Anda di halaman 1dari 50

Metode Penulisan Ilmiah

(Prodi Manajemen Informatika)

Etika Penulisan Artikel Ilmiah dan Plagiarism

Antonius Wahyu Sudrajat, S. Kom., M.T.I.


Review 11
• Sistematika Pelaporan
• Sistematika Pelaporan KP
• Proposal Tugas Akhir
• Laporan Tugas Akhir
• Penilaian (KP dan TA)

Perancangan Sistem Informasi


Penulisan laporan
• Pendahuluan
• 1. Latar Belakang
• 2. Rumusan Masalah
• 3. Tujuan Penelitian
• 4. Manfaat Penelitian
• 5. Metode Penelitian
• 6. Ruang Lingkup
• Kajian Pustaka
• Analisis, Pemodelan dan Perancangan

Perancangan Sistem Informasi


Latar Belakang
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penerapan Metode Just In Time dalam Pengembangan
Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. X

Topik: apa itu persediaan barang? Apa


Paragraf 1
pentingnya pengelolaan persediaan barang • Latar belakang beri
dalam sebuah usaha minimarket masalah yang kemu
atau masalah yang m
Topik: Bagaimana proses pengelolaan barang yang berdasarkan data at
dilakukan di PT. X saat ini (proses, dokumen, dapat.
Paragraf 2 pelaku, bagaiana teknologi digunakan), • Masalah utama pen
Permasalahan yang dihadapi, bagaimana metode fakta yang disajikan
JIT yang akan ada gunakan untuk mengatasi dikarang atau diper
permasalahan melalui penerapan dalam teknologi • Latar belakang mem
informasi (aplikasi) kejadian atau gejala
masalah dan alasan
Paragraf 3 Topik: apa yang akan dilakukan pengembangan diteliti dan apa dam
sistem ini, masalah tersbeut di
1

Perancangan Sistem Informasi


Rumusan masalah mejabarkan permasalahan –
permasalahan yang harus diselesaikan dalam mencapai
tujuan. Setiap masalah dalam rumusan masalah akan
1.2 Rumusan Masalah mempunyai jawaban , baik dalam model sistem ,
lampiran ,analisa maupun kesimpulan.

1.
Bagaimana mengembangkan sistem informasi persediaan barang
menggunakan metode JIT
X
2.
Berdasarkan uraian pada latar belakng diatas, maka dapat
ditarik rumusan permasalahan yang mendasari dalam
pengengembangan sistem di tugas akhir ini, yaiitu:
1. Kontrol terhadap persediaan barang di gudang sulit dilakukan
2. Pembuatan laporan persediaan membutuhakan waktu 1
minggu
3. y

Berdasarkan uraian pada latar belakng diatas, maka dapat


ditarik rumusan permasalahan yang mendasari dalam
pengengembangan sistem di tugas akhir ini, yaiitu:
X
1. Kontrol terhadap persediaan barang di gudang sulit dilakukan,
karena pencatatan masih dilakukan secara manual
2. ……, sehingga
3. Bagaiamana mengembangan sistem informasi adaministrasi
sekolah X
Perancangan Sistem Informasi
1.3 Ruang Lingkup • Ruang Lingkup
• Bagian ini menjelaskan tentang batasan masalah ,
kondisi – kondisi atau asumsi – asumsi yang berlaku
1. pada rumusan masalah yang dibuat. Batasan tidak
boleh terlalu melebar atau terlalu sempit, harus cukup
rasional untuk keadaan sebenarnya.
1. • Yang akan dilakukan dan yang tidak akan dilakukan
1. Kontrol terhadap persediaan barang di gudang sulit
dilakukan

1. Sistem Persediaan barang mencakup persediaan di Gudang


dan persediaan di toko, namun tidak membahas persediaan
barang yang masih ada di supplier akibat retur.
2. Output dari sistem persediaan barang meliputi: Laporan
Persediaan barang per bulan per item barang dan
keseluruhan, namun tidak membahas terkait laporan
barang rusak.

Perancangan Sistem Informasi


Sesuatu yang ingin dicapai, berdasarkan permasalahan
1.3 Tujuan 3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah pernyataan tentang apa yang
akan dicapai atau dihasilkan dari penelitian tersebut. Tujuan
1. penelitian harus konsisten dengan rumusan masalah penelitian.
4. Manfaat Penelitian
2.
Menurut (Echdar, 2017)Manfaat penelitian dapat dibedakan
menjadi manfaat ilmiah atau teoritis dan manfaat praktis dari
hasil penelitian, yakni sebagai berikut :
1.3 Manfaat
a. Manfaat ilmiah , yaitu memberikan sumbangan pemikiran
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang ada
relevansinya dengan bidang ilmu yang sedang dipelajari atau di
1.
teliti.
b. Manfaat praktis yaitu manfaat penelitian bagi dunia praktis
2. di lapangan.

Sesuatu yang akan didapatkan setelah tujuan tercapai

Perancangan Sistem Informasi


Proposal TA Perencanaan
Analisis  Memhami masalah  Solusi (Kebutuhan)
Perancangan  Rancangan yang sesuai kebutuhan
Implementasi  Koding dan Testing
Pemeliharaan

• Pelaporan
• BAB 1 Pendahuluan (4)
• BAB 2 Landasan Teori (4)
• BAB 3 Analisis Sistem (1) Pembuatan Program (3)
• BAB 4 Perancangan Sistem (2) - Koding Program
- Pengujian
• BAB 5 Kesimpulan dan Saran (4)
• Daftar Pustaka (4)
Perancangan Sistem Informasi
• Masalah
• Kontrol persediaan barang sulit dilakukan

• Ruang lingkup
• Persediaan barang, hanya untuk barang yang ada digudang dan di took,
sementara barang yang di supplier akibat retur tidak dibahas
• Tujuan
• Meningkatkan dan memudahkan proses control persediaan barang
• Manfaat
• Peningkatan jumlah transaksi penjualan, yang tentunya berdapak pada
pendapatan atau keuntungan.
Perancangan Sistem Informasi
Materi
• Sistematika Pelaporan Kerja Praktek
• Sistematika Penulisan Proposal
• Sistematika Pelaporan Tugas Akhir
• Sistem Penilaian Kerja Praktek dan Tugas Akhir (D3)

Perancangan Sistem Informasi


Kompetensi
• Mahasiswa memahami sistem penilaian kerja Praktek dan Tugas Akhir
• Mahasiswa memahami memahami sistematika penulisan laporan
kerja praktek dan mengimplementasikan menggunakan Microsoft
word
• Mahasiswa memahami sistematika penulisan proposal tugas akhir
dan mengimplementasikan menggunakan Microsoft word
• Mahasiswa memahami sistematika penulisan laporan tugas akhir dan
mengimplementasikan menggunakan Microsoft word

Perancangan Sistem Informasi


Pengertian Etika
“Konsep yang mengarah pada perilaku yang baik
dan pantas berdasarkan nilai-nilai norma agama,
moralitas kemanusiaan, dan pranata keilmuan”

Perancangan Sistem Informasi


Etika Penulisan Bertujuan Untuk:
1. Menjamin akurasi temuan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan
2. Untuk melindungi hak kekayaan intelektual peneliti
3. Untuk melindungi obyek penelitian dari pemalsuan dan
kerusakan
4. Menjaga reputasi ilmuwan
5. Menegakkan etika moral dalam berperilaku

Perancangan Sistem Informasi


Dimensi Etika Penulisan Karya Ilmiah

 Dimensi Tujuan
Upaya peneliti untuk berkontribusi meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui publikasi hasil penelitiannya
 Dimensi Sarana
Pencapaian tujuan dengan memperhatikan sistem dan prinsip-
prinsip dasar dalam penulisan artikel ilmiah
 Dimensi Aksi
Menegakkan kualitas moral dalam penulisan artikel ilmiah

Perancangan Sistem Informasi


Etika Penulisan Mengikat pada Semua Jenis Dokumen
Karya Ilmiah

Karya/Karya Ilmiah Dipublikasikan:


Jurnal, buku, prosiding, paten, prototipe, desain industri, merek
dagang, dll.

Karya Ilmiah Belum Dipublikasikan


Tugas Akhir, Skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, manuskrip,
working paper, dll

Perancangan Sistem Informasi


Berbagai Pelanggaran Etika
Publikasi Karya Ilmiah

2. Research Fraud: 3. Memanfatkan


1. Plagiarism and self -
plagiarism
Fabrikasi dan data/informasi
Falsifikasi Data bukan dari sumber
asal

5. Pelanggaran hak
4. Salami Slicing: Penggunaan kepenulisan (Ghost, guest,
data secara berulang pada and gift authorship),
dua artikel kepemilikan (Ownership),
dan ucapan terima kasih

6. Publikasi 7. Konflik Kepentingan


Ganda

Perancangan Sistem Informasi


Plagiarism and Self-Plagiarism
APA Manual Publication (2010: 170):
“Whereas plagiarism refers to the practice of claiming credit
for the words, ideas, and concepts of others, self-plagiarism
refers to the practice of presenting one's own previously
published work as though it were new”.

Perancangan Sistem Informasi


Obyek Plagiasi
Data adalah kumpulan angka, symbol, huruf yang belum memiliki arti.
1. Ide
Pendefinisian data telah dilakukan oleh banyak para ahli, salah
2. Konsep satunya adalah Wahyu, dalam tulisan Sistem Inforamsi JST,
“Data adalah kumpulan angka, symbol, huruf yang belum
3. Kata-kata memiliki arti”. Sedangkan data juga didefinisikan oleh agung,
data adalah blabalbal.
Berdasarkan pendefinisian tersebut, penulis menyimpulkan
4. Kalimat bahwa data adalah kumpulan angka atau huruf yang belum
memiliki arti bagi pemiliknya, sehingga harus dioleh jika ingin
5. Data memahaminya.

6. Benda/karya lainnya

Perancangan Sistem Informasi


Tindakan ADA SANKSI
Plagiasi Berdasarkan
pada Permendiknas
Penulisan No. 17/2010)
(Pencegahan &
Karya Penanggulangan Plagiat di
Perguruan Tinggi)

Ilmiah
Tugas Akhir  Membuat Bebas PLAGIAT
• https://nasional.tempo.co/read/555420/8-kasus-plagiat-yang-mengh
ebohkan-indonesia/full&view=ok

• https://kumparan.com/@kumparannews/4-akademisi-tanah-air-yang-
terjerat-kasus-plagiarisme

Perancangan Sistem Informasi


Perancangan Sistem Informasi
Perancangan Sistem Informasi
Perancangan Sistem Informasi
Pelanggaran dalam Artikel Ilmiah
• Piracy atau pembajakan
• Plagiarisme
• Falsifikasi

Perancangan Sistem Informasi


• Scientific misconduct didefinisikan sebagai tindakan penipuan (fraud),
pemaksaan (fabrication), pemalsuan (falsification), plagiat
(plagiarism) maupun tindakan lainnya yang sangat menyimpang dari
praktik –praktik ilmiah yang telah diterima secara umum mulai dari
pengajuan proposal, pelaksanaan, pelaporan, publikasi, dan
pemanfaatan hasil penelitian.

• Tindakan tersebut merupakan praktik tidak terpuji dan merupakan sisi


gelap ilmu pengetahuan (The Dark side of science).

Perancangan Sistem Informasi


• Tindakan yang dapat dikategorikan dalam scientific misconduct adalah:
1. Deception:
• Penipuan kepada diri sendiri dengan menggunakan informasi yang tidak lengkap, data yang menyesatkan
atau bias), praktik trimming (mengubah ketidakberaturan data agar tampak lebih akurat dan teratur),
cooking (menghilangkan data atau mengabaikan data yang tidak mendukung hipotesis), memperbaiki
metode penelitian yang sebenarnya tidak sesuai dengan yang telah dijalani
• 2. Delusion:
• Peneliti ceroboh yang percaya pada fakta bohong atau rasa enggan untuk menerima informasi baru. Peneliti
menutup diri dan pikirannya, terhadap kritik atau saran koleganya .

• 3. Dishonesty:
• ketidak jujuran peneliti yang dengan sengaja menggunakan informasi palsu atau fakta hasil curian, sehingga
dikatagorikan sebagai plagiat .

Perancangan Sistem Informasi


Perancangan Sistem Informasi
• Scientific misconduct
• sloopy research atau ketidakdisiplinan dalam penelitian
• scientific fraud

Perancangan Sistem Informasi


Sloopy research

ketidakpahaman peneliti akan penelitian yang


dilakukannya.

Mulai dari rancangan penelitian yang buruk, pemilihan metodologi,


implementasinya yang tidak tepat, sampai pada ketidakpahaman peneliti akan
analisa hasil serta penarikan kesimpulan. Penelitian yang dilakukan oleh
peneliti semacam ini tentunya berpotensi menimbulkan dampak buruk pada
penulisan artikelnya.

pelatihan penelitian dan penulisan artikel ilmiah

Perancangan Sistem Informasi


Scientific Fraud

pelanggaran etika yang sangat fatal dimana


pelakunya dapat dijerat dengan sangsi yang
cukup memberatkan

Perancangan Sistem Informasi


Perancangan Sistem Informasi
Perancangan Sistem Informasi
Perancangan Sistem Informasi
Jenis-Jenis Plagiarisme

Word for word plagiarism


•Dimana peneliti menggunakan kata-kata orang lain tanpa memberikan rujukan yang jelas dan kata
tersebut benar-benar diambil dan di pindahkan (sama persis dengan aslinya) tanpa melakukan
parafrase (Soelistyo, 2011).

Plagiarism of source
• Dimana peneliti menggunakan ide atau gagasan orang lain yang menjadi sumber dari penelitian orang lain
tanpa seizin pemiliknya (Soelistyo, 2011).

Plagiarism of Authorship
• Dimana peneliti mengakui karya orang lain sebagai miliknya sendiri (Soelistyo, 2011).

Self Plagiarism
• Dimana peneliti mempublikasikan artikelnya pada lebih dari satu jurnal atau media publikasi lain
(Soelistyo, 2011). Contohnya dapat dilihat pada Gambar 4.1 yang menunjukkan sebuah artikel di
Springer. Ternyata oleh penulisnya artikel tersebut disumbit kembali di ICACSIS seperti terlihat pada
Gambar 4.2. Self plagiarism juga meliputi penggunaan tulisan yang sama pada artikel yang berbeda
(Jatmiko, Identifikasi Jurnal Internasional Multidisplin yang memiliki Impact Factor, 2015).

Perancangan Sistem Informasi


Jenis-Jenis Plagiarisme

Sembarangan mengambil data dari Internet


• Mengambil data dari internet tanpa mencantumkan sumbernya, termasuk
mengambil data dari Internet tanpa menyeleksi terlebih dahulu sementara tidak
semua informasi dari Internet itu dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan
akurasinya merupakan salah satu bentuk plagiarisme yang paling sering kita
temui (University of Oxford, 2015).

Parafrase
• Parafrase sebenarnya diperbolehkan asalkan sumbenya disebutkan dengan jelas.
Jika tidak demikian maka ini tergolong pelanggaran (University of Oxford, 2015).

Kolusi
• Kolusi di sini dimaksudkan sebagai kegagalan-kegagalan dalam penulisan suatu
karya ilmiah. Misalnya saja kegagalan untuk menjalankan penelitian sesuai dengan
regulasi kerja sebuah tim (University of Oxford, 2015).
Perancangan Sistem Informasi
Jenis-Jenis Plagiarisme

Sitasi yang Tidak Akurat


• Merupakan kesalahan dalam pencantuman sitasi sehingga data mengenai sumber referensi
tidak dapat diakses (University of Oxford, 2015).

Tidak dicantumkannya ucapan terima kasih atau penghargaan kepada pihak-pihak


yang telah ikut berkontribusi dalam penulisan artikel (University of Oxford, 2015).

Menggunakan jasa agen profesional


• Menggunakan jasa agen profesional atau orang lain dalam penulisan (University of Oxford,
2015). Misalnya menggunakan jasa tulis skripsi atau jasa tulis paper dengan mencantumkan atau
memodifikasi hasil dari penelitian orang lain yang kini masih saja banyak dijumpai di Indonesia.
Pelaku bisnis ini biasa dikenal juga sebagai ghost writer. Ghost writer ini biasanya justru ialah
seorang senior atau dosen yang mempunyai keahlian di dalam suatu bidang tertentu.

Perancangan Sistem Informasi


Penyebab Pelanggaran Kode Etik
• Begitu banyak jenis serta bentuk-bentuk pelanggaran kode etik yang masih
terjadi. Beberapa faktor yang menjadi penyebabnya antara lain ialah sebagai
berikut (Istiana & Purwoko, 2013) (Kansu, 2008):
• Keterbatasan waktu untuk menyelesaikan artikel ilmiah.
• Kurang banyak membaca dan melakukan analisis.
• Kurangnya pemahaman akan kode etik penulisan artikel ilmiah.
• Kurangnya pendidikan dan pengetahuan mengenai cara-cara melakukan penelitian.
• Ambisi akan materi, misalkan karena dijanjikan imbalan atau reward jika penelitian berhasil.
• Hollywood syndrom atau perasaan ingin namanya terkenal di jagad akademis.

Perancangan Sistem Informasi


Upaya – Upaya Menghindari Plagiarism

• Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 17 tahun 2010
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi pada Bab IV sudah
dijelaskan atau sudah dijabarkan beberapa pencegahan plagiat yang terdapat pada pasal 6, pasal
7, pasal 8, pasal 9 (Dr. Andi Pangerang Moenta, 2010)
• Dari beberapa pencegahan plagiat yang dijabarkan di atas, ada beberapa cara lain untuk
menghindari plagiarisme yaitu:
• Banyak membaca artikel ilmiah yang sudah dipublikasi untuk melihat kesamaan artikel ilmiah (paper similarity).
• Berhati-hati dalam membaca artikel ilmiah milik peneliti lain.
• Setiap artikel ilmiah yang dibaca harus dipahami dengan benar agar mendapatkan nilai tambah pada artikel ilmiah
yang akan dipublikasi.
• Indikasikan material yang digunakan dengan quotation marker atau identitas dan tulisan referensi lengkap.
• Jika ingin meneliti ulang artikel ilmiah yang belum dipublikasi, harus meminta izin tertulis dari author asli.

Perancangan Sistem Informasi


Berikut adalah beberapa upaya untuk menghindari
plagiarisme:

• Confidentiality and Conflict of Interest


• Sesama peneliti harus sama-sama menghormati privasi satu sama lain. Contohnya yaitu dalam menggunakan komputer
yang sama. peneliti A tidak boleh membuka folder atau file peneliti B tanpa izin dari peneliti B. Setiap melakukan
review artikel ilmiah atau proposal penelitian harus diteliti dengan sungguh-sungguh seperti memeriksa apakah
paper atau proposal penelitian itu hasil duplikasi atau copy paste, mencuri hasil penelitian, atau memalsukan data-
data penelitian. Jika terjadi kesalahan atau hal-hal yang tidak objektif maka orang yang melakukan review berhak menegur
dengan tegas kepada peneliti. Selain itu, setiap artikel ilmiah yang akan di-review harus dijaga kerahasiaannya dan
tidak boleh digunakan untuk penelitian pribadi (Jatmiko, Identifikasi Jurnal Internasional Multidisplin yang memiliki
Impact Factor, 2015).
• Plagiarism Checker
• Plagiarism Checker adalah sebuah program yang berfungsi sebagai alat untuk mengecek kata demi kata, apakah artikel
ilmiah adalah hasil copy paste atau hasil karya sendiri. Berikut adalah beberapa alamat website plagiarsme checker
(Jatmiko, Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah, 2015) :
• PlagTracker (http://www.plagtracker.com/)
• Viper
• Ithenticate (http://www.ithenticate.com/)

Perancangan Sistem Informasi


DAFTAR APLIKASI CEK
PLAGIAT
• Plagiarism Checker dari SmallSEOtools
• Unicheck
• DupliChecker
• Copyscape
• PlagScan
• Viper anti-plagiarism scanner
• PlagTracker
• PlagiarismChecker.com
• Dustball

Perancangan Sistem Informasi


Perancangan Sistem Informasi
Grammarly 

Perancangan Sistem Informasi


Turnitin

Perancangan Sistem Informasi


SmallSEOTools

Perancangan Sistem Informasi


Plagramme

Perancangan Sistem Informasi


Unicheck

Perancangan Sistem Informasi


PlagScan

Perancangan Sistem Informasi


Ringkasan

Perancangan Sistem Informasi


TERIMA KASIH

Antonius Wahyu Sudrajat, S. Kom., M.T.I.

Anda mungkin juga menyukai