Anda di halaman 1dari 49

Peningkatan Integritas, Pencegahan Bahaya

Penyalahgunaan Narkoba, Pengarusutamaan


Gender, Dasar-Dasar Manajemen Resiko

Ir. Adang Saf Ahmad , Ces


Makassar, 09 Februari 2022

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta pelatihan mampu memahami
peningkatan integritas, pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba,
pengarus utamaan gender, dan manajemen resiko dalam pengelolaan air
tanah

Indikator Keberhasilan
Peserta pelatihan mampu menjelaskan apakah peningkatan integritas,
pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba, pengarus utamaan gender,
dan manajemen resiko dan mampu menerapkannya dalam pelaksanaan
tugas.
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Materi Pokok
1. Peningkatan Integritas
2. Pencegahan Bahaya Narkoba
3. Pengarus Utamaan Gender
4. Manajemen Resiko

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Peningkatan Integritas
Materi Pokok-1

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Kerja di PUPR Itu Dekat Surga
tapi Tidak Jauh dari Neraka

Menteri PUPR
DR. M Basuki Hadimuljono, M.Sc.

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Warren Edward Buffett CEO Berkshire Hathaway

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Warren Edward Buffett CEO Berkshire Hathaway

Ingat, jika Anda mempekerjakan


seseorang dengan energi tinggi
dan kecerdasan tinggi, tetapi
integritas rendah dan Anda akan
mendapatkan pencuri yang pintar
dan bergerak cepat.

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Soal Peningkatan Integritas
Berikan contoh-contoh cara peningkatan integritas berdasarkan
rule base dan value base serta jelaskan.

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
2. Pencegahan Bahaya Narkoba
Materi Pokok-2

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Apakah Narkoba?
• Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan obat-obatan terlarang.
• Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik itu
sintetis maupun semi sintetis. Zat ini memicu beberapa efek seperti penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan menyebabkan ketergantungan.
• Jenisnya antara lain: Tanaman papaver, Opium, Morfin, Kokain, Ganja.
• Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis yang bukan narkotika.
Zat ini memberikan pengaruh selektif pada susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku disertai halusinasi, ilusi dan
gangguan cara berpikir.
• Jenisnya antara lain: Sedatin, Rohypnol, Valium, Amfetamine, Metakualon, Feobarbital,
Shabu-shabu, Ekstasi.
Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba Di Indonesia

• Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba


tahun 2017 sebesar 1,77%, atau
setara dengan 3.376.115 orang dan
diproyeksikan menurun sampai
tahun 2022.

• Angka kematian akibat


penyalahgunaan Narkoba per tahun
sebesar 11.071 atau 30 orang per
hari

Sumber : BNN, 2019


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Prevalensi adalah jumlah keseluruhan kasus penyakit
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id di suatu wilayah yang terjadi pada suatu waktu tertentu
PEKERJA 59%

PELAJAR 24%

POPULASI UMUM 17%

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Efek Euforia Narkoba
Hormon dopamin adalah senyawa kimiawi di otak yang berperan untuk menyampaikan
rangsangan ke seluruh tubuh. Hormon ini memengaruhi berbagai aktivitas manusia,
mulai dari kemampuan mengingat hingga menggerakkan anggota tubuh.
Hormon dopamin juga disebut sebagai hormon pengendali emosi. Saat dilepaskan
dalam jumlah yang tepat, hormon ini akan meningkatkan suasana hati, sehingga orang
akan merasa lebih senang dan bahagia. Sebaliknya, kekurangan hormon dopamin akan
membuat suasana hati menjadi buruk, bahkan dapat meningkatkan risiko
terjadinya depresi.
Sebagian jenis narkoba, seperti kokain, heroin, dan metamfetamin, dapat memicu otak
melepaskan hormon dopamin dalam jumlah banyak dan membuat seseorang
merasakan efek euphoria, suatu perasaan nyaman atau perasaan gembira yang
berlebihan…
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Pengaruh Narkoba Pada Otak
Memacu kerja otak berlebihan
Narkoba juga dapat memacu kerja otak atau yang sering disebut stimulan, sehingga
timbul rasa segar dan semangat, percaya diri meningkat, dan hubungan dengan
orang lain menjadi akrab. Namun, hal ini bisa menyebabkan Anda tidak bisa tidur,
gelisah, jantung berdebar lebih cepat dan tekanan darah meningkat. Contohnya
adalah amfetamin, ekstasi, shabu, kokain, dan nikotin yang terdapat dalam
tembakau
Memicu halusinasi
Ada pula narkoba yang menyebabkan khayal, atau yang juga sering disebut
halusinogen. Contoh adalah LSD. Selain LSD, ada ganja yang menimbulkan berbagai
pengaruh, seperti berubahnya persepsi waktu dan ruang, serta meningkatnya daya
khayal, sehingga ganja dapat digolongkan
BADAN sebagai
PENGEMBANGAN SUMBER halusinogenika.
DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Bahaya Narkoba
1. Penyakit menular
Penggunaan alat suntik secara bergantian dengan orang lain. Padahal,
penggunaan jarum suntik secara bergantian meningkatkan risiko
penularan penyakit, seperti hepatitis atau HIV
2. Gangguan pada organ tubuh
Penggunaan narkoba dalam jangka waktu yang lama akan merusak
fungsi berbagai organ di dalam tubuh, misalnya sistem saraf, jantung
dan pembuluh darah, pernapasan, pencernaan, endokrin, reproduksi,
dan jaringan tubuh lainnya
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Bahaya Narkoba
3. Depresi
Narkoba mampu menekan fungsi sistem saraf pusat dan mengurangi
fungsi kerja tubuh secara menyeluruh. Hal tersebut bisa menimbulkan
perasaan tertekan dan depresi
4. Kematian
Efek paling bahaya dari narkoba adalah menyebabkan kematian akibat
overdosis. Biasanya terjadi pada mereka yang sudah benar-benar
mengalami ketergantungan dan tak bisa hidup tanpa narkoba.

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Cara Kerja Narkoba Masuk Ke Dalam Tubuh
1. Melalui saluran pernapasan
Narkoba dihirup melalui hidung akan masuk ke saluran, dan masuk ke tenggorokan, kemudian
diteruskan ke paru-paru dan akhirnya masuk ke alveolus. Butiran narkoba ini kemudian
diserap oleh pembuluh darah dan dibawa ke jantung melalui vena. Jantung akan
menyebarkan ke seluruh tubuh lalu merusak organ tubuh termasuk sistem saraf.
2. Melalui aliran darah
Narkoba yang masuk dengan cara penyuntikan ke vena akan masuk ke tubuh lebih cepat.
Narkoba akan masuk ke jantung dan disebarkan ke seluruh tubuh dan merusak sistem organ
tubuh dan saraf lebih cepat.
3. Melalui saluran pencernaan
Narkoba yang masuk dengan cara di makan atau diminum akan masuk melalui saluran
pencernaan ke dalam usus halus. Diteruskan ke dalam pembuluh darah dan masuk ke hati
dan diteruskan ke jantung. Lalu jantung akan memompa narkoba menyebar ke seluruh tubuh
dan merusak organ-organ tubuh. Cara pemakaian seperti ini mendatangkan reaksi lebih lama.

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
3. Pengarusutamaan Gender
Materi Pokok-3

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Pengarus Utamaan Gender Kementerian PUPR
Pengarus Utamaan Gender:
Suatu strategi untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender (KKG) melalui
kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan,
dan permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas seluruh kebijakan dan program di
berbagai bidang kehidupan dan sektor pembangunan.
Masyarakat memerlukan layanan secara adil
Memastikan bahwa penyelenggaraan infrastruktur PUPR telah
mengintegrasikan perspektif Gender, dengan mempertimbangkan kebutuhan,
kesulitan, aspirasi perempuan, laki-laki, anak-anak, penyandang disabilitas
dan kelompok rentan
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Gender Infrastruktur
Seluruh Kebijakan/Program/Kegiatan
bidang Infrastruktur PUPR yang
memperhatikan PERBEDAAN
kebutuhan, hambatan/kesulitan,
aspirasi kelompok laki-laki dan
perempuan termasuk lansia,
penyandang disabilitas, anak-anak,
kelompok rentan lainnya

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Trotoir Ramah Penyandang Disabilitas

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Tangga Belum dan Ramah Disabilitas

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Trotoir Belum dan Ramah Pejalan Kaki Tuna Netra

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Toilet Ramah Gender

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Perlu Tangga Cuci Di Saluran Irigasi?

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Kata Kunci Succes Story PUG-PUPR adalah Komitmen :
a. Terbentuknya kelembagaan
b. Pengembangan dan penerapan Kebijakan/Peraturan
c. Sumber Daya Manusia ( Pembinaan Internal dan Eksternal )
d. Integrasi gender dalam Program/Kegiatan di masing-masing
Unor.
e. Inovasi Gender Infrastruktur

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I

PENGARUSUTAMAAN GENDER Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Nomor : 473/KPTS/M/2015 KELE


MBA
Tentang : Pembentukan Tim Pengarusuttamaan Gender
DAN PERUMAHAN RAKYAT
Kementerian PUPR

MENTERI GAA
N
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PENGARAH

PELAKSANA SEKRETARIAT

POKJA II POKJA III POKJA IV POKJA V


POKJA I • Direktorat • Direktorat Jenderal • Direktorat Direktorat
• Badan Jenderal SDA Bina Marga Jenderal Cipta Jenderal
Pengembangan • Pusat Bendungan • Badan Pengatur Karya Penyediaan
Infrastruktur • Pusat Air Tanah Jalan Tol • BPPSPAM Perumahan
Wilayah dan dan Air Baku
• Biro Perencanaan
Anggarana
Kerjasama Luar
Negeri POKJA IX
POKJA VI POKJA VII POKJA VIII
Badan POKJA X
Direktorat Jenderal Direktorat Badan Penelitian
Pengembangan Inspektorat
Pembiayaan Jenderal Bina dan
Sumber Daya Jenderal
Perumahan Konstruksi Pengembangan
Manusia
4. Manajemen Resiko
Materi Pokok-4

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Resiko

• Penyelesaian pekerjaan konstruksi melampaui waktu kontrak


• Membengkaknya biaya konstruksi setelah dilakukan MC-0
• Deviasi progress fisik dan keuangan pada pada kurva S e-monitoring
melebihi 10%

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Apakah Resiko?
1. Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa atau kejadian
yang dapat mengganggu pencapaian tujuan organisasi.
2. Manajemen Risiko adalah suatu proses mengidentifikasi, menilai,
mengelola, dan mengendalikan peristiwa atau situasi potensial untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan organisasi.
3. Pernyataan risiko adalah sesuatu yang tidak diharapkan namun
berpotensi terjadi kerugian, pelanggaran, kegagalan, atau kesalahan,
serta sesuatu yang diharapkan namun berpotensi tidak terwujud
berupa peluang yang tidak dapat dimanfaatkan.
SURAT EDARAN Nomor 04/SE/M/2021 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Kategori Risiko
1 Risiko Keuangan berkaitan dengan kerangka penganggaran, penerimaan negara bukan pajak, dan pengeluaran yang
berkaitan dengan kekayaan negara yang meliputi BMN, kekayaan negara yang dipisahkan, investasi
pemerintah, dan kekayaan negara lainnya.

2 Risiko Reputasi berkaitan dengan persepsi atau tingkat kepercayaan pemangku kepentingan eksternal terhadap
organisasi
3 Risiko Fraud / berkaitan dengan perbuatan yang mengandung unsur kesengajaan, niat, menguntungkan diri sendiri
Kecurangan atau orang lain, penipuan, penyembunyian atau penggelapan, dan penyalahgunaan kepercayaan yang
bertujuan untuk memperoleh keuntungan secara tidak sah yang berupa uang, barang/harta, jasa, dan
tidak membayar jasa, yang dilakukan oleh satu individu atau lebih di lingkungan organisasi.

4 Risiko Hukum berkaitan dengan tuntutan/gugatan hukum dan upaya hukum lainnya kepada organisasi atau jabatan

5 Risiko Kecelakaan berkaitan dengan cedera dan/atau gangguan kesehatan baik fisik maupun mental yang dialami pegawai
Kerja dalam pelaksanaan tugas kedinasan

6 Risiko Layanan berkaitan dengan simpangan dari standar layanan yang ditetapkan

7 Risiko Kinerja berkaitan dengan tidak tercapainya sasaran atau target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kinerja
atau target kinerja lainnya

1) UPR Kementerian : 5 (lima) Kriteria Risiko


Minimal jumlah kategori risiko
yang diidentifikasi 2) UPR T-1 : 4 (empat) Kriteria Risiko
3) UPR T-2 dan UPR T-3 : 3 (tiga) Kriteria Risiko
Proses Manajemen Resiko

Kemungkinan terjadinya suatu


peristiwa atau kejadian yang
Resiko dapat mengganggu pencapaian
tujuan organisasi

Proses Manajemen
Resiko

Identifikasi Analisis Evaluasi Respon Informasi &


Pemantauan
Resiko Komunikasi

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Proses Manajemen Resiko
Merupakan proses menyeluruh dari Identifikasi Risiko, Analisis Risiko, dan Evaluasi Risiko; Respons Resiko, Pemantauan, serta Informasi & Komunikasi

Identifikasi Analisis Evaluasi


Menemukan, mengenali, dan Analisis Risiko dilaksanakan dengan Evaluasi risiko dilakukan dengan
menguraikan risiko yang dapat cara menentukan tingkat menentukan prioritas risiko
membantu atau menghalangi kemungkinan dan tingkat dampak berdasarkan besaran tingkat risiko
organisasi dalam mencapai terjadinya Risiko berdasarkan Hasil dari evaluasi risiko adalah
sasarannya. Kriteria Risiko, setelah daftar prioritas risiko berdasarkan
Memperhatikan risiko pada setiap mempertimbangkan keandalan informasi yang telah diperoleh dari
tahapan kegiatan SIDLAKOM pengendalian yang ada, hasil identifikasi risiko dan analisis
(Konstruksi) risiko .
Respons Resiko Pemantauan Informasi dan Komunikasi
Pilihan Tindakan untuk memperkecil memastikan bahwa implementasi Proses dan hasil keluaran
resiko atau mengurangi dampak Manajemen Risiko berjalan secara Manajemen Risiko
resiko. efektif sesuai dengan rencana dan didokumentasikan dan dilaporkan
memberikan umpan balik bagi melalui mekanisme yang sesuai dan
penyempurnaan proses Manajemen dilaksanakan sepanjang periode
Risiko dalam seluruh proses Manajemen
Risiko
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Respons Resiko
1. Mengurangi kemungkinan terjadinya Risiko, yaitu respon terhadap penyebab
Risiko agar kemungkinan terjadinya Risiko semakin kecil. Opsi ini dipilih dalam
hal Pemilik Risiko mampu mempengaruhi penyebab kejadian Risiko.
2. Mengurangi dampak Risiko, yaitu respon terhadap dampak Risiko agar dampak
Risiko semakin kecil. Opsi ini dipilih dalam hal Pemilik Risiko mampu
mempengaruhi dampak Ketika Risiko terjadi.
3. Membagi Risiko, yaitu respon Risiko dengan memindahkan sebagian atau
seluruh Risiko, kepada instansi/entitas lain. Opsi diambil dalam hal:
• Instansi/entitas lain memiliki kompetensi/kemampuan menjalankan kegiatan dalam
rangka menangani Risiko tersebut;
• Proses membagi Risiko tersebut sesuai ketentuan yang berlaku; dan
• Penggunaan opsi ini disetujui oleh tingkatSUMBER
BADAN PENGEMBANGAN UPRDAYA
diatasnya.
MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Respons Resiko
4. Menghindari Risiko, yaitu respon Risiko dengan tidak melakukan atau
menghentikan kegiatan yang akan menimbulkan Risiko. Opsi ini diambil dalam hal:
• Upaya penurunan Besaran/Level Risiko di luar kemampuan UPR;
• Kegiatan yang tidak dilakukan atau dihentikan tersebut tidak menghambat pelaksanaan tugas
dan fungsi jabatan; dan
• Penggunaan opsi ini disetujui oleh tingkat UPR di atasnya.
5. Menerima Risiko, yaitu respon Risiko dengan tidak melakukan Tindakan apapun
terhadap Risiko pada Besaran/Level Risiko yang dapat diterima. Opsi ini diambil
apabila:
• Besaran/Level Risiko bukan merupakan Risiko Utama;
• Upaya penurunan Besaran/Level di luar kemampuan pemilik Risiko; dan
• Penggunaan opsi ini disetujui oleh atasan langsung Pemilik Risiko.
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
Format Pembahasan

Inventarisasi Risiko dilakukan terhadap seluruh proses;


 Tahapan pelaksanaan pekerjaan (SIDLACOM)
 Proses pendukung lainnya (penganggaran,
47
perijinan, penatausahaan BMN, kearsipan, dsb)
Soal Manajemen Resiko
1. Apa saja kategori resiko, berikan contoh-contoh serta jelaskan.
2. Berikan contoh-contoh kongkrit ke 5 jenis respon resiko

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id
INFRASTRUKTUR

MANAJEMEN

TERIMA KASIH

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
www.pu.go.id

Music by degung colenak

Anda mungkin juga menyukai