Subdit Imunisasi
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan
Disampaikan pada Pelatihan Imunisasi COVID-19 bagi Petugas Kesehatan
01 DISTRIBUSI DAN MANAJEMEN VAKSIN & LOGISTIK
04 KETENTUAN RUANG
06 MANAJEMEN LIMBAH
Tujuan Pembelajaran Umum :
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat mengetahui, memahami dan melaksanaan pelayanan
imunisasi COVID-19 dan pengelolaan rantai dingin vaksin COVID-19.
Seluruh pihak terkait harus memastikan jadwal pengiriman vaksin dan logistik imunisasi dalam rangka
menjamin ketersediaan vaksin dan logistik imunisasi pada beberapa tingkat administrasi. Prinsip
pelaksanaan tidak menganggu distribusi vaksin untuk pelayanan imunisasi rutin.
Pada tingkat layanan puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, petugas disarankan untuk
memantau ketersediaan stok vaksin, logistik dan APD, meninjau kapasitas rantai dingin, memastikan
manajemen penyimpanan vaksin dan logistik imunisasi sesuai dengan SOP serta memodifikasi perencanaan,
penerimaan dan jadwal distribusi vaksin saat diperlukan untuk menghindari beban berlebih pada rantai
dingin.
Proses distribusi vaksin sampai ke tingkat pelayanan dilaksanakan dengan memperhatikan protokol
kesehatan serta Standar Operasional Prosedur (SOP) manajemen rantai dingin yang berlaku sehingga
kualitas vaksin tetap terjaga tinggi agar mampu memberikan kekebalan yang optimal kepada sasaran.
1) Distribusi vaksin dan logistik imunisasi dilakukan dengan cara diantar oleh petugas
kabupaten/kota atau dapat diambil oleh petugas puskesmas;
2) Distribusi vaksin wajib menggunakan cold box atau vaccine carrier disertai dengan cool
pack untuk vaksin. Logistik imunisasi lainnya dapat menggunakan sarana pembawa
kering lainnya;
3) Distribusi vaksin dan logistik imunisasi disertai dengan dokumen pengiriman berupa
Surat Bukti Barang Keluar (SBBK) dan Vaccine Arrival Report (VAR);
4) Pada setiap cold box atau vaccine carrier disertai dengan indikator pemantau suhu;
5) Lakukan tindakan disinfeksi pada permukaan cold box atau vaccine carrier dengan
menggunakan cairan disinfektan yang sesuai standar;
7) Menggunakan masker bedah/masker medis dan apabila diperlukan memakai sarung tangan pada saat
penataan vaksin di lemari es;
8) Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah
menangani vaksin dan logistik imunisasi;
9) Pemantauan dan perekaman suhu lemari es dilakukan 2 (kali) dalam satu hari, diupayakan menggunakan
temperature logger yang tercatat secara real time.
10) Penyimpanan vaksin termasuk pelarut serta logistik imunisasi lainnya (Auto Disable Syringe/ADS dan
Safety Box) mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku;
11) Beberapa ketentuan yang harus selalu diperhatikan dalam pemakaian vaksin secara berurutan adalah
status VVM, masa kadaluarsa vaksin, waktu pendistribusian/penerimaan serta ketentuan pemakaian sisa
vaksin;
12) Distribusi vaksin pada fasililtas pelayanan kesehatan swasta dapat dilakukan dengan cara diantar oleh
petugas puskesmas atau diambil oleh petugas fasilitas pelayanan kesehatan swasta atas dasar permintaan
resmi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan;
13) Pencatatan dan pelaporan penerimaan dan pengunaan vaksin dilakukan menggunakan sistem monitoring
elektronik yang ditentukan dan/atau menggunakan format pelaporan manual yang telah ditetapkan .
*Untuk vaksin COVID-19 dengan platform lainnya mekanisme penyimpanan akan ditentukan kemudian.
IPV
DT
COVID
COVID
COVID
COVI
Td D IPV
Jangan
menyimpan
vaksin di
pintu
Pengelolaan vaksin pada saat pelayanan harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1)Petugas kesehatan/ petugas pemberi imunisasi (vaksinator) bertanggung jawab
membawa vaccine carrier ke tempat pelayanan
2)Saat pelayanan, vaccine carrier jangan terpapar matahari langsung. Pastikan
vaccine carrier dalam keadaan bersih sebelum digunakan. Vaksin yang sudah dipakai
ditempatkan pada busa penutup vaccine carrier, sedangkan vaksin yang belum
dipakai tetap disimpan di dalam vaccine carrier.
3) Vaksin yang akan dipakai harus dalam kondisi baik: label masih ada, tidak
terendam air, disimpan dalam suhu 2-8⁰C, belum kadaluarsa dan VVM
dalam kondisi A atau B
*Untuk vaksin COVID-19 yang saat ini ada, belum dipastikan memiliki VVM
4) Vaksin yang belum terbuka diberi tanda dan dibawa kembali ke ruang
penyimpanan untuk disimpan di dalam lemari es pada suhu 2 - 8oC. Vaksin
tersebut didahulukan penggunaannya pada pelayanan berikutnya.
5) Penting untuk mencantumkan tanggal dan waktu pertama kali vaksin dibuka.
6) Saat sesi pelayanan sudah selesai setiap harinya, petugas bertanggung jawab
mengembalikan sisa vaksin yang belum dibuka dan vaccine carrier ke ruang
penyimpanan di puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
SOP, sedangkan safety box yang telah terisi disimpan di ruangan/tempat khusus
yang diperuntukkan untuk menyimpan sementara limbah medis sebelum
dikelola/dimusnahkan, jauh dari jangkauan pengunjung terutama anak-anak.
Fasilitas pelayanan kesehatan
Puskesmas, puskesmas pembantu,
lainnya baik pemerintah maupun
puskesmas keliling;
swasta yang bekerja
sama/berkoordinasi dengan
Puskesmas maupun Dinas
Unit pelayanan kesehatan pada Kesehatan Provinsi atau Dinas
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kesehatan Kabupaten/Kota
setempat yaitu rumah sakit, klinik,
tempat praktik mandiri dokter,
atau tempat praktik mandiri
Pos vaksinasi
bidan/perawat;
Persyaratan Fasyankes
Sasaran vaksinasi
COVID-19 datang
P Care
Jam layanan tidak perlu lama dan dibatasi jumlah sasaran yang dilayani dalam 1 sesi
2
pelayanan (1 sesi pelayanan maksimal 10-15 sasaran)
Tarik torak perlahan-lahan agar larutan vaksin masuk ke dalam spuit dan keluarkan udara
yang tersisa dengan cara mengetuk alat suntik dan mendorong torak sampai pada skala
0.5 ml, kemudian cabut jarum dari vial.
Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan alkohol swab dan tunggu hingga
kering
Untuk penyuntikan intramuskular tidak perlu dilakukan aspirasi terlebih dahulu
INGAT!!
1.PEMBERIAN vaksin dosis pertama dengan dosis kedua harus memakai jenis VAKSIN
YANG SAMA
2.PASTIKAN tidak salah dalam mengambil vaksin
3.MASUKKAN alat suntik yang sudah dipakai dalam safety box
4.JANGAN menyentuh dan menutup kembali jarum setelah penyuntikan
Petugas Kesehatan
1. Melakukan kerja sama dengan tokoh agama/ tokoh masyarakat
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil layanan imunisasi dan logistik yang
digunakan secara lengkap pada akhir kegiatan
Kelompok kerja terdiri dari 5 bidang dengan peran dan tanggung jawab sebagai
berikut:
1) Bidang Perencanaan
2) Bidang Logistik
3) Bidang Pelaksanaan
4) Bidang Komunikasi
5) Bidang Monitoring Evaluasi
Bidang Perencanaan
Melakukan analisis situasi;
Menyusun rencana kerja kegiatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19
Menyusun rencana anggaran dan memastikan ketersediaannya sesuai kebutuhan;
Melakukan asistensi dan koordinasi dengan Bidang Perencanaan Pokja Pelaksanaan Pemberian Vaksinasi
COVID-19 tingkat administrasi di bawahnya.
Bidang Logistik
Menghitung dan menyusun usulan permintaan kebutuhan vaksin COVID-19 dan logistik lainnya;
Menyusun rencana distribusi serta memantau proses distribusi vaksin COVID-19 dan logistik lainnya;
Melakukan inventarisasi terhadap sarana dan peralatan rantai vaksin (cold chain) serta mengatasi bila terjadi
kekurangan;
Melakukan koordinasi dalam mengidentifikasi kapasitas pengelolaan limbah medis dan mengatasi bila terjadi
masalah;
Melakukan asistensi dan koordinasi dengan Bidang Logistik Pokja Pelaksanaan Pemberian Vaksinasi COVID-19
tingkat administrasi di bawahnya
Bidang Pelaksanaan
Melakukan verifikasi pendataan terhadap sasaran prioritas;
Melaksanakan pelatihan vaksinasi COVID-19 dan penggunaan sistem informasi manajemen terpadu untuk
tenaga pelaksana vaksinasi;
Melaksanakan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 beserta sistem informasi
manajemen terpadu kepada seluruh lintas program dan lintas sektor terkait; dan
Melakukan asistensi dan koordinasi dengan Bidang Pelaksanaan Pokja Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19
tingkat administrasi di bawahnya.
Bidang Komunikasi
Menyusun dan mengkaji materi KIE pelaksanaan vaksinasi COVID-19, termasuk materi/konten untuk
disebarluaskan melalui media massa dan media sosial;
Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pihak media massa dan medsos dlm rangka sosialisasi/publikasi
Melakukan liputan dan pendokumentasian kegiatan
Melakukan upaya komunikasi risiko untuk mengatasi penolakan/penyebarluasan pesan-pesan negatif;
Melakukan asistensi dan koordinasi dengan Bid. Komunikasi Pokja Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 tingkat
administrasi di bawahnya.
Bidang Monev
Botol atau ampul yang telah kosong dikumpulkan ke dalam tempat sampah (kantong
plastik) berwarna kuning selanjutnya diinsenerasi (dibakar dalam incinerator) atau
menggunakan metode non insinerasi (al. autoclaving, microwave) dan dihancurkan
Apabila sumber daya dan sarana tersedia maka pengolahan limbah ini dapat
diserahkan pada pihak ketiga dengan perjanjian kerjasama (MoU) sesuai dengan
kebijakan dan ketentuan yang berlaku di wilayah kabupaten/kota masing-masing.
1. Peserta melakukan simulasi penataan vaksin di dalam vaccine
refrigerator yang ada pada gambar di bawah ini:
DPT BCG COVID
OPV DT Td
IPV MR HB0
IPV DPT BCG COVID
MR OPV DT Td
HB0
2. Bagaimana prosedur manajemen limbah pada pelaksanaan
imunisasi COVID-19 di tempat Bapak/Ibu nanti?
3. Peserta melakukan simulasi penyiapan ruangan dan peralatan
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan imunisasi COVID-19.
a. Ruangan mana yang akan dipakai?
b. Peralatan apa saja yang dibutuhkan?
4. Peserta melakukan simulasi pelaksanaan imunisasi COVID-19,
dibuat dalam bentuk video (Tugas dilakukan secara kelompok
per kab/kota).
SELAMAT BEKERJA