1.
Bagaimana mengembangkan sistem informasi persediaan barang
menggunakan metode JIT
X
2.
Berdasarkan uraian pada latar belakng diatas, maka dapat
ditarik rumusan permasalahan yang mendasari dalam
pengengembangan sistem di tugas akhir ini, yaiitu:
1. Kontrol terhadap persediaan barang di gudang sulit dilakukan
2. Pembuatan laporan persediaan membutuhakan waktu 1
minggu
3. y
• Pelaporan
• BAB 1 Pendahuluan (4)
• BAB 2 Landasan Teori (4)
• BAB 3 Analisis Sistem (1) Pembuatan Program (3)
• BAB 4 Perancangan Sistem (2) - Koding Program
- Pengujian
• BAB 5 Kesimpulan dan Saran (4)
• Daftar Pustaka (4)
Perancangan Sistem Informasi
• Masalah
• Kontrol persediaan barang sulit dilakukan
• Ruang lingkup
• Persediaan barang, hanya untuk barang yang ada digudang dan di took,
sementara barang yang di supplier akibat retur tidak dibahas
• Tujuan
• Meningkatkan dan memudahkan proses control persediaan barang
• Manfaat
• Peningkatan jumlah transaksi penjualan, yang tentunya berdapak pada
pendapatan atau keuntungan.
Perancangan Sistem Informasi
Materi
• Sistematika Pelaporan Kerja Praktek
• Sistematika Penulisan Proposal
• Sistematika Pelaporan Tugas Akhir
• Sistem Penilaian Kerja Praktek dan Tugas Akhir (D3)
Dimensi Tujuan
Upaya peneliti untuk berkontribusi meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui publikasi hasil penelitiannya
Dimensi Sarana
Pencapaian tujuan dengan memperhatikan sistem dan prinsip-
prinsip dasar dalam penulisan artikel ilmiah
Dimensi Aksi
Menegakkan kualitas moral dalam penulisan artikel ilmiah
5. Pelanggaran hak
4. Salami Slicing: Penggunaan kepenulisan (Ghost, guest,
data secara berulang pada and gift authorship),
dua artikel kepemilikan (Ownership),
dan ucapan terima kasih
6. Benda/karya lainnya
Ilmiah
Tugas Akhir Membuat Bebas PLAGIAT
• https://nasional.tempo.co/read/555420/8-kasus-plagiat-yang-mengh
ebohkan-indonesia/full&view=ok
• https://kumparan.com/@kumparannews/4-akademisi-tanah-air-yang-
terjerat-kasus-plagiarisme
• 3. Dishonesty:
• ketidak jujuran peneliti yang dengan sengaja menggunakan informasi palsu atau fakta hasil curian, sehingga
dikatagorikan sebagai plagiat .
Plagiarism of source
• Dimana peneliti menggunakan ide atau gagasan orang lain yang menjadi sumber dari penelitian orang lain
tanpa seizin pemiliknya (Soelistyo, 2011).
Plagiarism of Authorship
• Dimana peneliti mengakui karya orang lain sebagai miliknya sendiri (Soelistyo, 2011).
Self Plagiarism
• Dimana peneliti mempublikasikan artikelnya pada lebih dari satu jurnal atau media publikasi lain
(Soelistyo, 2011). Contohnya dapat dilihat pada Gambar 4.1 yang menunjukkan sebuah artikel di
Springer. Ternyata oleh penulisnya artikel tersebut disumbit kembali di ICACSIS seperti terlihat pada
Gambar 4.2. Self plagiarism juga meliputi penggunaan tulisan yang sama pada artikel yang berbeda
(Jatmiko, Identifikasi Jurnal Internasional Multidisplin yang memiliki Impact Factor, 2015).
Parafrase
• Parafrase sebenarnya diperbolehkan asalkan sumbenya disebutkan dengan jelas.
Jika tidak demikian maka ini tergolong pelanggaran (University of Oxford, 2015).
Kolusi
• Kolusi di sini dimaksudkan sebagai kegagalan-kegagalan dalam penulisan suatu
karya ilmiah. Misalnya saja kegagalan untuk menjalankan penelitian sesuai dengan
regulasi kerja sebuah tim (University of Oxford, 2015).
Perancangan Sistem Informasi
Jenis-Jenis Plagiarisme
• Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 17 tahun 2010
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi pada Bab IV sudah
dijelaskan atau sudah dijabarkan beberapa pencegahan plagiat yang terdapat pada pasal 6, pasal
7, pasal 8, pasal 9 (Dr. Andi Pangerang Moenta, 2010)
• Dari beberapa pencegahan plagiat yang dijabarkan di atas, ada beberapa cara lain untuk
menghindari plagiarisme yaitu:
• Banyak membaca artikel ilmiah yang sudah dipublikasi untuk melihat kesamaan artikel ilmiah (paper similarity).
• Berhati-hati dalam membaca artikel ilmiah milik peneliti lain.
• Setiap artikel ilmiah yang dibaca harus dipahami dengan benar agar mendapatkan nilai tambah pada artikel ilmiah
yang akan dipublikasi.
• Indikasikan material yang digunakan dengan quotation marker atau identitas dan tulisan referensi lengkap.
• Jika ingin meneliti ulang artikel ilmiah yang belum dipublikasi, harus meminta izin tertulis dari author asli.