Anda di halaman 1dari 6

Pengantar Studi Islam

Kajian Islam Normatif dan


Empiris

Oleh : Andi Nurhidayah Fildzah


Arifatunnisak
Halla
Khalida Zia
KAJIAN ISLAM NORMATIF
Islam normatif adalah Islam pada dimensi sakral yang
diakui adanya realitas transendental yang bersifat mutlak
dan universal, melampaui ruang dan waktu atau sering
disebut realitas ketuhanan.
Kajian Islam normatif melahirkan tradisi teks :
• tafsir
• Teologi
• Fiqih
• Tasawuf
• filsafat
KAJIAN ISLAM EMPIRIS
Islam empiris merupakan unsur kebudayaan yang dihasilkan
oleh setiap pemikiran manusia dalam interpretasi atau
pemahamannya terhadap teks, maka Islam pada tahap ini
terpengaruh bahkan menjadi sebuah kebudayaan.

Kajian Islam historis melahirkan disiplin ilmu studi empiris


yaitu:
• antropologi agama
• sosiologi agama
• psikologi agama
PERKEMBANGAN STUDI ISLAM
1.      Islam mendorong umatnya untuk
memperdalam ilmu pengetahuan.
 
2.      Masa Rasulullah:
Transformasi ilmu dilakukan melalui tradisi lisan.
 
3.      Masa Pasca Rasulullah wafat:
Mulai muncul tradisi literer.
Bidang Keilmuan Yang Dikembangkan

• Ilmu yang berbasis pada teks keagamaan (al-


Qur’an dan Hadis).
• Ilmu Yang Berbasis Rasionalitas dan Realitas
Empirik.
Pusat-Pusat Kajian Keilmuan

• Pada awalnya dilakukan di masjid dan diajarkan oleh para Qurra’ (ahli al-
Qur’an).
• Sekolah Dasar disebut dengan Kuttab, yang menyatu dengan masjid.
• Al-Ma’mun mendirikan Observatorium untuk kepentingan ilmu astronomi.
•  Bait al-Hikmah (didirkan tahun 1830 M oleh Al-Ma’mun), perpustakaan
sekaligus pusat kajian ilmu pengetahuan.
• Akademi Nizhamiyah didirikan oleh Nizamul Muluk (dari Dinasti Saljuk)
pada tahun 1065 M. Kajiannya masalah Teologi.
•  Universitas Granada didirikan oleh Yusuf Abu al-Hajjaj (1333-1354) dari
dinasti Nashriyyah. Kurikulumnya meliputi: teologi, hukum, kedokteran,
kimia, filsafat, dan astronomi.
•  Universitas al-Azhar, didirkan oleh khalifah Al-Aziz (975-996 ) dari dinasti
Fatimiyah. 

Anda mungkin juga menyukai