Anda di halaman 1dari 18

PSIKOLOGI

KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses informasi agar bisa saling terhubung
dengan orang lain.

Psikologi Sosial atau sosiopsikologi (Sociopscylogy) membahas


bagaimana manusia berinteraksi dengan manusia lainnya

Psikologi Komunikasi : perkembangan, pandangan, definisi, konsep, dan


teori dalam komunikasi melalui sudut pandang psikologi.
PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Psikologi Komunikasi :
– Bagaimana manusia berpikir dan bagaimana pikiran kita bekerja,
– bagaimana membujuk orang,
– apa yang membuat kita
– membantu memahami manusia dan lebih mudah berempati terhadap setiap aspek yang dimiliki manusia.
Dengan cara : 
– Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat yang lain seperti dalam sistem saraf atau
penyampaian gelombang-gelombang suara. 
– Penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan oleh organisme.
– Pesan yang disampaikan
1. Teori Komunikasi Lasswel
– Siapa (Who), berbicara apa (Says what), dalam saluran yang mana (in which channel),
kepada siapa (to whom) dan pengaruh seperti apa (what that effect).
2. Teori Psikologi Komunikasi Dua Tahap dan Pengaruh Antar Pribadi
– Efek media massa ternyata rendah dan asumsi stimulus respon tidak cukup
menggambarkan realitas audience media massa dalam penyebaran arus informasi dan
menentukan pendapat umum. 
3. Teori Informasi atau Matematis
– Komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan informatif: komunikasi
sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media
komunikasi.
–  Melihat kode sebagai sarana untuk mengonstruksi pesan dan menerjemahkannya
(encoding dan decoding).
–  Titik perhatiannya terletak pada akurasi dan efisiensi proses, sehingga akan
mempengaruhi tingkah laku atau state of mind pribadi yang lain.
– Misalnya, dalam suatu sistem telepon, faktor yang terpenting dalam keberhasilan
komunikasi adalah bukan pada pesan atau makna yang disampaikan seperti pada
mazhab semiotika, tetapi lebih pada berapa jumlah sinyal yang diterima dam proses
4. Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)
– Kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media
kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan
evaluasi Anda tentang bahan tersebut.
5. Teori Ketergantungan (Dependency Theory) Sandra Ball-Rokeach dan Melvin Defleur.  
– Khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa. Tujuannya adalah
dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan
tertentu dari proses konsumsi media massa. Sumber ketergantungan adalah kondisi
sosial.
–  
6. Teori Agenda Setting. McCombs dan DL Shaw (1972).
–  Jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi
khalayak untuk menganggapnya penting.
– Media diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat, terutama dengan proses belajar
bukan dengan perubahan sikap dan pendapat.
7. Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan) Herbert Blumer dan Elihu Katz
(1974)
– Pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media
berusaha mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenhi
kebutuhannya.
8. Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa. Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer (1976)
– Media massa diangap sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses memelihara,
perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat, kelompok, dan individu dalam aktivitas sosial.
 
– Kognitif: menciptakan atau menghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap, agenda-setting, perluasan
sistem keyakinan masyarakat, penegasan/ penjelasan nilai-nilai. 
– Afektif: menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan atau menurunkan dukungan moral.
– Behavioral: mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan, pembentukan isu tertentu atau
penyelesaiannya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktivitas serta menyebabkan
perilaku dermawan.
RUANG LINGKUP

– Internal Proses/Intrapersonal Communication (Diri Sendiri) – Mengulas apa


yang sedang dipikirkan atau yang akan disampaikan.
– Menganalisa Komunikan – Karakteristik, faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi perilaku komunikator kepada komunikan.
– Interpersonal Communication – Adanya Stimulus yang menghasilkan respon
untuk mempengaruhi perilaku komunikator kepada komunikan.
– Proses penyampaian pesan – Personality dan Situasi
– Proses pembentukan perilaku – Kesadaran menghasilkan perilaku.
– Proses komunikasi massa dalam perspektif psikologi.
KOMUNIKASI EFEKTIF

Menurut Stewart L. Tubbs dan  Sylvia Moss :


1) Pengertian
– Penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud oleh komunikator.
–  Kegagalan menerima isi pesan secara cermat disebut kegagalan komunikasi primer
(primary breakdown in communication).
2) Kesenangan
– Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan membentuk
pengertian.
– Komunikasi bias dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan (komunikasi fatis (phatic
communication).
3)  Mempengaruhi sikap
– Komunikasi untuk mempengaruhi orang lain (komunikasi persuasive).
– Persuasive : proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi
psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.
4) Hubungan social yang baik
– Komunikasi ditujukan untuk menumbuhkan hubungan social yang baik.
– Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan
dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi, pengendalian, dan kekuasaan, serta cinta kasih.
–  Menurut penelitian, bila orang gagal menumbuhkan hubungan interpersonal, maka ia akan menjadi agresif,
senang berkhayal, dingin, sakit fisik dan mental, dan menderita “flight syndrome”  (ingin melarikan diri dari
lingkungannya).
– Hasil penelitian Philip G. Zimbardo menemukan, bahwa anonimitas menjadikan orang agresif, senang
mencuri dan merusak, dan kehilangan tanggung jawab sosial.
5) Tindakan
– Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dikehendaki.
–  Efektivitas komunikasi biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan
komunikate.
–  Tindakan adalah hasil kumulatif seluruh proses komunikasi.
–  Keberhasilan atau efektivitas komunikasi juga ditentukan oleh faktor-faktor
sumber/komunikator, pesan, saluran komunikasi, dan orang/khalayak yang
menerima pesan tersebut.
PESAN DALAM PERSPEKTIF
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
1. Mampu mendengar aktif
2. Menghilangkan kekakuan verbal
3. Memperlihatkan gestur yang efektif
4. Mempertahankan kontak mata
5. Memperhatikan maksud dan tujuan
6. Berbicara dengan jelas
7. Penuh pertimbangan
8. Penyampaian pesan yang konkret
9. Menyampaikan pesan dengan jelas
10. Mengenali audiens
11. Mampu menyederhanakan materi
12. Mengetahui kapan harus bicara
13. Fokus kepada interaksi
14. Mengajukan pertanyaan
15. Mampu mengenali tanda non verbal
MANFAAT

Kelman
1. Internalisasi
– Internalisasi terjadi bila orang menerima pengaruh karena perilaku yang
dianjurkan itu sesuai dengan sistem nilai yang dimilikinya. Kita menerima
gagasan, pikiran, atau anjuran orang lain karena gagasan, pikiran, atau anjuran
orang lain itu berguna untuk memecahkan masalah, penting dalam
menunjukkan arah, atau dituntut oleh sistem nilai kita.
– Internalisasi terjadi ketika kita menerima anjuran orang lain atas dasar rasional.
Misalnya kita berhenti merokok, karena kita ingin memelihara kesehatan kita
karena merokok tidak sesuai nilai-nilai yang kita anut.
2. Identifikasi
– Identifikasi terjadi bila individu mengambil perilaku yang berasal dari orang atau
kelompok lain karena perilaku itu berkaitan dengan hubungan yang mendefinisikan diri
secara memuaskan (satisfying self-defining relationship) dengan orang atau kelompok
itu. Hubungan yang mendefinisikan diri artinya memperjelas konsep diri.
– Individu mendefinisikan perannya sesuai dengan peranan orang lain, ia berusaha seperti
atau benar-benar menjadi orang lain. Dengan mengatakan apa yang ia katakan,
melakukan apa yang ia akukan, mempercayai apa yang ia percayai, individu
mendefinisikan dirinya sesuai dengan orang yang mempengaruhinya.
– Dimensi ethos yang paling relevan dengan identifikasi ialah atraksi (daya tarik
komunikator).
3. Ketundukan
– Ketundukan terjadi bila individu menerima pengaruh dari orang atau kelompok
lain karena ia berharap memperoleh reaksi yang menyenangkan dari orang atau
kelompok lain tersebut. Ia ingin memperoleh ganjaran atau menghindari
hukuman dari pihak yang mempengaruhinya.
– Orang menerima perilaku yang dianjurkan bukan karena mempercayainya,
tetapi karena perilaku tersebut membantunya untuk menghasilkan efek sosial
yang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai