User
Component Testing Integration Testing Testing
15
Proses Testing
• Unit testing
– Pengujian masing-masing unit komponen program untuk
meyakinkan bhw sudah beroperasi secara benar
• Module Testing
– Pengujian terhadap koleksi unit-unit komponen yang saling
berhubungan.
• Sub-system Testing
– Pengujian terhadap koleksi module-module yang
membentuk suatu sub-system (aplikasi)
• Pengujian Unit
• Pengujian Integrasi
• Pengujian Validasi
• Pengujian Sistem
MODUL Interface
Struktur data lokal
Kondisi Batas
Jalur independen
Jalur penanganan kesalahan
Test Case
Le vel 2
stubs
Le vel 3
stubs
Bottom-up testing
Test
drivers
Testing
Level N Level N Le vel N Level N Level N
sequence
Test
drivers
Level N–1 Level N–1 Level N–1
Pendekatan Testing
Architectural validation
Top-down integration testing lebih baik digunakan dalam menemukan
error dalam sistem arsitektur.
System demonstration
Top-down integration testing hanya membatasi pengujian pada awal
tahap pengembangan system.
Test implementation
Seringkali lebih mudah dengan menggunakan bottom-up integration
testing
Interface testing
Dilakukan kalau module-module dan sub-
system terintegrasi dan membentuk sistem
yang lebih besar
Tujuannya untuk medeteksi fault terhadap
kesalahan interface atau asumsi yg tidak
valid terntang interface tsb.
Sangat penting untuk pengujian terhadap
pengembangan sistem dgn menggunakan
pendekatan object-oriented yg didefinisikan
oleh object-objectnya
Pengujian Validasi
• Kajian Konfigurasi (audit)
– Elemen dari proses validasi
– Memastikan apakah semua elemen konfigurasi
perangkat lunak telah dikembangkan dengan tepat
Test Case
Pengujian Penyebab
Tambahan yang
dicurigai
Hasil
Pengujian regresi
Penyebab
Koreksi yang Debugging
diidentifikasi