TRANSPIRASI
HUJAN
EVAPORASI
sumur
AIR TANAH RUN OFF
Sumur artesis
LAUT
a. Air Hujan
Air hujan, dlm perjalanannya melarutkan benda-
benda yang terdapat di udara, a.l : gas (O2,
CO2, N 2, dan lain-lain), jasad renik, debu
1. SUMUR GALI
Sumur gali
menampung
air tanah
dangkal dan
biasanya
kedalaman
nya kurang
dari 7 M
Bangunan
pengumpul/
penampung air
pada mata air,
sekaligus
berfungsi
melindungi dari
pengotoran.
Biasanya ada di
lereng bukit.
6. PERPIPAAN
Kesling PKM Selat 11
SEBARAN BAKTERI & BAHAN KIMIA DALAM AIR TANAH
TOP SOIL
IMPERVIOUS LAYER
GROUND WATER FLOW
BACTERIAL SOIL
POLUTION PATTERN
6m
5m
2m
9m
25 m 70 m
SUBAKIR 13
SUBAKIR 14
SUBAKIR 15
2. Water Washed Diseases.
Adalah penyakit yg diakibatkan oleh kurangnya air
untuk pemeliharaan hygiene perseorangan.
Dilihat dari cara penularannya, penyakit ini dapat
dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a. Penyakit infeksi saluran pencernaan.
Contoh, a.l. : Kholera, Typhoid, Hepatitis infektiosa dan
Dysentri basiler.
b. Penyakit infeksi kulit dan selaput lendir.
Contoh :Infeksi fungus pada
kulit, penyakit Conjunctivitis (trachoma) dsb.
SUBAKIR 20
SUBAKIR 21
SUBAKIR 22
SUBAKIR 23
SUBAKIR 24
4. Water Related Insects Vectors.
Adalah penyakit yang ditularkan melalui vektor yang
hidupnya tergantung pada air, misaInya : Malaria,
Demam Berdarah, Filariasis, Yellow fever, dsb.
Nyamuk Aedes aegepty yang merupakan vektor
penyakit Dengue berkembang biak dengan mudah bila
dilingkungan tersebut terdapat tempat-2 genangan/
penampungan air bersih seperti gentong air, pot, dsb.
SUBAKIR 25
SUBAKIR 26
SUBAKIR 27
SUBAKIR 28
SUBAKIR 29
SUBAKIR 30
Pengaruh Parameter Menyimpang dari Air Minum
Terhadap Kesehatan.
SUBAKIR 31
Fisik
Persyaratan fisik air minum meliputi : suhu, warna, bau,
rasa, kekeruhan, dan jumlah zat padat terlarut.
Penyimpangan thd baku mutu fisik air minum pada
umumnya menimbulkan gangguan aestetis/psikis, teknis.
Kimia
a. Air raksa (Hg)
Hg yang diabsorpsi akan masuk ke dalam darah, ginjal,
hati, limpa dan tulang.
Exkresi lewat urine, faeces, keringat, air susu dan saliva.
Hg organik dapat merusak susunan syaraf pusat (tremor,
Atarcia, lapangan penglihatan menciut, perubahan
kepribadian), sedangkan Hg anorganik dapat merusak
ginjal, dan menyebabkan cacat
SUBAKIR
bawaan. 32
SUBAKIR 33
b. Besi (Fe)
Konsentrasi yang lebih besar dari 0,3 mg/I dapat
menimbulkan warna kuning, memberi rasa yg tidak enak
pada minuman, pengendapan pada dinding pipa,
pertumbuhan bakteri besi, dan kekeruhan.
c. Fluorida (F)
Fluorida dalam jumlah kecil dibutuhkan sbg pencegahan
terhadap penyakit caries gigi yang paling efektif tanpa
merusak kesehatan.
Konsentrasi yang lebih 1,5 mg/l air dapat menyebabkan
"Fluorosis" pada gigi, yaitu terbentuknya noda-noda
coklat yang tidak mudah hilang pada gigi.
SUBAKIR 34
SUBAKIR 35
d. Cadmium (Cd)
Keracunan akut akan menyebabkan
gejala gastro-intestinal, dan ginjal.
Secara khronis penyebab penyakit
"Itai-Itai" dengan gejala sakit pinggang,
tulang rapuh, tekanan darah tinggi,
kerusakan ginjal, gejala seperti
influenza, dan kemandulan pada laki-
laki.
SUBAKIR 36
e. Kesadahan (CaCO3).
Kesadahan dapat menyebabkan sabun pembersih
menjadi tidak efektif.
f. Chlorida (CI)
Dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan.
Apabila berikatan dgn ion natrium dapat menyebabkan
rasa asin dan dapat merusak pipa-pipa air.
SUBAKIR 37
g. Mangan (Mn)
Konsentrasi lebih besar dari 0,1 mg/I menyebabkan
rasa pahit pada minuman dan meninggalkan noda
kecoklat-coklatan pada pakaian.
Keracunan khronis memberi gejala pada susunan
syaraf : Insomnia, kemudian lemah pada kaki dan otot
muka seperti beku sehingga tampak seperti topeng.
Bila terpapar terus maka bicaranya lambat, monoton,
terjadi hyper-refleksi, donus pada platella dan tumit,
dan berjalan seperti penderita parkinsonism.
j. Cianida (CN)
Dapat mengganggu metabolisme oksigen sehingga
jaringan tubuh tidak mampu mengubah oksigen.
Menghambat pernapasan jaringan, dan berbentuk
asphyxia yang diikuti kematian.
Keracunan khronis menimbullkan malaise dan iritasi.
Hidrocyanida mudah terbakar dan dapat meracuni hati.
SUBAKIR 40
Mikrobiologi
a. Coliform tinja
Air yang mengandung coliform tinja merupakan
indikasi bahwa air tersebut telah tercemar tinja.
Tinja dari penderita sangat potensial menularkan
penyakit yang berhubungan dengan air.
b. Total coliform.
Air minum yg mengandung coliform dpt mengakibat-
kan penyakit-2 saluran pencernaan.
Beberapa type dpt menyebabkan disentri pada bayi.
Coliform tidak sepenuhnya dapat mewakili virus.
Karena coliform musnah lebih dahulu oleh chlor,
sedangkan virus, kista amoeba, tahan lama dalam
saluran air bersih, demikian pula telur-telur cacing.
SUBAKIR 41
SUBAKIR 42