Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anxiety Care adalah sebuah Aplikasi yang bisa member saran serta tips

untuk penderita kecemasan berlebih agar bisa meminimalisir keadaan serta

mengontrol Kecemasa itu sendiri. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa Apliasi

AnxietyCare memiliki banyak saran dan tips untuk penderita itu sendiri.

Dalam kasus ini, Penyakit cemas berlebih ini sudah sangat banyak

penderita nya, namun dikarenakan sebagian orang tidak tau bahwa penyakit

“Cemas Berlebih” itu ada jadi sebagian orang beranggapan bahwa adanya hal

mistis, namun tidak semuanya seperti itu. Bahkan dalam dunia medis pun sudah

sangat jelas bahwa penyakit Cemas berlebih itu harus segera di tangani oleh

tenaga ahli. Akan tetapi permasalahan disini adalah penderita akan terasa takut

serta malu untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli seperti Psikolog dan Psikiater,

karena pandangan masyarakat pasti berbeda.

Dengan adanya kendala tersebut, penulis bermaksud membangun aplikasi

pada kerja praktek dengan judul“Aplikasi Tips dan Saran Penderita Anxietas

(AnxietyCare)”sebagai aplikasi usulan dan menjadi dasar yang melatarbelakangi

penulisan ini.

1
2

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka terdapat beberapa

masalah yang teridentifikasi, seperti berikut:

1. Sebagian besar saran yang diberikan adalah dari asumsi penulis.

2. Aplikasi hanya bisa di gunakan oleh Penderita

1.3 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan pelaksanaan praktek ini adalah:

1. Membuat aplikasi AnxietyCare Untuk member saran serta tips agar bisa

meminimalisir kecemasan dan mengontrol kecemasan itu sendiri

2. Membuat aplikasi yang terdapat fitur Pola Pikir, Pola Hidup dan Pola

Makan yang baik dan benar.

1.4 Batasan Masalah

Agar bahasan masalah yang dibahas tidak menyimpang dari tujuan, maka

perlu dibuat suatu batasan masalah, yaitu:

1. Aplikasi berbasis Mobile.

2. Aplikasi melakukan Quisioner untuk mengetahui seberapa berat kondisi

penderita tersebut, serta memberikan saran berdasarkan asumsi penulis


3

1.5 Waktu dan Tempat Kerja Praktek

Praktek kerja lapangan ini dilakukan melalui pengamatan dan wawancara

langsung yang dilaksanakan di Rancaekek kencana Teratai raya no 10

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi terstuktur

dengan perangkat pemodelan yang digunakan adalah Data Flow Diagram (DFD).

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara

Dalam hal ini penulis melakukan wawancara untuk melengkapi

bahan yang sudah ada. Penulis melakukan tanya jawab kepada bagian

Tenaga ahli (Psikolog) yang bersangkutan dengan pembuatan aplikasi

yang sedang berjalan

2. Penelitian Perpustakaan

Penelitian perpustakaan adalah penelitian sumber-sumber

kepustakaan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan landasan

teori yang memadai, dalam hal ini data dan keterangan dikumpulkan dari

sumber-sumber yang berhubungan dengan masalah.

1.6.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode pengembangan sistem yang digunakan pada permasalahan ini

adalah Waterfall.
4

Gambar 1.1 Metode waterfall

(Ian Sommerville, 2011)

Berikut penjelasan tahapan tahapan dari metode waterfall :

1. Requirement Analisis

Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan

untuk memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan

batasan perangkat lunak tersebut. Informasi ini biasanya dapat

diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei langsung. Informasi

dianalisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh pengguna.

2. System Design
5

Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam

fase ini dan desain sistem disiapkan. Desain Sistem membantu dalam

menentukan perangkat keras(hardware) dan sistem persyaratan dan

juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara

keseluruhan.

3. Implementation

Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil

yang disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya.

Setiap unit dikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas yang disebut

sebagai unit testing.

2. Integration & Testing

Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi

diintegrasikan ke dalam sistem setelah pengujian yang dilakukan

masing-masing unit. Setelah integrasi seluruh sistem diuji untuk

mengecek setiap kegagalan maupun kesalahan.

3. Operation & Maintenance

Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang sudah

jadi, dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan

termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada

langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan

peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhanbaru.


6

1.8 Sistimatika Penulisan

Dalam penyusunan laporan ini, penulis membagi bahasan dalam bentuk

bab yang dapat dipaparkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

maksud dan tujuan, batasan masalah, waktu dan tempat kerja

praktek, metodologi penelitian, serta sistimatika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Membahas mengenai tinjauan umum berisi uraian data sekunder

yang diperoleh dari pustaka yang berkaitan dengan pembuatan

sistem yang meliputi pembahasan sistem, tools pemrograman, dan

bahasa pemodelan yang digunakan.

BAB III ANALISIS SISTEM

Bab ini menjelaskan analisis prosedural, analisis dokumen, analisis

kebutuhan sistem dan analisis fungsional sistem.


7

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang perancangan prosedural, perancangan

data, perancangan arsitektur, dan perancangan antarmuka.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Meliputi rekomendasi dalam mendukung implementasi sistem

yang meliputi, rencana pengujian aplikasi, kebutuhan hardware,

kebutuhan software, kebutuhan pemakai dan implementasi

program.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi tentang

ringkasan hasil implementasi dan pengujian program yang

dituliskan secara jelas.

Anda mungkin juga menyukai