Anda di halaman 1dari 24

KOSMETIK HERBAL

PENYAKIT KULIT
KURAP

Di susun oleh :
Kelompok 1
1. A. Kiki Firmansyah (17040003)
2. Agus Setiyawan (17040002)
3. Aini Arsyida (17040003)
4. Ananda Eka Valentiana (17040004)
5. Angger Dwi Lestari (17040005)
6. Ayu Dwi Wardani (17040006)
Pendahuluan
• Kulit merupakan organ
tubuh pada manusia
yang sangat penting
karena terletak pada
bagian luar tubuh yang
berfungsi untuk
menerima rangsangan
seperti sentuhan, rasa
sakit dan pengaruh
lainnya dari luar

(Nuraeni, 2016).
Pendahuluan
• Penyakit kulit semakin berkembang di Indonesia
• Hal ini dibuktikan dari data Profil Kesehatan Indonesia
2011 yang menunjukkan bahwa penyakit kulit dan
jaringan subkutan menjadi peringkat ketiga dari 10
• penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah
sakit se-Indonesia berdasarkan jumlah kunjungan
yaitu sebanyak 192.414 kunjungan dan 122.076
kunjungan diantaranya merupakan kasus baru

(Kemenkes, 2012).
• Penyakit kulit yang disebabkan
infeksi jamur merupakan
penyakit yang sering dijumpai
terutama di negara tropis
karena keadaan suhu dan
kelembaban udara berubah-
ubah setiap waktu.
• Salah satu penyakit infeksi yang
banyak diderita oleh masyarakat
adalah penyakit kurap/tinea.
Pengertian kurap/Tinea
• Kurap adalah infeksi
dermatofit dangkal yang
ditandai oleh tanda radang
maupun luka pada kulit
 glabrous.
• Penyakit ini dikenal juga
dengan sebutan ringworm,
karena infeksinya pada kulit
tersebut membentuk
pinggiran yang jelas seperti
sarang cacing yang
berbentuk cincin (Ryan,
1994).
Gambar penyakit kulit
jenis kurap/Tinea
Epidemiologi
• Data epidemiologik menunjukan bahwa penyakit kulit karena
jamur (dermatomikosis) superfisial merupakan penyakit kulit
yang banyak dijumpai pada semua masyarakat, baik di pedesaan
maupun perkotaan, tidak hanya di negara berkembang tetapi
juga di negara maju sekalipun.
• Penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur merupakan penyakit
yang sering dijumpai terutama di negara tropis karena keadaan
suhu dan kelembaban udara berubah-ubah setiap waktu.
Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan individu
yang terinfeksi atau tidak langsung melalui benda yang
mengandung jamur, misalnya handuk, lantai kamr mandi, tempat
tidur hotel dan lain-lain.
Etiologi
• Penyakit kurap merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh parasit yang dikenal sebagai dermatofit yang memakan
keratin.
• Dermatofita adalah golongan jamur yang menyebabkan
dermatofitosis.
• Golongan jamur ini mempunyai sifat mencerna keratin.
• Dermatofita termasuk kelas fungi imperfecti yang terbagi
menjadi tiga genus, yaitu Trichophyton spp, Microsporum spp,
dan  Epidermophyton spp.
• Walaupun semua dermatofita bisa menyebabkan kurap,
penyebab yang paling umum adalah Trichophyton Rubrum dan
Trichophyton Mentagrophytes.
Patofisiologi
• Infeksi dermatofita melibatkan tiga langkah utama
yaitu :
• Perlekatan ke keratinosit
• Penetrasi melalui ataupun diantara sel, Pertahanan
dermatofita muncul ketika telah mencapai lapisan
terdalam dari epidermis.
• Perkembangan respon dari yang terinfeksi
Gejala Klinis

• Mengalami gatal-gatal, nyeri atau bahkan


sensasi terbakar.
Diagnosis

1.Dari gambaran klinis


Didapatkan lesi di leher, lengan, tungkai, dada, perut atau
punggung.
2. Struktur Anatomi yang Mengalami Gangguan
Penyakit kurap disebabkan oleh jamur yang dapat mencerna
keratin.
3. Fungsi yang Terganggu
Karena jamur dermatofita tersebut dapat mencerna keratin
dengan kata lain jamur tersebut memakan keratin yang ada di
lapisan epidermis, maka fungsi yang mengalami gangguan
adalah fungsi perlindungan
Terapi Non Farmakologi
• 1. Ganti Pakaian Yang Sudah Basah
• 2. hindari pemakaian lotion pelembab berlebihan
• 3. Gunakan Pakaian Bersih Dan Kering
• 4. Rajin Membersihkan Diri
pengobatan
• Pengobatan bisa dilakukan dengan menggunakan obat kimia atau dengan
pengobatan herbal
• Obat kimia misalnya dengan bentuk sediaan mulai dari sediaan krim, salep,
larutan dan dalam bentuk bedak tabur.
• Contoh : ketokenazol
pengobatan
• Mikonazol • klotrimazol
Pengobatan dengan pemanfaatan bahan
tumbuhan/herbal
Dari literatur jurnal diantara tanaman yang bisa
digunakan untuk mengobati kurap :
• Biji dari buah biraksa (Cassia fistula L.)
• akar tanaman bama (P.zeylanica)
• ekstrak tanaman rimpang kencur (Kaempferia
galanga L.)
• ekstrak rimpang lengkuas (Alpinia galaga L.)
• Daun sirih (Piper folium)
• Bawang putih

(Gholib dan Kusumaningtyas, 2007).


Pengobatan dengan
Akar tanaman bama (P.zeylanica)
• Kandungan : flavonoid, alkaloid, steroid dan turunan fenol.
• Senyawa yang banyak berperan sebagai antifungi adalah
derivat naftakuinon termasuk juga plumbagin
(Duraipandiyan dan Ignacimuthu, 2011).
• Ekstrak etanol akar tanaman bama (P. zeylanica) dengan
konsentrasi 1,5%; 2,5%; 5%, dan 10% memilik aktivitas
antijamur terhadap pertumbuhan jamur dermatofit T.
mentagrophytes. Aktivitas anti jamurnya tergolong dalam
kategori sensitif sama dengan kontrol positif ketokonazol
2%. Konsentrasi 10% memiliki zona hambat yang lebih
• Klasifikasi besar dibandingkan yang lainnya. Konsentrasi hambat
• Kerajaan : Plantae minimum (KHM) ekstrak akar tanaman bama (Plumbago
• (tanpa takson) : Angiospermae zeylanica)
• (tanpa takson) : Eudikotiledon
• (tanpa takson) : Core Eudikotil
• Ordo : Caryophyllales
• Famili : Plumbaginaceae
• Genus : Plumbago
• Spesies : P. Zeylanica
• Zat yang yang terkandung : Flavonoid,
Poliferol dan Tannin
Pengobatan dengan tanaman
Ekstrak tanaman rimpang kencur (Kaempferia galanga L.)

Rimpang kencur mengandung alkaloid dan minyak


atsiri berupa borneol, kamfer dan sineol.
Zat yang berkhasiat sebagai anti fungi terhadap
Trichophyton mentagrophytes dari ekstrak kencur
adalah minyak atsiri (Anonim, 1985; Hafid, 1998;
Yulia, 2007). Kerajaa : Plantae
Senyawa polar yang tertarik dalam ekstrak etanol Divisi : Magnoliophyta
seperti saponin, flavonoid dan minyak atsiri Kelas : Liliopsida
mempunyai target aktivitas pada sel jamur dengan Ordo : Zingiberales
membentuk senyawa komplek dengan sterol dari Famili : Zingiberaceae
dinding sel, dan selanjutnya mempengaruhi Subfamili : Zingiberoideae
permiabilitas membran sel, sintesis asam nukleat, Genus : Kaempferia
fosforilasi oksidatif dan transport elektron (Viaza, Spesies : K. Galanga
1991).

Jurnal :
Pengobatan dengan tanaman Bagian Biji dari Buah
Biraksa (Cassia fistula L.)

• Tumbuhan biraksa termasuk marga Cassia yang banyak


tersebar di provinsi jambi.
• Penelitian kandungan kimia biraksa sudah banyak dilakukan
dan dipublikasikan, diantaranya melaporkan adanya senyawa
flavonoid, alkaloid, steroid dan turunan fenol.
• Dalam penelitian ini diduga ada senyawa-senyawa kimia
yang mempunyai aktivitas anti jamur penyebab penyakit
kulit, khususnya jamur Tricophyton mentagrophytes.
• Berdasarkan hasil identifikasi dengan pereaksi Meyer dan
Dragendorf, data spektrum UV dan IR, serta data literatur
maka senyawa yang terkandung dalam serbuk biji buah
• Kerajaan : Plantae
• Divisi
biraksa (Cassia fistula L.) yang bersifat anti jamur
: Magnoliophyta
• Class : Magnoliopsida
Tricophyton mentagrophytes penyebab penyakit kurap
• Sub Class : Rosidae adalah senyawa golongan alkaloid jenis aporfin
• Ordo : Fabales
• Famili : Fabaceae
• Genus : Cassia
• Spesies : C. fistula
Jurnal
• Zat yang yang terkandung :SENYAWA
: ISOLASI DAN KARAKTERISASI BIOAKTIF ANTI JAMUR Tricophyton mentagrophytes PENYEBAB PENYAKIT KURAP DARI BIJI BUAH
flavonoid,
BIRAKSA (Cassia fistula L.)
alkaloid, steroid dan turunan fenol.
SE K
I AN
TE R
IMA
KA
SI H

Anda mungkin juga menyukai