Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KEPERAWATAN ANAK

PATOFISIOLOGI KELAINAN PADA SISTEM CARDOVASCULAR


ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK:PDA,VSD,TOF.

Oleh
Kelompok I

LIA GRACIA BIRE


JHORDAN J. ALODJAHA
LUSIA ANGELA FERNANDES
FIDEL DIONI Z. FERNANDES
DAELA L. M. L CASIMIRO
DEFINISI
 Congenital heart disease (CHD) atau penyakit jantung
congenital adalah kelainan jantung yang sudah ada sejak bayi
lahir, jadi kelainan tersebut terjadi sebelum bayi lahir.
 Penyakit jantung bawaan (PJB) atau congenital heart
disease adalah kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang
sudah ada sejak lahir. Kondisi ini dapat mengganggu aliran
darah dari dan ke jantung, sehingga bisa berakibat fatal.
Penyakit jantung bawaan terjadi karena adanya gangguan
pada proses pembentukan dan perkembangan jantung sejak
bayi di dalam kandungan.
 Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruang, 2 atrium (serambi) dan 2 ventrikel (bilik), masing-masing
di sisi kanan dan kiri. Atrium kanan berfungsi menerima darah kotor dari seluruh tubuh. Darah yang
masuk ke atrium kanan akan dipompa ke ventrikel kanan, kemudian ke paru-paru.
 Setelah mengikat oksigen di paru-paru, darah kembali ke jantung lewat atrium kiri. Selanjutnya,
darah yang kaya oksigen tersebut masuk ke ventrikel kiri, untuk kemudian dipompa ke seluruh
tubuh melalui aorta.
 Pada penderita penyakit jantung bawaan, siklus dan aliran darah ini akan terganggu. Hal ini bisa
disebabkan oleh gangguan pada katup, ruang jantung, septum (dinding penyekat antar ruang
jantung), atau pembuluh darah dari dan ke jantung. Gangguan aliran darah ini akan menimbulkan
keluhan dan gejala pada penderitanya
ETIOLOGI
 Penyebab penyakit jantung congenital berkaitan dengan kelainan
perkembangan embrionik, pada usia lima sampai delapan minggu, jantung
dan pembuluh darah dibentuk. Gangguan perkembangan mungkin
disebabkan oleh factor-faktor prenatal seperti infeksi ibu selama trimester
pertama. Agen penyebab lain adalah rubella, influenza atau chicken fox.
 Fackor-faktor lingkungan seperti radiasi, gizi ibu yang jelek, kecanduan obat-
obatan dan alcohol juga mempengaruhi perkembangan embrio.
  Cardiac Development

  Multiple genes

 Environmental factors
 Hemodynamic factors
 Possibility of deformation, disruption,and dysplasia
patofisiologi

SECARA UMUM, PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DIBAGI MENJADI PENYAKIT JANTUNG ASIANOTIK DAN SIANOTIK.
NAMUN, BERDASARKAN PEDOMAN AMERICAN HEART ASSOCIATION, PENYAKIT JANTUNG BAWAAN JUGA BISA
DIKLASIFIKASIKAN MENJADI LESI PIRAU, LESI OBSTRUKTIF SISI KIRI, LESI SISI KANAN, DAN LESI KOMPLEKS.
 Penyakit jantung bawaan sianotik
Penyakit jantung bawaan sianotik adalah cacat jantung yang dapat menurunkan jumlah oksigen
dalam tubuh. Kondisi ini terjadi karena darah kaya oksigen bercampur dengan darah yang
sedikit oksigen. Akibatnya, hanya sedikit darah kaya oksigen yang mencapai jaringan tubuh.
 Kondisi ini menyebabkan warna kebiruan pada kulit, bibi, dan lapisan kuku (sianosis). Penyakit jantung bawaan
sianotik pada bayi dan anak ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
 Tetralogy of Fallot (kombinasi dari empat kelainan, yakni stenosis paru, cacat septum ventrikel, hipertrofi
ventrikel kanan dan overriding aorta).
 Atresia paru (kelainan paru yang mengakibatkan darah dari jantung kembali ke paru).
 Truncus arteriosus (satu arteri besar yang meninggalkan jantung yang seharusnya dua arteri).
 Sindrom jantung kiri hipoplastik (sisi kiri jantung yang tidak sepenuhnya berkembung).
 Kelainan katup trikuspid (katup trikuspid yang tidak terbentuk dengan benar atau tidak terbentuk sama sekali).
Countinous…..
Penyakit jantung bawaan asianotik
Penyakit jantung bawaan asianotik adalah cacat jantung yang biasanya tidak memengaruhi jumlah
oksigen atau darah yang mencapai jaringan tubuh.Oleh karena itu, warna kulit bayi atau anak tidak
akan menjadi kebiruan. Munculnya tanda kebiruan, sering terjadi ketika bayi sedang menangis atau
menyusui.

Penyakit jantung bawaan asianotik ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis yang mungkin terjadi pada
bayi dan anak, yaitu:
 Cacat septum ventrikel atau ventricular septal defect (adanya lubang di dinding antara ventrikel).
 Cacat septum atrium atau atrial septal defect (adanya lubang di dinding antara atrium).
 Patent ductus arteriosus ( dua arteri utama jantung tidak menutup dengan benar setelah lahir).
 Stenosis katup paru (penyempitan katup yang merupakan tempat lewatnya darah dari jantung ke paru-paru).
 Stenosis katup aorta (adanya pembukaan antara keempat bilik jantung saat lahir).
 Koarktasio aorta (penyempitan sebagian pembuluh darah besar yang membawa darah dari jantung ke seluruh
tubuh).
Continous…….

Lesi Pirau
 Pada penyakit jantung bawaan dengan pirau dari bilik kiri ke kanan, tidak terjadi gangguan
saturasi oksigen yang dialirkan ke sirkulasi sehingga pasien asianotik. Sementara itu, pada
penyakit jantung bawaan dengan pirau dari bilik kanan ke kiri, terjadi gangguan saturasi oksigen
sehingga pasien mengalami sianosis. Lesi pirau dapat meliputi:
 ASD (atrial septal defect) di mana terdapat defek septum atrium sehingga terjadi pirau dari kiri
ke kanan
 VSD (ventricular septal defect) di mana septum ventrikel mengalami defek
 AVSD (atrioventricular septal defect) parsial atau komplit
 PDA (patent ductus arteriosus) di mana duktus arteriosus tidak menutup sehingga sebagian darah
dari ventrikel kanan dan dari aorta bercampur.
Continous……
 Lesi Sisi Kanan
Lesi Kompleks
Lesi sisi kanan dapat berupa tetralogi
Lesi kompleks pada penyakit jantung bawaan dapat meliputi:
Fallot, stenosis pulmonal, maupun  TGA (transposition of great arteries) di mana aorta
anomali Ebstein. Tetralogi Fallot muncul dari ventrikel kanan dan arteri pulmonal
merupakan gabungan empat kondisi, muncul dari ventrikel kiri, serta sering disertai dengan
yaitu VSD yang lebar, PDA
obstruksi output ventrikel kanan yang  PTA (persistent truncus arteriosus)
biasanya disebabkan oleh stenosis  Kondisi hypoplastic left heart yang biasanya disertai
atresia mitral dan aliran darah ke aorta dari arteri
pulmonal, overriding aorta, dan pulmonal melalui duktus arteriosus
hipertrofi ventrikel kanan. Sementara  Anomali arteri koroner yang dapat terjadi pada left
itu, anomali Ebstein merupakan main coronary artery dari arteri pulmonal, left main
malformasi katup trikuspid dan coronary artery dari sinus Valsalva kanan, dan right
ventrikel kanan, yang umumnya terjadi main coronary artery dari sinus Valsalva kiri
bersamaan dengan ASD, VSD, dan
stenosis pulmonal.
TANDA DAN GEJALA

 INFANTS:
1. Dyspnea
2. Difficulty breathing
3. Pulse rate over 200 beats/mnt
4. Recurrent respiratory infections
5. Failure to gain weight
6. Heart murmur
7. Cyanosis
8. Cerebrovasculer accident
9. Stridor and choking spells
 Children
1. Dyspnea
2. Poor physical development
3. Decrease exercise tolerance
4. Recurrent respiratory infections
5. Heart murmur and thrill
6. Cyanosis
7. Squatting
8. Clubbing of fingers and toes
9. Elevated blood pressure
Gejala penyakit jantung bawaan

Penyakit jantung bawaan bisa diketahui sejak bayi masih dalam kandungan atau setelah dilahirkan. Salah satu
gejala penyakit jantung bawaan pada janin adalah bunyi detak jantung yang tidak beraturan (aritmia).
Keadaan ini bisa terdeteksi selama pemeriksaan rutin kehamilan dengan USG. Bayi baru lahir dengan
kelainan jantung umumnya mengalami sejumlah gejala berikut:
 Tampak semburat kebiruan atau kehitaman pada bibir, kulit, atau jari-jari (sianosis).
 Tampak kelelahan dan kesulitan bernapas, terutama ketika disusui.
 Memiliki berat badan rendah.
 Pertumbuhan terhambat.
 Terjadi pembengkakan pada tungkai, perut, atau area sekitar mata.
 Mengalami infeksi paru-paru yang berulang.
 Sering keringat dingin.
Continous……

Pada beberapa kasus, gejala penyakit jantung bawaan bisa saja baru muncul beberapa tahun setelah bayi lahir,
seperti saat masa kanak-kanak atau remaja. Gejala kondisi ini dapat berupa:
 Detak jantung tidak beraturan (aritmia).
 Pusing dan sering merasa kelelahan, terutama saat berolahraga.
 Kesulitan bernapas atau napas terengah-engah.
 Terjadi pembengkakan (edema) di kaki, pergelangan kaki, atau tangan.
 Kulit tampak kebiruan (sianosis).
 Mudah pingsan atau kehilangan kesadaran.
Pemeriksaan diagnostik
Diagnosis penyakit jantung bawaan dapat diawali dengan anamnesis orang tua pasien bila pasien masih berusia
anak-anak dan dengan pemeriksaan fisik, terutama untuk mendeteksi ada tidaknya sianosis. Setelah itu,
diagnosis dapat ditegakkan dengan rontgen toraks, ekokardiografi, dan elektrokardiografi.
 Anamnesis
Pada anamnesis penyakit jantung bawaan, gejala yang muncul tergantung pada beratnya kelainan. Gejala
kelainan pirau dari kanan ke kiri akan lebih jelas, seperti munculnya sianosis. Orang tua biasanya
menyampaikan ada takipnea pada bayi saat istirahat atau menyusui, ada sianosis saat anak beraktivitas,
aktivitas anak terbatas, pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat, ada infeksi saluran napas
rekuren, ataupun edema ekstremitas
penatalaksanaan
 Karena neonatus tidak toleransi terhadap pembedahan, kelainan
biasanya diobati dengan aspirin atau idomethacin yang
menyebabkan kontraksi otot lunak pada duktus arteriosus.
Ketika anak berusia 1-5 tahun, cukup kuat untuk dilakukan
operasi.
Asuhan keperawatan pada anak:PDA,VSD,Tetralogi of Fallot dan dampaknya
terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia(Dalam konteks keluarga)

 Pengkajian
 Diagnosa keperawatan
 Intervensi kep.
 Implementasi kep
 Evaluasi
1.Asuhan keperawatan pada Aank:TOF(Tetralogi Of Fallot
Pengertian Tetralogi Of Fallot (TOF) adalah penyakit jantung bawaan sianotik (warna kulit) yang terdiri
dari 4 kelainan khas, yaitu Defek Septum Ventrikel (VSD), Stenosis Infundibulum ventrikel kanan atau
biasa disebut stenosis pulmonal, hipertrofi ventrikel kanan, dan Overriding aorta, Ibrahim E, dkk
(2008).
Asuhan Keperawatan Asuhan keperawatan pasien TOF pada anak menurut Wong, dkk (2009), adalah
sebagai berikut antara lan :
1. Pengkajian
 Riwayat kehamilan ibu Ditanyakan sesuai dengan yang terdapat pada etiologi (faktor endogen dan eksogen yang
mempengaruhi).
 - Riwayat pertumbuhan Biasanya anak cendrung mengalami keterlambatan pertumbuhan karena fatiq selama
makan dan peningkatan kebutuhan kalori sebagai akibat dari kondisi penyakit.
 - Riwayat psikososial / perkembangan
a) Kemungkinan mengalami masalah perkembangan
b) Mekanisme koping anak / keluarga
c) Pengalaman hospitalisasi sebelumnya
 Pemeriksaan fisik
2. Diagnosis Keperawatan Menurut Nanda NIC-NOC (2015), setelah
a) Pada awal bayi baru lahir biasanya belum pengumpulan data, menganalisa data dan menentukan diagnosa
ditemukan sianotik,bayi tampak biru setelah keperawatan yang tepat sesuai dengan data yang ditemukan,
tumbuh. kemudian direncanakan membuat prioritas diagnosa keperawatan,
b) b) Clubbing finger (jari tabuh) tampak setelah usia membuat kriteria hasil, dan intervensi keperawatan.
6 bulan. a. Gangguan pertukaran gas b.d penurunan alian darah ke
pulmonal.
c) c) Serang sianotik mendadak (blue spells/cyanotic
b. Penurunan kardiak output b.d sirkulasi yang tidak efektif sekunder
spells/paroxysmal hiperpnea,hypoxic spells) dengan adanya malformasi jantung.
ditandai dengan dyspnea, napas cepat dan dalam c. Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan sirkulasi (anoxia kronis,
,lemas, kejang, sinkop (kehilangan kesadaran) serangan sianotik akut).
bahkan sampai koma dan kematian. d. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d fatiq selama
d) d) Anak akan sering Squatting (jongkok) setelah makan dan peningkatan kebutuhan kalori,penurunan nafsu makan.
anak dapat berjalan, setelah berjalan beberapa e. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya
lama anak akan berjongkok dalam beberapa waktu suplai oksigen dan zat nutrisi ke jaringan.
sebelum ia berjalan kembali f. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
 Pengetahuan anak dan keluarga oksigen.
g. Koping keluarga tidak efektif b.d kurang pengetahuan keluarga
a) Pemahaman tentang diagnosis tentang diagnosis/prognosis penyakit anak.
b) Pengetahuan dan penerimaan terhadap
prognosis
c) Regimen pengobatan
3.Intervensi Keperawatan
Intervensi
Perencanaan adalah kategori perilaku keperawatan dimana tujuan
yang terpusat pada pasien dan hasil yang di perkirakan NIC : Airway management
ditetapkan dan intervens keperawatan dipilih untuk mencapai 1.1 Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan
tujuan tersebut. Selama perencanaan, dibuat prioritas. nafas buatan
Adapun perencanaan berdasarkan diagnosa menurut Nanda
1.2 lakukan fisioterapi dada jika perlu
NICNOC (2015), yang mungkin timbul pada pasien TOF
yaitu : 1.3 keluarkan sekret dengan batuk atau suction
a. Gangguan pertukaran gas b.d penurunan alian darah ke 1.4 auskultasi suara nafas, catat adanya suara
pulmonal Tujuan tambahan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pertukaran gas 1.5 Monitor respirasi dan status O2
kembali adekuat. Kriteria Hasil NOC : Respiratory status :
Respiratory Montoring
Gas exchange
1) Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi 1.6 Monitor rata-rata, kedalaman, irama dan usaha
yang adekuat . respirasi
2) Memelihara kebersihan paru-parudan bebas dari tnda- 1.7 Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak
tanda distress pernafasan adanya ventilasi dan suara tambahan
3) Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang 1.8 Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk
bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengetahui hasilnya
mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak
ada pursed lips)
4. Implementasi Pelaksanaan adalah inisiatif dari 2.Asuhan keperawatan pada anak:PDA(Patent
rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang Ductus Arteriosus)
spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah Patent Ductus Arteriosus (PDA) adalah penyakit
tindakan disusun dan ditujukan pada nursing jantung bawaan yang disebabkan karena
orders untuk membantu pasien mencapai tujuan kegagalan dari penutupan Ductus Arteriosus (DA)
yang diharapkan (Nursalam, 2011). Komponen pada saat dan beberapa saat setelah kelahiran.
tahap implementasi diantaranya sebagai berikut : PDA ini terjadi pada kurang lebih 1 dari 2000
kelahiran hidup. Atau mencapai 5- 10% dari
a. Tindakan keperawatan mandiri Tindakan
seluruh penyakit jantung bawaan. Bahkan jika
keperawatan mandiri dilakukan tanpa peranan diestimasikan, penderita PDA yang tanpa
dokter, tindakan keperawatan mandiri ini komplikasi mencapai 1 dari 500 kelahiran hidup
ditetapkan dengan Standart Practice American (Schneider & Moore 2006).
Nurses Associaton, undang-undang praktek
perawatan Negara bagian dan kebijakan institusi
perawatan kesehatan.
b. b. Tindakan Keperawatan Kolaboratif Tindakan
yang dilakukan oleh perawat bila perawat bekerja
dengan anggota kesehatan yang lain dalam
membuat keputusan bersama yang bertahap untuk
mengatasi masalah pasien.
3.Asuhan keperawat pada anak:VSD dan dampaknya terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar manusia(Dalam konteks keluarga)

VSD (Ventrikulare Septum Defek) adalah suatu keadaan dimanaventrikel tidak terbentuk secara sempurna sehingga
pembukaan antaraventrikel kiri dan kanan terganggu, akibat darah dari bilik kiri mengalirkebilik kananpada
saat sistole.Besarnya defek bervariasi mulai dari ukuran milimeter (mm) sampaidengan centi meter (cm), yaitu
dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
a.VSD kecil : Diameter sekitar 1 – 5 mm, pertumbuhananak dengan kadaan ini masih normal walaupun ada
kecenderunganterjadi infeksi saluran pernafasan.
b.VSD besar / sangat besar : Diameter lebih dari setengahdari ostium aorta, tekanan ventrikel kanan biasanya
meninggi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai