Anda di halaman 1dari 19

PERAN DAN FUNGSI

LEMBAGA DISTRIBUSI
PANGAN MASYARAKAT
(LDPM) DI MASYARAKAT
Oleh :
H. DEDEN KURNIAWAN S., A.Ks, SE, M.Si
Kepala Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat
DPMD Kabupaten Kuningan
PERMASALAHAN PANGAN YANG DIHADAPI

• Pola tanam tergantung pada musim sehingga harga pangan


berfluktuasi
• Harga tawar rendah sehingga petani terpaksa menjual hasil
gabah kepada tengkulak dengan harga rendah pula
• Rendahnya tingkat pendistribusian dan penyediaan pangan
untuk masyarakat sehingga mengancam ketahanan pangan
PARADIGMA BARU DESA

SEBELUM SETELAH
LAHIRNYA LAHIRNYA
UU DESA UU DESA

BERUBAH

DESA SEBAGAI DESA SEBAGAI


OBJEK SUBJEK
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN PEMERINTAH /
PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA STABILISASI
HARGA PANGAN:

• Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk komoditas


gabah/beras melalui Inpres No. 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan
Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah
• Penetapan Harga Referensi Daerah untuk harga beli jagung oleh
masing-masing pemerintah daerah
• Pemberdayaan kelompok tani / gabungan kelompok tani melalui
penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
TUJUAN PENGUATAN LDPM

Pemerintah memberikan stimulan untuk mendorong Gapoktan


agar  mampu memiliki sarana penyimpanan (lumbung / gudang
pangan) dan dapat digunakan untuk menyimpan cadangan
pangan bagi anggota saat paceklik.
KAITAN LDPM DENGAN BUMDES

UU No. 6 Tahun 2014 BAB X Badan Usaha Milik Desa Pasal 87:
“Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang
disebut BUM Desa”.

UU NO. 6/2014 Pasal 1 Ayat 6:


Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang
dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha lainnya
untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.
Lanjutan...
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa (Bab
1 X Pasal 87 - 90)

Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2014 tentang


2 Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Bab VIII Pasal 132 – 142)

DASAR HUKUM Permendes PDTT No. 4 Tahun 2015 tentang Pendirian,


PEMBENTUKAN 3 Pengurusan dan Pengelolaan dan Pembubaran Badan
BUMDES Usaha Milik Dsa

Peraturan Daerah Kab. Kuningan No. 9 Tahun 2016


4 tentang BUM Desa

Peraturan Bupati Kuningan No. 49 Tahun 2017 tentang


5 Pedoman Teknis BUM Desa

6 Peraturan Desa
Lanjutan...
DASAR PEMIKIRAN PEMBENTUKAN BUMDES
KEBUTUHAN

MENINGKATKAN
KEMAMPUAN
KEUANGAN
PEMERINTAH DESA

BUMDES

MENINGKATKAN
PENDAPATAN
MASYARAKAT

POTENSI DESA
DIKELOLA DENGAN
SEMANGAT KEKELUARGAAN DAN KEGOTONGROYONGAN
Lanjutan...
FUNGSI BUMDES

FUNGSI SOSIAL
• Bumdes Melakukan Pelayanan Umum Kepada Masyarkat
• Pemberdayaan Masyarakat melalui Bumdes
• Pemanfaatan Potensi Desa melalui Bumdes

BUMDES

FUNGSI KOMERSIAL
• Bumdes Melakukan Kegiatan Bisnis
• Bumdes Melakukan Kerjasama / Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Lanjutan...
Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa.
PINJAMAN MODAL
Modal BUMDes terdiri dari: Pinjaman modal BUM Desa
harus atas persetujuan
Pemerintah Desa.

PENYERTAAN MODAL
UANG
• Bantuan Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, dan Pemerintah PENYERTAAN MODAL
Kabupaten/Kota yang disalurkan
melalui mekanisme APB Desa;
MASYARAKAT DESA
• Kerjasama usaha dari pihak swasta, Tabungan masyarakat dan
lembaga sosial ekonomi atau simpanan masyarakat
kemasyarakatan/lembaga donor yang
dipastikan sebagai kekayaan kolektif
Desa dan disalurkan melalui
mekanisme APB Desa;
• Aset Desa yang diserahkan kepada
APB Desa sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
tentang Aset Desa.
Lanjutan...
Jenis Penyertaan Modal Bumdes dapat berupa:

PENYERTAAN MODAL UANG


Modal yang disertakan berbentuk uang tunai.

PENYERTAAN MODAL ASET TETAP


Modal yang disertakan berbentuk barang seperti tanah,
bangunan, mesin dansarana prasarana lainnya.
Lanjutan...
SUSUNAN
PENASEHAT
ORGANISASI PENGAWAS:

TATA 1. KETUA
2. SEKRETARIS MERANGKAP ANGGOTA

KERJA 3. ANGGOTA

BUMDES KETUA

BENDAHARA SEKRETARIS

UNIT USAHA UNIT USAHA UNIT USAHA

: garis komando
: garis koordinasi
Lanjutan...
Lembaga ekonomi desa yang didirikan dan permodalannya berasal dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten wajib digabungkan menjadi unit Usaha BUM Desa. (Perbup Kuningan No. 49/2017)
Mekanisme Penggabungan Lembaga Ekonomi Desa menjadi Unit Usaha BUMDes

1 2 3
Musyawarah
Pembentukan Tim Penetapan Hasil
Desa tentang
Inventarisasi Musyawarah
Penggabungan
Lembaga Desa
Lembaga
Ekonomi Desa
Ekonomi Desa

Kepala desa membentuk tim inventarisasi Kepala desa melaksanakan musyawarah desa Penggabungan unit usaha
lembaga ekonomi tersebut mencakup terkait penggabungan lembaga ekonomi tersebut berdasar hasil musyawarah
sekurang-kurangnya: tahun penerimaan dengan menghadirkan, Pemerintah desa, BPD, ditetapkan dengan
bantuan, jumlah bantuan keseluruhan, nama Lembaga Kemasyarakatan, Tokoh masyarakat; Peraturan Kepala Desa.
dan Kelompok-kelompok ekonomi yang akan
kelompok, nama-nama pengurus, dasar
dimasukkan ke dalam unit usaha BUM Desa.
hukum kepengurusan, dan posisi modal
terakhir.
Lanjutan...
M A N FA AT P E N G G A B U N G A N P O K TA N / G A P O K TA N S E B A G A I PENGELOLA
L U M B U N G PA N G A N K E D A L A M U N I T U S A H A B U M D E S

PENGUATAN MODAL
• Dengan bergabungnya Poktan/Gapoktan yang mengelola
Lumbung Pangan ke dalam unit usaha Bumdes maka secara
otomatis mendapatkan suntikan modal dari penyertaan modal
desa yang diberikan kepada Bumdes.

PENGUATAN PERAN DAN FUNGSI


• Dengan bergabungnya Lumbung Pangan menjadi Unit Usaha
Bumdes maka segala kebijakan pengaturan produksi,
pendistribusian dan penyediaan pangan dapat dipusatkan melalui
units usaha Bumdes yaitu Lumbung Pangan Desa.
PROYEKSI BUMDES SEBAGAI AGEN PENYALUR
BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) 2018
APA ITU BPNT?
• BPNT yaitu bantuan sosial pangan yang disalurkan dalam bentuk non tunai dari pemerintah kepada Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) setiap bulannya melalui mekanisme uang elektronik yang digunakan hanya untuk
membeli bahan pangan di pedagang atau disebut E-Warong (Warung Gotong Royong Elektronik) yang
bekerjasama dengan Bank Himbara (Himpunan Bank Negara), yaitu Mandiri, BNI, BRI dan BTN.

PENERIMA MANFAAT BPNT


• Yaitu keluarga yang selanjutnya disebut Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT, dengan kondisi sosial
ekonomi 25% terendah di daerah pelaksanaan. Bagi KPM BPNT diberi Kartu Kombo / Kartu Keluarga
Sejahtera sebagai identitas KPM dan berfungsi sebagai uang elektronik dan tabungan.

BESARAN BPNT
• Besaran BPNT adalah Rp. 110.000,-/KPM/bulan. Bantuan tersebut tidak dapat diambil tunai melainkan
hanya dapat ditukarkan dengan beras dan/atau telur sesuai kebutuhan di e-warong. Bantuan dapat disisakan
dan terakumulasi dalam rekening bantuan pangan.
Lanjutan...
Pemilihan komoditas beras dan telur dalam program BPNT berdasarkan tujuan untuk menjaga
kecukupan gizi KPM. Penambahan jenis komoditas untuk mencapai tujuan tersebut dapat
ditentukan berdasarkan hasil evaluasi.

DATA BUMDES SEBAGAI AGEN PENYALUR BPNT / E-WARONG


Untuk penyaluran BPNT di Kabupaten Kuningan, DPMD Kabupaten Kuningan memfasilitasi BNI dengan
Asosiasi Bumdes Kabupaten Kuningan yang telah menyepakati kerjasama dalam penyaluran BPNT.
Berdasarkan data ada 31 (tiga puluh satu) Bumdes yang akan menjadi agen penyalur BPNT / E-Warong.

MANFAAT BUMDES SEBAGAI AGEN PENYALUR BPNT / E-WARONG


– Meningkatkan penghasilan masyarakat
– Meningkatkan penghasilan asli desa
– Meningkatkan peran dan fungsi Bumdes sehingga kredibilitas meningkat
MEKANISME PENYALURAN BPNT

Datangi E-Warong/Bumdes Pengecekan Kuota


1 2
KPM datang ke e-warong penyalur bantuan Lakukan cek kuota bantuan pangan non tunai
BPNT yang telah bekerjasama dengan Bank melalui mesin EDC bank. Masukan kode
Himbara setempat dengan membawa Kartu rahasia (PIN) KK dan terima tanda bukti
Keluarga Sejahtera (KKS) dan Identitas diri transaksi

Pembelian Pangan Penerimaan Pangan


3 4
Pilih jenis bantuan sesuai kuota dan lakukan Terima barang yang telah dibeli serta bukti
pembelian dengan memasukan PIN KKS pada transaksi untuk disimpan.
EDC Bank

1
BAGI HASIL USAHA BUMDES

Bagian Laba untuk Pemerintah Desa Bagian laba untuk Pemerintah Desa dianggarkan dalam penerimaan
25% APBDes tahun anggaran berikutnya.

Cadangan Umum 35% Cadangan umum digunakan untuk memperkuat modal

Cadangan tujuan dibentuk untuk tujuan tertentu dan penggunaannya


Cadangan Tujuan 10%
ditetapkan oleh Pelaksana Operasional dengan persetujuan Penasihat.
Penggunaan dana kesejahteraan diperuntukan bagi jaminan kesehatan pengurus
Dana Kesejahteraan 10% BUMDesa yang ditetapkan oleh Pelaksana Operasional dengan persetujuan Penasihat.

Penggunaan jasa produksi ditetapkan oleh Pelaksana Operasional


Jasa Produksi 10% dengan persetujuan Penasihat.

Dana Sosial 10% Penggunaan dana sosial ditetapkan oleh Pelaksana Operasional dengan
persetujuan Penasihat.
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai