Tindakan Observasi - Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik terapeutik - Batasi jumlah pengunjung - Berikan perawatan kulit pada area edema - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien - Pertahankan tehnik aseptik pada pasien beresiko tinggi Edukasi - Jelaskan tanda dan gejala infeksi - Ajarakan cara mencuci tangan yang benar - Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi - Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi - Anjurkan meningkatkan asupan cairan Kolaborasi - Kolaborasi pemberikan imunisasi, jika perlu
Diagnosa Keperawatan SIKI
Resiko Jatuh Pencegahan Jatuh
Tindakan Observasi - Identifikasi faktor resiko jatuh (mis, usia >60 tahun, penurunan tingkat kesadaran, defisit kognitif, gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, neuropati) - identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan resiko jatuh (mis, lantai licin, penerangan kurang) - identifikasi resiko jatuh setidaknya sekali setiap shift atau sesuai dengan kebijakan institusi. Terapeutik - Orientaskan ruangan pada pasien dan keluarga - Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci - Pasang handrall tempat tidur - Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah - Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien Edukasi - Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan untuk berpindah - Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin - Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh - Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan saat berdiri - Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil untuk memanggil perawat.
Diagnosa Keperawatan SIKI
Resiko Perfusi Renal Tidak Pencegahan Syok
Efektif Tindakan Observasi - Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas , TD, MAP) - Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD) - Monitor status cairan (masukan dan luaran, turgor kulit, CRT) - monitor tingkat kesadaran dan respon pupil - Periksa riwayat alergi Terapeutik - Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94% - Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu - Pasang jalur IV, jika perlu - Lakukan skin test untuk mencegah reaksi alergi Edukasi - Jelaskan penyebab/faktor resiko syok - Jelaskan tanda dan gejala awal syok - Anjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda dan gejala awal syok - Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral Kolaborasi - Kolaborasi pemberian IV, jika perlu - Kolaborasi pemberian tranfusi darah, jika perlu
Diagnosa Keperawatan SIKI
Termoregulasi tidak efektif Regulasi temperatur
Tindakan Observasi - Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan nadi - Monitor warna dan suhu kulit - Monitor dan catat tanda dan gejala hipoteermia atau hipertermia. Terapeutik - Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat - Sediakan lingkungan yang dingin - Longgarkan atau lepaskan pakaian - Sediakan lingkungan yang hangat - ganti pakaian dan/linen yang basah - lakukan penghangatan pasif (selimut, penutup kepala, pakaian tebal) - lakukan pengahangat aktif eksternal (mis, kompres hangat, botol hangat, selimut hangat Edukasi - Anjurkan tirah baring Kolaborasi - Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
Diagnosa Keperawatan SIKI
Hipertermia Manajemen hipertermia Tindakan Observasi - Monitor suhu tubuh - Monitor kadar elektrolit - Monitor kadar haluaran urine - Monitor komplikasi akibat hipertermia Terapeutik - Sediakan lingkungan yang dingin - Longgarkan atau lepaskan pakaian - Basahi dan kipasi permukaan tubuh - Berikan cairan oral - Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih) - Lakukan pendinginan eksternal (mis, selimut hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila) - Hindari pemberian antipiretik atau aspirin - Berikan oksigen, jika perlu Edukasi - Anjurkan tirah baring Kolaborasi Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
Diagnosa Keperawatan SIKI
Hipotermia Manajemen hipotermia Tindakan Observasi - Monitor suhu tubuh - Identifikasi penyebab hipotermia (mis, terpapar suhu lingkungan rendah, pakaian tipis, kerusakan hipotalamus, peenurunan laju metabolisme, kekurangan lemak subkutan) - Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia (hipotermia ringan: takipnea, disatria,menggigil, hipertensi, diuresis. hipotermia sedang: aritmia, hipotensi, apatis, koagulopati, refleks menurun. hipotermia berat: oliguria, refleks mnghilang, edema paru, asam basa abnormal) Terapeutik - Sediakan lingkungan yang hangat (mis, atur suhu ruangan) - Ganti pakaian dan/atau linen yang basah - Lakukan penghangatan pasif (mis, selimut, menutup kepala, pakaian tebal) - Lakukan penghangatan aktif eksternal (mis, kompres hangat, botol hangat, selimut hangat, perawatan metode kanguru) - Lakukan pengahangatan aktif internal (mis, infus cairan hangat, oksigen hangat, lavase peritoneal dengan cara hangat) Edukasi - Anjurkan makan/minum hangat
Diagnosa Keperawatan SIKI
Hipovolemia Manajemen hipovolemia
Tindakan Observasi - Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis, frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urine menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah) - Monitor intake dan output cairan Terapeutik - Hitung kebutuhan cairan - Berikan posisi modified trendelenburg - Berikan asupan cairan oral Edukasi - Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral - Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak Kolaborasi - Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis, NaCI. RL) - Kolaborasi pemberian cairan Ivhipotonis (mis, glukosa 2,5%, NaCI0,4%) - Kolaborasi pemberian cairan koloid (albumin, Plasmanate) - Kolaborasi pemberian produk darah
Diagnosa Keperawatan SIKI
Inkotinensia fekal Manajemen eliminasi fekal
Tindakan Observasi - Identifikasi masalah usus dan penggunaan obat pencahar - identifikasi pengobatan yang berefek pada kondisi gastrointestinal - Monitor BAB (mis, warna, frekuensi, konsistensi, volume) - Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi Terapeutik - Berikan air hangat setelah makan - Jadwalkan waktu defekasi bersama pasien - Sediakan makanan tinggi serat Edukasi - Jelaskan jenis makanan yang membantu meningkatkan keteraturan peristaltik usus - Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi, volume feses - Anjurkan meningkatkan aktifitas fisik, sesuai toleransi - Anjurkan pengurangan asupan makanan yang meningkatkan pembentukan gas - Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat - Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi Kolaborasi - Kolaborasi pemberian obat supositoria anal, jika perlu