PROMOSI KESEHATAN
SATUAN PENYULUHAN : APA ITU KEGAGALAN PADA JANTUNG?
DOSEN PENGAMPU
Ns. Ponirah, S.Kep., M.Kes
DISUSUN OLEH
Kelompok 7
Ny. R (46th) merupakan seorang ibu rumah tangga masuk rumah sakit dengan keluhan sering
merasa lelah dan napas menjadi sesak saat melakukan aktifitas, terutama setelah naik turun
tangga dan sedikit berkurang saat istirahat, keluhan tersebut sudah ia rasakan semenjak 6 bulan
yang lalu. Ny. R mengatakan memiliki riwayat hipertensi dari orang tuanya, dan juga sempat di
rawat di RS 5 bulan lalu dikarenakan sesak napas yang sangat hebat dan nyeri dada bagian kiri
yang menjalar sampai ke leher dan lengannya. Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil
TTV yaitu TD : 150/90 mmHg, N : 110 x/menit, R : 35 x/menit, S : 37°C, terdapat edema pada
ekstremitas, tubuh terlihat sangat lemah dengan napas yang sesak dan konjungtiva serta wajah
yang terlihat pucat, terdapat distensi vena jugularis serta terdengar suara murmur pada jantung
pasien.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung b/d Perubahan preload d/d Distensi vena jugularis
2. Perfusi perifer tidak efektif b/d Kekurangan volume cairan d/d Warna kulit pucat
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx Keperawatan 1 : Penurunan curah jantung b/d perubahan preload ditandai dengan distensi
vena jugularis
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan curah jantung paisen
meningkat dengan kriteria hasil :
Dx Keperawatan 2 : Perfusi perifer tidak efektif b/d Kekurangan volume cairan d/d Warna
kulit pucat
Tujuan : Setelah dilakukan Tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan perfusi perifer meningkat
dengan kriteria hasil :
1. Denyut perifer meningkat
2. Warna kulit pucat pasien menurun
3. Edema pasien menurun
Perawatan Observasi Terapeutik Edukasi Kolaborasi
- Periksa sirkulasi - Lakukan - Anjurkan
Sirkulasi
perifer perawatan kaki berolahraga rutin
- Identifikasi factor dan kuku - Anjurkan
resiko gangguan - Lakukan mengunakan obat
sirkulasi hidrasi penurunan
- Monitor panas, tekanan darah,
kemerahan, nyeri, antilkoagulan, dan
atau bengkak pada penurunan
ekstermitas kolesterol, jika
perlu
- Anjurkan minum
obat pengontrol
tekanan darah
secara teratur
- Anjurkan
perawatan kulit
yang tepat
- Anjurkan program
diet untuk
memperbaiki
sirkulasi
- Informasi tanda
dan gejala darurat
yang harus
dilaporkan
METODE BELAJAR
1. Ceramah
2. Diskusi/ tanya jawab
3. Menonton video
ALAT BANTU/MEDIA
1. Leaflet
2. Video
3. PPT
EVALUASI BELAJAR
Evaluasi dilakukan dengan mengajukan pertanyaan lisan dan peragaan tindakan, yaitu:
1. Menjelaskan apa itu gagal jantung
2. Menjelaskan diet yang sehat untuk menjaga jantung tetap sehat
3. Memutarkan video olahraga yang aman bagi penderita gagal jantung
4. Menjelaskan dengan lantang dan jelas ketika ada pertanyaan oleh masyarakat binaan
5. Menerangkan tanda dan gejala yang akan dirasakan pada seorang penderita gagal jantung
6. Menjelaskan pencegahan primer, sekunder dan tersier pada masyarakat binaan
SATUAN PELAYANAN
1. Diagnosa Keperawatan : 1. Penurunan curah jantung b/d Perubahan preload d/d Distensi
vena jugularis, 2. Perfusi perifer tidak efektif b/d Kekurangan volume cairan d/d Warna kulit
pucat
2. Sasaran : Ny. R dan masyarakat kelompok dewasa di Desa Setia Mekar
3. Waktu : Pukul 09.00 WIB
4. Hari dan tanggal : Minggu,
5. Tempat : Aula Balai Desa Setia Mekar
6. Pemberi Materi : Kelompok 7
7. Pokok Bahasan : Apa itu Kegagalan pada Jantung?
8. Sub Pokok Bahasan : Pengertian gagal jantung, bagaimana cara mencegah gagal
jantung,
Penyebab gagal jantung, diet bagi penderita gagal jantung, tanda gejala gagal jantung
9. Tujuan Umum : Setelah mendapat pendidikan kesehatan tentang Apa itu
Kegagalan pada Jantung? selama 120 menit, diharapkan klien dan keluarga mampu
memahami serta mempraktikkan pada kehidupan sehari – hari ilmu yang didapatnya dari
promosi kesehatan ini.
10. Tujuan Khusus : Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 2x60 menit
klien dan keluarga mampu:
a. Menjelaskan apa itu gagal jantung
b. Menjelaskan diet yang sehat untuk menjaga jantung tetap sehat
c. Menerapkan olahraga yang aman bagi penderita gagal jantung
d. Menerangkan tanda dan gejala yang akan dirasakan pada seorang penderita gagal
jantung
e. Menjelaskan pencegahan primer, sekunder dan tersier pada masyarakat binaan
11. Materi Belajar: Pengertian gagal jantung, Penyebab gagal jantung, Tanda dan gejala gagal
jantung, Cara pencegahan/penanggulangan gagal jantung, Siapa saja yang rentan terkena
penyakit gagal jantung, diet sehat bagi penderita gagal jantung, olahraga yang aman bagi
penderita gagal jantung
12. Metode Belajar : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, menonton video
13. Alat Bantu Belajar : Leaflet, Vidio, PPT
Lampiran 1
Penjelasan Materi
Diet yang dapat dilakukan bagi penderita gagal jantung yaitu diet garam atau natrium. Di
Indonesia menurut data dari Indonesian Society of Hypertension asupan garam harian mencapai
15 gr hingga dua kali liat yang direkomendasikan WHO yaitu 5 sampai 6 gr per hari. Ada tiga
tahap diet rendah garam yakni terdiri dari diet ringan (konsumsi garam 3,75-7,5 gram per hari),
menengah (1,25-3,75 gram per hari) dan berat (kurang dari 1,25 gram per hari).9,10.
Konsumsi bahan makanan yang kandungan natriumnya tinggi baik bahan makanan hewani
maupun nabati harus dibatasi jumlahnya karena kandungan natrium didalamnya cukup tinggi.
Bahan makanan yang diolah dengan menggunakan garam seperti kecap, margarin, mentega,
keju, terasi, petis,dan sebagainya tidak boleh dikonsumsi. Demikian juga dengan bahan maknan
awetan yang menggunakan garam seperti ikan asin, sardines, corned beef, sosis dan sebagainya.
Semua buah-buahan dapat diberikan kecuali advokad, kurma, dan buah-buahan yang sudah
diawetkan/ buah-buahan kaleng. Sari tomat dan sari sayuran tidak boleh diberikan.
Diet rendah garam atau rendah natrium tidak hanya diberikan kepada penderita penyakit
jantung, tetapi juga diberikan kepada penderita penyakit ginjal, penyakit sirosis hati, dan
keracunan kehamilan. Penderita bukan saja harus membatasi makanan yang mengandung
natrium tinggi dan pantang garam, tetapi juga obatobatan ataupun bahan lainnya yang kadar
natriumnya tinggi seperti Na-siklamat (gula tiruan), bumbu masak (monosodium glutamat), dan
sebagainya.
Menurut beberapa penelitian penyakit jantung disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
Astuti, Dwi Puji Tiarah. (2017). Gagal Jantung. Bali : Universitas Udayana
Imaligy, Ervinaria Uly. (2014). Gagal Jantung pada Geriatri. CKD - 212. Vol 41 (No. 1) : Hal 19
– 24
Asmara, Winda, Senja Atika Sari, Nury Luthfiyatil Fitri. (2021). PENERAPAN PEMBERIAN
POSISI SEMI FOWLER TERHADAP KUALITAS TIDUR PASIEN CONGESTIVE GAGAL
JANTUNG. Jurnal Cendikia Muda. Vol 1 (No. 2) : Hal 159 – 165