1 PENDAHULUAN
PL
I reAseInAat NoitnAht NatGsi KbeAautKfui Ryl EdeDsgi T
I ned
PENDAHULUAN
Kebijakan Pengelolaan Jabatan Fungsional Kesehatan
SMART
ASN
1.Wawasan Global
2.IT & Bahasa
3.Networking Tinggi
PEMBANGUNAN KESEHATAN DI ERA JKN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025
Bangkes Akses Kes
Akses masyarakat masyarakat
diarahkan masyarakat
untuk thp yankes terhadap yankes thp yankes
meningkatk yang yang berkualitas yang
an akses berkualitas berkualitas
telah mulai telah
dan m~utu telah lebih
yankes
mantap menjangkau
berkemban dan merata
g dan di seluruh
meningkat wilayah
1. IBU Indonesia
7.L ANSI
KURATIF- HAM IL A
REHABILITATIF Screening VISI:
MASYARAKAT
bayi baru SEHAT
2. BAYI 6. USIA
lahir YANG MANDIRI
PRODUKT DAN
BERKEADILAN
Imunisa I F
si, vit
Kesj
A, PMT a
3. BALITA 5. REMAJA
PROMOTIF - PREVENTIF
UKS Kespro
4. USIA
SEKOLA H
5
JABATAN 3
PIMPINAN TINGGI
UTAMA
MADYA
PRATAM
2
1 A JABATAN FUNGSIONAL
(TUSI-PELAYANAN FUNGSIONAL)
JABATAN ADMINISTRASI
KEAHLIAN/KETRAMPILAN
(TUSI PELAYANAN PUBLIK & ADM-PEM)
ADMINSTRATOR
Utama Penyelia
Eselon III
Madya Mahir
PENGAWAS
Eselon IV Muda Terampi
PELAKSANA
Pertama l
Eselon V dan
JF umum Pemula
KEAHLIAN KETERAMPILAN
Kelompok Tenaga Kesehatan
PP No 32 Tahun 1996 UU No 36 tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan Pasal 11
(1) `Tenaga kesehatan terdiri dari : (1) Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke dalam:
a. tenaga medis;
meliputi dokter dan dokter gigi. a. Tenaga Medisdokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis
b. tenaga keperawatan; b. Tenaga psikologi klinis psikologi klinis
meliputi perawat dan bidan. c. keperawatan berbagai jenis perawat perawat kesehatan masyarakat, perawat kesehatan anak, perawat
c. tenaga kefarmasian; maternitas, perawat medikal bedah, perawat geriatri, dan perawat kesehatan jiwa
meliputi apoteker, analis farmasi dan d. Tenaga Kebidanan bidan.
asisten apoteker.
e. Tenaga Kefarmasian apoteker dan tenaga teknis kefarmasian yaitu sarjana farmasi, ahli madya farmasi, dan
d. tenaga kesehatan masyarakat;
analis farmasi.
meliputi epidemiolog kesehatan,
entomolog kesehatan, mikrobiolog f. Tenaga kesehatan masyarakat epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku,
kesehatan, penyuluh kesehatan, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan
administrator kesehatan dan sanitarian kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga
e. tenaga gizi; g. Tenaga kesehatan lingkungan sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan
meliputi nutrisionis dan dietisien. h. Tenaga Gizi nutrisionis dan dietisien
f. tenaga keterapian fisik; i. keterapian fisik fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, dan akupunktur
meliputi fisioterapis, okupasiterapis dan
terapis wicara; j. Tenaga keteknisian medis perekam medis dan informasi kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi
g. tenaga keteknisian medis. pelayanan darah, refraksionis optisien/optometris, teknisi gigi, penata anestesi, terapis gigi dan mulut, dan
audiologis
meliputi radiografer, radioterapis, teknisi k. Tenaga teknik biomedika radiografer, elektromedis, ahli teknologi laboratorium medis, fisikawan medis,
gigi, teknisi elektromedis, analis radioterapis, dan ortotis prostetis
kesehatan, refraksionis optisien, otorik
prostetik, teknisi transfusi dan perekam l. Tenaga kesehatan tradisional tenaga kesehatan tradisional ramuan dan tenaga kesehatan tradisional
medis. keterampilan
m. Tenaga kesehatan lain ditetapkan oleh Menteri
8
Regulasi Jabfung Kesehatan
NO NAMA JAFUNG PERMENPAN SKB PERMENKES SYARAT
(JUKLAK) (JUKNIS) PENDIDIKAN
Pengembangan
Puskat
Jabatan
Mutu Fungsional
Koordinator Uji
Kompetensi
Unit Unit
Kemenkes pembina
Pelatihan
Penilai
an
Angka
Kredit
Unit
kepegawaian
Tugas Instansi Pembina
(Pasal 99 PP 11 tahun 2017)
a menyusun pedoman formasi JF j menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional
di bidang tugas JF;
b Menyusun Standar Kompetensi JF k melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis JF
c menyusun juklak dan juknis l mengembangkan sistem informasi JF
d menyusun standar kualitas hasil kerja dan m memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok
pedoman penilaian KHK
e menyusun pedoman penulisan karya n memfasilitasi pembentukan organisasi
tulis/karya ilmiah yg inovatif profesi
f menyusun kurikulum pelatihan o memfasilitasi penyusunan & penetapan kode
etik profesi & kode perilaku
g menyelenggarakan pelatihan p melakukan akreditasi pelatihan fungsional
h membina penyelenggaraan pelatihan q melakukan panev penerapan JF di seluruh
fungsional pada lembaga pelatihan Instansi Pemerintah Pengguna; dan
i menyelenggarakan uji kompetensi r Melakukan koordinasi dengan instansi
pengguna jabfung
INSTANSI
IP PUSAT
Dinkes Prov 29 K & 28 L
PEMBINA
Dinkes Kab/
Kota
Jabfung
Jabfung
Jabfung
7 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Masalah Kesehata n Jiwa & 23 Psikolog Klinis
NAPZA, Ditjen P2P
11 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Ditjen Kesmas 27 Pembimbing Kesehatan Kerja
12 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Ditjen 28 Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Kesmas
Organisasi Profesi
PP 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen PNS
Instansi Pengguna mempunyai tugas sebagai berikut:
16 Sanitarian 11.413
2 Asisten Apoteker 12.262
17 Pranata Laboratorium Kesehatan 13.167
3 Nutrisionis 11.489
18 Entomolog Kesehatan 130
4 Perawat 160123 19 Perekam Medis 3.338
21 Dokter 24.131
6 Fisikawan Medis 86
22 Bidan 78.872
7 Perawat Gigi 10.439
23 Epidemiolog Kesehatan 1.774
8 Penyuluh Kesehatan Masyar 4.503 24 Terapis Wicara 94
akat
25 Ortosis Prostetis 32
9 Refraksionis Optisien 392
26 Teknisi Transfusi Darah 146
10 Administrator Kesehatan 1.688
27 Teknisi Gigi 112
11 Radiografer 2.933 28 Pembimbing Kesehatan Kerja 214
12 Apoteker 4.199
29 Penata Anestesi 0
13 Teknisi elektromedis 1.391 30 Asisten Penata Anestesi 0
PA
K
Kenaikan Jabfung Min. 1
SK tahun
dalam Jabatan
Jabfung
PELANTIKAN DAN
PENGAMBILAN
SUMPAH JABATAN
Min. 2 tahun dalam Pangkat terakhir SK
Kenaikan
Pangkat
UU NO 5 Tahun
2014
PP 11 Tahun
2017
Penyusunan Formasi
Jabatan Fungsional
Kesehatan Perawat
Contoh Tugas Pokok Perawat Penyelia
di Instalasi Rawat Inap
Dst....
PERAWAT
Melakukan pemantauan perkembangan
pasien sesuai dengan kondisinya
Keterangan:
Wpk : Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 tahun
Akb : Angka Kredit Butir Kegiatan masing- masing dalam 1 tahun
Kt : Konstanta PERATURANMENTERIKESEHATANNOMOR 43 TAHUN 2017
TENTANGPENYUSUNANFORMASIJABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN
4. MENENTUKAN VOLUME/BEBAN KERJA PADA TAHUN YANG DIHITUNG
Besaran volume/beban kerja ditentukan berdasarkan
Menentukan volume target yang ditetapkan oleh unit/satuan kerja dalam 1
(V) / beban kerja pada (satu) tahun yang harus diselesaikan oleh masing-masing
tahun yang dihitung jabatan fungsional kesehatan sesuai dengan jenis dan
jenjang jabatannya.
Wpv = Wpk x V
Keterangan:
Wpv : Waktu penyelesaian Volume kegiatan dalam 1 tahun
Wpk : Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 tahun
V : Volume masing-masing kegiatan dalam 1 (satu) tahun
7. PERHITUNGAN JUMLAH FORMASI JABATAN
FUNGSIONAL UNTUK SETIAP JENJANG JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Untuk jabatan fungsional kesehatan
Perawat, Nutrisionis, Epidemiologi, Entomolog, Penyuluh
Kesehatan masyarakat, Bidan dan
Sanitarian, pada satuan kerja yang berada di wilayah kategori
terpencil, terluar dan perbatasan kepulauan, dimana butir
kegiatannya dilakukan ke lapangan/masya
rakat, hasil penghitungan formasi yang
telah didapat, dikalikan kembali dengan 150%.
• LFJFK adalah Lowongan Formasi yang dihitung dalam jenjang jabatan tertentu yang dapat diisi dalam satu tah
un yang dihitung;
• TFJFK adalah Total Formasi yang dihitung menurut jenis dan jenjang jabatan tertentu yang diperlukan pada tah
un yang dihitung;
• JFK adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang ad pada saat tahun yang dihi
tung;
• JFKM adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan masuk ke jenjang da
n jenis jabatan fungsional kesehatan pada saat tahun yang dihitung;
• JFKN adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan naik ke jenjang jabata
n berikutnya pada saat tahun yang dihitung;
• JFKB adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan berhenti (karena pind
ah, pension, dll) pada saat tahun yang dihitung.
Penyusunan Formasi
Jabatan Fungsional
Kesehatan Nutrisionis
Contoh Tugas Pokok Nutrisionis Penyelia
Dst....
Melakukan pengawasan
pada hasil pengukuran
TB, BB, umur
Mengolah pelayanan gizi, makanan
dan dietetik
NUTRISIONIS
Melakukan pengawasan pada konsultasi
gizi umum
Keterangan:
Wpk : Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 tahun
Akb : Angka Kredit Butir Kegiatan masing- masing dalam 1 tahun
Kt : Konstanta PERATURANMENTERIKESEHATANNOMOR 43 TAHUN 2017
TENTANGPENYUSUNANFORMASIJABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN
4. MENENTUKAN VOLUME/BEBAN KERJA PADA TAHUN YANG DIHITUNG
X =
Wpv = Wpk x V
Keterangan:
Wpv : Waktu penyelesaian Volume kegiatan dalam 1 tahun
Wpk : Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 tahun
V : Volume masing-masing kegiatan dalam 1 (satu)
tahun Wpv
7. PERHITUNGAN JUMLAH FORMASI JABATAN
FUNGSIONAL UNTUK SETIAP JENJANG JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
• LFJFK adalah Lowongan Formasi yang dihitung dalam jenjang jabatan tertentu yang dapat diisi dalam satu tah
un yang dihitung;
• TFJFK adalah Total Formasi yang dihitung menurut jenis dan jenjang jabatan tertentu yang diperlukan pada tah
un yang dihitung;
• JFK adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang ad pada saat tahun yang dihi
tung;
• JFKM adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan masuk ke jenjang da
n jenis jabatan fungsional kesehatan pada saat tahun yang dihitung;
• JFKN adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan naik ke jenjang jabata
n berikutnya pada saat tahun yang dihitung;
• JFKB adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan berhenti (karena pind
ah, pension, dll) pada saat tahun yang dihitung.
PENGANGKATAN PERTAMA JF PERAWAT
PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN JF
PERAWAT
Perawat Terampil Yg Memperoleh Ijazah Ners Dapat Diangkat
Dlm
Jabatan Perawat Ahli
PENGANGKATAN PERTAMA JF NUTRISIONIS
PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN JF
NUTRISIONIS
PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN
NUTRISIONIS
PNS yang telah melaksanakan tugas di pelayanan gizi berdasarkan
Keputusan pejabat yang berwenang, dapat disesuaikan/ di inpassing dalam
Jabatan Nutrisionis
PENGEMBANGAN KARIR
KEDUDUKAN
PENGEMBANGAN KARIER
JPT UTAMA
DALAM JABATAN FUNGSIONAL JPT MADYA
JPT PRATAMA
ADMINISTRATOR
D3/S-1 PENGAWAS AHLI
AHLI UTAMA
AHLI MADYA
AHLI MUDA
PENYELIA PERTAMA
MAHIR
TERAMP
PEMUL IL
A II/b-II/c-
II/a II/d III/a-III/b III/c-III/d III/a-III/b III/c-III/d IVa-IV/b- IV/d-IV/e
BUP 58 BUP 58 BUP BUP BUP BUP IV/c BUP BUP
58 58 58 58 60 65
PENGAWAS ADMINISTRATOR
PENGAWAS
KEDUDUKAN
JPT PRATAMA
PENGEMBANGAN KARIER
JABFUNG
1 Pemenuhan 2 3 Uji
Angka SKP
Kompetensi
Kredit
4
Formasi
PP 11 tahun 2 017
Kualifikasi
Kompetensi
Penilaian Kinerja
Kebutuhan
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
1.Diklat 2.Seminar
4.Penataran
3.Kursus 5.Praktik
Kerja
6.Pertukaran PNS
dan Swasta
INSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA PENGEMBANGAN KOMPETENSI & TERTUANG DALAM
RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN INSTANSI
Kompetensi ASN yang dibutuhkan (UU No. 5/2014 & UU
23/2014)
1.Kompetensi 2. Kompetensi Teknis,
manajerial, diukur dari tingkat dan
diukur dari spesialisasi
tingkat pendidikan,
pelatihan teknis fungsional,
pendidikan, Manajerial Tekni
s dan pengalaman bekerja
pelatihan secara teknis.
struktural atau
manajemen, 3. Kompetensi Sosial Kultural,
Sosio-
dan Pemerintahan diukur dari pengalaman kerja
Kultural
pengalaman berkaitan dengan
kepemimpina masyarakat majemuk dalam
n. hal agama, suku, dan
budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan.
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN PEJABAT
FUNGSIONAL
yang berlaku
Mengacu pada penetapan kinerja/
Kegiatan
Tugas dalam melaksanakan kegiatan tugas
RKT,
Jabatan jabatan
3,7 50
5 PEMULA UTAM
A
MEKANISME PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN
SK JABFUNG YANG PBAK-NYA DI INSTANSI PUSAT SELAIN KEMENKES
PBAK
Dir RS atau Pimpinan Fasyankes
PBAK
Ka. Dinkes Prop/Kab/Kota
LEVEL 2
• Basic (Dasar)
LEVEL 3
• Intermediate (Menengah)
LEVEL 4
• Advance (Mumpuni)
LEVEL 5
• Expert (Ahli)
Level 1
Awareness/being developed
Paham/Dalam Pengembangan ,
Kriteria:
1. mengindikasikan kemampuan melaksanakan tugas/ pekerjaan teknis sederhana dengan
proses dan aturan yang jelas, memerlukan pengawasan langsung/bantuan dari orang
lain.
2. mengindikasikan penguasan pengetahuan dan keterampilan yang tidak memerlukan
pelatihan khusus.
3. mengindikasikan memiliki pemahaman dasar tentang prinsip-prinsip teori dan praktek,
namun masih memerlukan pengawasan langsung dan/atau bantuan pihak lain.
4. mengindikasikan kemampuan bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri.
Level 2
Basic / Dasar
kriteria :
1. mengindikasikan kemampuan melakukan kegiatan/ tugas teknis dengan alat, prosedur
dan metode kerja yang sudah baku.
2. mengindikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip teori dan praktek, dalam
pelaksanaan tugas tanpa bantuan dan/atau pengawasan langsung.
3. mengindikasikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan
pelatihan tingkat dasar.
4. mengindikasikan kemampuan untuk bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri dan
dapat diberi tangungjawab membantu pekerjaan orang lain untuk tugas teknis yang
sederhana.
Level 3
Intermediate/Menengah
kriteria:
1. mengindikasikan kemampuan melakukan tugas teknis yang lebih spesifik dengan menganalisis
informasi secara terbatas dan pilihan metode untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam
tugasnya.
2. mengindikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip teori dan praktek tanpa bantuan dan/atau
pengawasan langsung, dengan kecepatan yang tepat penyelesaian pekerjaan yang lebih cepat.
3. mengindikasikan kepercayaan diri dan kemampuan dan menunjukkan kelancaran dan ketangkasan
dalam praktek pelaksanaan pekerjaan teknis.
4. mengindikasika penguasanpengetahuandan keterampilan yang memerlukan
n pelatihan tingkat
menengah.
5. tangungjawab
mengindikasikaatas kemampuan
pekerjaan kelompok/tim.
bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri dan
n dapat diberi
Level 4
Advance/ Mump
kriteria: uni
1. mengindikasikan kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan/iptek, konsep/teori dan praktek
mampu mendapat pengakuan ditingkat instansi.
2. mengindikasikan kemampuan menghasilkan perbaikan dan pembaharuan teknis, metode kerja.
3. Mengindikasikan kemampuan beradaptasi dengan berbagai situasi, peningkatan kompleksitas dan
resiko serta kemampuan memecahkan permasalahan teknis yang timbul dalam pekerjaan.
4. mengindikasikan kemampuan mengembangkan dan menerapkan pendekatan mono disipliner/satu
bidang keilmuan dan kemampuan melakukan uji kompetensi serta memiliki kemampuan pengajaran
serta menjadi rujukan atau mentor tingkat instansi.
5. mengindikasikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan pelatihan lanjutan
Level 5
Expert/ A
hli
1. kriteria:
mengindikasikan kemampuan mengembangkan ilmu
pengetahuan/iptek,
mendapat pengakuan konsep/
nasional
teori
atau internasional. mampu
2. mengindikasikan kemampuan menghasilkan karya kreatif, original dan teruji.
3. menunjukkan inisiatifdan kemampuan beradaptasi dengan situasi dapa
masalah khusus, dan t
4. mengindikasikan
memimpin orang lain dalam
kemampuan
melakukanmampu
kegiatan
mengkoordinasikan,
teknis. memimpin dan
menilai orang lain, kemampuan melakukan uji kompetensi, dan kemampuan
menjadi pembimbing/mentor.
5. mengindikasikan kemampuan mengembangkan dan menerapkan pendekatan inter, multi disipliner.
6. mengindikasikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang menjadi rujukan atau
mentor
tingkat nasional atau internasional.
PP NO 11 THN
2017 BATAS USIA PENSIUN 58 TAHUN
• Pejabat Administrasi
(Eselon III-IV dan pelaksana)
• Pejabat Fungsional ahli pertama,ahli muda,
dan Pejabat Fungsional terampil
Berlaku sejak
tanggal diundangkan
BATAS USIA PENSIUN 60 TAHUN
7 April 2017
• Pejabat Pimpinan Tinggi (Eselon 1-II)
• Pejabat Fungsional Madya
Gol IV/a– IV/b- IV/c)
Sekda
Asisten Setda Upaya Luar
Ka Dinkes Biasa hanya
Ses/Kabid bisa dilakukan
Ka Sub Bag
oleh orang
yang LUAR
Ahli Staf
Staf
BIASA
Advokasi
UU 5 Tahun 2014
Feeding
PP 11 Tahun 2017
BERSAUDAR
A
YES! WE CAN!
887
http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg
PRODUK LAYANAN
RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo
INSTALASI RAWAT JALAN :
POLIKLINI
K GIGI
PERAWAT (terampil/ahli),
Dokter Gigi
PERAWAT (terampil/ahli), Dokter POLIKLINI
POLIKLINI
Spesialis Kulit dan K KULIT
K
DAN
Kelamin KELAMIN
SPESIALIS
SARAF PERAWAT (terampil/ahli),
Dokter Spesialis Saraf
Radiografer(Terampil
(Terampil, Mahir, Penyelia)/
Ahli (Pertama, Muda,
Madya,Utama))
Instalasi
Radiologi
MEDICAL
CHEK
UP
Laboratorium
JF Dokter Spesialis
Administrasi JF Perawat
Jabatan Fungsional
Poli Rontgen Kesehatan yang harus
tersedia :
Poli farmasi
1. Dokter
JF Apoteker
Asisten Apoteker 2. Dokter Spesialis
3. Perawat
4. Pranata Laboratorium
JF Dokter
Kesehatan
5. Perekam Medis
PASIEN PULANG Poli Rawat Inap JF Perawat
6. Apoteker
7. Asisten Apoteker
CONTOH KEBUTUHAN JABFUNG DI POLI OBGYN
11
KASIR
2
ADMINISTRASII
PASIE 1
SATPA
N M 12
REKAM
MEDIS
3 4 13
BIDAN DOKTER OBGYN Laundry/l
inen
14
CSSD
15
9 ASISTEN APOTEKES
SANITARIA
N
5 6 7 8
DOKTER GIGI AHLI GIZI PSIKOLOG APOTEKER
10
PRANATALABKES
Contoh Tugas Pokok Bidan Penyelia
di Instalasi Rawat Inap
Dst....
Melaksanakan tugas
jaga/shift di Rumah
Sakit
Melaksanakan
asuhan kebidanan pada pasien
kasus patologis kegaatdaruratan
kebidanan
Keterangan:
Wpk : Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 tahun
Akb : Angka Kredit Butir Kegiatan masing- masing dalam 1 tahun
Kt : Konstanta PERATURANMENTERIKESEHATANNOMOR 43 TAHUN 2017
TENTANGPENYUSUNANFORMASIJABATAN FUNGSIONAL
4. MENENTUKAN VOLUME/BEBAN KERJA PADA TAHUN YANG DIHITUN
G
Besaran volume/beban kerja ditentukan berdasarkan
target yang ditetapkan oleh unit/satuan kerja dalam 1 Cara Penentuan Volume :
(satu) tahun yang harus diselesaikan oleh masing-masing 1. Rekapitulasi Dokumen
jabatan fungsional kesehatan sesuai dengan jenis dan 2. Estimasi
jenjang jabatannya. 3. Gestimasi
Diisi berdasarkan
banyaknya kegiatan
yang dilakukan dalam
satu tahun
5. MENGHITUNG WAKTU PENYELESAIAN VOLUM
E MASING-MASING KEGIATAN (WPV)
Wpv = Wpk x V
Keterangan:
Wpv : Waktu penyelesaian Volume kegiatan dalam 1 tahun
Wpk : Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 tahun
V : Volume masing-masing kegiatan dalam 1 (satu)
tahun
7. PERHITUNGAN JUMLAH FORMASI JABATAN
FUNGSIONAL UNTUK SETIAP JENJANG JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Untuk jabatan fungsional kesehatan
Epidemiologi, Entomolog, Penyuluh
Kesehatan masyarakat, Bidan dan
Sanitarian, pada satuan kerja yang berada di wilayah kategori
terpencil, terluar dan perbatasan kepulauan, dimana butir
kegiatannya dilakukan ke lapangan/masya
rakat, hasil penghitungan formasi yang
telah didapat, dikalikan kembali dengan 150%.
Formasi JF = ∑Wpv
1250 8. PENENTUAN JUMLAH FORMASI
• LFJFK adalah Lowongan Formasi yang dihitung dalam jenjang jabatan tertentu yang dapat diisi dalam satu
tahun yang dihitung;
• TFJFK adalah Total Formasi yang dihitung menurut jenis dan jenjang jabatan tertentu yang diperlukan pada
tahun yang dihitung;
• JFK adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang ad pada saat tahun yang
dihitung;
• JFKM adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan masuk ke jenjang
dan jenis jabatan fungsional kesehatan pada saat tahun yang dihitung;
• JFKN adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan naik ke jenjang
jabatan berikutnya pada saat tahun yang dihitung;
• JFKB adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan berhenti (karena
pindah, pension, dll) pada saat tahun yang dihitung.
Menghitung
Formasi
MEMBENTUK
Menghitung TIM Membuat
Lowongan
PENYUSUNAN Peta Jabatan
FORMASI
Mengirimkan
Usulan
Formasi