NIM : 13210200003 Perhitungan besar sampel dan teknik sampling Judul jurnal “Asupan Energi Dan Zat Gizi Makro Terhadap Persen Lemak Tubuh” (Farohatus Sholichah, dkk tahun 2021) METODE : Penelitian di lakukan di Pesantren Al asror, Gunungpati Semarang. Menggunakan Metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Perhitungan besar sampel menggunakan rumus Slovin, yaitu sebesar 38 santriwati. Rumus slovin yaitu rumus menghitung jumlah sampel minimal apabila perilaku dari sebuah populasi tidak diketahui secara pasti. Lanjutan,.. Rumus slovin :
Ket : n = jml minimal sampling
N = Jml Populasi e = error margin Teknik sampling yang digunakan yaitu Non Probability (Non Random) dengan purposive sampling (Sampel pertimbangan) dengan kriteria inklusi meliputi santriwati berusia 16-18 tahun, tinggal di pondok pesantren, dan bersedia menjadi sampel penelitian. TEKNIK SAMPLING PROBABILYT SAMPLING • Ialah peluang/kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. • Terbagi menjadi menjadi beberapa cara : 1. Simple random sampling (sampel random sederhana) Pengambilan sampel dengan cara acak tanpa melihat strata/tingkatan. Digunakan apabila anggota populasi dianggap sejenis. Dengan cara : undian, kalkulator, table angka acak 2. Sample random systematic (sampel random sistematik) Pengambilan sampel secara sistematis dengan interval (jarak) tertentu antar sampel terpilih. Dengan cara peneliti memilih unsur populasi yang bisa di jadikan sampel, sampel yang “keberapa” Lanjutan,. . 3. Stratified random sampling (sampel random berstrata) Pengambilan sampel dengan cara membagi populasi menjadi kelompok – kelompok yang sejenis (disebut strata), dari tiap stratum di ambil sampel secara acak. 4. Cluster sampling (sampel random berkelompok) Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit terdiri dari kelompok (cluster), tiap item (individu) dari kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. 5. Multistage sampling (sampling bertahap) Pengambilan sampel menngunakan lebih dari satu teknis probability sampling. Misal : tahap pertama menggunakan sampel berstrata kemudian metode sampel random sederhana sampai mencapai sampel yang diinginkan Lanjutan,. . 6. Probability propotional to Size Sampling (Probabilitas proposional ukuran sampling. Pengambilan sampel sebanding dengan ukuran sampling bahwa sampel dipilih secara proposional dengan ukuran total populasi. Ini adalah bentuk multistage sampling di tahap pertama dan kedua menggunakan random sampling, tapi jumlah sampel sebanding dengan ukuran populasi. Lanjutan,. . 3. Stratified random sampling (sampel random berstrata) Pengambilan sampel dengan cara membagi populasi menjadi kelompok – kelompok yang sejenis (disebut strata), dari tiap stratum di ambil sampel secara acak. 4. Cluster sampling (sampel random berkelompok) Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit terdiri dari kelompok (cluster), tiap item (individu) dari kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. 5. Multistage sampling (sampling bertahap) Pengambilan sampel menngunakan lebih dari satu teknis probability sampling. Misal : tahap pertama menggunakan sampel berstrata kemudian metode sampel random sederhana sampai mencapai sampel yang diinginkan Teknik samping Non Probabilyt • Yaitu teknik pengambilan sampel tidak di pilih secara acak. Terpilihnya sampel bisa disebabkan karena kebetulan / karena factor lain yang sebelumnya sudah di rencanakan oleh peneliti. • Dibagi menjadi beberapa: 1. Purposive sampling (sampel pertimbangan) Sampel dipilih berdasarkan pertimbangan ttt dengan tujuan memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik yang dimau. Digunakan terutama apabila ada sedikit orang yang memiiki keahlian di bidang yang di teliti. 2. Accidental sampling (sampel tanpa sengaja) Teknik pengambilan sampel berdasarkan factor spontanitas artinya siapa saja tidak sengaja bertemu dengan peneliiti dan sesuai dengan karakteristik. Lanjutan,… 3. Quota sampling (sampel Quota) Besar kecilnya sampel telah ditentukan , untuk sampelnya berdasarkan pertimbangan peneliti. 4. Saturation sampling (sampel jauh) Semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, dengan syarat jumlahnya tidak banyak. Peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan sangat kecil. 5. Snowball sampling (sampel bola salju) Diambil secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil semakin jadi besar. Digunakan ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi hanya 1 atau 2 orang berdasarkan penilaian biasa dijadikan sampel.