Anda di halaman 1dari 82

LISTRIK DINAMIS

By. Untung Sucahyo


SMA Negeri 39 Jakarta

Hermawanto, M.Pd
KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik


searah (DC) dalam kehidupan sehari-hari

Indikator :
1. Menjelaskan konsep arus listrik
2. Mejelaskan konsep Hukum Ohm
3. Menjelaskan konsep hambatan pada penghantar
4. Menghitung nilai hambatan pengganti
5. Menhitung nilai kuat arus percabangan
6. Menghitung nilai kuat arus pada rangkaian tertutup
SKL :
Menentukan besaran fisika pada berbagai bentuk rangkaian listrik
Hermawanto, M.Pd
Listrik dinamis

Listrik arus searah


Energi listrik Arus Bolak Balik

Rangkaian listrik Sumber tegangan


Hukum Ohm
Hukum kirchoff
Rangkaian hambatan

Hukum Kirchoff I Hukum Kirchoff II

Kuat arus dan tegangan


Hambatan listrik Penerapan Hukum Kirchoff

Hermawanto, M.Pd
Pemanfaatan Listrik dalam Kehidupan

Hermawanto, M.Pd
Pengertian Arus Listrik

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir


dalam suatu penghantar per satuan waktu.
Hermawanto, M.Pd
Secara matematis dinyatakan sebagai :

Q
I 
t
Q= muatan listrik ( Coulomb )
t = waktu ( detik )
I= Kuat arus listrik (Coulomb / detik atau Ampere)
Hermawanto, M.Pd
Arus listrik di dalam suatu rangkaian hanya dapat
mengalir di dalam suatu rangkaian tertutup.

Hermawanto, M.Pd
Aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian dapat dianalogikan
(diumpakan) seperti aliran air.

Hermawanto, M.Pd
Arah aliran elektron dari potensial rendah (kutub - ) ke potensial
tinggi ( kutub + ).
Arah arus listrik (sesuai konvensi) dari potensial tinggi (kutub +)
ke potensial rendah ( kutub - ).

Potensial tinggi

Ar
us
lis
tri
Al k
ira
n
el
(b ek
te tro
ed ga n
a ng
po
te an
ns Potensial rendah
ia
l)

Hermawanto, M.Pd
AS ERI
Mengukur kuat arus listrik

MERIKA SERIKAT
• Alat untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter
atau ammeter.
• Amperemeter disusun seri dengan komponen yang akan
diukur kuat arusnya.

Hermawanto, M.Pd
Saklar dan Sekering

Saklar adalah alat untuk menyambung atau


memutus aliran arus listrik.

Hermawanto, M.Pd
Sekering adalah alat untuk membatasi kuat arus
listrik maksimum yang mengalir.

ground
arus

sekering
netral

penjepit
isolator
Hermawanto, M.Pd
RESISTOR/HAMBATAN
Besarnya hambatan dari suatu konduktor dinyatakan dalam :

L R = hambatan satuan = ohm

R L = panjang konduktor satuan = meter

A
A = luas penampang satuan = m2
 = hambat jenis atau resistivitas satuan = ohm meter

Grafik hambat jenis lawan temperatur untuk suatu konduktor memenuhi hubungan :

 (t )
  (1   . t )
0

R(t) = R0 ( 1 + .t )
 = koef suhu hambat jenis
Hermawanto, M.Pd
CONTOH SOAL 
HAMBATAN (RESISTOR)
Sebatang aluminium panjangnya 2,5 m,
berpenampang = 5 cm2 . Hambatan jenis
aluminium = 2,63.10-8 ohm.meter. Jika
hambatan yang ditimbulkan oleh aluminium
sama dengan hambatan yang ditimbulkan
oleh sepotong kawat besi yang berdiameter
15 mm dan hambatan jenisnya = 10.10-8
ohm .meter.
Berapakah panjang kawat besi ?
Hermawanto, M.Pd
JAWABAN CONTOH SOAL
HAMBATAN (RESISTOR)
L 8 2,5 5
R    2, 63.10 . 4
 13,15.10 ohm
A 5.10
2 1 3 2 6 2
AFe   .r  3,14( .15.10 )  176, 625.10 m
2
L 8 L
R    10.10
A 176, 625.106
5 L
8
13,15.10  10.10 . 6
176, 625.10
13,15.10 5.176, 625.10 6
L 8
 23, 23cm
10.10
Hermawanto, M.Pd
Sumber Tegangan
• Supaya arus listrik dapat terus
mengalir dalam suatu
penghantar, maka pada ujung
– ujung penghantar itu harus
selalu ada beda potensial.
• Alat yang dapat mengadakan
selisih atau beda potensial
disebut sumber tegangan atau
sumber arus listrik.
• Beberapa macam sumber
tegangan antara lain :

Hermawanto, M.Pd
VP
Mengukur Beda Potensial
ARAREL
( tegangan listrik )
OLT METER
• Alat pengukur tegangan listrik adalah voltmeter
• Voltmeter dipasang paralel dengan komponen yang
akan diukur beda potensialnya.

Hermawanto, M.Pd
Mengukur arus listrik dan beda potensial

Hermawanto, M.Pd
Hukum Kirchoff

I1

I I2

Pada rangkaian bercabang kuat arus I3


yang masuk ke titik percabangan sama
dengan jumlah kuat arus yang
keluar dari titik percabangan tersebut.
(Hk. Kirchoff I)
Hermawanto, M.Pd
Hukum Kirchoff
1. Hukum I Kirchoff

jumlah arus masuk = jumlah arus keluar

I1  I 2  I 3  I 4  I 5

atau
I1  I 2  I 3  I 4  I 5  0

I  0

Hermawanto, M.Pd
2. Hukum II Kirchoff

Pada rangkaian
tertutup, jumlah aljabar
ggl sumber arus dengan
penurunan potensial,
sama dengan nol.

E  ( IR )  0

Hermawanto, M.Pd
Ketentuan perumusan HK. II Kirchoff :
 Semua hambatan dihitung positif.

 E bernilai positif jika

 E bernilai negatif jika

 Arus yang searah dengan penelusuran lup


dihitung positif, sedangkan yang berlawanan
dihitung negatif.
 Jika hasil akhir perhitungan kuat arus
bernilai negatif maka kuat arus yang
sebenarnya merupakan kebalikan dari
arah yang ditetapkan.
Hermawanto, M.Pd
3. Kuat Arus Listrik pada Rangakaian Sederhana

Dalam rangkaian hanya


terdapat satu buah
sumber arus, maka:

 E  Ir  IR  0

Sehingga besarnya kuat arus dirumuskan dengan,

E
I
rR
Hermawanto, M.Pd
4. Kuat Arus Listrik pada Rangakaian Tertutup

Misal, arah arus dan


penelusuran loop searah
dengan jarum jam,
sesuai dengan hukum
Kirchoff II maka:

E1  E2  E3
I
(r1  R1  r2  R2  R3  R4  r3 )

Hermawanto, M.Pd
contoh 40 mA
Dari gambar disamping
100 mA I1 I2 I3
tentukan kuat arus pada
P Q R
I1, I2 dan I3. 20 mA

Jawab

Cabang P Cabang Q Cabang R

100 = 40 + I1 + 20 I1 + 20 = I2 I2 + 40 = I3
100 = 60 + I1 40 + 20 = I2 40 + 60 = I3
I1 = 40 mA I2 = 60 mA I3 = 100 mA

Hermawanto, M.Pd
Rangkaian seri

Hermawanto, M.Pd
Rangkaian Seri
• Beberapa hambatan bila disusun seri akan
memiliki hambatan lebih besar namun
tegangan pada masing-masing hambatan
menjadi lebih kecil.

Hermawanto, M.Pd
Hambatan Pengganti
Beberapa hambatan yang disusun seri dapat
diganti dengan hambatan sebesar jumlah
semua hambatan tersebut

R1 R2 R3

R = R1 + R2 + R3

Hermawanto, M.Pd
Contoh
R1 R2 R3
Bila R1 = 30 Ohm, R2 = 40 ohm dan R3= 10 ohm,
berapakah hambatan pengganti dari rangkaian di atas?

Jawab :
Karena rangkaian seri, maka
R = R1 + R2 + R3
R = 30 + 40 + 10
R = 80 ohm

Hermawanto, M.Pd
Hermawanto, M.Pd

TEGANGAN PADA RANGKAIAN


SERI

V1 V2 V3

V = V1 + V2 + V3
KUAT ARUS PADA RANGKAIAN SERI

I1 I2 I3

I = I1 = I2 = I3

Hermawanto, M.Pd
Hermawanto, M.Pd

ARUS LISTRIK TETAP

VAB = VCD + VDE


E D C

RTotal = R1 +R2

Baterai
ABG A
B
Sifat rangkaian seri

Hermawanto, M.Pd
Rangkaian Paralel

Hermawanto, M.Pd
Hermawanto, M.Pd

RANGKAIAN PARALEL

• Bila beberapa hambatan disusun secara paralel maka

hambatan totalnya menjadi lebihkecil dari


masing-masing hambatan, tetapi

tegangannya tetap
Hermawanto, M.Pd

VAB = VCD
ITotal = IR1 + IR2 + IR3
D C

1 1 1 1
  
Baterai
RTotal R 1 R 2 R3
ABG
B A
HAMBATAN PENGGANTI PADA
RANGKAIAN PARALEL

R1

R2

R3

1 1 1 1
Hermawanto, M.Pd
R = R1 + R2 + R3
Contoh
R1
Jika R1 = 10 ohm, R2 = 15 ohm dan R3
= 30 ohm, berapakah hambatan R2
pengganti dari rangkaian diatas?
R3

Jawab
Karena rangkaiannya adalah paralel maka:
1 1 1 1
R = R1 + R2 + R3 R = 30
6

1
= 1 + 1 +1 R = 5 ohm
R 10 15 30

1 3+2+1
R = 30
= 6
Hermawanto, M.Pd 30
TEGANGAN PADA RANGKAIAN
PARALEL

V1

V2

V3

V = V1 = V2 = V3

Hermawanto, M.Pd
Kuat arus pada rangkaian paralel

I1
I2
I I3

I = I 1 + I2 + I3

Hermawanto, M.Pd
Sifat rangkaian paralel

Hermawanto, M.Pd
Sifat Rangkaian Paralel

Hermawanto, M.Pd
Rangkaian campuran
30 Ω
Berapakah hambatan total dari
10 Ω 5Ω rangkaian di samping?
15 Ω jawab
1 1 1
Rp = 30+ 15
10 Ω Rp 5Ω 1+2
=
30
R = 10 + Rp + 5 = 3
30
R= 10 + 10 + 5
30
R = 25 Ω Rp =
3
Rp = 10Ω
Hermawanto, M.Pd
Berapakah hambatan total
dari rangkaian di samping?

8Ω 7Ω Rs2 = 30 ohm
1
= 1 + 1
10 Ω R Rs1 Rs2
20 Ω
1 1
= +
Rs1 15 30
2 + 1
=
30
3
Rs2 = 30
Jawab
Rs1 = 8 + 7 30
R=
Rs1 = 15 ohm 3
R = 10 ohm
Rs2 = 20 + 10 Hermawanto, M.Pd
Latihan

Bila semua resistor dalam rangkaian dibawah ini identik dan masing-masing
memiliki hambatan 90 ohm, berapakah hambatan total pada masing-masing
rangkaian?

1. 2.

3. 4.

Hermawanto, M.Pd
SUSUNAN HAMBATAN
SERI

 i = i1 = i2 = i3 = ....
 VS = Vad = Vab + Vbc + Vcd + ...
 RS = R1 + R2 + R3 + ...
 V1 : V2 : V3  R1 : R2 : R3

Hermawanto, M.Pd
SUSUNAN HAMBATAN
PARAREL

 Beda potensial pada masing-masing


ujung tahanan besar ( VA = VB ).
 i = i1 + i2 + i3 + ....
1 1 1 1
    ...
Rp R1 R2 R3
1 1 1
 i1 : i 2 : i3  :
R2 M.Pd
:
R1 Hermawanto, R3
CONTOH SOAL
RANGKAIAN SERI-PARAREL
C

A 4 ohm 10 ohm 5 ohm 5 ohm


6 ohm 7 ohm
8 ohm

6 ohm

4 ohm
9 ohm
5 ohm

2 ohm 4 ohm 12 ohm 7 ohm 3 ohm 3 ohm


B
D
Hitunglah hambatan pengganti di atas.

Hermawanto, M.Pd
JAWABAN CONTOH SOAL
RANGKAIAN SERI-PARAREL
A
4 ohm 10 ohm 6 ohm 7 ohm 5 ohm 5 ohm
5 ohm

8 ohm

9 ohm

6 ohm

4 ohm
2 ohm 4 ohm 12 ohm 7 ohm 3 ohm 3 ohm
B

Hambatan 5 ohm dan 3 ohm paling kanan dapat dihilangkan (tidak dihitung) karena
arus listrik tidak akan melaluinya. PERHITUNGAN DILAKUKAN DARI BELAKANG.
Rs  5  4  3  12ohm 1 1 1 1 1 1
   
1 1 1 R p 9 18 R p 8 24 1 1 1
   
R p 6 12 18 24 R p 5 20
Rp   6ohm R p   6ohm
12 2 1 3 1 20
Rp   4ohm Rp   4ohm
2 1 Rs  6  6  12  24ohm Rs  10  4  6  20ohm 4 1
Rs  7  7  4  18ohm Rs  4  2  4  10ohm
Hermawanto, M.Pd
2. Hukum II Kirchoff
Pada rangkaian tertutup, jumlah
aljabar ggl sumber arus dengan
penurunan potensial, sama
dengan nol.

E   ( IR )  0

Hermawanto, M.Pd
Ketentuan perumusan HK.II Kirchoff

 Semua hambatan dihitung positif.

 E bernilai positif jika

 E bernilai negatif jika

 Arus yang searah dengan penelusuran lup dihitung positif,


sedangkan yang berlawanan dihitung negatif.

 Jika hasil akhir perhitungan kuat arus bernilai negatif maka


kuat arus yang sebenarnya merupakan kebalikan dari arah
yang ditetapkan. Hermawanto, M.Pd
HukumII Kirchoff
Pada rangkaiantertutup, jumlahaljabarggl(sumbertegangan)
denganpenurunanpotensial, samadengannol.

E  (IR) 
0

Hermawanto, M.Pd
Kuat Arus Listrik pada Rangakaian Sederhana

Dalam rangkaian hanya terdapat


satu buah sumber arus, maka:

 E  Ir  IR 
0
Sehingga besarnya kuat arus
:
E
I
rR

Hermawanto, M.Pd
CONTOH SOAL HK I KIRCHOF
Perhatikan gambar rangkaian tertutup dibawah ini!

Tentukan kuat arus pada rangkaian tersebut

Hermawanto, M.Pd
CONTOH SOAL HK II KIRCHOF
Diberikan sebuah rangkaian yang terdiri dari dua buah loop dengan data
sebagai berikut :
E1 = 6 volt
E2 = 9 volt
E3 = 12 volt

Hermawanto, M.Pd
Tentukan :
a) Kuat arus yang melalui R1 , R2 dan R3
b) Beda potensial antara titik B dan C
c) Beda potensial antara titik B dan D
d) Daya pada hambatan R1

Langkah-langkah penyelesaian :
• menentukan arah arus
• menentukan arah loop
• masukkan hukum kirchoff arus
• masukkan hukum kirchoff tegangan
• menyelesaikan persamaan yang ada

Hermawanto, M.Pd
Misalkan arah arus dan arah loop seperti
gambar berikut :

Hermawanto, M.Pd
Hukum Kirchoff Arus dan Tegangan :

Loop 1
(Persamaan I)

Loop
(Persamaan II)

Hermawanto, M.Pd
RANGKAIAN HAMBATAN
SEGITIGA - BINTANG

R1.R2
RA 
RB R1  R2  R3
R2
R3

RC
RA R2 .R3
RB 
R1 R1  R2  R3
R1.R3
RC 
R1  R2  R3
Hermawanto, M.Pd
CONTOH SOAL
RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG
12 ohm 6 ohm
10 ohm

Hitunglah hambatan pengganti.

4 ohm 2 ohm

6 ohm 10 ohm
6 ohm

Hitunglah hambatan pengganti.

6 ohm 2 ohm
Hermawanto, M.Pd
JAWABAN CONTOH SOAL
RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG
12 ohm 6 ohm Jika besar perkalian silang hambatan sama :
Maka rangkaian mengalami jembatan wheatstone
hambatan yang di tengah tidak diperhitungkan
10 ohm

karena tidak ada arus yang melalui hambatan


tersebut.
Rs  12  6  18ohm Rs  4  2  6ohm
4 ohm 2 ohm
1 1 1 18
  Rp   4,5ohm
Rp 18 6 3 1
6 ohm 10 ohm
6.6
RB RA  RB  RC   2ohm
6 ohm

666
RA
RC Rs  2  10  12ohm Rs  2  2  4ohm
6 ohm 2 ohm 1 1 1 12
  Rp   3ohm
Rs  3  2  5ohm RHermawanto,
p 12M.Pd 4 1 3
ALAT UKUR
JEMBATAN WHEATSTONE
untuk mengukur besar tahanan suatu penghantar

•Bila arus yang lewat G = 0, maka :


R1 . R3
RX 
R2
Hermawanto, M.Pd
CONTOH SOAL
JEMBATAN WHEATSTONE

Suatu hambatan yang belum diketahui besar-


nya ialah Rx dipasang pada jembatan Wheat-
stone. Hambatan-hambatan yang diketahui
adalah 3 ohm, 2 ohm dan 10 ohm. Galvanome
ter yang dipasang menunjukkan angka nol.
Hitunglah Rx.
Hermawanto, M.Pd
JAWABAN CONTOH SOAL
JEMBATAN WHEATSTONE

R3
Rx .R2  R1.R3
=
10
Rx

oh
m R1.R3
Rx 
R1
R2
hm

= 3o
2o

hm
=
R2

3.10
Rx   15ohm
2
Hermawanto, M.Pd
Susunan seri paralel sumber tegangan
Ggl ( gaya gerak listrik)
Beda potensial antara ujung – ujung kutub – kutub sumber arus listrik ketika
sumber arus listrik tersebut tidak mengalirkan arus listrik(saklar belum
terhubung)

Tegangan jepit
Beda potensial antara ujung – ujung kutub – kutub sumber arus listrik ketika
sumber arus listrik tersebut mengalirkan arus listrik(saklar terhubung)

v jepit    I .r 
I 
v jepit  I .R Rr

Hermawanto, M.Pd
Sumber tegangan disusun secara seri
E2 ,r2
Etot = E1 + E2 +E3
E1 ,r1 E3 ,r3

rtot = r1 + r2 + r3
R

 tot
I 
Rtot  rtot

Hermawanto, M.Pd
Sumber tegangan disusun paralel
E1 ,r1 Etot = E
1 1 1 1
  
E2 ,r2
rtot r1 r2 r3

E3 ,r3
 tot
I 
Rtot  rtot
R

Hermawanto, M.Pd
ALAT UKUR
AMPERMETER/GALVANOMETER
Dipakai untuk mengukur kuat arus.
Mempunyai hambatan yang sangat kecil.
Dipasang seri dengan alat yang akan diukur.
Untuk mengukur kuat arus yang sangat besar (melebihi
batas ukurnya) dipasang tahanan SHUNT paralel dengan
Amperemeter (alat Amperemeter dengan tahanan Shunt
disebut AMMETER)
•untuk mengukur arus yang kuat
arusnya n x i Ampere harus
dipasang Shunt sebesar :

1
RS  Rd
n 1
Hermawanto, M.Pd
CONTOH SOAL
AMPERMETER/GALVANOMETER

Sebuah galvanometer dengan hambatan


5 ohm dilengkapi shunt, agar dapat diguna-
kan untuk mengukur kuat arus sebesar 50 A.
pada 100 millivolt jarum menunjukkan skala
maksimum.
Berapa besar hambatan shunt tersebut ?
Hermawanto, M.Pd
JAWABAN CONTOH SOAL
AMPERMETER/GALVANOMETER
Rv
i

vmaks 0,1
imaks    0, 02amper
R 5
idiukur 50
Rshunt n   2.500
imaks 0, 02
1
Rshunt  .5ohm  0, 002ohm
2500  1
Hermawanto, M.Pd
ALAT UKUR
VOLTMETER
Dipakai untuk mengukur beda potensial.
Mempunyai tahanan dalam yang sangat besar.
Dipasang paralel dengan alat (kawat) yang hendak diukur
potensialnya.
Untuk mengukur beda potensial yang melebihi batas ukurnya,
dipasang tahanan depan seri dengan Voltmeter.
Untuk mengukur beda potensial
n x batas ukur maksimumnya,
harus dipasang tahanan depan
(RV):

Rv = ( n - 1 ) Rd
Hermawanto, M.Pd
CONTOH SOAL
VOLTMETER

Sebuah voltmeter yang mempunyai hambatan


1000 ohm dipergunakan untuk mengukur po-
tensial sampai 120 volt. Jika daya ukur volt-
meter= = 6 volt.
Berapa besar hambatan Multiplier agar
pengukuran dapat dilakukan ?
Hermawanto, M.Pd
JAWABAN CONTOH SOAL
VOLTMETER
Rv

Rdepan
Vdiukur 120 Rmultiplier  (n  1) Rv
n   20
Vmaks 6

Rmultiplier  (20  1)1000  19.000ohm

Hermawanto, M.Pd
ENERGI LISTRIK
HUKUM JOULE
Karena gerakan muatan-muatan bebas yang
menumbuk partikel yang tetap dalam penghantar,
maka terjadi perpindahan energi kinetik menjadi
energi kalor, sehingga penghantar menjadi panas.
W = Jumlah Kalor (Joule).
i = Kuat arus yang mengalir (Ampere).
r = Tahanan kawat penghantar (Ohm).
t = Waktu (detik).
V = Beda potensial antara dua titik A dan B .

2 1 kalori = 4,2 Joule dan


2 V 1 Joule = 0,24 Kalori
w  i .r.t  V .i.t  t W = 0,24 i2 . r . t
r = 0,24 V . i . t Kalori

Hermawanto, M.Pd
DAYA
adalah banyaknya usaha listrik (energi Listrik)
yang dapat dihasilkan tiap detik
USAHA dw
DAYA  P  V .i
WAKTU dt
V . i. t
( P)   V .i
t
SATUAN : joule/detik = Volt -Ampere = Watt
Hermawanto, M.Pd
CONTOH SOAL
ENERGI DAN DAYA LISTRIK

Sebuah tungku listrik yang mempunyai daya


144 watt, 120 volt. Ketika digunakan untuk
o
memasak 500 gram air dari 30 C hingga men
didik, pada saat itu tegangan rumah 100 watt
Berapa detik waktu yang dibutuhkan ?

Hermawanto, M.Pd
JAWABAN CONTOH SOAL
ENERGI DAN DAYA LISTRIK
P1 V12 144 1202 144.10.000
 2  P2   100watt
P2 V2 P2 1002 14400

m.c.t  P.t
100.t  500.4, 2.(100  30)
147000
t  1470 det ik  24,5menit
100
Hermawanto, M.Pd
GAYA GERAK LISTRIK (GGL)
adalah besarnya energi listrik yang berubah menjadi energi
bukan listrik atau sebaliknya, jika satu satuan muatan
melalui sumber itu, atau kerja yang dilakukan sumber arus
persatuan muatan.

dW
 ( Joule/Coulomb = Volt )
dq

Hermawanto, M.Pd
• Elemen Primer
( Sumber tegangan yang tidak dapat “diisi ulang)

1. Elemen Volta, terdiri dari komponen :

- +

Batang tembaga
Lempeng seng

Larutan asam
sulfat encer
Hermawanto, M.Pd
2. Elemen Kering ( batu baterai )

Beda potensial = 1,5 V


Prinsip Kerja
Hermawanto, M.Pd
Elemen Sekunder ( dapat “diisi” kembali )
 Akkumulator (aki )

Bagia
n–
bagian
dari
aki
Pada saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia
menjadi energi listrik.
Pada saat akku diisi ulang terjadi perubahan energi listrik
menjadi energi kimia Hermawanto, M.Pd
Prinsip Kerja
SELAMAT
Terima Kasih
“Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat.
Tidak ada yang dapat menggantikan kerja
keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang

BELAJAR
terjadi ketika kesempatan bertemu dengan
kesiapan.”
Thomas A. Edison

Exit
Hermawanto, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai