
2. Menganjurkan pasien untuk
meminum obat pengontrol tekanan
darah secara teratur

16.30 WIB 1. Memberikan asupan cairan,


sesuai kebutuhan pasien
2. Melakukan hidrasi

2. Selasa, 12 Oktober 2021 1. Memeriksa sirkulasi perifer S:


05.00 WIB 2. Mengidentifikasi faktor resiko Pasien mengatakan :
gangguan sirkulasi 1. Lelah sedikit berkurang
3. Memonitor panas, kemerahan,
nyeri atau bengkak pada O :
ekstrenitas Pasien tampak :
4. Melakukan perawatan kaki dan 1. Denyut nadi perifer
kuku sedang
5. Menganjurkan pasien melakukan 2. Warna kulit pucat
perawatan kulit yang tepat pasien cukup menurun
3. Edema pada pasien
07.00 WIB 1. Memonitor status hidrasi pasien sedang
2. Memonitor status hemodinamik TTV :
pasien TD : 130/90mmHg
3. Menganjurkan program diet N : 95×/menit
untuk memperbaiki sirkulasi R: 20×/menit
4. Memberikan asupan cairan
sesuai kebutuhan pasien A:
5. Melakukan hidrasi Masalah Perfusi perifer
pasien teratasi sebagian
07.30 WIB 1. Menganjurkan pasien untuk
berolahraga rutin P:
2. Menganjurkan pasien untuk Intervensi dilanjutkan
menggunakan obat penurunan
tekanan darah, antikoagulan, dan
penurun kolesterol
3. Menganjurkan pasien meminum
obat pengontrol tekanan darah
secara teratur
4. Berkolaborasi dalam pemberian
diuretic
11.00 WIB 1. Memonitor hasil pemeriksaan
laboratorium pasien
2. Mencatat intake output dan
menghitung balans cairan 24 jam

11.30 WIB 1. Menganjurkan program diet


untuk memperbaiki sirkulasi
2. Memberikan asupan cairan
sesuai kebutuhan pasien
3. Melakukan hidrasi

14.00 WIB 1. Menganjurkan pasien untuk


menggunakan obat penurunan
tekanan darah, antikoagulan, dan
penurun kolesterol
2. Menganjurkan pasien untuk
minum obat pengontrol tekanan
darah secara teratur
2. Rabu, 13 Oktober 2021 1. Memeriksa sirkulasi perifer S:
05.00 WIB 2. Mengidentifikasi faktor resiko Pasien mengatakan :
gangguan sirkulasi 1. Sudah tidak terasa lelah
3. Memonitor panas, kemerahan,
nyeri atau bengkak pada O :
ekstrenitas Pasien tampak :
4. Melakukan perawatan kaki dan 1. Denyut perifer
kuku meningkat
5. Menganjurkan pasien untuk 2. Warna kulit pucat
melakukan perawatan kulit yang pasien menurun
tepat 3. Edema Pasien menurun

1. Menganjurkan program diet


07.00 WIB untuk memperbaiki sirkulasi TTV :
2. Memonitor status hidrasi pasien TD : 130/90 mmg
3. Memonitor status hemodinamik N : 80 x/menit
4. Memberikan asupan cairan R : 22 x/menit
sesuai kebutuhan pasien
5. Melakukan hidrasi A:
Masalah perfusi perifer
1. Menganjurkan pasien untuk pasien telah teratasi
08.00 WIB menggunakan obat penurun
tekanan darah, antikoagulan, dan P :
penurun kolesterol Intervensi dihentikan
2. Menganjurkan pasien untuk
meminum obat pengontrol
tekanan darah secara teratur
3. Menganjurkan program diet
untuk memperbaiki sirkulasi
4. Berkolaborasi dalam pemberian
diuretic

1. Menganjurkan pasien untuk


10.00 WIB berolahraga rutin
2. Melakukan hidrasi
3. Mencatat intake output dan
menghitung balans cairan dalam
24 jam

1. Menganjurkan program diet


11.30 WIB untuk memperbaiki sirkulasi
2. Memberikan asupan cairan
sesuai kebutuhan pasien
MATERI BELAJAR

1. Pengertian gagal jantung


2. Penyebab gagal jantung
3. Tanda dan gejala gagal jantung
4. Perjalanan penyakit pada gagal jantung
5. Klasifikasi atau jenis – jenis gagal jantung
6. Diet untuk penderita gagal jantung
7. Faktor penyebab gagal jantung
8. Pencegahan primer, sekunder, dan tersier pada gagal jantung

METODE BELAJAR
1. Ceramah
2. Diskusi/ tanya jawab
3. Menonton video

ALAT BANTU/MEDIA
1. Leaflet
2. Video
3. PPT

EVALUASI BELAJAR
Evaluasi dilakukan dengan mengajukan pertanyaan lisan dan peragaan tindakan, yaitu:
1. Menjelaskan apa itu gagal jantung
2. Menjelaskan diet yang sehat untuk menjaga jantung tetap sehat
3. Memutarkan video olahraga yang aman bagi penderita gagal jantung
4. Menjelaskan dengan lantang dan jelas ketika ada pertanyaan oleh masyarakat binaan
5. Menerangkan tanda dan gejala yang akan dirasakan pada seorang penderita gagal jantung
6. Menjelaskan pencegahan primer, sekunder dan tersier pada masyarakat binaan
SATUAN PELAYANAN

1. Diagnosa Keperawatan : 1. Penurunan curah jantung b/d Perubahan preload d/d Distensi
vena jugularis, 2. Perfusi perifer tidak efektif b/d Kekurangan volume cairan d/d Warna kulit
pucat
2. Sasaran : Ny. R dan masyarakat kelompok dewasa di Desa Setia Mekar
3. Waktu : Pukul 09.00 WIB
4. Hari dan tanggal : Minggu,
5. Tempat : Aula Balai Desa Setia Mekar
6. Pemberi Materi : Kelompok 7
7. Pokok Bahasan : Apa itu Kegagalan pada Jantung?
8. Sub Pokok Bahasan : Pengertian gagal jantung, bagaimana cara mencegah gagal
jantung,
Penyebab gagal jantung, diet bagi penderita gagal jantung, tanda gejala gagal jantung
9. Tujuan Umum : Setelah mendapat pendidikan kesehatan tentang Apa itu
Kegagalan pada Jantung? selama 120 menit, diharapkan klien dan keluarga mampu
memahami serta mempraktikkan pada kehidupan sehari – hari ilmu yang didapatnya dari
promosi kesehatan ini.
10. Tujuan Khusus : Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 2x60 menit
klien dan keluarga mampu:
a. Menjelaskan apa itu gagal jantung
b. Menjelaskan diet yang sehat untuk menjaga jantung tetap sehat
c. Menerapkan olahraga yang aman bagi penderita gagal jantung
d. Menerangkan tanda dan gejala yang akan dirasakan pada seorang penderita gagal
jantung
e. Menjelaskan pencegahan primer, sekunder dan tersier pada masyarakat binaan
11. Materi Belajar: Pengertian gagal jantung, Penyebab gagal jantung, Tanda dan gejala gagal
jantung, Cara pencegahan/penanggulangan gagal jantung, Siapa saja yang rentan terkena
penyakit gagal jantung, diet sehat bagi penderita gagal jantung, olahraga yang aman bagi
penderita gagal jantung
12. Metode Belajar : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, menonton video
13. Alat Bantu Belajar : Leaflet, Vidio, PPT
Lampiran 1
Penjelasan Materi

1. Pengertian Gagal Jantung


Gagal jantung adalah kondisi saat pompa jantung melemah, sehingga tidak mampu mangalirkan
darah yang cukup ke seluruh tubuh. Gagal jantung memiliki tanda dan gejala yang penting, yaitu
sesak nafas, batuk, mudah lelah, disfungsi ventrikel, dan kegelisahan yang diakibatkan oleh
gangguan ksigenisasi. Penderita gagal jantung identic dengan pernafasan cepat, dangkal, dan
kesulitan mendapatkan udara yang cukup. Penderita akan sering terbangun tengah malam karena
mengalami nafas pendek yang hebat dikarenakan perpindahan cairan dari jaringan ke dalam
kmpartemen intravascular akibat posisi terlentang ketika berbaring, sehingga muncul keluhan
kesulitan untuk tidur

2. Penyebab Gagal Jantung


Kelainan atau kerusakan otot jantung (kardiomiopati), Otot jantung memiliki peran penting
dalam memompa darah. Jika otot jantung mengalami kerusakan atau kelainan (kardiomiopati),
maka pemompaan darah juga akan terganggu. atau karena Hipertensi, menyebabkan jantung
bekerja lebih keras dalam memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh, sehingga
menimbulkan penebalan otot jantung. Jika dibiarkan,  otot jantung akan melemah dan jantung
tidak lagi mampu memompa darah secara efektif.

3. Tanda dan Gejala Gagal Jantung


Tanda dan Gejala utama yang dialami penderita gagal jantung adalah sesak napas, cepat
merasa lelah, pembengkakan pada tungkai. Selain ada beberapa gejala lain yang muncul
seperti , batuk terus menerus dan memburuk pada malam hari, Berat badan naik atau
turun secara drastis, cemas, gelisah, nafsu makan berkurang, perut kembung.

4. Perjalanan Penyakit pada Gagal Jantung


Pada gagal jantung terjadi suatu kelainan multisistem dimana terjadi gangguan pada jantung,
otot skelet dan fungsi ginjal, stimulasi sistem saraf simpatis serta perubahan neurohormonal yang
kompleks. Pada disfungsi sistolik terjadi gangguan pada ventrikel kiri yang menyebabkan
terjadinya penurunan cardiac output. Hal ini menyebabkan aktivasi mekanisme kompensasi
neurohormonal, sistem Renin – Angiotensin – Aldosteron (system RAA) serta kadar vasopresin
dan natriuretic peptide yang bertujuan untuk memperbaiki lingkungan jantung sehingga aktivitas
jantung dapat terjaga.3,4 Aktivasi sistem simpatis melalui tekanan pada baroreseptor menjaga
cardiac output dengan meningkatkan denyut jantung, meningkatkan 5 kontraktilitas serta
vasokons-triksi perifer (peningkatan katekolamin). Apabila hal ini timbul berkelanjutan dapat
menyeababkan gangguan pada fungsi jantung. Aktivasi simpatis yang berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya apoptosis miosit, hipertofi dan nekrosis miokard fokal

5. Jenis – Jenis Gagal Jantung


a. Gagal Jantung Akut
Gagal jantung akut (GJA) adalah serangan yang cepat dari gejala dan tanda gagal
jantungsehingga membutuhkan terapi segera. GJA dapat berupa acute de novo (serangan
baru dari gagal jantung akut, tanpa ada kelainan jantung sebelumnya) atau
dekompensasi akut dari gagal jantung kronik (GJK).
b. Gagal Jantung Kronik
Gagal jantung adalah suatu kondisi patofisiologi, dimana terdapat kegagalan jantung
memompa darah yang sesuai dengan kebutuhan jaringan. Gagal jantung kronis juga didefinisikan
sebagai sindroma klinik yang komplek yang disertai keluhan gagal jantung berupa sesak, fatique
baik dalam keadaan istirahat maupun beraktifitas

6. Diet Untuk Penderita Gagal Jantung

Diet yang dapat dilakukan bagi penderita gagal jantung yaitu diet garam atau natrium. Di
Indonesia menurut data dari Indonesian Society of Hypertension asupan garam harian mencapai
15 gr hingga dua kali liat yang direkomendasikan WHO yaitu 5 sampai 6 gr per hari. Ada tiga
tahap diet rendah garam yakni terdiri dari diet ringan (konsumsi garam 3,75-7,5 gram per hari),
menengah (1,25-3,75 gram per hari) dan berat (kurang dari 1,25 gram per hari).9,10.

Konsumsi bahan makanan yang kandungan natriumnya tinggi baik bahan makanan hewani
maupun nabati harus dibatasi jumlahnya karena kandungan natrium didalamnya cukup tinggi.
Bahan makanan yang diolah dengan menggunakan garam seperti kecap, margarin, mentega,
keju, terasi, petis,dan sebagainya tidak boleh dikonsumsi. Demikian juga dengan bahan maknan
awetan yang menggunakan garam seperti ikan asin, sardines, corned beef, sosis dan sebagainya.
Semua buah-buahan dapat diberikan kecuali advokad, kurma, dan buah-buahan yang sudah
diawetkan/ buah-buahan kaleng. Sari tomat dan sari sayuran tidak boleh diberikan.

Diet rendah garam atau rendah natrium tidak hanya diberikan kepada penderita penyakit
jantung, tetapi juga diberikan kepada penderita penyakit ginjal, penyakit sirosis hati, dan
keracunan kehamilan. Penderita bukan saja harus membatasi makanan yang mengandung
natrium tinggi dan pantang garam, tetapi juga obatobatan ataupun bahan lainnya yang kadar
natriumnya tinggi seperti Na-siklamat (gula tiruan), bumbu masak (monosodium glutamat), dan
sebagainya.

7. Faktor Penyebab Gagal Jantung

Menurut beberapa penelitian penyakit jantung disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

1. Usia 10. Konsumsi alcohol dan kopi


2. Jenis kelamin berlebihan
3. Konsumsi garam berlebihan (Pola 11. Hipertensi
makan) 12. Ischaemic Heart Disease
4. Keturunan 13. Konsumsi alkohol
5. Hiperaktivitas system syaraf simpatis 14. Hypothyroidsm
6. Stress 15. Penyakit jantung kongenital (defek
7. Obesitas septum, atrial septal defek, ventrical
8. Olahraga tidak teratur (Pola hidup) septal defek), Kardiomiopati
9. Merokok (dilatasi, hipertropik, restriktif)

8. Pencegahan Primer, Sekunder, Tersier pada Gagal Jantung


a. Pencegahan Primer
Tujuan pencegahan primer adalah untuk membatasi timbulnya penyakit dengan
mengendalikan penyebab spesifik dan factor risiko tersebut. 37 Beberapa contoh
pencegahan primer PJK antara lain :
1. Menjaga pola dan jenis makanan agar tidak terlalu gemuk
2. Hindari minuman yang mengandung alcohol
3. Tidak merokok
4. Melakukan aktifitas jasmani secara teratur
b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder bertujuan untuk mengurangi konsekuensi yang lebih serius
dari penyakit melalui diagnosis dini. Ini mencangkup langkah-langkah yang tersedia
bagi individu untuk mendeteksi dini dan intervensi yang efektif. Salah satu contoh
yang termasuk dalam pencegahan sekunder adalah penyempurnaan dan intensifikasi
pengobatan lanjutan agar penyakit tidak bertambah parah, pencegahan terhadap
komplikasi maupun cacat setelah sembuh, dan pengurangan beban nonmedis (sosial)
pada seorang penderita sehingga termotivasi untuk meneruskan pengobatan dan
perawatan diri. Contoh pencegahan sekunder dalam mengendalikan PJK adalah
dengan melakukan skrinning untuk tekanan darah tinggi di usia pertengahan, karena
hipertensi merupakan salah satu factor risiko terkena PJK
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier bertujuan untuk mengurangi perkembangan atau komplikasi
penyakit dan merupakan aspek penting dari pengobatan terapi dan rehabilitasi. Ini
terdiri dari langkah – langkah yang dimaksudkan untuk mengurangi gangguan dan
cacat, meminimalkan penderitaan yang disebabkan oleh memburuknya kesehatan dan
membantu pasien dalam menyesuaikan kondisi yang tidak dapat disembuhkan.
Contoh pencegahan tersier untuk PJK ialah rehabilitasi jantung.

Pelaksanaan program rehabilitasi jantung dikelompokan menjadi empat fase, yaitu:


a. Fase I adalah upaya yang segera dilakukan disaat pasien masih dalam masa
perawatan, tujuan utama fase ini adalah mengurangi atau menghilangkan efek
buruk akibat tirah baring lama, melakukan edukasi dini serta agar pasien mampu
melakukan aktifitas hariannya secara mandiri dan aman
b. Fase II dilakukan segera setelah pasien keluar dari RS, merupakan program
intervensi untuk mengembalikan fungsi pasien seoptimal mungkin, segera
mengontrol faktor risiko, edukasi dan konseling tambahan mengenai gaya hidup
sehat
c. Fase III dan IV merupakan fase pemeliharaan, dimana diharapkan pasien tersebut
telah mampu melakukan program rehabilitasi secara mandiri, aman, dan
mempertahankan pola hidup sehat untuk selamanya, dibantu atau bersama-sama
keluarga dan masyarakat sekitarnya (Radi dkk, 2009)
Lampiran II

Rincian Kegiatan Penyuluhan

NO TAHAPAN KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA MEDIA


KEGIATAN
1. Pembukaan - Mengucapkan salam - Mengucapkan Salam -
(5 menit) - Doa Pembukaan - Berdoa
- Perkenalan Tim Penyuluhan - Perkenalan
- Tujuan Penyuluhan - Pemberian leaflet
2. Penyajian - Ceramah tentang Pengertian Gagal - Mendengarkan ceramah - PPT
(110 menit) Jantung (12 menit) - Leaflet
- Ceramah Penyebab Gagal Jantung - Mendengarkan ceramah -PPT
-leaflet
(12 menit)
- Ceramah tentang Tanda dan gejala - Mendengarkan penjelasan -PPT
-Leaflet
Gagal Jantung (12 menit)
- Cerama tentang Perjalanan Penyakit - Mendengarkan penjelasan -PPT
-Leaflet
pada Gagal Jantung (12 menit)
- Ceramah tentang Klasifikasi atau - Mendengarkan penjelasan -PPT
-Leaflet
Jenis Jenis Gagal Jantung (12 menit)
- Ceramah tentang Diet untuk Penderita - Mendengarkan penjelasan -PPT
- Menonton Video -Leaflet
Gagal Jantung (12 menit)
- Video
- Ceramah tentang Faktor Penyebab - Mendengarkan penjelasan -PPT
-Leaflet
Gagal Jantung (12 menit)
- Pencegahan Primer, Sekunder, dan - Mendengarkan penjelasan -PPT
- Menonton Video -Leaflet
Tersier pada Gagal Jantung (12 - Video
menit)
3. Evaluasi Membuka forum diskusi, menjawab Bertanya, berdiskusi -PPT
kegiatan -Leaflet
pertanyaan, melakukan evaluasi kegiatan
(14 menit)
4. Penutupan Menutup kegiatan, dokumentasi Mengucap salam, bubar -
(5 menit)
DAFTAR PUSTAKA

Septarini, Ni Wayan. (2017). MATA KULIAH METODE PENGENDALIAN PENYAKIT


MODUL METODE PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR STROKE,
DIEBETES MELITUS, DAN PJK. Bali : Universitas Udayana

Ardiansyah. (2020). LITERATURE REVIEW: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN


DENGAN KEJADIAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) [KIA]. Makassar (ID) :
STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR

Astuti, Dwi Puji Tiarah. (2017). Gagal Jantung. Bali : Universitas Udayana

Imaligy, Ervinaria Uly. (2014). Gagal Jantung pada Geriatri. CKD - 212. Vol 41 (No. 1) : Hal 19
– 24

Asmara, Winda, Senja Atika Sari, Nury Luthfiyatil Fitri. (2021). PENERAPAN PEMBERIAN
POSISI SEMI FOWLER TERHADAP KUALITAS TIDUR PASIEN CONGESTIVE GAGAL
JANTUNG. Jurnal Cendikia Muda. Vol 1 (No. 2) : Hal 159 – 165

Anda mungkin juga menyukai