Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN KASUS BEDAH

SARAF
Gemistocytic Astrocytoma

Septian Rahadi
Moderator:
Prof dr Zainal Muttaqien, Phd, Sp.BS (K)
PENDAHULUAN
ANATOMI
ANATOMI
Astrosit- sel glia berbentuk bintang
pada otak dan medulla spinalis.
• Sel paling banyak pada otak
manusia
• Proses biokimiawi dari sel
endothel yang membentuk sawar
darah otak
• Pemberian nutrisi ke jaringan saraf
• Menyeimbangkan ion sel
ekstraselluler
• berperan dalam proses perbaikan
otak dan medulla spinalis yang
berkaitan dengan cedera trauma.
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
• Penyebab pasti astrositoma masih belum dapat
ditetapkan
• Abnormalitas genetic dan faktor imun, faktor lingkungan
(ultraviolet, bahan- bahan kimia, radiasi), diet, stress dan
atau faktor lain dapat berkontribusi pada tipe spesifik
tumor
• Beberapa individu mempunyai predisposisi genetik dalam
perkembangan astrositoma
• Mutasi gen p53, over ekspresi faktor pertumbuhan
turunan trombosit α (PDGF-A) dan reseptornya disebut
memiliki peranan besar
WHO GRADING SYSTEM

Grade Astrositoma Deskripsi

Astrositoma Astrositoma yang berkembang secara lambat,


I Pilositik Jinak, dan mempunyai survival rate yang tinggi.
Terdiri dari astrositoma yang tumbuh relative
Astrositoma lambat, masih kategori jinak, masih dapat
II Diffusa berkembang ke arah yang lebih ganas atau
tumor dengan grading lebih tinggi
Sering mempunyai manifestasi klinis deficit
Astrositoma
III anaplastik
neurologis yang nyata, terdapat kejang, nyeri
kepala hebat hingga perubahan status mental.
Tumor otak primer paling ganas.Berkembang
Glioblastoma dan menyebar ke seluruh bagian otak dengan
IV multiforme (GBM) cepat, tumor ini dapat menjadi sangat besar
bahkan sebelum timbul gejala klinis.
PATOLOGI
GEMISTOCYTIC
ASTROCYTOMA
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Imaging Findings
TATALAKSANA
PROGNOSIS
PROGNOSIS

Usia : <45 Tahun


Gambaran Nekrotik pada MRI (-) good prognosis
KPS > 80
Reseksi 98%
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Tn J
Usia : 44 tahun
Status : Menikah
Alamat : Guyangan, Bangsri, Jepara
Pendidikan: STM
Pekerjaan : Bengkel
No CM : C768356
Dirawat : 2 – 28 Agustus 2019
ANAMNESIS
AUTO DAN ALOANAMNESIS DENGAN ISTRI
PASIEN

• Keluhan Utama : Nyeri Kepala

• Onset : 1,5 tahun SMRS

• Kualitas : Cekot – cekot, di seluruh bagian


kepala

• Kuantitas : Kronis Progresif, terus menerus


Kronologis
± 1,5 tahun SMRS penderita mengeluhkan nyeri
kepala cekot – cekot pada seluruh kepala,nyeri kepala
hilang timbul, terasa memberat saat beraktifitas dan
membaik saat istirahat, tidak ada kelemahan anggota
gerak, gangguan pandangan (-), bicara pelo (-), mulut
merot (-), tersedak (-), rasa tebal pada badan (-),
kejang (-) karena dianggap nyeri kepala biasa, pasien
hanya minum obat warung untuk mengurangi gejala
(paramex).
KRONOLOGIS
± 9 bulan SMRS penderita mengeluhkan nyeri kepala
cekot – cekot pada seluruh kepala semakin memberat,
tidak membaik saat istirahat. , pasien menyebut
pandangan dobel dan kabur. Tidak ada kelemahan
anggota gerak kanan, bicara pelo (-), mulut merot (-),
tersedak (-) , rasa tebal pada badan (-), kejang (-), lalu
pasien yang berkerja di Jakarta pulang ke Jepara
berobat ke RSUD Kartini, dirawat 3 hari dilakukan
pemeriksaan CT Scan kepala dikatakan ada tumor
otak. Saat itu pasien menolak dilakukan operasi.
.
KRONOLOGIS
± 2 Bulan SMRS, keluhan nyeri kepala tidak
berkurang, pasien juga mengeluh anggota
gerak kanan terasa lebih berat dibanding
anggota gerak kiri, namun masih bisa
digunakan untuk bekerja. Pasien kembali
disarankan dirujuk dan dilakukan operasi
namun pasien belum mau.
KRONOLOGIS
+ 7 hari SMRS penderita mengeluhkan nyeri kepala cekot –
cekot pada seluruh kepala semakin memberat, terus
menerus dan tidak membaik dengan minum obat, pasien
lalu kejang (+) kelojotan seluruh anggota gerak, mata
melirik ke kiri. Kejang terjadi selama 30 detik. Sebelum
kejang pasien sadar, saat kejang pasien tidak sadar,
setelah kejang pasien mengantuk. Kejang kembali terjadi
keesokan harinya, menurut keluarga bentuk kejang sama
dengan sebelumnya. kelemahan anggota gerak kanan (+),
bicara pelo (-) dan sering meracau sendiri (+). tersedak
(-) , rasa tebal pada badan (-), BAK dan BAB dbn. Pasien
lalu dirujuk ke RSUP Dr.Kariadi Semarang.
oFaktor Memperberat :-

oFaktor Memperingan : -

oGejala Penyerta : Kejang, pandangan kabur

dan dobel, Lemah anggota gerak kanan,


gangguan kognitif
Riwayat Penyakit Dahulu
•Past Medical History
Baru pertama kali sakit seperti ini, tidak pernah
mengalami nyeri kepala yang semakin lama semakin berat
seperti saat ini, riwayat trauma kepala (-), Riwayat stroke (-)
Riwayat Tekanan darah tinggi, riwayat sakit jantung dan
riwayat Cholesterol, riwayat Diabetes Mellitus disangkal.
Riwayat tumor, riwayat infeksi, riwayat batuk lama disangkal.

• Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini
STATUS SOSIOEKONOMI
Penderita berkerja sebagai tukang bengkel, memiliki dua orang
anak belum mandiri
Kesan : Sosial Ekonomi kurang ( biaya ditanggung BPJS).
DATA OBYEKTIF (2 AGUSTUS 2019)

Status praesen
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4M5V4 : 13 (ggn kognitif?)
Tanda Vital
TD : 130/90 mmHg
RR : 20 x/menit
N : 68 x/menit
T : 37º C
VAS : 4-5
TB : 162 cm
BB : 60 kg
BMI : 60 / (1,62m) ² = 22,96 kg/m² (normoweight)
Status Internus

Kepala : simetris, mesosefal


Mata : konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik
Leher : tidak ada pembesaran KGB, JVP tidak meningkat
Dada :
Jantung : Bunyi jantung I-II regular, Bising (-),
Gallop(-)
Paru : Suara Nafas Vesikuler, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Abdomen : Datar, Supel, tidak ada nyeri tekan, Hepar dan
lien tidak teraba membesar.
Ekstremitas : Oedem (-), Turgor cukup.
 
Status Neurologis
Kesadaran : GCS : E4M5V4 =13
Kepala : mesosefal, simetris, nyeri tekan daerah kepala (-)
Mata : Pupil bulat, Isokor, Ø 2,5 mm/ 2,5 mm, refleks
cahaya +/+ melambat
Kanan Kiri
Motorik +↓/+ +↓/+
Kekuatan sdn, kesan lateralisasi ke kanan
Tonus n/n n/n
Trofi e/e e/e
Ref Fisiologis ++/++ ++/++
Ref Patologis -/- -/-
Klonus -/-
Sensibilitas : Belum dapat dinilai
Vegatif : Miksi dan defekasi dalam batas normal
Abnormal movements
• Tremor : (-)
• Athetosis : (-)
• Myoclonus : (-)
• Chorea : (-)
LABORATORIUM 2/8/2019
Laboratorium Nilai Nilai normal Satuan

Hb 15,2 12-15 gr%

Ht 42,9 35-47 %

Eritrosit 4,81 4,4-5,9 juta juta/mm3

Leukosit 10.5 4-11 ribu/ mm3

Trombosit 231 150-400 ribu/ mm3

Natrium 136 136-145 mmol/L

Kalium 4,0 3,5-5,1 mmol/L

Chlorida 98 98-107 mmol/L

Calcium 2,15 2,12-2,52 mmol/L

Magnesium 0,83 0,74-0,99 mmol/L

Ureum 13 15-39 mg/dL

Kreatinin 0,5 0,6-1,3 mg/dL

GDS 157 80-160 mg/dl


EKG 2 AGUSTUS 2019

Kesan: normo sinus rhytym


Thorax X-Ray 2/08/2019
Pulmo dan Jantung DBN
Brain CT Scan 18/11/2018 RSUD Kartini Jepara
DIAGNOSIS
- Diagnosis Klinis : -Cephalgia Kronik Progresif

-Disfungsi N II Bilateral

-Paresis N III, IV, VI dextra

-Gangguan Kognitif
- Hemiparesis dextra spastik

-Epilepsi Sekunder
- Diagnosis Topik : Frontal Sinistra
- Diagnosis Etiologi : suspek glioblastoma
PROGNOSIS
• Quo Ad vitam : dubia
• Quo Ad sanam : dubia
• Quo Ad fungtionam: dubia
RENCANA PENGELOLAAN AWAL
SOL Intracranial
Px :
MRI Kepala Kontras
Konsul Rehab Medik
Konsul Bedah Saraf
Konsul mata :
Hasil konsul mata: tidak didapatkan retinopati hipertensi dan diabetic. Didapatkan papil edema
sebagai tanda peningkatan TIK
Tx :
IVFD RL 20 tetes/menit
Inj. Dexamethason 10mg / 6 jam IV
Inj Phenitoin 200 mg/24 ham IV
Inj. Ranitidine50mg / 12jam IV
Paracetamol 500 mg/ 8jam PO
Mx : Tanda Vital, Kesadaran,,Defisit Neurologis
Ex : Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang penyakit, dan tindakan yang akan
dilakukan
PROGRESS
NOTE
Hari Perawatan 3 (4 Agustus 2019)

S Kontak (+), komunikasi (+), mengeluh nyeri kepala cekot - cekot

GCS E4M6V5 = 15
TD: 120/70 mmHg, HR: 68 x/min, RR: 20 x/min, Temp: 36,7°C
Vital signs VAS 3

O Status Dalam batas normal


Internus
Disfungsi N II, Parese N III, N IV dan N VI dextra, Hemiparesis Dextra
Status
Spastik (Superior 444/555, Inferior 444/555)
Neurologis

SOL Intracranial regio frontal sinistra


Assesment

Mx : GCS, KU, TTV, RL infus 20 tpm


deficit neurologis Phenitoin inj 200 mg/24 jam (IV)
Dexamethasone ↓ inj. 10 mg/8 jam (IV) H3
Fisioterapi Ranitidine inj 50 mg/12 jam (IV)
Program Paracetamol 500mg/8 jam (P.O) k/p nyeri I
MRI Kepala + K
(tunggu jadwal)
Hari Perawatan 9 (10 Agustus 2019)

S Kontak (+), komunikasi (+), mengeluh nyeri kepala cekot - cekot

GCS E4M6V5 = 15
TD: 120/70 mmHg, HR: 68 x/min, RR: 20 x/min, Temp: 36,7°C
Vital signs VAS 3

O Status Dalam batas normal


Internus
Disfungsi N II, Parese N III, N IV dan N VI dextra, Hemiparesis Dextra
Status
Spastik (Superior 444/555, Inferior 444/555)
Neurologis

SOL Intracranial regio frontal sinistra susp Glioblastoma


Assesment

Mx : GCS, KU, TTV, RL infus 20 tpm


deficit neurologis Phenitoin inj 200 mg/24 jam (IV)
Dexamethasone ↓ inj. 10 mg/12 jam (IV) H9
Fisioterapi Ranitidine inj 50 mg/12 jam (IV)
Program Paracetamol 500mg/8 jam (P.O) k/p nyeri I
MRI Kepala + Kontras 10-8-2019
Kesan : massa solid inhomogen lobulated pada lobus frontal kanan kiri yang meluas ke sentrum semiovale kanan kiri, nucleus caudatus kiri,
thalamus kiri, dan periventrikel lateral kiri (uk 7,2 x 5,36 x 7,8 cm) disertai perdarahan didalamnya dan perifokal edema yang mendesak
ventrikel kanan kiri. Infark chronic disertai cortical laminar necrosis pada lobus occipital kiri. Tampak tanda peningkatan tekanan intracranial.
Hari Perawatan 19 (20 Agustus 2019)

S Kontak (+), komunikasi (+), mengeluh nyeri kepala cekot - cekot

GCS E4M6V5 = 15
TD: 110/60 mmHg, HR: 64 x/min, RR: 20 x/min, Temp: 36,7°C
Vital signs VAS 3

O Status Dalam batas normal


Internus
Disfungsi N II, Parese N III, N IV dan N VI dextra, Hemiparesis Dextra
Status
Spastik (Superior 444/555, Inferior 444/555)
Neurologis

SOL Intracranial regio frontal sinistra susp Glioblastoma


Assesment

Mx : GCS, KU, TTV, RL infus 20 tpm


deficit neurologis Phenitoin inj 200 mg/24 jam (IV)
Dexamethasone inj. 10 mg/8 jam (IV)
Fisioterapi Ranitidine inj 50 mg/12 jam (IV)
Program Paracetamol 500mg/8 jam (P.O)I
Rencana op
craniotomy 21-8-2019
INSTRUKSI PRE OP
HB preoperasi 14-15 Cefazoline 2x1 G iv, Persiapan darah 2 WB dan 2 PRC,

Dexametason 3x10 mg
Cek lab GDS, Darah rutin, HbSAg + Albumin, Informed Consent
Konsul Bagian Anestesi untuk persiapan operasi
Saran dari bagian Anestesi :
Puasa 6 jam pre operasi
Pasang IV Line : RL 20 tetes/menit
Premedikasi di Kamar Operasi
Informed Consent Kepada Keluarga resiko tinggi
Sedia Darah sesuai bagian bedah saraf
Konsul HCU/ICU
Hari Perawatan 20 (21 Agustus 2019)

S Kontak (+), komunikasi (+), mengeluh nyeri kepala cekot - cekot

GCS E4M6V5 = 15
TD: 110/60 mmHg, HR: 64 x/min, RR: 20 x/min, Temp: 37,2°C
Vital signs VAS 3

O Status Dalam batas normal


Internus
Disfungsi N II, Parese N III, N IV dan N VI dextra, Hemiparesis Dextra
Status
Spastik (Superior 444/555, Inferior 444/555)
Neurologis

SOL Intracranial regio frontal sinistra susp Glioblastoma


Assesment

Craniotomi hari ini

Program
LAPORAN OPERASI
Diagnosis Pre – Operatif : SOL Intracranial
Diagnosis Post – Operatif : Glioblastoma
• Penderita tidur telentang dengan GA, kepala miring ke kanan
• Disinfeksi daerah tindakan
• Insisi coronal,
• Gantung Dura
• Insisi Dura
• Evaluasi tumor, tampak kalsifikasi
• Jahit lapis demi lapis
• Operasi selesai
• Perdarahan durante Op: 100 cc
Instruksi Post Operasi :
Post Operasi ke ruang HCU
Kepala lebih tinggi,
Inj. Dexamethason 10 mg/8jam iv (3 hari) tappring off 5mg/8jam iv (3 hari), lalu 5 mg/24
jam iv, kemudian stop.
Inj.Ketorolac 30 mg/8jam (iv) (2 hari)
Inj. Phenitoin 200mg/24 jam (iv)
Anestesi:
Inj. Paracetamol 1000mg/ 8jam iv (2 hari)
Inj. Tramadol 50 mg / 8 jam iv (2hari )
LABORATOIUM POST
CRANIOTOMI (22/8/2019)

HB 12 Alb 3,1 Ur 13
HT 36,2 GDS 174 Cr 0,5
Eri 4,14 Na 136
Leu 10,9 K 4,1
Tro 331 Chl 107
Hari Perawatan 23, post op H2, perawatan HCU H2 (24 Agustus 2019)

S Nyeri kepala (+) post op

GCS E4M6V5 = 15
TD: 110/70 mmHg, HR: 70 x/min, RR: 18 x/min, Temp: 37°C
Vital signs VAS 5

O Status Dalam batas normal


Internus
Disfungsi N II, Parese N III, N IV dan N VI dextra, Hemiparesis Dextra
Status
Spastik (Superior 444/555, Inferior 444/555)
Neurologis

susp Glioblastoma reg frontal sinistra


Assesment

Program: Kepala elevasi 30º


IVFD RL 15 tetes/menit
Pindah Rawat Ruang Dexamethasone 10 mg/8 jam iv (besok 5 mg/8
Biasa jam iv)
Program Tunggu Hasil PA Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Phenytoin 200 mg/24 jam po
Paracetamol 500 mg/8 jam po
Hari Perawatan 26, post op H5, (27 Agustus 2019)

S Nyeri kepala (-)

GCS E4M6V5 = 15
TD: 110/70 mmHg, HR: 70 x/min, RR: 18 x/min, Temp: 37°C
Vital signs VAS 2-3

O Status Dalam batas normal


Internus
Disfungsi N II, Parese N III, N IV dan N VI dextra, Hemiparesis Dextra
Status
Spastik (Superior 444/555, Inferior 444/555)
Neurologis

susp Glioblastoma reg frontal sinistra


Assesment

Program: IVFD RL 20 tetes/menit lalu aff infus


Phenytoin 200 mg/24 jam po
Persiapan rawat jalan Paracetamol 500 mg/8 jam po k/p nyeri
Bladder training lalu
Program aff DC
kontrol poli RSDK 1 (4 September 2019)

S Nyeri kepala (-), kontak (+), komunikasi(+), jalan (+)

GCS E4M6V5 = 15
TD: 110/70 mmHg, HR: 72 x/min, RR: 18 x/min, Temp: 36,7°C
Vital signs

O Status Dalam batas normal


Internus
Parese N III, N IV dan N VI dextra, Hemiparesis Dextra Spastik
Status
(Superior 444/555, Inferior 444/555)
Neurologis

Gemistocytic Astrocytoma (WHO grade II)


Assesment

Program: Phenytoin 200 mg/24 jam Po


Paracetamol 500 mg/8jam po k/p
evaluasi dan aff Vit b1b6b12/8 jam po
hecting
Program
HASIL PA
Sediaan operasi Frontalis laki-laki usia 44 tahun diagnosis
klinik glioblastoma,
Makroskopik
Diterima potongan jaringan ukuran 30 cc dengan ukuran
terbesar 1x1x1 cm dan ukuran terkecil 0,5 cm, warna
kekuningan, kenyal, cetak semua 3 kaset
Mikroskopik
Potongan jaringan lobus frontal tersusun atas proliferasi sel –
sel glial dengan inti bulat oval pleomorfik ringan,
hiperkromatik, sitoplasma luas eosinofik dengan inti
ekskretik dalam stroma jaringan ikat disertai kalsifikasi
kesimpulan: Gemistocytic Astrocytoma (WHO Grade II)
DAFTAR MASALAH
DECISION MAKING
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai