Anda di halaman 1dari 27

INOVASI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

KELOMPOK 1.1
ELSA KINANDA
MESI SEPTORA
SHELBY SALSABILA
SISKA SURAIDAH
Inovasi Pendidikan

• Pengertian Inovasi dan Inovasi Pendidikan


Inovasi adalah suatu gagasan,ide dan perubahan
dalam berbagai bidang. Sedangkan inovasi
pendidikan adalah sebuah prose,produk dan ide
dalam bidang pendidikan.
Jadi inovasi pendidikan adalah suatu ide atau
metode yang dirasakan sebagai hal yang baru dan
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan
atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Model-Model Inovasi dalam kegiatan belajar
mengajar

Munculnya konsep belajar quantum learning ini berupaya untuk


meningkatkan proses pembelajaran baik bersifat individu maupun
kelompok dan quantum learning ini dapat dikatakan sebagai
strategi dalam proses belajar mengajar yang menekankan untuk
memberikan manfaat yang bermakna dan juga menekankan pada
tingkat kesenangan dari peserta didik.
Tujuan quantum learning
Menurut bobbi deporter dan mike hernacki
(2011:12) tujuan quantum learning adalah :
• menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan
• Untuk menyesuaikan kemampuan otak
dengan apa yang dibutuhkan oleh otak
• Untuk membantu mempercepat kepahaman
dalam proses belajar
strategi quantum learning untuk KBM
metode tandur
1. T= tumbuhkan
`guru harus menumbuhkan motivasi dan
minat siswa untuk belajar contohnya : guru
menyajikan media yang berkaitan dengan
benda padat,cair dan gas .lalu guru
memberikan beberapa pertanyaan yang
menumbuhkan minat siswa .
2. A = alami
guru memberikan pengalaman kepada
siswa dan manfaat nya(supaya siwa itu bisa
berfikir) karena pengalaman membangun
keingintahuan siswa dan dapat menciptakan
beberapa pertanyaan dalam benak mereka.
Contohnya : guru memberikan tugas kepada
siswa berupa Lkpd untuk dikerjakan
masing-masing kelompok
3. N = namai

setelah membuat siswa penasaran penuh


pertanyaan mengenai pengalaman
mereka,maka penamaan dapat memuaskan
keingin tahuan siswa.
Contohnya : siswa menjawab pertanyaan
yang ada dalam lkpd bersama kelompoknya
secara teliti
4. D =demonstrasi
guru diharapkan dapat memberikan
kesempatan pada siswa untuk menunjukkan
bahwa mereka tahu
contohnya : setelah selesai mengerjakan lkpd
salah satu wakil kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya didepan kelas.dan kelompok
yang lain memperhatikan dan memberi
tanggapan terhadap hasil diskusi dan guru
sebagai moderator memberikan tanggapan
terhadap hasil diskusi yang telah disampaikan.
5.U = ulangi
Siswa diberi kesempatan untuk mengajarkan
pengetahuan baru mereka kepada kwan
yang lain.
6.R =rayakan
pada langkah terakhir ini, saatnya untuk
memberikan penghormatan atas usaha dan
keberhasilan dan ketekunan peserta didik
dalam proses kegiatan belajar mengajar
Inovasi pembelajaran kompetensi

Dalam pembelajaran kompetensi, siswa


sebagai subjek belajar yang memegang
peranan utama, sehingga dalam proses
belajar-mengajar siswa dituntut
kreativitasnya secara penuh bahkan secara
induvidual. Peran guru hanya sebagai
fasilitator.
Prinsip Pembelajaran Kompetensi

1. Proses pembelajaran kompetensi


membentuk kreasi lingkungan yang dapat
membentuk atau mengubah struktur kognitif
siswa.
2. Berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan
yang harus dipelajari, ada tipe pengetahuan
fisis, sosial dan logika.
3. Pembelajaran melalui kurikulum berbasis
kompetensi diarahkan agar siswa mampu
mengatasi setiap tantangan dan rintangan
dalam kehidupan yang cepat berubah.
Karakteristik Pembelajaran
Kompetensi
1. Adanya suatu prosedur yang direncanakan, dirancang
sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
2. Adanya kegiatan penggarapan materi tertentu secara
khusus, sehingga dapat mencapai tujuan
3. Adanya aktivitas siswa sebagai syarat mutlak bagi
berlangsungnya proses pembelajaran
4. Guru berperan sebagai pembimbing yang berusaha
menghidupkan dan memberikan motivasi belajar kepada
siswa dalam proses interkasi yang kondusif
Pengelolaan Pembelajaran
Kompetensi
Aspek- aspek yang perlu dirancang dan diperhatikan
oleh guru dalam merancang dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran, yang meliputi :
1) Pengelolaan ruang kelas
2) Pengelolaan peserta didik,
3) Pengelolaan kegiatan pembelajaran kompetensi,
4) Pendekatan kegiatan pembelajaran kompetensi,
5) Sarana dan sumber belajar,
6) Model pendekatan pembelajaran Kompetensi
Inovasi Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching


and Learning) adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang menekankan kepada proses
keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan
nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat
menerapkannya dalam kehidupan mereka
Pembelaran kontekstual
1.menekankan pada proses keterlibatan siswa
untuk menemukan materi.
2.pembelajaran kontekstual mendorong agar
siswa dapat menemukan hubungan antara materi
yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata.
3.pembelajaran kontekstual mendorong siswa
untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan
Pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) ini
menekankan aktifitas siswa secara penuh,baik fisik
ataupun mental. Dan memandang bahwa kegiatan belajar
bukanlah kegiatan menghafal, mengingat, mencontoh
latihan secara berulang-ulang, namun terletak pada
pengalaman yang nyata,seperti: seorang siswa yang di
ajak belajar di alam terbuka,contohnya seperti siswa yang
diajak belajar langsung untuk mengamati binatang
ataupun tumbuhan. Dengan demikian anak tersebut
dapat mengkaji dan menganalisis apa yang ditemuinya.
Prinsip Pembelajaran Kontekstual
• Saling ketergantungan
• Diferensiasi
• Prinsip pengorganisasian
Asas-asas Pembelajaran Kontekstual

1. Kontrukstivisme
Dalam proses pembelajaran, siswa membangun sendiri
pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses
belajar dan mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan bukan
guru.
2.Menemukan (inquiri)
Menemukan merupakan kegiatan inti dari proses
pembelajaran Kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat
seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.
3. Bertanya (questioning)
Kegiatan bertanya bagi siswa yaitu menggali informasi,
mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan
mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya
4.Masyarakat belajar (learning community)
Dalam kelas CTL, penerapan asas masyarakat belajar dapat
dilakukan dengan menerapkan pembelajaran melalui
kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok
yang anggotanya bersifat heterogen, baik dilihat dari
kemampuan dan kecepatan belajarnya, maupun dilihat dari
bakat dan minatnya.
5. Pemodelan (modeling)
Prinsip pembelajaran modeling merupakan proses
pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai
contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.
6. Refleksi
Refleksi adalah berpikir kembali tentang materi yang baru
dipelajari, merenungkan lagi aktivitas atau pengetahuan
yang baru diterima.
7. Penilaian sebenarnya
Penilaian sebenarnya adalah penilaian yang dilakukan
berkenaan dengan seluruh aktivitas pembelajaran yang
meliputi proses dan produk belajar sehingga seluruh usaha
siswa yang telah dilakukan mendapat penghargaan.
Tahapan Model Pembelajaran Kontekstual

1.Tahap invitasi, siswa didorong mengemukakan


pengetahuan awal tentang suatu konsep yang di
bahas.
2.Tahap eksplorasi, siswa diberi kesempatan untuk
menyelidiki dan menemukan konsep melalui
pengumpulan,pengorganisasian, penginterprestasikan
data dalam sebuah kegiatan yg telah dirancang guru .
3. Tahap penjelasan dan solusi
4. Tahapan pengambilan keputusan
4. Inovasi Pembelajaran Elektronik Learning

• Istilah Teknologi Informasi lahir pada abad ke-20 yang diawali


dengan terbentuknya masyarakat informasi.
• Pada awalnya teknologi informasi diartikan sebagai
perangkat keras dan lunak untuk melaksanakn satu atau
sejumlah tugas pemrosesan data (Alter dalam Syam, 2004).
Namun dalam pengembangannya mendapat respon yang
lebih luas, di mana teknologi informasi juga mencakup teknik
komunikasi sebagai saran untuk mengirimkan informasi.
Roger dalam Syam (2004) menempatkan teknologi informasi
bukan hanya sarana fisik, namun dapat berfungsi sebagai
yang meneruskan nilai-nilai sosial bagi para pemakainya.
Terdapat beberapa pandangan yang mengarah kepada definisi E-
Learning diantaranya:
• E-Learning adalah konvergensi antara belajar dan internet (Bank
of America Securities).
• E-Learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja, terutama
dapat terjadi dalam teknologi internet, tetapi juga dapat terjadi
dalam jalinan kerja satelit dan pemuasan digital untuk keperluan
pembelajaran (Ellit Tronsen).
• E-Learning adalah dinamik, beroperasi pada waktu yang nyata,
kolaborasi, individu, konprehensif (Greg Priest).
• E-Leraning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja untuk
pembelajaran di manapun dan kapanpun (Arista Knowledge
System).
• E-Leraning adalah pembelajaran yang dapat terjadi di internet.
• Pada akhirnya E-Learning dapat diartikan
sebagai upaya menghubungkan pembelajar
(siswa dengan sumber belajar), (data base,
pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik
terpisah atau bahkan berjauhan yang dapat
dilakukan langsung (synchronous) maupun
tidak langsung (asynchronous).
Faktor Pendukung Pembelajaran Melalui
Teknologi Informasi
• Faktor lingkungan, yang meliputi institusi
penyelenggara pendidikan dan masyarakat.
• Siswa atau peserta didik meliputi usia, latar belakang,
budaya, penguasaan bahasa dan berbagai gaya
belajarnya.
• Guru atau pendidik meliputi latar belakang, usia,
gaya mengajar, pengalaman dan personalitinya.
• Faktor teknologi meliputi komputer, perangkat lunak,
jaringan, koneksi internet dan berbagai kemampuan
yang dibutuhkan berkaitan dengan penerapan
internet di lingkungan sekolah.
Pemanfaatan teknologi informasi baik sebagai sumber belajar
maupun media pembelajaran merupakan salah satu cara yang
diharapkan efektif menanggulangi kelemahan persoalan
pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Dengan
menggunakan teknologi informasi diharapkan terjadi interaksi
pembelajran antara siswa dengan siswa, siswa dengan sumber
belajar lebih komunikatif. Melalui berbagai model pembelajaran
yang ditawarkan diharapkan terbentuk interaksi belajra siswa yang
tidak hanya menekankan pada proses pemanfaatan namun
pencarian, penelitian atau penggalian berbagai sumber belajar
sehingga terbentuk cara berpikir yang lebih komprehensif dan
terintegrasi. Melalui interaksi tersebut diharapakan ada
peningkatan dalam keterampilan berpikir, interaksi serta
keterampilan yang lain. Hal ini dapat terwujud apabila dukungan
yang berasal dari guru, lembaga, siswa, masyarakat dan
tekhnologi berkontribusi positif terhadap penyelenggaraan
pembelajaran berbasis teknologi informasi.

Anda mungkin juga menyukai