Linda Fitriyani
Pengertian Pasta
Sedaiaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang diguanakan untuk
pemakaian topikal biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk
dalam jumlah hbesar dengan vaselin atau parafin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak
yangdibuat dengan gliserol, mucilago atau sabun
2. Sering digunakan untuk mengabsorbsi sekresi cairan serosal pada tempat pemakaian
4. Mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditunjukan utnuk pemakaian luat / topikal
1. Pasta berlemak
Pasa berlemak merupakan suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk) contoh Acidi
Salicylici Zinci Oxydi Pasta, Zinci Pasta, Resorcinoli Sulfuici Pasta
2. Pasta kering
3. Pasta pendingin
Merupakan campuran serbuk minyak lemak dan cairan berair dikenal dengan salep 3 dara
4. Pasta dentifriciae
Suatu campuran kental terdiri dari serbuk dan glycerinum yang digunakan untuk membersihkan gigi. Pasta gigi
digunkanan untuk pelekatan pada selaput lendir untuk memperoleh efek lokal
Metode Pembuatan Pasta
pencampuran
• Komponen dari pasta dicampur bersama-sama dengan segala cara sampai sediaan yang rata
tercapai
peleburan
• Semua atau beberapa komponen dari pasta dicampurkan dengan meleburkan secara bersamaan,
kemudian didinginkan dengan pengadukan yang konstan sampai mengental. Komponen-
komponen yang tidak dicairkan biasanya ditambahkan pada campuran yang sedang mengental
setelah didinginkan dan diaduk
Formula Standar
R/ Zat Aktif
Basis
Basis Pada dasarnya basis yang digunakan dalam fomulasi sediaan pasta
tidak jauh berbeda dengan basis yang digunakan dalam formulasi
sediaan salep, yaitu:
1. Basis hidrokarbon, vaselin
Zat aktif yang sering 2. Basis absorbsi, lanolin
digunakan misalnya zinc 3. Basis air-misibel, salep beremulsi
oksid, sulfur dan zat aktif 4. Basis larut air, PEG
lain yang tentunya dapat
dibuat dlam bentuk Zat tambahan
semisolid Pengawet, antioksidan, emolient, emulsifier, surfakten, zat penstabil,
peningkat penetrasi dan lainnya
Perbedaan sediaan pasta dengan salep
1. Persentase bahan padat lebih besar, sehingga menjadi kental dan kaku dibanding salep.
2. Daya absorbsi pasta lebih besar (karena persentasi bahan padatnya lebih tinngi)
3. Lebih sering digunakan untuk mengabsorsi sekresi cairan serosal pada tempat pemakaian.
1. Pasta mengikat cairan secret , pasta lebih baik dari unguentum untuk luka akut dengan
tendensi mengeluarkan cairan.
2. Bahan obat dalam pasta lebih melekat pada kulit sehingga meninggkatkan daya kerja lokal.
4. Daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak dibandingkan dengan sediaan
salep.
Kekurangan pasta
1. Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus , pasta pada
umumnya tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu.