Anda di halaman 1dari 19

Debat

Kelompok 3 :
 Abraham Kristanto
 Axel niozo imanuell
 Fitria anggraini
 Lintang kinasih
 Stephanie angelica
 Safira khairunnisa
PETA KONSEP
CARA MENARIK
KESIMPULAN PENGERTIAN
ETIKA DEBAT

DEBAT
MANFAAT
JENIS JENIS

KAIDAH UNSUR
KEBAHASAAN

TATA CARA DEBAT STRUKTUR CIRI-CIRI


Pengertian debat menurut para ahli
 Pertama, menurut Asidi Dipodjojo
Debat adalah proses komunikasi lisan yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan pendapat.
Setiap pihak yang berdebat akan menyatakan argumen, memberikan alasan dengan cara tertentu agar pihak
lawan berdebat atau pihak lain yang mendengarkan perdebatan itu menjadi yakin dan berpihak padanya.
 Kedua, menurut Hendri Guntur Tarigan
Debat pada hakekatnya adalah saling adu argumentasi antar pribadi atau antar kelompok manusia, dengan
tujuan mencapai kemenangan satu pihak.
 Ketiga, dalam website Wikipedia
Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun
kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak
dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem
oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan
melalui voting atau keputusan juri.
Manfaat debat

Melatih keberanian
mengemukakan
pendapat Melatih mematahkan
pendapat lawan

Meningkatkan
kemampuan merespon
sesuatu masalah
Unsur unsur debat
-Mosi
Mosi adalah topik atau pokok pembicaraan yang mengandung hal hal yang bersifat
kontroversial (ada pihak pro dan kontra). Mosi sangatlah penting dalam debat. Peran mosi
bisa menjadi kunci jalannya perdebatan, mosi menggunakan kalimat opini.

-Moderator
Moderator ialah seseorang yang memiliki tugas untuk mengatur jalannya debat,
membacakan tata tertib debat, memperkenalkan pembicara baik tim pro maupun tim
kontra, dan menyampaikan latar belakang atas mosi yang dibicarakan.

-Tim afirmasi/pro
Tim afirmasi adalah kelompok yang menyetujui atau mendukung atas mosi yang
disampaikan.
-Tim oposisi/kontra
Lawan dari tim afirmasi ialah tim oposisi yakni kelompok yang tidak menyetujui atau tidak
mendukung atas mosi yang disampaikan. Tim pro dan kontra dalam debat biasanya terdiri atas
3 orang yakni pembicara 1,2, dan 3. Pembicara 1 bertugas menyampaikan pendapat dan
memberi kesimpulan, pembicara 2 dan 3 bisa menyangga dan mempertegas pendapat
pembicara sebelumnya. Dalam menyampaikan pendapat baik tim pro dan tim kontra memiliki
kelemahan (argumen yang menimbulkan sanggahan) dan kekuatan (argumen yang sesuai fakta
dan tidak menimbulkan sanggahan).
-Tim netral
Tim netral dalam debat adalah tim yang menyampaikan jalan tengah atau solusi atas
permasalahan yang disampaikan.
-Penulis
Penulis adalah seseorang yang bertugas mencatat jalannya debat dan menyampaikan hasil dari
pelaksanaan debat.
Ciri ciri debat
• Terdapat dua sudut pandang yaitu affirmatif “pihak yang menyetujui
mosi/topik” dan negatif atau oposisi “pihak yang tidak menyetujui topik”.
• Adanya suatu proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah
pihak.
• Adanya saling adu argumentasi atau pendapat yang bertujuan untuk
memperoleh kemenangan.
• Adanya sesi tanya jawab yang bersifat terbatas dan bertujuan untuk
menjatuhkan pihak lawan.
• Adanya pihak yang berperan sebagi penengah yang biasanya dilakukan oleh
moderator.
Struktur debat
• Pengenalan
Pada tahap pengenalan, setiap tim (baik tim afirmasi, tim oposisi dan tim netral) memperkenalkan
diri
• Penyampaian argumentasi
Pada penyampaian argumentasi ini, setiap tim menyampaikan argumentasi terhadap topik yang
dimulai dari tim afirmasi, kemudian tim oposisi dan diakhiri dengan tim netral.
• Debat
Setiap tim mengomentari tim lainnya, misalnya tim pendukung mengomentari argumentasi tim
penyanggah dan tim netral. Hak bicara akan diberikan kepada tim yang memencet bel terlebih
dahulu. Tim yang cepat akan mendapatkan kesempatan bicara lebih banyak. Hak bicara dapat di
gunakan untuk memberikan komentar, sanggahan, atau pernyataan, bukan celaan.
• Simpulan
Pada simpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik sesuai
dengan posisinya.
Tata Cara Debat Yang Baik
• Pertanyaan atau tantangan hendaknya dikemukakan secara professional, Tidak Menghina, Tidak
merendahkan, atau Berkomentar yang menyerang pribadi tidak dapat diterima.
• Analisis kritis, sintetis, keterampilan retorika (berbicara dan intelijensia) atau Tidak Terbata-bata.
• Fokus pada posisi pihak lawan atau argument lawan. Mengetahui kelemahan dan kelebihan pihak
lawan merupakan hal penting dalam strategi persiapan untuk menyangkal argumen lawan.
• Batasi argumen maksimal tiga poin.
• Gunakan logika dalam menyusun dan menyampaikan argumen.
• Ketahui kesalahan umum dalam berpikir seperti kesalahan logis dan gunakan secara efektif dalam
menyangkal argumen lawan.
• Sajikan konten atau substansi dengan akurat. Gunakan selalu konten (data/fakta) yang
berhubungan dan mendukung pandangan.
• Pastikan kesahihan semua bukti eksternal yang disajikan dalam argumen.
• Kesimpulan dalam debat merupakan posisi kesimpulan final. Gunakan itu sebagai kesempatan
untuk menyangkal atau memojokkan lawan.
Kaidah kebahasaan debat

1. Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan


kaidah bahasa baku, baik kaidah tata ejaan mapun tata bahasa
(pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf).

2. Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan dapat
diterima akal sehat (logis), harus tepat, dan hanya memiliki satu makna,
padat, langsung menuju sasaran, runtun dan sistematis. Hal ini
tergantung pada ketepatan pemilihan kata (diksi) dan penyusunan
struktur kalimat sehingga kalimat yang digunakan efektif.

3. Kata yang dipilih memiliki makna sebenarnya (denotatif).


Jenis jenis debat
Berdasarkan bentuk, maksud, dan metodenya, debat dibagi menjadi 3 macam, yakni:

Debat Parlementer/ Majelis Debat Pemeriksaan Ulangan Untuk


Mengetahui Kebenaran Pemeriksaan
Maksud dan tujuan majelis ini yaitu untuk Terdahulu
memberi dan menambahi dukungan bagi
suatu undang-undang tertentu dan semua Bertujuan untuk mengajukan serangkaian
anggota yang ingin menyatakan pandangan pertanyaan yang satu dan yang lainnya
dan pendapatnya berbicara mendukung atau berhubungan erat, yang menyebabkan para
menentang usul tersebut setelah mendapat individu yang ditanya menunjang posisi
izin dari majelis yang hendak ditegakkan dan diperkokoh
oleh sang penanya; debat pemeriksaan
ulang adalah suatu teknik yang
dikembangkan dikantor-kantor pengadilan.
Debat Formal,Konvesional,atau Debat Pendidikan

Tujuan debat formal ini adalah untuk memberi kesempatan bagi dua tim
pembicara untuk mengemukakan kepada pendengar sejumlah argument yang
menunjang atau yang membantah suatu usul. Setiap pihak diberi jangka
waktu yang sama bagi pembicara-pembicara konstruktif dan bantahan.
Debat kompetitif dalam bidang pendidikan tidak sama seperti debat
sebenarnya di parlemen, debat kompetitif tersebut tidak bertujuan untuk
menghasilkan keputusan, tetapi lebih diarahkan agar dapat mengembangkan
kemampuan-kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, contohnya seperti
kemampuan dalam mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur,
kemampuan mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan dalam
berbahasa asing (jika debat dilakukan dalam bahasa asing).
Etika Dalam Berdebat

• Pengetahuan yang baik tentang pokok pembicaraan


• Kompetensi atau kemampuan dalam menganalisis
• Pengertian mengenai prinsip-prinsip argumentasi
• Apresiasi terhadap kebenaran fakta-fakta
• Kecakapan menemukan buah pikiran yang keliru dengan penalaran
• Keterampilan dalam pembuktian kesalahan
• Pertimbangan dalam persuasi
• Keterarahan,kelancaran,dan kekuatan dalam cara penyampaian pidato
Cara menarik kesimpulan dalam debat
-Generalisasi
Penarikan simpulan dengan cara generalisasi berpangkal pada pernyataan-pernyataan yang
bersifat khusus.Fenomena-fenomena khusus kemudian ditarik pernyataan yang bersifat
general (umum).

-Analogi
Proses penarikan simpulan yang didasarkan atas perbandingna dua hal yang berbeda tetapi
karena mempunyai kesamaan segi, fungsi/ciri kemudian keduanya di bandingkan
(disamakan),kesamaan ke 2 nya inilah yang menjadi dasar penarikan kesimpulan.

-Sebab akibat
Yang terakhir ialah penarikan sebab akibat, dalam pola ini sebab bisa menjadi gagasan
utamanya, sedangkan akibat menjadi gagasan penjelasnya. Namun juga bisa sebaliknya.
Contoh Cara menarik kesimpulan
• Generalisasi
Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir Jalan Jendral Sudirman. Seminggu kemudian, seorang
anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari kemudian, polisi menemukan bercak-bercak
darah di kursi belakang mobil Anwar. Polisi juga menemukan potret dua orang anak yang tewas di
Jalan Jenderal Sudirman dalam kantung celana Anwar. Dengan demikian, Anwar adalah orang yang
dapat dimintai pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga anak itu.
• Analogi
Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki, ada saja
rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang
sukar dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya ? Begitu pula bila menuntut ilmu, seseorang akan
mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran, dan sebagainya.
Apakah Dia sanggup melaluinya ? Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung yaitu
banyak rintangan untuk mencapai puncaknya.
• Sebab Akibat
Melihat sepintas lalu masyarakat kota bandar kita terkesan oleh kesibukan-kesibukan kerja dan lalu
lintas sehari-hari. Hubungan dagang dengan relasi-relasi dari luar daerah pulau ataupun asing yang
pembesarannya harus selekas mungkin diadakan berhubung terikatnya perahu layar pada angin
musim; pemuatan barang-barang ekspor dan pembongkaran barangbarang impor, semuanya itu
tidak memungkinkan orang bekerja pelan-pelan seperti menanti menguningnya padi di musim
panen. Kiranya inilah yang membentuk tipe manusia pesisiran, yang lain dari tipe manusia
pedalaman.
Prinsip Dasar Mencipta Tulisan
Argumentasi
• Pembicara atau pengarang harus mengetahui serba sedikit tentang subyek yang akan
dikemukakannya, sekurang-kurangnya mengenai prinsip-prinsip ilmiahnya. Karena argumentasi
pertama-tama didasarkan pada fakta, informasi, evidensi (bukti), dan jalan pikiran yang menghubung-
hubungkan fakta-fakta dan informasi-informasi tersebut.
• Dengan mengetahui serba sedikit mengenai obyek yang akan dikemukakannya, serta mengetahui
prinsip ilmiah yang mencakup subyek tadi, maka penulis atau pembicara dapat memperdalam
masalah tersebut dengan penelitian, observasi, dan autoritasu untuk memperkuat data dan informasi
yang telah diperolehnya.
• Pengarang harus bersedia mempertimbangkan pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat yang
bertentangan dengan pendapatnya sendiri. Mempertimbangkan pendapat lawan tidak berarti harus
menyerah kepada lawan.
• Mempertimbangkan pendapat lawan adalah dengan tujuan untuk mengetahui apakah di antara fakta-
fakta yang diajukan lawan ada yang dapat dipergunakannya, sehingga malah akan memperlemah
pendapat lawan tadi. Dan dapat juga terjadi bahwa fakta dan evidensi lawanlah yang benar, sehingga
pendapat lawanlah yang harus diterima.
Source: Gorys Keraf
LATIHAN SOAL
1. Apa tugas dari Moderator dalam debat ? 3. Apa peran tim pro terhadap mosi debat?
a.Memipin jalannya diskusi a.Netral
b.Menilai peserta b.Menolak
c.Berargumen c.Mendukung
d.Menjadi pengamat d.Semua benar

2. Apa yang dimaksud mosi debat ?


4. Apa peran tim kontra terhadap mosi debat?
a. Tema Debat
a.Netral
b. Argumen peserta
b.Menolak
c. Penilaian juri
c.Mendukung
d. Peristiwa penting
d.Semua benar
5. Berikut yang bukan termasuk aspek yang dinilai dalam lomba debat
bahasa Indonesia adalah?
a.Keluasan wawasan
b.Cara pemaparan argumen
c.Kerja team
d.Kemampuan berbahasa

Anda mungkin juga menyukai