Anda di halaman 1dari 25

INDONESIA

DAN
PERDAMAIAN DUNIA
Para mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan
memahami dengan benar tentang sikap dan peranan
Indonesia selama ini dalam mewujudkan perdamaian di
dunia di kancah pergaulan internasional, tentang
hubungan internasional yang dilakukan, konsep yang
dianut dan tindakan langsung yang dilakukan oleh bangsa
dan negara Indonesia dalam menjaga perdamaian yang
dimaksud

MINGGU 15
PENGERTIAN PERDAMAIAN DUNIA
❑ Adalah sebuah gagasan kebebasan, perdamaian, dan kebahagiaan
bagi seluruh negara dan/atau bangsa.
❑ Perdamaian Dunia melintasi perbatasan melalui hak asasi manusia,
teknologi, pendidikan, teknik, pengobatan, diplomat dan/atau
pengakhiran seluruh bentuk pertikaian.
❑ Perdamaian Dunia selain merupakan suatu keadaan juga
merupakan suatu proses kreatif tanpa kekerasan yang dialami
dalam transformasi (fase perkembangan) dari suatu konflik
❑ Dalam studi perdamaian, Perdamaian Dunia dipahami dalam dua
pengertian:
• Pertama, Perdamaian adalah kondisi tidak adanya atau
berkurangnya segala jenis kekerasan
• Kedua, Perdamaian adalah transformasi konflik non-kekerasan
PERAN INDONESIA UNTUK IKUT SERTA DALAM
MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA
Sebagai negara yang berdaulat di dalam pergaulan Internasional dan berdasarkan
ketentuan Hukumyang berlaku di dalam Negara kesatuan Republik Indonesia,
maka Indonesiadituntut secara moral untuk ikut berperan serta didalam
menciptakan Perdamaian Dunia. Hal ini pun sesuai dengan amanat yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4:

“..Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah


Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
HAKIKATNYA PERNYATAAN DALAM
ALINEA 4 PEMBUKAAN UUD 1945:
🞆 MAKNA “…. IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA
YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN
ABADI DAN KEADILAN SOSIAL ….”

🞆 SUATU BENTUK RASA IKUT BERTANGGUNG JAWAB UNTUK


BERPERAN SERTA DALAM MENJAGA PERDAMAIAN DUNIA

🞆 PERDAMAIAN DUNIA YANG DIMAKSUD ATAS DASAR


KEMERDEKAAN ADALAH HAK SETIAP BANGSA DAN
PERDAMAIAN YANG BERSIFAT ABADI TANPA RASA
PERMUSUHAN SATU SAMA LAIN DAN MEMILIKI RASA
KEADILAN SOSIAL YANG SAMA RATA BAGI SEMUA
BANGSA DI DUNIA
PENGERTIAN MAKNA YANG 🞆 Sebagai akibat adanya
TERKANDUNG DALAM interaksi dengan NEGARA
LAIN
ALINEA 4 UUD 1945 🞆 Suatu keharusan dan
bersifat mutlak
TENTANG: 🞆 Ada kandungan
• Ikut Melaksanakan ketertiban dunia KEBERSAMAAN
🞆 Ada unsur KEPEDULIAN
• Perdamaian abadi (yang dikehendaki) 🞆 Ada unsur
• Berperan serta menjaga perdamaian MENGHILANGKAN
dunia PERMUSUHAN (pertikaian,
• Tanpa rasa permusuhan pertengkaran, dan yang
• Memiliki rasa keadilan sosial yang sejenis
sama TINDAKANrata bagi semua
bangsaa

🞆 Konsekuensi logis dari suatu


hubungan antar negara
KONSEKUENSI LANJUT 🞆 Hubungan bersifat
UNTUK TINDAKAN DAN Internasional 🡺 HUBUNGAN
IMPLEMENTASINYA BAGI INTERNASIONAL
🞆 Melalui kelembagaan
INDONESIA DALAM
internasional dan atau tanpa
HUBUNGAN INTERNASIONAL kelembagaan internasional
HAKIKATNYA
BAGI INDONESIA HUBUNGAN INTERNASIONAL <>
HUBUNGAN LUAR NEGERI PADA PRINSIPNYA
MENGANDUNG PANDANGAN ATAS UNSUR-UNSUR:
❑ Pengalaman masa lalu perjalanan sejarah bangsa
Indonesia
❑ Pengalaman sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia,
bukan sebagai HASIL PEMBERIAN NEGARA LAIN,
melainkan sebagai HASIL PERJUANGAN DAN TETESAN
DARAH para pejuang Putra-Putri bangsa Indonesia, para
pahlawan bangsa Indonesia
❑ Sikap pernyataan keberadaan negara Indonesia yang
tertuang dalam Mukadimah UUD 1945
❑ Ideologi Bangsa Indonesia
❑ Wawasan Nasional Bangsa Indonesia
❑ Geopolitik Bangsa Indonesia
❑ Cita-cita luhur Bangsa Indonesia ke depan
BAGI BANGSA INDONESIA HUBUNGAN
INTERNASIONAL MEMILIKI ARTI PENTING

1. Pernyataan Eksistensi tentang suatu negara Republik


Indonesia yang demokratis.
2. Pernyataan tentang pembentukan satu masyarakat yang
adil dan makmur secara material ataupun spiritual.
3. Upaya untuk Pembentukan satu persahabatan yang baik
antara Republik Indonesia dan semua negara di dunia.
4. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga
keselamatan negara.
5. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar.
6. Meningkatkan perdamaian internasional.
7. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa.
MENURUT KETENTUAN UU NO. 37 TAHUN
1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI
❑ Pasal 1:
Hubungan Luar Negeri adalah setiap kegiatan yang
menyangkut aspek regional dan internasional yang dilakukan
oleh Pemerintah di tingkat pusat dan daerah, atau lembaga-
lembaganya, lembaga negara, badan usaha, organisasi politik,
organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, atau
warga negara Indonesia.
❑ Pasal 2:
Hubungan Luar Negeri dan Politik Luar Negeri didasarkan
pada Pancasila, Undang- Undang Dasar 1945, dan Garis-garis
Besar Haluan Negara.
❑ Pasal 3:
Politik Luar Negeri menganut prinsip bebas aktif yang
diabdikan untuk kepentingan nasional.
❑ Pasal 4
Politik Luar Negeri dilaksanakan melalui diplomasi yang kreatif,
aktif, dan antisipatif, tidak sekedar rutin dan reaktif, teguh
dalam prinsip dan pendirian, serta rasional dan luwes dalam
pendekatan.
❑ Pasal 5, Ayat (1):
Hubungan Luar Negeri diselenggarakan sesuai dengan
Politik Luar Negeri, peraturan perundang-undangan
nasional dan hukum serta kebiasaan internasional.
❑ Pasal 6 Ayat (1):
Kewenangan penyelenggaraan Hubungan Luar Negeri
dan pelaksanaan Politik Luar Negeri Pemerintah Republik
Indonesia berada di tangan Presiden. Sedangkan dalam
hal menyatakan perang, membuat perdamaian, dan
perjanjian dengan negara lain diperlukan persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat.
❑ Pasal 10:
Pengiriman pasukan atau misi pemeliharaan perdamaian
ditetapkan oleh Presiden dengan memperhatikan
pendapat Dewan Perwakilan Rakyat.
❑ Pasal 11 Ayat (1):
Dalam usaha mengembangkan Hubungan Luar Negeri
dapat didirikan lembaga kebudayaan, lembaga
persahabatan, badan promosi, dan lembaga atau badan
Indonesia lainnya di luar negeri.
❑ Pasal 18, Ayat (1)
Pemerintah Republik Indonesia melindungi
kepentingan warga negara atau badan hukum
Indonesia yang menghadapi permasalahan hukum
dengan perwakilan negara asing di Indonesia.
❑ Ayat (2):
Pemberian perlindungan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan
hukum dan kebiasaan internasional.
POKOK-POKOK MATERI
DALAM UU NO.37 TAHUN 1999
a.  Penyelenggaraan hubungan luar negeri dan
pelaksanaan politik luar negeri, termasuk sarana dan
mekanisme pelaksanaannya, koordinasi di pusat dan
perwakilan, wewenang dan pelimpahan wewenang
dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri dan
pelaksanaan politik luar negeri. 
b.  Ketentuan-ketentuan yang bersifat pokok mengenai
pembuatan dan pengesahan perjanjian internasional,
yang pengaturannya secara lebih rinci, termasuk kriteria
perjanjian internasional yang pengesahannya
memerlukan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat,
ditetapkan dengan undang-undang tersendiri. 
Lanjutan …
c.  Perlindungan kepada warga negara Indonesia, termasuk
pemberian bantuan dan penyuluhan hukum, serta
pelayanan konsuler. 
d.  Aparatur hubungan luar negeri. Penyelenggaraan
hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri
melibatkan berbagai lembaga negara dan lembaga
pemerintah beserta perangkatnya. Agar tercapai hasil
yang maksimal, diperlukan adanya koordinasi antara
lembaga-lembaga yang bersangkutan dengan
Departemen Luar Negeri. Untuk tujuan tersebut,
diperlukan adanya suatu peraturan perundang-
undangan yang mengatur secara jelas serta menjamin
kepastian hukum penyelenggaraan hubungan luar
negeri dan pelaksanaan politik luar negeri, yang diatur
dalam Undang-undang tentang Hubungan Luar Negeri. 
MEWUJUDKAN
PERDAMAIAN DUNIA

▪ Melalui Pendekatan Cultural (Budaya)


Untuk mewujudkan perdamaian, harus selalu
mengetahui budaya masing-masing masyarakat
suatu negara. Karena ini merupakan inti utama.
Dengan mengetahui budaya tiap-tiap masyarakat
sebuah negara, maka diharapkan bisa pula
memahami karakteristik dari masyarakat atau
negara tersebut. Dengan pengenalan dan
pemahaman tersebut maka dapat diambil
langkah-langkah yang tepat dan efektif untuk
mewu perdamaian yang dimaksud. Pendekatan
budaya merupakan cara yang paling efektif
dalam mewujudkan perdamaian dunia
Lanjutan …
▪ Melalui Pendekatan Sosial dan Ekonomi
Pendekatan sosial dan ekonomi yang dimaksud berkaitan
dengan tingkat kesejahteraan dan faktor-faktor sosial di
kalangan masyarakat yang turut berpengaruh terhadap upaya
terwujudnya perdamaian dunia. Pada keadaan masyarakat
suatu negara yang kurang sejahtera bisa mengakibatkan
terjadinya konflik dan kekerasan. Masyarakat atau negara
yang kurang sejahtera, pada umumnya tidak peduli terhadap
isu dan seruan perdamaian. Karenanya pemerataan tingkat
kesejahteraan sangat penting di negara manapun
▪ Melalui Pendekatan Politik
Campur tangan politik secara efektif dapat juga dipergunakan
untuk kehendak menuju perdamaian dunia. Terlebih lagi bagi
negara maju dan adidaya yang memiliki “power” untuk
melakukan sedikit “penekanan” pada negara yang saling
berkonflik agar bersedia melakukan perdamaian dan
menghentikan konflik yang terjadi
Lanjutan …
▪ Melalui Pendekatan Religius (Agama)
Pada hakikatnya seluruh umat beragama di dunia tidak ada
yang tidak menghendaki adanya suatu perdamaian tanpa
konflik. Karena semua agama tidak ada yang mengajarkan
kekerasan, kejahatan atau pun peperangan dan saling
meniadakan terhadap sesama manusia. Semua agama pasti
mengajarkan suatu kebaikan, yang diantaranya bersifat
kepedulian terhadap sesama dan menciptakan kedamaian
dan kebersamaan. Karena itu bagi mereka yang merasa
beragama dan berke-Tuhanan harus berkehendak untuk
bersama-sama mewujudkan perdamaian di lingkungan
masyarakat negaranya maupun dengan masyarakat negara
lain. Dalam hal ini sangat diperlukan peran serta para pemuka
agama untuk ikut aktif menyebar luaskan dan atau
menyerukan pesan-pesan perdamaian kepada seluruh
masyarakat dunia, tanpa terkecuali
PARTISIPASI AKTIF INDONESIA
DALAM PERDAMAIAN DUNIA
▪ Partisipasi aktif Indonesia dalam menyelenggarakan perdamaian
dunia telah dikemukakan dengan tegas dan jelas pada Alinea 4
Mukadimah UUD 1945
▪ Dengan demikian dalam tata pergaulan internasional, perjuangan
bangsa Indonesia yang dilaksanakan atas dasar semboyan “percaya
pada diri sendiri dan berjuang atas kesanggupan sendiri” dalam
gerak langkah dinamisasi pergaulan internasional telah mampu
menjalin hubungan dengan beberapa negara di dunia secara baik dan
berkesinambungan
▪ Atas dasar hal tersebut dalam upayanya untuk ikut serta mewujudkan
terciptanya perdamaian dunia yang abadi, adil dan sejahtera,
Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan Politik Luar Negeri yang
BEBAS dan AKTIF.
HAKEKAT DARI
POLITIK BEBAS-AKTIF
🞆 BEBAS dalam pengertian bebas untuk menentukan SIKAP dan
PANDANGAN terhadap masalah-masalah Internasional dan TIDAK
MEMIHAK terlepas sama sekali dari pengaruh dan ikatan kekuatan-
kekuatan isme-isme raksasa dunia yang secara ideologis saling
bertentangan (Blok Barat dengan paham Kapitalisme-Liberalisme-nya,
dan Timur dengan paham Komunisme-nya)
🞆 AKTIf dalam pengertian Politik Luar Negeri Indonesia senantiasa aktif
memperjuangkan tercipta dan terpeliharanya perdamaian dunia. Aktif
memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan. Aktif berperan serta
memperjuangkan ketertiban dunia. Serta aktif untuk ikut serta
menciptakan keadilan sosial dunia (sesuai filsosofi sila-sila dalam
Pancasila
WUJUD DARI POLITIK BEBAS-AKTIF
DALAM DUNIA INTERNASIONAL
🞆 Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika Tahun 1955, yang menciptakan
solidaritas antara negara-negara Asia dan Afrika yang kemudian tertuang
dalam Deklarasi bandung
🞆 Keaktifan Indonesia sebagai salah satu negara pendiri Gerakan Non-Blok
tahun 1961 yang berusaha membantu dunia internasional untuk
meredakan ketegangan yang terjadi antaraBlok Barat dan Blok Timur
🞆 Indonesia aktif dalam merintis dan mengembangkan organisasi persatuan
negara-negara di kawasan Asia Tenggara 🡺 ASEAN
🞆 Ikut aktif membantu penyelesaian konflik di Kamboja. Perang saudara di
Bosnia, konflik antara pemerintah Filipina dan Bangsa Moro
POLITIK LUAR NEGERI BEBAS-AKTIF
ANTARA LAIN BERTUJUAN
1. Membuat satu negara Republik Indonesia yang
berbentuk Negara kesatuan dan Negara
Kebangsaan yang demokratis dengan wilayah
kekuasaan dari Sabang hingga Merauke
2. Membentuk satu masyarakat yang Adil dan makmur,
baik secara material maupun spiritual dalam satu
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yangBhineka Tunggal Ika dan berdaulat
3. Membentuk satu persahabatan yang baik,
berkesinambungan antara Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan semua negara didunia
atas dasar persamaan dan kesamaan hak dan
kewajiban sebagai sesama bangsa dan negara yang
bebas merdeka dan berdaulat, saling menghargai.
Konferensi Asia-Afrika I di Bandung Konga Indonesia-Misi Perdamaian PBB

Konga Indonesia-Misi Perdamaian


PBB
KETERLIBATAN TENTARA NASIONAL INDONESIA
DALAM MENJAGA PERDAMAIAN DUNIA

■ Indonesia melakukan pengiriman Tentara Nasional Indonesia


yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di beberapa
negara. Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya
sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak
1957 hingga sekarang
■ Pasukan TNI diberi nama Kontingen Garuda disingkat KONGA
atau Pasukan Garuda.
■ Konga I-VIII 🡺 tahun 1957-1979
■ Konga IX-XVIII 🡺 tahun 1988-1997
■ Konga XIX-XXII 🡺 tahun 1999-2005
■ Konga XXIII-XXX 🡺 tahun 2006-sekarang
SEJARAH AWAL KETERLIBATAN
INDONESIA MELALUI KONGA-
INDONESIA
■ Konga I yang dikirim ke Mesir pada 8 Januari 1957 adalah awal
pertama kali NKRI memainkan peranan penting dalam pasukan
penjaga perdamaian PBB
■ Sebagai negara yang pertama kalinya mengakui kemerdekaan
Indonesia secara de jure dan negara yang gigih mendukung
Indonesia saat terjadi sengketa dengan Belanda, Mesir pernah
mengalami konflik militer berskala besar seperti “Krisis Suez”
pada tahun 1956 yang memerlukan perhatian internasional.
Indonesia membalas budi Mesir melalui mekanisme diplomasi
di PBB yang mendukung agar PBB mengirimkan pasukan
perdamaian untuk membantu meredakan krisis tersebut. Tidak
hanya itu, Indonesia juga menyumbang pasukan perdamaian
atas nama PBB tersebut sebagai bentuk partisipasi dalam
perdamaian sekaligus tanda terima kasih kepada Mesir
2.Menegaskan kepada dunia
tentang arah Politik Luar
Negeri Indonesia yang bersifat MAKNA DALAM RANGKA
BEBAS dan AKTIF yang IKUT PARTISIPASI AKTIF
berorientasi pada kepentingan MENYELENGGARAKAN
nasional. Menitik beratkan PERDAMAIAN DUNIA
pada solidaritas antar negara
(terutama negara BEBERAPA HAL YANG
berkembang), mendukung TELAH DILAKUKAN OLEH
perjuangan kemerdekaan BANGSA INDONESIA
setiap bangsa, menolak ANTARA LAIN:
penjajahan dan meningkatkan 1. Menjalankan politik damai
kemandirian bangsa, serta dan bersahabat dengan
berkehendak melakukan segala bangsa atas dasar
kerjasama internasional bagi saling menghargai dengan
kesejahteraan rakyat dan tidak mencampuri urusan
masyarakat dunia dalam intern negara lain
Lanjutan ……..
3. Bangsa Indonesia memperkuat sendi-sendi Hukum Internasional
dan keberadaan Organisasi Internasional untuk menjamin
perdamaian yang kekal dan abadi di dunia.
4. Indonesia senantiasa meningkatkan kerja sama dalam segala
bidang dengan negara-negara tetangga yang berbatasan
langsung, kerjasama kawasan wilayah-ASEAN dan kerja sama
menyeluruh dengan negara-negara lain untuk memelihara
stabilitas, melaksanakan pembangunan dan meningkatkan
kesejahteraan secara bersama antara masyarakat dunia.
5. Peningkatan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk
menghadapi perdagangan bebas, terutama dalam menyongsong
pemberlakukan AFTA, APEC dan WTO
Lanjutan ……..

6. Bangsa Indonesia senantiasa meningkatkan kualitas


dan kinerja aparatur Luar negerinya agar mampu
melakukan diplomasi proaktif dalam segala bidang
untuk membangun citra positif Indonesia di dunia
internasional, memberikan perlindungan dan
pembelaan terhadap warga negara serta
kepentingan Indonesia dan memanfaatkan setiap
peluang positif bagi kepentingan nasional.
7. Indonesia senantiasa meningkatkan kualitas
diplomasi baik regional maupun internasional dalam
rangka menciptakan stabilitas hubungan, kerja sama
dan pembangunan kawasan.

Anda mungkin juga menyukai