Anda di halaman 1dari 58

Dari kata element.


 Digunakan dalam ilmu kimia yang berarti unsur atau
zat tunggal, yaitu zat yang daripadanya tidak dapat
dipisahkan dari suatu zat lain yang berlainan sifatnya
dari zat itu sendiri;
 Anasir: yang ditentukan jenisnya seperti elemen
jahat/baik/indah dll.

Kamus popoler.

Istilah yang digunakan dalam audit SMK3 untuk


membagi kelompok penilaian terhadap prinsip
dasar/fungsi yang saling berhubngan satu
sama lain.
Satu elemen terdiri dari satu atau lebih kriteria
penilaian
Dari kata criterion – n (pl. Criteria)
 a standard of judgement
 means by which a thing is judged or tested

Oxford Dictionary

Istilah yang digunakan dalam audit SMK3 untuk


menilai kondisi yang ada di tempat kerja
dengan diskripsi yang tertuang dalam
indikator penilaian audit SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN KRITERIA
1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen 4 26

2. Strategi Pendokumentasian 4 14
3. Peninjauan ulang perancangan (Design) dan 2 8
Kontrak
4. Pengendalian Dokumen 2 7
5. Pembelian 4 9
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 9 41
7. Standar Pementauan 4 17
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan 4 9
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya 3 12

10. Pengumpulan dan Penggunaan Data 2 6


11. Audit SMK3 1 3
12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan. 5 14

12 ELEMEN 44 166
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
1. Pembangunan dan 1.1 Kebijakan K3; (5)
Pemeliharaan 1.2 Tanggungjawab dan Wewenang Untuk (7)
Komitmen Bertindak;
1.3 Tinjauan dan Evaluasi; (3)
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan (11)
Tenaga Kerja.
2. Pembuatan dan 2.1 Rencana Strategi K3; (6)
Pendokumentasian 2.2 Manual SMK3; (3)
Rencana 2.3 Peraturan Perundangan dan Persyaratan (4)
lain di Bidang K3.
2.4 Informasi K3 (1)
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
3. Pengedalian Perancangan 3.1 Pengendalian Perancangan; (5)
dan Peninjauan Kontrak 3.2 Peninjauan Kontrak. (9)

4. Pengendalian Dokumen 4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan (5)


Pengendalian Dokumen;
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen (3)

5. Pembelian dan 5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa; (5)


Penendalian Produk 5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang
Telah Dibeli (1)
5.3 Pengedalian Barang dan Jasa Yang
Dipasok Pelanggan; (1)
5.4 Kemampuan Telusur Produk
(2)
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
6. Keamanan Bekerja 6.1 Sistem Kerja; (8)
Berdasarkan SMK3 6.2 Pengawasan; (5)
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil; (2)
6.4 Area Terbatas; (4)
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan (10)
Perubahan Sarana Produksi;
6.6 Pelayanan; (2)
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan (7)
Darurat;
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan; (2)
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat
(1)

7. Standar Pementauan 7.1 Pemeriksaan Bahaya; (7)


7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja; (3)
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran
dan Pengujian; (2)
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
(5)
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
8. Pelaporan dan Perbaikan 8.1 Pelaporan Bahaya; (1)
Kekurangan 8.2 Pelaporan Kecelakaan; (1)
8.3 Pemeriksaan dan Pengkajian Kecelakaan;
8.4 Penanganan Masalah; (6)
(1)
9. Pengelolaan Material dan 9.1 Penanganan Secara Manual dan (4)
Perpindahannya Mekanis;
9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan (3)
Pembuangan;
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya; (5)

10. Pengumpulan dan 10.1 Catatan K3; (4)


Penggunaan Data 10.2 Data dan Laporan K3. (2)
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
11. Pemeriksaan SMK3 11.1 Audit Internal SMK3. (3)

12. Pengembangan 12.1 Strategi Pelatihan; (7)


Keterampilan dan 12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan (2)
Kemampuan Penyelia;
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja; (3)
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan (1)
Untuk Pengunjung dan Kontraktor;
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus.
(1)
Lampiran II - Tabel 2
TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN
KATAGORI
PERUSAHAAN 0 – 59 % 60 – 84 % 85 – 100 %

Tingkat Awal (64


Kurang Baik Memuaskan
kriteria)

Tingkat Transisi
Kurang Baik Memuaskan
(122 kriteria)

Tingkat Lanjutan
Kurang Baik Memuaskan
(166 kriteria)

KEBERHASILAN = TC – TNC X 100 %


Penilaian 1. Katagori Minor
hasil audit Ketidak konsistenan dlm pemenuhan persyaratan per.
SMK3 per-uu-an, standar, pedoman, dan acuhan lainnya.
berdasarka 2. Katagori Major
a) tidak memenuhi ketentuan peraturan per-
n kriteria uu-an
menurut b) Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMk3; dan
c) Terdapat temuan minor untuk 1 kriteria audit di
sifatnya beberapa lokasi
terdiri dari 3. Katagori Kritikal
3 katagori Temuan yg mengakibatkan fatality/kematian

Dalam hal penilaian termasuk kategori kritikal atu


mayor, dinilai balum berhasil menerapkan SMK3
dan panilaian tidak mengacu tabel 2
Tabel 1- Lampiran II

TINGKAT
TINGKAT
TINGKAT LANJUTAN
NO ELEMEN TRANSISI
(Seluruh tingkat
AWAL (Seluruh tingkat awal
awal, transisi dan
dan transisi)
lanjutan)
1 2 3 4 5
1 Pembangunan dan 1.1.1, 1.1.3, 1.1.2, 1.2.1, 1.1.4, 1.1.5,
pemelihara an 1.2.2, 1.2.4, 1.2.3, 1.3.1, 1.2.7, 1.3.2,
komitmen 1.2.5, 1.2.6, 1.4.2, 1.4.10, 1.4.11
1.3.3, 1.4.1,
1.4.3, 1.4.4,
1.4.5, 1.4.6,
1.4.7, 1.4.8,
1.4.9
1 2 3 4 5
2 Strategi 2.1.1, 2.4.1, 2.1.2, 2.1.3, 2.1.5, 2.1.6,
pendokumentasian 2.1.4, 2.2.1, 2.2.2, 2.2.3,
2.3.1, 2.3.2, 2.3.3
2.3.4
3 Peninjauaan ulang 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.2.3, 3.2.4
desain dan kontrak 3.1.4, 3.2.1

4 Pengendalian 4.1.1 4.1.2, 4.2.1 4.1.3, 4.1.4,


dokumen 4.2.2, 4.2.3

5 Pembelian 5.1.1, 5.1.2, 5.2.1 5.1.3 5.1.4, 5.1.5,


5.3.1, 5.4.1,
5.4.2
1 2 3 4 5
6 Keamanan bekerja 6.1.1, 6.1.5, 6.1.6, 6.1.2, 6.1.3, 6.1.8, 6.6.1,
berdasarkan SMK3 6.1.7, 6.2.1, 6.1.4, 6.2.2, 6.6.2, 6.9.1
6.3.1, 6.3.2, 6.4.1, 6.2.3, 6.2.4,
6.4.2, 6.4.3, 6.4.4, 6.2.5, 6.5.1,
6.5.2, 6.5.3, 6.5.5, 6.5.6,
6.5.4, 6.5.7, 6.5.8, 6.5.10, 6.7.1,
6.5.9, 6.7.4, 6.7.6, 6.7.2, 6.7.3,
6.8.1, 6.8.2 6.7.5, 6.7.7

7 Standar pemantauan 7.1.1, 7.2.1, 7.2.2, 7.1.2, 7.1.3, 7.3.1, 7.3.2


7.2.3, 7.4.1, 7.1.4, 7.1.5,
7.4.3, 7.4.4, 7.4.5 7.1.6, 7.1.7,
7.4.2
8 Pelaporan dan 8.3.1 8.1.1, 8.2.1, 8.3.3, 8.3.4,
perbaikan 8.3.2 8.3.5, 8.3.6,
8.4.1
1 2 3 4 5
9 Pengelolaan 9.1.1, 9.1.2, 9.1.3, 9.1.4, 9.2.2, 9.3.2
material dan 9.2.1, 9.2.3, 9.3.5
perpindahannya 9.3.1, 9.3.3, 9.3.4

10 Pengumpulan dan 10.1.1, 10.1.2, 10.1.3, 10.1.4


penggunaan jasa 10.2.1, 10.2.2

11 Audit SMK3 11.1.1, 11.1.2,


11.1.3

12 Pengembangan 12.2.1, 12.2.2, 12.1.2, 12.1.4, 12.1.1, 12.1.3,


kemampuan 12.3.1, 12,5.1 12.1.5, 12.1.6, 12.1.7, 12.3.3
12.3.2, 12.3.2,
12.4.1
1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN

1.1 KEBIJAKAN K3
1.1.1. tertulis, bertanggal, ditanda tangani
pengusaha/pengurus
1.1.2. disusun dng proses konsultasi
1.1.3. mengkomunikasikan kebijakan
1.1.4. dibuat kebijakan khusus bila diperlukan
1.1.5. peninjauan ulang kebijakan
1.2. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG BERTINDAK
1.2.1. tanggung jawab & wewenang bertindak
1.2.2. penunjukan penanggung jawab sesuai
peraturan per UU an. <KOMPETENSI WAJIB>
1.2.3. tanggung jawab pimpinan unit
1.2.4. pengusaha/pengurus tanggung jawab
menjamin pelaksanaan SMK3
1.2.5. pelatihan keadaan darurat petugas
penanggung jawab
1.2.6. saran ahli K3 dari dalam/luar prsh
1.2.7. kinerja dimuat dalam laporan
1.3 TINJAUAN ULANG DAN EVALUASI
1.3.1. tinjauan meliputi kebijakan, prncaaan,
pelaksanaan, pmantauan dan evaluasi
1.3.2. hasil tinjauan dimasukkan perencanaan
tindakan manajemen
1.3.3. meninjau ulang pelaksanaan SMK3 secara
berkala
1.4 KERTELIBATAN DAN KONSULTASI DNG TK
1.4.1. keterlibatan dan penjadwalan konsultasi TK dan
wakil prsh didokumentasikan dan
diseberlauaskan
1.4.2. dibuat prosedur yang memudahkan konsultasi
1.4.3. membentuk P2K3
1.4.4. jabatan Ketua P2K3 sesuai peraturan
1.4.5. jabatan sekretaris P2K3 – ahli K3
1.4.6. fungsi P2K3 dlm pengendalian resiko
1.4.7. susunan pengurus diinformasikan kpd TK
1.4.8. pertemuan rutin P2K3 dan hasilnya diumumkan
1.4.9. tugas P2K3 untuk membuat laporan ruitin
1.4.10. pembentukan POKJA yang diperlukan dan
pelatihannya
1.4.11. pengumuman ttg struktur POKJA
2. PEMBUATAN DAN PENDOKUMENTASIAN RENCANA K3
2.1 RENSTRA K3
2.1.1. prosedur terdokumentasi RISK MGT
2.1.2. RISK MGT dilakukan petugas yg kompeten
2.1.3. RENSTRA K3 berdasarkan tinjauan awal, RISK
MGT, per-UU-an & info K3 lainnya
2.1.4. RENSTRA K3 digunakan menetapkan tujuan dan
sasaran yg terukur, waktu pencapaian,
penyediaan sumber daya
2.1.5. rencana kerja dan rencana khusus digunakan
menetapkan tujuan dan sasaran yg terukur,
waktu pencapaian, penyediaan sumber daya
2.1.6. rencana K3 diselaraskan dengan rencana
sistem manajemen prsh
2.2 MANUAL SMK3
2.2.1. manual meliputi kebijakan, tujuan, rencana,
prosedur K3 untuk semua tingkatan dalam prsh
2.2.2. bila diperlukan dibuat manual khusus yang
berkaitan dengan produk, proses atau tempat kerja
tertentu
2.2.3. manual SMK3 mudah didapat semua personil
prh sesuai kebutuhan
2.3 PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN LAIN
DIBIDANG K3
2.3.1. prosedur terdokumentasi untuk identifikasi,
memperoleh, memelihara, memahami per-UU-an,
standar, pedoman teknis, dll untuk TK
2.3.2. penanggung jawab untuk memelihara dan
mendistribusikan informasi
2.3.3. persyaratan pada per-UU-an, standar, pedoman
teknis, dll. dimasukkan dalam prosedur dan petunjuk
K3
2.3.4. peninjauan prosedur dan petunjuk kerja
berdasarkan perubahan per-UU-an, standar,
pedoman teknis, dll
2.4 INFORMASI K3
2.4.1. informasi yg dibutuhkan mengenai kegiatan K3
diseabrluaskan secara sistimatis kpd seluruh TK
3. PENGENDALIAN PERANCANGAN DAN PENIJAUAN
KONTRAK
3.1 PENGENDALIAN PERANCANGAN
3.1.1. adanya prosedur yang terdokumentasi
dalam tahap perancangan atau perancangan
ulang
3.1.2. prosedur dan instruksi kerja disusun selama
tahap perancangan
3.1.3. serifikasi perancangan dilakukan oleh
petugas yang kompeten
3.1.4. semua perubahan dan modifikasi
perancangan yang berimplikasi terhadap K3
diidentifikasi, didokumentasikan, ditinjau
ulang dan disetujui oleh petugas yang
berwenang
3.2 PENINJAUAN ULANG KONTRAK
3.2.1. prosedur yang terdokumentasi mampu
mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko
K3, lingkungan dan masyarakat pada saat
memasok barang dan jasa dalam suatu
kontrak
3.2.2. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
dilakukan pada tahap tinjauan kontrak oleh
petugas yang kompeten
3.2.3. kontrak ditinjau ulang untuk menjamin
pemasok dpt memenuhi persyaratan K3
3.2.4. catatan tunjauan ulang kontrak dipelihara
dan didokumentasikan
4. PENGENDALIAN DOKUMEN

4.1 PENGELUARAN DOKUMEN


4.1.1. Adanya identifikasi status, wewenang,
tanggal pengeluaran dan tanggal modifikasi
4.1.2. Tercantum penerima distribusi dokumen
4.1.3. Dokumen edisi terbaru disimpan secara
sistematis pada tempat yang ditentukan
4.1.4. Dokumen usang disingkirkan, sedang
dokumen usang yang disimpan untuk
keperluan tertentu diberi tanda khusus
4.2 PERUBAHAN DAN MODIFIKASI DOMUKEN
4.2.1. Adanya sistem untuk membuat dan
menyetujui perubahan dokumen K3
4.2.2. Adanya catatan alasan perubahan dalam
dokumen atau lampirannya
4.2.3. Adanya prosedur pengendalian dokumen
atau daftar seluruh dokumen yg mencantumkan
status setiap dokumen untuk mencegah
penggunaan dokumen usang
5. PEMBELIAN DA PENGENDALIAN PRODUK
5.1 SPESIFIKASI PEMBELIAN BARANG DAN JASA
5.1.1. Adanya prosedur terdokumentasi untuk
menjamin spek dan informasi relevan dengan
K3 telah diperiksa sebelum keputusan
membeli
5.1.2. Spek pembelian harus sesuia dengan
peryaratan peraturan perundangan dan
standar yang berlaku
5.1.3. Dilakukan konsultasi dengan TK yang
kompeten pada saat keputusan pembelian
dilakukan
5.1.4. Pertimbangan terhadap kebutuhan pelatihan,
pasokan APD dan perubahan prosedur kerja,
sebelum dilakukan pembelian.
5.1.5. syarata K3 dievaluasi untuk seleksi pembelian
5.2 SISTEM VERIFIKASI BARANG DAN JASA YANG TELAH DIBELI
5.2.1. Barang dan jasa yang dibeli diperiksa
kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian
5.3 PENGENDALIAN BARANG DAN JASA YANG DIPASOK
PELANGGAN
5.3.1. Dilakukan identifikasi bahaya dan penilaian
resiko terhadap barang dan jasa yang dipasok
pelanggan sebelum digunakan. Catatannya
dipelihara
5.4 KEMAMPUAN TELUSUR PRODUK
5.4.1. semua produk yg digunakan dlm proses
produksi dpt diidentifikasi diseluruh tahapan jika
terdapat masalah K3
5.4.2. ada prosedur terdokumentasi untuk
penulusuran produk yg telah terjual jik ada
masalah K3
6. KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SMK3
6.1 SISTEM KERJA
6.1.1. Petugas kompeten telah melakukan
identifikasi bahaya potensial dan resiko dari
suatu proese kerja
6.1.2. Penetapan tingkat upaya pengendalian resiko
6.1.3.Adanya prosedur atau petunjuk kerja
terdokumentasi untuk mengendalikan risiko
atas dasar masukan personil yg kompeten dan
bewenang
6.1.4. kepatuhan thd peraturan, standar, pedoman
teknis diperhatikan saat modifikasi
6.1.5. sistem ijin kerja
6.1.6. APD disediakan sesuai kebutuhan digunakan
secara benar dan dipelihara dlm kondisi layak
pakai
6.1.7. Penyediaan APD dipastikan telah dinyatakan
layak pakai sesuai peraturan
6.1.8. Upaya pengendalian resiko ditunjau ulang
bila terjadi perubahan proses kerja
6.2 PENGAWASAN
6.2.1. Dilakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan prosedur dan petunjuk kerja
6.2.2. Pengawasan dilakukan sesuai tingkat
kemampuan dan tingkat resiko tugas
6.2.3. Pengawas berperan dalam identifikasi
bahaya dan pembuatan upaya pengendalian
6.2.4. Pengawas diikutkan dalam pelaporan dan
penyelidikan kecelakaan dan PAK
6.2.5. Pengawas ikut serta dalam proses konsultasi
6.3 SELEKSI DAN PENEMPATAN PERSONIL
6.3.1. Persyaratan tugas tertentu, termasuk
persyaratan kesehatan diidentifikasi dan dipakai
untuk menyeleksi dan menempatkan TK
6.3.2. Penugasan harus berdasarkan kemampuan dan
tingkat ketrampilan TK
6.4 AREA TERBATAS
6.4.1. Dilakukan penilaian lingkungan kerja untuk
mengetahui daerah yang memerlukan
pembatasan masuk
6.4.2. Adanya pemngendalian atas tempat-tempat
dengan pembatasan ijin masuk
6.4.3. Fasilitas dan layanan yang tersedia di tempat
kerja sesuai degan standar dan pedoman teknis
6.4.4. Rambu keselamatan dan pintu darurat harus
dipasang sesuai standar dan pedoman teknis
6.5 PEMELIHARAAN, PERBAIKAN DAN PERUBAHAN SARANA
PRODUKSI
6.5.1. Dilakukan penjadwalan pemeriksaan dan
pemeliharaan sarana produksi serta peralatan
yang mencakup verifikasi peralatan pengaaman
sesuai peraturan, standar dan ketentuan
6.5.2. Catatan yang memuat data kegiatan
pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan
perubahan yang dilakukan disimpan dan
dipelihara
6.5.3. Sarana produksi yang harus terdaftar memliki
sertifikat yang masih berlaku
6.5.4. Perawatan, perbaikan dan setiap perubahan
harus dilakukan personel yang kompeten
6.5.5. prosedur perubahan sarana produksi harus sesuai
persyaratan peraturan
6.5.6. Terdapat prosedur untuk permintaan
pemeliharaan peralatan yang kondisi K3 nya
kurang baik dan perlu perbaikan
6.5.7. Terdapat sistem penandaan bagi alat yang
tidak aman atau yang sudah tidak digunakan
6.5.8. Bila diperlukan dilakukan penerapan sistem
penguncian pengoperasian (lock out system)
6.5.9. Terdapat prosedur persetujuan untuk
menjamin peralatan produksi dalam kondisi
aman untuk dioperasikan
6.5.10. penanggung jawab yang menyetujui aman
untuk digunakan
6.6 PELAYANAN
6.6.1. Adanya prosedur untuk menjamin bahwa
pelayanan memenuhi persyaratan, bila prh
dikontrak untuk menyediakan pelayanan
yang tunduk pada standar dan UU KK
6.6.2. Adanya prosedur untuk menjamin bahwa
pelayanan memenuhi persyaratan, bila prh
diberi pelayanan melalui kontrak
6.7 KESIAPAN UNTUK MENANGANI KEADAAN DARURAT
6.7.1. Potensi keadaan darurat (di luar/di dlm temoat kerja)
telah diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat
didokumentasikan
6.7.2. Prosedur diuji dan ditinjau ulang secara rutin oleh petugas
yang kompeten
6.7.3. TK mendapat instruksi dan pelatihan yang sesuai tingkat
resiko
6.7.4. Petugas darurat diberikan pelatihan khusus
6.7.5. Instruksi dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan
secara jelas/mencolok dan diketahui seluruh TK
6.7.6. Alat dan sistem diperiksa, diuji dan dipelihara secara
berkala
6.7.7. Kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk
mendapatkan alat keadaan darurat telah dinilai petugas
yang kompeten
6.8 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
6.8.1. Evaluasi alat P3K dan menjamin sistem P3K
yang ada memenuhi standar dan pedoman
teknis
6.8.2. Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai
per.per-uu-an yang berlaku

6.9 RENCANA DAN PEMULIHAN KEADAAN DARURAT


6.9.1. prosedur pemulihan kondisi TK dan sarana
produksi setelah mengalami kerusakan
ditetapkan dan diterapkan sesegara mungkin
setelah terjadinya kecelakaan dan PAK
7. STANDAR PEMANTAUAN
7.1 PEMERIKSAAN BAHAYA
7.1.1. Pelaksanaan inspeksi secara teratur
7.1.2. Dilaksanakan bersama oleh wakil pengurus
dan TK yang telah dilatih
7.1.3. Mencari masukan dari petugas di tempat
yang diperiksa
7.1.4. Menggunakan cheklist
7.1.5. Laporan inspeksi kepada Pengurus dan P2K3
7.1.6. Memantau tindakan korektif untuk
menentukan efektifitasnya
7.1.7. tindakan perbaikan dari hasil laporan
pem./inspeksi dipantau untuk menentukan
efektifitasnya
7.2 PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA
7.2.1. Dilaksankan secara teratur dan hasilnya dicatat
dan dipelihara
7.2.2. Meliputi faktor fisik, kimia, biologis, radiasi dan
psikologis
7.2.3. pemanatauan/pengukuran dilakukan oleh
petugas/pihak yg KOMPETEN
7.3 PERALATAN PEMERIKSAAN/INSPEKSI, PENGUKURAN DAN
PENGUJIAN
7.3.1. Adanya prosedur terdokumentasi terhadap
identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan
penyimpanan alat pemeriksaan, ukur dan uji K3
7.3.2. Alat dipelihara dan dikalibrasi petugas yang
KOMPETEN
7.4 PEMANTAUAN KESEHATAN TK
7.4.1. Pemantauan kesehatan TK sesuai per.per-
uu-an
7.4.2. Dilakukan identifikasi keadaan dimana
pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan
7.4.3. Dilakukan oleh Dokter pemeriksa yang
ditunjuk
7.4.4. Adanya pelayanan kesehatan kerja sesuai
per. yang berlaku
7.4.5. Catatan pemantauan kesehatan dibuat
sesuai dengan per.per-uu-an yang berlaku
8. PELAPORAN DAN PERBAIKAN KEKURANGAN
8.1 PELAPORAN KEADAAN DARURAT
8.1.1. Adanya prosedur proses pelaporan sumber
bahaya da diberitahukan setiap personil

8.2 PELAPORAN INSIDEN


8.2.1. Adanya prosedur terdokumentasi yang
menjamin semua kecelakaan dan PAK serta
insiden dilaporkan
8.3 PENYELIDIKAN KECELAKAAN
8.3.1. Adanya prosedur penyelidikan kec. dan PAK
8.3.2. Dilakukan oleh petugas atau ahli K3 yang
telah dilatih
8.3.3. Laporan penyelidikan berisi saran dan jadwal
pelaksanaan perbaikan
8.3.4. Tindakan perbaikan diberikan kepada
petugas yang ditunjuk
8.3.5. Tindakan perbaikan didiskusikan dengan TK di
tempat terjadinya kec.
8.3.6. Pemantauan efektivitas tindakan perbaikan
8.4 PENANGAN MASALAH
8.4.1. Adanya prosedur untuk menangani masalah
K3 sesuai per.per-uu-an yang berlaku
9. PENGELOLAAN MATAERIAL DAN PERPINDAHANNYA
9.1 PENANGANAN SECARA MANUAL DAN MEKANIS
9.1.1. Adanya prosedur mengidentifikasi potensi
bahaya dan menilai resiko yang
berhubungan dengan penanganan secara
manual dan mekanis
9.1.2. Dilakukan oleh petugas yang kompeten
9.1.3. Prsh menerapkan dan meninjau ulang cara
pengendalian resiko
9.1.4. Metode penananan bahan meliputi metode
mencegahan terhadap kerusakan, tumpahan
dan kebocoran
9.2 SISTEM PENGANKUTAN DAN, PENYIMPANAN DAN
PEMBUANGAN
9.2.1. Adanya prosedur yang menjamin bahan
disimpann dan dipindahkan dengan cara yang
aman sesuai per.
9.2.2. Adnya prosedur yang menjelaskan
persyaratan pengendalian bahan yang dapat rusak
atau kedaluwarsa
9.2.3. Terdapat prosedur yang menjamin bahan
dibuang dengan cara aman sesuai per.uu-an
9.3 PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA (BKB)
9.3.1. Prsh telah mendokumentasikan prosedur
penyimpanan, penanganan dan pemindahan
BKB sesuai per.uu-an
9.3.2. LDKB yang komprehensif harus mudah
didapat
9.3.3. Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan
pemberian lebel BKB
9.3.4. Rambu peringatan bahaya dipampang sesuai
persyaratan per. UU-an dan/atau standar
9.3.5. penanganan BKB dilakukan petugas yg
KOMPETEN
10. PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN DATA
10.1 CATATAN K3
10.1.1. dokumentasi prosedur pelaksanan
identifikasi, pengumpulan, mengarsipkan,
pemeliharaan, penyimpanan, penggantian
catatan K3
10.1.2. per-UU-an, standar dan pedoman teknis
yang relevan dipelihara di tempat yang
mudah didapat
10.1.3. prosedur yang menentukan persyaratan
untuk menjaga kerahasiaan catatan
10.1.4. catatan kompensasi kecelakaan dan
rehabilitasi kesehatan dipelihara
10.2 DATA DAN PELAPORAN K3
10.2.1. Data K3 yang terbaru dikumpulkan
dan dianalisa
10.2.2. Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan
diiformasikan dalam prsh.
11. PEMERIKSAAN SMK3
11.1 AUDIT INTERNAL SMK3
11.1.1. Audit SMK3 yang terjadwal
dilaksanakan untuk memeriksa
kesesuaian kegiatan perencanaan dan
menentukan efektifitas kegiatan tsb
11.1.2. audit internal dilakukan oleh petugas
KOMPETEN dan berwenang
11.1.3. Laporan audit didistribusikan kepada
pengusaha/pengurus dan yang
berkepentingan untuk menjamin
tindakan perbaikan
12. PENGEMBANGAN KETRAMPILAN DAN KEMAMPUAN
12.1 STRATEGI PELATIHAN
12.1.1. Telah dilakukan analisis kebutuhan
pelatihan K3
12.1.2. Rencana pelatihan K3 disusun bagi semua
tingkatan TK perusahaan
12.1.3. Pelatihan harus mempertimbangkan
perbedaan tingkat kemampuan dan
keahlian
12.1.4. Pelatihan dilakukan oleh orang atau Badan
KOMPETEN dan berwenang sesuai per.
per-uu-an
12.1.5. Adanya fasilitas dan sumber daya yang
memadai untuk pelaksanaan pelatihan
yang efektif
12.1.6. Prsh mendokumentasikan dan
menyimpan catatan seluruh pelatihan
12.1.7 Program pelatihan ditinjau ulang secara
teratur untuk menjamin agar tetap
relevan dan efektif
12.2 PELATIHAN BAGI MANAJEMEN DAN PENYELIA
12.2.1. Anggota manajemen eksekutif dan
pengurus berperan dlm pelatihan yang
mencakup penjelasan tentang kewajiban
hukum dan prinsip dan pelaksanaan K3
12.2.2. Manajer dan pengawas/penyelia
menerima pelatihan yang sesuai dengan
peran dan tanggung jawab ybs
12.3 PELATIHAN BAGI TENAGA KERJA
12.3.1. Pelatihan diberikan kepada semua TK
termasuk TK baru dan yang dipindahkan
12.3.2. Pelatihan diberikan bila terjadi
perubahan sarana produksi
12.3.3. Bila diperlukan diberikan pelatihan
penyegaran kepada semua TK

12.4 PELATIHAN UNTUK PENGENALAN BAGI PENGUNJUNG


DAN KONTRAKTOR
12.4.1. Terdapat prosedur yang menetapkan
untuk memberikan taklimat (briefing) K3
kepada pengunjung dan mitra kerja
12.5 PELATIHAN KEAHLIAN KHUSUS
12.5.1. Prsh mempunyai sistem untuk
menjamin kepatuhan terhadap
persyaratan lisensi atau kualifikasi
sesuai dengan per. untuk
melaksanakan tugas khusus,
melaksanakan pekerjaan atau
mengoperasikan peralatan
Kecelakaan
Nihil

Terima kasih…….

Anda mungkin juga menyukai