Anda di halaman 1dari 108

Kebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan

Pertemuan Binwas Mutu Provinsi Banten


Serpong, 30 April 2019

Kepala Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional Kesehatan


dr. Jefri Thomas AES , MKM
Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
Badan PPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan
Sistematika Penyajian

1 PENDAHULUAN

2 PERMENPAN PERAWAT DAN ANGKA KREDITNYA

3 PERMENPAN NUTRISIONIS DAN ANGKA KREDITNYA

4 MGEet Ka mAoNdeIrSn MPoEwerPPoEni Nt

PL
I reAseInAat NoitnAht NatGsi KbeAautKfui Ryl EdeDsgi T
I ned
PENDAHULUAN
Kebijakan Pengelolaan Jabatan Fungsional Kesehatan
SMART
ASN
1.Wawasan Global
2.IT & Bahasa
3.Networking Tinggi
PEMBANGUNAN KESEHATAN DI ERA JKN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025
Bangkes Akses Kes
Akses masyarakat masyarakat
diarahkan masyarakat
untuk thp yankes terhadap yankes thp yankes
meningkatk yang yang berkualitas yang
an akses berkualitas berkualitas
telah mulai telah
dan m~utu telah lebih
yankes
mantap menjangkau
berkemban dan merata
g dan di seluruh
meningkat wilayah
1. IBU Indonesia
7.L ANSI
KURATIF- HAM IL A
REHABILITATIF Screening VISI:
MASYARAKAT
bayi baru SEHAT
2. BAYI 6. USIA
lahir YANG MANDIRI
PRODUKT DAN
BERKEADILAN
Imunisa I F
si, vit
Kesj
A, PMT a
3. BALITA 5. REMAJA
PROMOTIF - PREVENTIF
UKS Kespro

4. USIA
SEKOLA H

5
JABATAN 3
PIMPINAN TINGGI

UTAMA
MADYA
PRATAM
2
1 A JABATAN FUNGSIONAL
(TUSI-PELAYANAN FUNGSIONAL)
JABATAN ADMINISTRASI
KEAHLIAN/KETRAMPILAN
(TUSI PELAYANAN PUBLIK & ADM-PEM)
ADMINSTRATOR
 Utama  Penyelia
Eselon III
 Madya  Mahir
PENGAWAS
Eselon IV  Muda  Terampi
PELAKSANA
 Pertama l
Eselon V dan
JF umum  Pemula
KEAHLIAN KETERAMPILAN
Kelompok Tenaga Kesehatan
PP No 32 Tahun 1996 UU No 36 tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan Pasal 11

(1) `Tenaga kesehatan terdiri dari : (1) Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke dalam:
a. tenaga medis;
meliputi dokter dan dokter gigi. a. Tenaga Medisdokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis
b. tenaga keperawatan; b. Tenaga psikologi klinis  psikologi klinis
meliputi perawat dan bidan. c. keperawatan  berbagai jenis perawat  perawat kesehatan masyarakat, perawat kesehatan anak, perawat
c. tenaga kefarmasian; maternitas, perawat medikal bedah, perawat geriatri, dan perawat kesehatan jiwa
meliputi apoteker, analis farmasi dan d. Tenaga Kebidanan  bidan.
asisten apoteker.
e. Tenaga Kefarmasian  apoteker dan tenaga teknis kefarmasian yaitu sarjana farmasi, ahli madya farmasi, dan
d. tenaga kesehatan masyarakat;
analis farmasi.
meliputi epidemiolog kesehatan,
entomolog kesehatan, mikrobiolog f. Tenaga kesehatan masyarakat  epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku,
kesehatan, penyuluh kesehatan, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan
administrator kesehatan dan sanitarian kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga
e. tenaga gizi; g. Tenaga kesehatan lingkungan  sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan
meliputi nutrisionis dan dietisien. h. Tenaga Gizi  nutrisionis dan dietisien
f. tenaga keterapian fisik; i. keterapian fisik  fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, dan akupunktur
meliputi fisioterapis, okupasiterapis dan
terapis wicara; j. Tenaga keteknisian medis  perekam medis dan informasi kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi
g. tenaga keteknisian medis. pelayanan darah, refraksionis optisien/optometris, teknisi gigi, penata anestesi, terapis gigi dan mulut, dan
audiologis
meliputi radiografer, radioterapis, teknisi k. Tenaga teknik biomedika  radiografer, elektromedis, ahli teknologi laboratorium medis, fisikawan medis,
gigi, teknisi elektromedis, analis radioterapis, dan ortotis prostetis
kesehatan, refraksionis optisien, otorik
prostetik, teknisi transfusi dan perekam l. Tenaga kesehatan tradisional  tenaga kesehatan tradisional ramuan dan tenaga kesehatan tradisional
medis. keterampilan
m. Tenaga kesehatan lain  ditetapkan oleh Menteri

8
Regulasi Jabfung Kesehatan
NO NAMA JAFUNG PERMENPAN SKB PERMENKES SYARAT
(JUKLAK) (JUKNIS) PENDIDIKAN

1 ADMINKES 42/2000 251/2001 19/2002 S1 KES

2 APOTEKER 07/2008 1113/2008 377/2009 APOTEKER

3 ASISTEN 08/2008 1114/2008 376/2009 D-III FAR


APOTEKER
Sebagian besar suda h 4 BIDAN 01/2008 1110/2008 551/2009 D-I/D-III/S1
tidak update dan perl u
disesuaikan dengan 5 DOKTER 139/2003 1738/2003 - DOKTER
Peraturan -
Perundang 6
Undangan yang terbar u 7 DOKTER GIGI 141/2003 1740/2003 - DRG
dan perkembangan DOKDIKNIS 17/2008 1201/2009 - DR.SPES
IPTEK 8
ENTOMOLOG 18/2000 396/2001 1201/2004 D-I/D-III/S1

9 EPIDEMIOLOG 17/2000 395/2001 1200/2004 D-I/-/D-IV/S1

10 FISIKAWAN MED 12/2008 1111/2008 262/2009 S1 FISMED

11 FISIOTERAPIS 04/2004 209/2004 640/2005 D-III FIS

12 NUTRISIONIS 23/2001 894/2001 1306/2001 D-III/S1 GIZI

13 OKUPASI TERAPI 123/2005 101/2006 991/2006 D-III OKUP


Regulasi Jabfung Kesehatan
NO NAMA JAFUNG PERMENPA SKB PERMENKES SYARAT
N (JUKLAK) (JUKNIS) PENDIDIKA
N
15 PKM 58/2000 1811/2000 66/2001 D-III/S-1
16 PEREKAM MEDIS 30/2013 48/22/2014 47/2015 D-III/S-1
17 PERAWAT 25/2014 5/6/2015 - D-III/S1
18 PERAWAT GIGI 23/2014 4/5/2015 - D-III/S1
Sebagian besar sudah
tidak update dan perlu 19 PRANATA LABKS 08/2006 611/2006 413/2007 SLA-S1
disesuaikan dengan 20 PSIKOLOG KLINS 11/2008 1112/2008 613/2010 S1
Peraturan Perundang-
Undangan yang terbaru 21 RADIOGRAFER 29/2013 47/21/2014 52/2015 D-III/S1
dan perkembangan 22 REFRAKSIONIS 47/2005 1368/2005 994/2006 D-III
IPTEK REFRAK
23 SANITARIAN 10/2006 18/2001 153/2006 D1-S1
24 TEKNISI ELEKT 28/2013 46/23/2014 51/2015 D-III/S1
25 TEKNISI GIGI 06/2007 1148/2007 365/2008 D-III TG
26 TEKNISI TRANFSI 05/2007 1147/2007 364/2008 D-1 TD
27 TERAPIS WICARA 48/2005 1367/2005 992/2006 D-III TW
28 PEMBIMBING KESJA 13/2013 50/18 -2013 62/2014 D-IV-S1
(47/2013)
29 ASISTEN PENATA 10/2017 3/2018 - D – III
ANESTESI
30 PENATA ANESTESI 11/2017 3/2018 - D-IV/S1
1
0
INSTANSI PEMBINA JABFUNG DI LINGKUNGAN KEMENKES RI
(PMK No.60 THN 2016)

 Pengembangan
Puskat
Jabatan
Mutu Fungsional
 Koordinator Uji
Kompetensi

Unit Unit
Kemenkes pembina
Pelatihan
Penilai
an
Angka
Kredit
Unit
kepegawaian
Tugas Instansi Pembina
(Pasal 99 PP 11 tahun 2017)
a menyusun pedoman formasi JF j menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional
di bidang tugas JF;
b Menyusun Standar Kompetensi JF k melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis JF
c menyusun juklak dan juknis l mengembangkan sistem informasi JF
d menyusun standar kualitas hasil kerja dan m memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok
pedoman penilaian KHK
e menyusun pedoman penulisan karya n memfasilitasi pembentukan organisasi
tulis/karya ilmiah yg inovatif profesi
f menyusun kurikulum pelatihan o memfasilitasi penyusunan & penetapan kode
etik profesi & kode perilaku
g menyelenggarakan pelatihan p melakukan akreditasi pelatihan fungsional
h membina penyelenggaraan pelatihan q melakukan panev penerapan JF di seluruh
fungsional pada lembaga pelatihan Instansi Pemerintah Pengguna; dan
i menyelenggarakan uji kompetensi r Melakukan koordinasi dengan instansi
pengguna jabfung
INSTANSI

IP PUSAT
Dinkes Prov 29 K & 28 L

PEMBINA
Dinkes Kab/
Kota
Jabfung
Jabfung
Jabfung

Puskesmas Rumah Sakit


Balai
Labkes Faskes Lain
KKP
Jabfung Jabfung Jabfung
Jabfung Jabfung
Unit Pembina Jabfung
No
KesehatanUnit Pembina
1 Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Sekretariat Jenderal
No Jabatan Fungsional
1 Administrator Kesehatan

2 Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat 2 Apoteker


Kesehatan 3 Asisten Apoteker
3 Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Ditjen Yankes 4 Dokter
5 Dokter Gigi
6 Dokter Pendidik Klinis
7 Fisioterapis
8 Okupasi Terapis
9 Ortotis Prostetis
10 Perawat
11 Perawat Gigi
12 Perekam Medis
13 Teknisi Gigi
14 Refraksionis Optisien
15 Terapis Wicara
4 Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Ditjen Yankes 16 Bidan
17 Teknisi Transfusi Darah
5 Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Ditjen Yankes 18 Fisikawan M edis
19 Pranata Labkes
20 Radiografer
21 Teknisi Elektromedis
Unit Pembina Jabfung Kesehatan
NO UNIT PEMBINA NO JABATAN FUNGSIONAL
6 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tular Vektor & Zoonotik, 22 Entomolog Kesehatan
Ditjen P2P

7 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Masalah Kesehata n Jiwa & 23 Psikolog Klinis
NAPZA, Ditjen P2P

8 Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2 P 24 Epidemiolog Kesehatan

9 Direktorat Kesehatan Lingkungan, Ditjen Kesmas 25 Sanitarian

10 Direktorat Gizi Masyarakat, Ditjen Kesmas 26 Nutrisionis

11 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Ditjen Kesmas 27 Pembimbing Kesehatan Kerja

12 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Ditjen 28 Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Kesmas
Organisasi Profesi
PP 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen PNS
Instansi Pengguna mempunyai tugas sebagai berikut:

a.Menyusun formasi jabatan untuk setiap jenjang;


b.Melaksanakan pengangkatan, pemindahan,
pemberhentian dari dan dalam jabatan fungsional
c.Penyelenggaraan Pembinaan
- Memfasilitasi pelaksanaan tugas
- Melakukan penilaian prestasi kerja.
- Menyusun Manajemen diklat
d.Berkoordinasi dengan instansi pembina jabfung
JUMLAH PEJABAT FUNGSIONAL KESEHATAN DI INDONESIA
1 Dokter Pendidik Klinis 2.077 15 Dokter Gigi 6.961

16 Sanitarian 11.413
2 Asisten Apoteker 12.262
17 Pranata Laboratorium Kesehatan 13.167
3 Nutrisionis 11.489
18 Entomolog Kesehatan 130
4 Perawat 160123 19 Perekam Medis 3.338

5 Okupasi Terapis 132 20 Fisioterapis 2.423

21 Dokter 24.131
6 Fisikawan Medis 86
22 Bidan 78.872
7 Perawat Gigi 10.439
23 Epidemiolog Kesehatan 1.774
8 Penyuluh Kesehatan Masyar 4.503 24 Terapis Wicara 94
akat
25 Ortosis Prostetis 32
9 Refraksionis Optisien 392
26 Teknisi Transfusi Darah 146
10 Administrator Kesehatan 1.688
27 Teknisi Gigi 112
11 Radiografer 2.933 28 Pembimbing Kesehatan Kerja 214
12 Apoteker 4.199
29 Penata Anestesi 0
13 Teknisi elektromedis 1.391 30 Asisten Penata Anestesi 0

14 Psikolog Klinis 160 TOTAL : 355.512 (per Februari 2019)


Sebaran Pejabat Fungsional
Perawat
Jejaring Stakeholder Jabatan Fungsional Kesehatan
Perencanaan Kebutuhan
MEKANISME PENGANGKATAN
FORMASI
Sebelumnya Strukt
Bertugas sebelum dan masih bertuga Bertugas setelah terbit Permenpa
n dan sesuai formasi CPNS ural/Jabfung lain
s pada saat terbit Permenpan

Pengangkaan Alih Promosi


Inpassing Pertama Jabatan

PA
K
Kenaikan Jabfung Min. 1
SK tahun
dalam Jabatan
Jabfung
PELANTIKAN DAN
PENGAMBILAN
SUMPAH JABATAN
Min. 2 tahun dalam Pangkat terakhir SK
Kenaikan
Pangkat
UU NO 5 Tahun
2014
PP 11 Tahun
2017
Penyusunan Formasi
Jabatan Fungsional
Kesehatan Perawat
Contoh Tugas Pokok Perawat Penyelia
di Instalasi Rawat Inap
Dst....

Melakukan isolasi pasien


imunosupresi pada pasien
kasus cedera
Memberikan tindakan keperawatan
pada kondisi gawat darurat

PERAWAT
Melakukan pemantauan perkembangan
pasien sesuai dengan kondisinya

Melakukan pengkajian keperawatan


dasar pada masyarakat Melaksanakan dokumentasi
asuhan keperawatan
1. INVENTARISASI TUGAS POKOK
PermenP N No 25 Tahun 2014
A
2. MENGINVENTARISASI NILAI ANGKA KREDIT UNTUK MASING-MASING
BUTIR KEGIATAN.

PermenPAN No 25 Tahun 2014


3. MENENTUKAN WAKTU PENYELESAIAN BUTIR KEGIATAN (WPK)
Bagi jabatan fungsional kesehatan
Menentukan waktu penyelesaian butir perawat, nutrisionis, asisten penat
a anastesi,
kegiatan (Wpk) penata anastesi, teknisi gigi dan
perawat gigi, penentuan waktu peny
Wpk = Akb elesaian butir kegiatan (Wpk) dengan
menggunakan standar norma waktu
Kt yang telah ditetapkan unit pembina d
an organisasi profesinya.

Keterangan:
Wpk : Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 tahun
Akb : Angka Kredit Butir Kegiatan masing- masing dalam 1 tahun
Kt : Konstanta PERATURANMENTERIKESEHATANNOMOR 43 TAHUN 2017
TENTANGPENYUSUNANFORMASIJABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN
4. MENENTUKAN VOLUME/BEBAN KERJA PADA TAHUN YANG DIHITUNG
Besaran volume/beban kerja ditentukan berdasarkan
Menentukan volume target yang ditetapkan oleh unit/satuan kerja dalam 1
(V) / beban kerja pada (satu) tahun yang harus diselesaikan oleh masing-masing
tahun yang dihitung jabatan fungsional kesehatan sesuai dengan jenis dan
jenjang jabatannya.

Tidak diisi apabila butir


kegiatan tidak dilakukan

Diisi berdasarkan banyakn


ya kegiatan yang dilakukan
dalam satu tahun
5. MENGHITUNG WAKTU PENYELESAIAN VOLUME
MASING-MASING KEGIATAN (WPV)

6. MENJUMLAHKAN SELURUH WAKTU PENYELESAIAN


X = VOLUME KEGIATAN DALAM 1 (SATU) TAHUN (∑WPV)

Wpv = Wpk x V
Keterangan:
Wpv : Waktu penyelesaian Volume kegiatan dalam 1 tahun
Wpk : Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 tahun
V : Volume masing-masing kegiatan dalam 1 (satu) tahun
7. PERHITUNGAN JUMLAH FORMASI JABATAN
FUNGSIONAL UNTUK SETIAP JENJANG JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Untuk jabatan fungsional kesehatan
Perawat, Nutrisionis, Epidemiologi, Entomolog, Penyuluh
Kesehatan masyarakat, Bidan dan
Sanitarian, pada satuan kerja yang berada di wilayah kategori
terpencil, terluar dan perbatasan kepulauan, dimana butir
kegiatannya dilakukan ke lapangan/masya
rakat, hasil penghitungan formasi yang
telah didapat, dikalikan kembali dengan 150%.

Forma si JF = ∑Wpv/1250 Penentuan jumlah formasi


≥ 0,50 = 1 (satu) Formasi
< 0,50 = tidak dapat ditetapkan formasi
untuk jenis dan jenjang jabatan
DTPK = Formasi JF X 150%
fungsional Kesehatan
Keterangan:
Formasi JF : Jumlah jabatan fungsional kesehatan yang diperlukan menurut jenis dan jenjang
∑Wpv : Jumlah waktu penyelesaian volume kefiatan dalam 1 tahun
1250 : Standar jam kerja efektif dalam 1 tahun
8. MENGHITUNG LOWONGAN FORMASI DIHITUNG UNTUK
JANGKA WAKTU 5 TAHUN

LFJFK = TFJFK – (JFK + JFKM – JFKN – JFKB)


Keterangan :

• LFJFK adalah Lowongan Formasi yang dihitung dalam jenjang jabatan tertentu yang dapat diisi dalam satu tah
un yang dihitung;
• TFJFK adalah Total Formasi yang dihitung menurut jenis dan jenjang jabatan tertentu yang diperlukan pada tah
un yang dihitung;
• JFK adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang ad pada saat tahun yang dihi
tung;
• JFKM adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan masuk ke jenjang da
n jenis jabatan fungsional kesehatan pada saat tahun yang dihitung;
• JFKN adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan naik ke jenjang jabata
n berikutnya pada saat tahun yang dihitung;
• JFKB adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan berhenti (karena pind
ah, pension, dll) pada saat tahun yang dihitung.
Penyusunan Formasi
Jabatan Fungsional
Kesehatan Nutrisionis
Contoh Tugas Pokok Nutrisionis Penyelia
Dst....

Melakukan pengawasan
pada hasil pengukuran
TB, BB, umur
Mengolah pelayanan gizi, makanan
dan dietetik

NUTRISIONIS
Melakukan pengawasan pada konsultasi
gizi umum

Menyediakan diet standar khusus Menyusun perencanaan diet


sesuai penyakit
1. INVENTARISASI TUGAS POKOK

KepmenPAN No 23 Tahu 2001


2. MENGINVENTARISASI NILAI ANGKA KREDIT UNTUK MASING-MASING BUTIR KEGIATAN.

KepmenPAN No 23 Tahu 2001


3. MENENTUKAN WAKTU PENYELESAIAN BUTIR KEGIATAN (WPK)

Bagi jabatan fungsional kesehatan


Menentukan waktu penyelesaian butir perawat, nutrisionis, asisten penata
anastesi,
kegiatan (Wpk) penata anastesi, teknisi gigi dan
perawat gigi, penentuan waktu penyelesa
Wpk = Akb ian butir kegiatan (Wpk) dengan menggun
akan standar norma waktu
Kt yang telah ditetapkan unit pembina dan or
ganisasi profesinya.

Keterangan:
Wpk : Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 tahun
Akb : Angka Kredit Butir Kegiatan masing- masing dalam 1 tahun
Kt : Konstanta PERATURANMENTERIKESEHATANNOMOR 43 TAHUN 2017
TENTANGPENYUSUNANFORMASIJABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN
4. MENENTUKAN VOLUME/BEBAN KERJA PADA TAHUN YANG DIHITUNG

Besaran volume/beban kerja ditentukan berdasarkan


Menentukan volume target yang ditetapkan oleh unit/satuan kerja dalam 1
(V) / beban kerja pada (satu) tahun yang harus diselesaikan oleh masing-masing
tahun yang dihitung jabatan fungsional kesehatan sesuai dengan jenis dan
jenjang jabatannya.

Diisi berdasarkan banyakn


ya kegiatan yang dilakukan
dalam satu tahun

Tidak diisi apabila butir


kegiatan tidak dilakukan
5. MENGHITUNG WAKTU PENYELESAIAN
VOLUME MASING-MASING KEGIATAN (WPV)

6. MENJUMLAHKAN SELURUH WAKTU PENYELESAIAN


VOLUME KEGIATAN DALAM 1 (SATU) TAHUN (∑WPV)

X =

Wpv = Wpk x V
Keterangan:
Wpv : Waktu penyelesaian Volume kegiatan dalam 1 tahun
Wpk : Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 tahun
V : Volume masing-masing kegiatan dalam 1 (satu)
tahun Wpv
7. PERHITUNGAN JUMLAH FORMASI JABATAN
FUNGSIONAL UNTUK SETIAP JENJANG JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

Untuk jabatan fungsional kesehatan


Perawat, Nutrisionis, Epidemiologi, Entomolog, Penyuluh
Kesehatan masyarakat, Bidan dan
Sanitarian, pada satuan kerja yang berada di wilayah kategori
terpencil, terluar dan perbatasan kepulauan, dimana butir
kegiatannya dilakukan ke lapangan/masya
rakat, hasil penghitungan formasi yang
telah didapat, dikalikan kembali dengan 150%.

Penentuan jumlah formasi


Formasi JF = ∑Wpv/1250
≥ 0,50 = 1 (satu) Formasi
< 0,50 = tidak dapat ditetapkan formasi
untuk jenis dan jenjang jabatan
fungsional Kesehatan
Keterangan: DTPK = Formasi JF X 150%
Formasi JF : Jumlah jabatan fungsional kesehatan yang diperlukan menurut jenis dan jenjang
∑Wpv : Jumlah waktu penyelesaian volume kefiatan dalam 1 tahun
1250 : Standar jam kerja efektif dalam 1 tahun
8. MENGHITUNG LOWONGAN FORMASI DIHITUNG UNTUK
JANGKA WAKTU 5 TAHUN

LFJFK = TFJFK – (JFK + JFKM – JFKN – JFKB)


Keterangan :

• LFJFK adalah Lowongan Formasi yang dihitung dalam jenjang jabatan tertentu yang dapat diisi dalam satu tah
un yang dihitung;
• TFJFK adalah Total Formasi yang dihitung menurut jenis dan jenjang jabatan tertentu yang diperlukan pada tah
un yang dihitung;
• JFK adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang ad pada saat tahun yang dihi
tung;
• JFKM adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan masuk ke jenjang da
n jenis jabatan fungsional kesehatan pada saat tahun yang dihitung;
• JFKN adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan naik ke jenjang jabata
n berikutnya pada saat tahun yang dihitung;
• JFKB adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan berhenti (karena pind
ah, pension, dll) pada saat tahun yang dihitung.
PENGANGKATAN PERTAMA JF PERAWAT
PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN JF
PERAWAT
Perawat Terampil Yg Memperoleh Ijazah Ners Dapat Diangkat
Dlm
Jabatan Perawat Ahli
PENGANGKATAN PERTAMA JF NUTRISIONIS
PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN JF
NUTRISIONIS
PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN
NUTRISIONIS
PNS yang telah melaksanakan tugas di pelayanan gizi berdasarkan
Keputusan pejabat yang berwenang, dapat disesuaikan/ di inpassing dalam
Jabatan Nutrisionis
PENGEMBANGAN KARIR
KEDUDUKAN
PENGEMBANGAN KARIER
JPT UTAMA
DALAM JABATAN FUNGSIONAL JPT MADYA
JPT PRATAMA
ADMINISTRATOR
D3/S-1 PENGAWAS AHLI
AHLI UTAMA
AHLI MADYA
AHLI MUDA
PENYELIA PERTAMA
MAHIR
TERAMP
PEMUL IL
A II/b-II/c-
II/a II/d III/a-III/b III/c-III/d III/a-III/b III/c-III/d IVa-IV/b- IV/d-IV/e
BUP 58 BUP 58 BUP BUP BUP BUP IV/c BUP BUP
58 58 58 58 60 65
PENGAWAS ADMINISTRATOR
PENGAWAS
KEDUDUKAN
JPT PRATAMA
PENGEMBANGAN KARIER
JABFUNG
1 Pemenuhan 2 3 Uji
Angka SKP
Kompetensi
Kredit
4
Formasi
PP 11 tahun 2 017
Kualifikasi

Kompetensi

Penilaian Kinerja

Kebutuhan
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
1.Diklat 2.Seminar

4.Penataran
3.Kursus 5.Praktik
Kerja
6.Pertukaran PNS
dan Swasta

INSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA PENGEMBANGAN KOMPETENSI & TERTUANG DALAM
RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN INSTANSI
Kompetensi ASN yang dibutuhkan (UU No. 5/2014 & UU
23/2014)
1.Kompetensi 2. Kompetensi Teknis,
manajerial, diukur dari tingkat dan
diukur dari spesialisasi
tingkat pendidikan,
pelatihan teknis fungsional,
pendidikan, Manajerial Tekni
s dan pengalaman bekerja
pelatihan secara teknis.
struktural atau
manajemen, 3. Kompetensi Sosial Kultural,
Sosio-
dan Pemerintahan diukur dari pengalaman kerja
Kultural
pengalaman berkaitan dengan
kepemimpina masyarakat majemuk dalam
n. hal agama, suku, dan
budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan.
KEWAJIBAN

Melaksanakan tugas Mencatat dan


KEWAJIBAN pokok menginventarisir

KEWAJIBAN PEJABAT
FUNGSIONAL

Mengumpulkan bukti fisik MENGIKUTI


hasil pelaksanaan kegiatan
pelayanan/pekerjaan sehari- KETENTUAN Tugas
hari sebagai dasar untuk
pengumpulan angka kredit LAINNYA ! lain
yang
diperinta
hkan
oleh
atasan
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEJABAT FUNGSIONAL

Penilaian kinerja pejabat


fungsional dilakukan berdasarkan :
1. perencanaan kinerja pada tingkat i
ndividu yang merupakan jabaran d
ari rencana kinerja unit atau
organ
isasi
2. dengan memperhatikan target, cap
aian, hasil, dan manfaat yang dica
pai, serta perilaku pejabat fungsio
nal.
PAK digunakan sebagai dasar mempertimbangkan kenaikan
untuk jabatan dan pangkat sesuai
ketentuan

yang berlaku
 Mengacu pada penetapan kinerja/
Kegiatan
Tugas dalam melaksanakan kegiatan tugas
RKT,
Jabatan jabatan

 Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau


akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus
Unsur – dicapai oleh seorang pejabat fungsional
unsur Angka
Sasaran  Pejabat fungsional kesehatan harus
Kerja kredit menetapkan target angka kredit akan
Pegawai yang dicapai dalam 1 satu

 Setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan


harus
ditetapkan target yang akan diwujudkan secara jelas,
sebagai ukuran prestasi kerja dalam menetapkan target
Targe meliputi sebagai berikut :
t  Kuantitas
 Kualitas
 Waktu
 biaya
Jabatan Fungsional Perawat

UNSUR YANG DINILAI


Pendidikan
UNSUR
Pelayanan Keperawatan
UTAM
Pengembangan Profesi A

Penunjang kegiatan pelayanan UNSUR


PENUNJANG
Keperawatan
SKP PEJABATAN FUNGSIONAL

Penetapan Kinerja Unit 1. Hasil Kerja 1. Hasil Kerja


Kerja 2. Uraian Kegiatan 2. Uraian Kegiatan

Berdasarkan tingkat kesulitan dan syarat


kompetensi untuk masing-masing jenjang
jabatan

- Pada awal tahun setiap Pejabat Fungsional wajib menyusun SKP


yang akan dilaksanakan dalam 1 tahun berjalan ;
- SKP berasal dari kegiatan jabatan fungsional sesuai Permenpan;
- Target angka kredit minimal dalam SKP per tahun adalah
kebutuhan angka kredit untuk kenaikan jenjang/jabatan : 4
TARGET ANGKA KREDIT PER TAHUN

PENYELIA PERATAMA 12,


25 5

12,5 MAHIR MUDA 25

5 TERAMPIL MADY 37,5


A

3,7 50
5 PEMULA UTAM
A
MEKANISME PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN
SK JABFUNG YANG PBAK-NYA DI INSTANSI PUSAT SELAIN KEMENKES

PBAK
Dir RS atau Pimpinan Fasyankes

Atasan Langsung Pejabat Set Tim Penilai TIM


AL Pengusul Instansi Pusat SK PENILA
I
Adm bid
Kepeg

Tembusan Biro Kepeg/SDM Tim


Yg Terkait SK Jabfung Tekni
s
MEKANISME PENILAIAN ANGKA KREDIT DAN
SK JABFUNG YANG PBAK-NYA DI DINKES PROP/KAB/KOTA

PBAK
Ka. Dinkes Prop/Kab/Kota

Set Tim Penilai


Atasan Langsung Pejabat TIM
AL
Dinkes Prop/
Pengusul PENILA
Kab/Kota
Membidangi I
Kepegawaian

Tembusan Biro Kepeg/BKD Tim


Yg Terkait SK Jabfung Tekni
s
MEKANISME PENGUSULAN PAK

PEJABFUNG BAGIAN SDM UPT


BERKAS
1 MEMBUAT 2 MEMBUAT
3 BERKAS DUPAK
4 DUPAK
USULAN DUPAK PENGANTAR DIKIRIM KE
DITJEN YANKES DITERIM
USULAN
A DI
DUPAK
ULT

CETAK DAN PENILAIAN VALIDAS


8 PENGIRIMAN/PENY 7 TANDA TANGAN 6 DUPAK OLEH 5 I
ERAHAN SK PAK
SK PAK TIM PENILAI USULAN
PUSAT DUPAK
LEVEL KOMPETENSI
REQUIRED COMPETENCY LEVEL
(RCL) PermenPAN 38 Tahun 2017
LEVEL 1

• Awareness/Being Develop (Paham/Dalam Pengembang an)

LEVEL 2

• Basic (Dasar)

LEVEL 3

• Intermediate (Menengah)

LEVEL 4
• Advance (Mumpuni)

LEVEL 5

• Expert (Ahli)
Level 1
Awareness/being developed
Paham/Dalam Pengembangan ,
Kriteria:
1. mengindikasikan kemampuan melaksanakan tugas/ pekerjaan teknis sederhana dengan
proses dan aturan yang jelas, memerlukan pengawasan langsung/bantuan dari orang
lain.
2. mengindikasikan penguasan pengetahuan dan keterampilan yang tidak memerlukan
pelatihan khusus.
3. mengindikasikan memiliki pemahaman dasar tentang prinsip-prinsip teori dan praktek,
namun masih memerlukan pengawasan langsung dan/atau bantuan pihak lain.
4. mengindikasikan kemampuan bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri.
Level 2
Basic / Dasar
kriteria :
1. mengindikasikan kemampuan melakukan kegiatan/ tugas teknis dengan alat, prosedur
dan metode kerja yang sudah baku.
2. mengindikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip teori dan praktek, dalam
pelaksanaan tugas tanpa bantuan dan/atau pengawasan langsung.
3. mengindikasikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan
pelatihan tingkat dasar.
4. mengindikasikan kemampuan untuk bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri dan
dapat diberi tangungjawab membantu pekerjaan orang lain untuk tugas teknis yang
sederhana.
Level 3
Intermediate/Menengah
kriteria:
1. mengindikasikan kemampuan melakukan tugas teknis yang lebih spesifik dengan menganalisis
informasi secara terbatas dan pilihan metode untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam
tugasnya.
2. mengindikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip teori dan praktek tanpa bantuan dan/atau
pengawasan langsung, dengan kecepatan yang tepat penyelesaian pekerjaan yang lebih cepat.
3. mengindikasikan kepercayaan diri dan kemampuan dan menunjukkan kelancaran dan ketangkasan
dalam praktek pelaksanaan pekerjaan teknis.
4. mengindikasika penguasanpengetahuandan keterampilan yang memerlukan
n pelatihan tingkat
menengah.
5. tangungjawab
mengindikasikaatas kemampuan
pekerjaan kelompok/tim.
bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri dan
n dapat diberi
Level 4
Advance/ Mump
kriteria: uni
1. mengindikasikan kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan/iptek, konsep/teori dan praktek
mampu mendapat pengakuan ditingkat instansi.
2. mengindikasikan kemampuan menghasilkan perbaikan dan pembaharuan teknis, metode kerja.
3. Mengindikasikan kemampuan beradaptasi dengan berbagai situasi, peningkatan kompleksitas dan
resiko serta kemampuan memecahkan permasalahan teknis yang timbul dalam pekerjaan.
4. mengindikasikan kemampuan mengembangkan dan menerapkan pendekatan mono disipliner/satu
bidang keilmuan dan kemampuan melakukan uji kompetensi serta memiliki kemampuan pengajaran
serta menjadi rujukan atau mentor tingkat instansi.
5. mengindikasikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan pelatihan lanjutan
Level 5
Expert/ A
hli
1. kriteria:
mengindikasikan kemampuan mengembangkan ilmu
pengetahuan/iptek,
mendapat pengakuan konsep/
nasional
teori
atau internasional. mampu
2. mengindikasikan kemampuan menghasilkan karya kreatif, original dan teruji.
3. menunjukkan inisiatifdan kemampuan beradaptasi dengan situasi dapa
masalah khusus, dan t
4. mengindikasikan
memimpin orang lain dalam
kemampuan
melakukanmampu
kegiatan
mengkoordinasikan,
teknis. memimpin dan
menilai orang lain, kemampuan melakukan uji kompetensi, dan kemampuan
menjadi pembimbing/mentor.
5. mengindikasikan kemampuan mengembangkan dan menerapkan pendekatan inter, multi disipliner.
6. mengindikasikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang menjadi rujukan atau
mentor
tingkat nasional atau internasional.
PP NO 11 THN
2017 BATAS USIA PENSIUN 58 TAHUN
• Pejabat Administrasi
(Eselon III-IV dan pelaksana)
• Pejabat Fungsional ahli pertama,ahli muda,
dan Pejabat Fungsional terampil
Berlaku sejak
tanggal diundangkan
BATAS USIA PENSIUN 60 TAHUN
7 April 2017
• Pejabat Pimpinan Tinggi (Eselon 1-II)
• Pejabat Fungsional Madya
Gol IV/a– IV/b- IV/c)

BATAS USIA PENSIUN 65 TAHUN


Pejabat Fungsional Ahli Utama
(Gol IV/d- IV/e)
TUNJANGAN JABATAN
Perpres No 54 Tahun 2007
Hal yg perlu diperhatikan
1. Apakah Perencanaan (dengan output formasi dan peta jabatan) sudah dilaksanaka
n sesuai analisis jabatan dan analisis beban kerja?
- Pertanyaan: seberapa besar beban kerja?Apa saja jabatan yg dibutuhkan untuk
mel aksanakan tupoksi BBLK Jakarta?
2. Apakah Formasi PNS yg ada saat ini sudah dapat memenuhi tupoksi untuk
mencap
ai visi-misi dari BBLK Jakarta?
3. Apakah PNS yang melaksanakan tugas-tugas teknis sudah diangkat ke dalam
jabat
an fungsional ?
4. Apakah pejabat fungsional kesehatan yang sudah ada sudah memenuhi
kualifikasi dan kompetensi?
5. Apakah peningkatan kualifikasi melalui tubel/ibel sudah dilaksanakan?
6. Apakah pengembangan kompetensi melalui diklat/sejenisnya sudah
dilaksanakan?
7. Apakah pejabat fungsional kesehatan yang sudah ada sudah bekerja optimal dan
Tugas Instansi Pengguna
 Menyusun formasi jabatan untuk setiap jenjang
 Melaksanakan pengangkatan, pemindahan, pembebasan seme
ntara, pemberhentian dari dan dalam Jabatan Fungsional Keseh
atan
 Penyelenggaraan Pembinaan :
-Memfasilitasi pelaksanaan tugas
-Melakukan penilaian prestasi kerja
-Menyusun Manajemen Diklat
Berkoordinasi dengan instansi pembina Jabatan Fungsional Kes
ehatan
TUGAS PEJABAT FUNGSION
AL KESEHATAN
Bila Belum...... ?????
Lakukan
Advokasi PPK

Sekda
Asisten Setda Upaya Luar
Ka Dinkes Biasa hanya
Ses/Kabid bisa dilakukan
Ka Sub Bag
oleh orang
yang LUAR
Ahli Staf
Staf
BIASA
Advokasi
UU 5 Tahun 2014
Feeding

PP 11 Tahun 2017

PermenpanRB Permenkes 18 Tahun 2017


Jabfungkes (Uji Kompetensi)
Permenkes 42 (Inpassing) dan 43
(Formasi) Tahun 2017

Dan Aturan lainnya…......


….............Kalau bisa jadi kawan, mengapa jadi lawan?
King Arthur, dari Batujaya Karawang.. Dekat Muara Gembong
KIT
A
BERSAMA KITA BISA

YA! INDONESIA SEMUA

BERSAUDAR
A

YES! WE CAN!
887

SEHAT ADALAH HARTAKU,


YANG HARUS KU JAGA
DAN KU PELIHARA

http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg
PRODUK LAYANAN
RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo
INSTALASI RAWAT JALAN :

1. UNIT PELAYANAN 24 JAM a. Poliklinik Umum


b. Polikilinik Ibu dan Anak
2. MEDICAL CHEK UP c. Poliklinik Gigi
3. INSTALASI RAWAT INAP d. Poliklinik Spesialis Bedah Umum
e. Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
4. INSTALASI RAWAT JALAN f. Poliklinik Spesialis Anak
5. REHABILITASI MEDIK g. Poliklinik Spesialis Obgyn
h. Poliklinik Spesialis Mata
i. Poliklinik Spesialis THT
j. Poliklinik Spesialis Saraf
k. Poliklinik Spesialis Jantung ddan pembuluh Darah
REHABILITASI MEDIK: l. Poliklinik Kulit dan Kelamin
a. Nebulizer m. Poliklinik Spesialis Kesehatan Jiwa
b. Terapi Wicara n. Poliklinik Spesialis Paru
c. Pijat Bayi o. Poliklinik Spesialis Bedah Orthopedic
d. Senam Hamil p. Poliklinik Spesialis Bedah Saraf
e. Senam Osteoporosis q. Poliklinik Spesialis Bedah Plastik
r. Poliklinik Spesialis Rehabilitasi Medis
UNIT PELAYANAN 24 JAM : s. Poliklinik Spesialis Spesialis Urologi
a. Instalasi Gawat Darurat t. Poliklinik Spesialis Bedah Mulut
b. Instalasi Radiologi u. Poliklinik Spesialis Rehabilitasi Orthondonsi
c. Layanan Ambulancee v. Poliklinik Spesialis Kesehatan Gigi Anak
d. Instalasi Laboratorium w. Poliklinik Spesialis Konservasi/Endodonsi
e. Layanan Farmasi x. Poliklinik Spesialis Bedah Thorak-Kardiovaskuler
y. Poliklinik Spesialis Bedah Kepala Leher
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
KENANGA
PERAWAT (terampil/ahli), BIDAN
(terampil/ahli), Dokter Umum,
Dokter
Spesialis FLAMBOYAN

TERATAI PERAWAT (terampil/ahli), BIDAN


(terampil/ahli), Dokter Umum,
PERAWAT (terampil/ahli), BIDAN Dokter
(terampil/ahli), Dokter Umum, Spesialis
Dokter INSTALASI
Spesialis RAWAT INAP
ANGGREK
PERAWAT (terampil/ahli), BIDAN
MELATI (terampil/ahli), Dokter Umum,
Dokter
PERAWAT (terampil/ahli), BIDAN Spesialis
(terampil/ahli), Dokter Umum,
Dokter
MAWAR
Spesialis
PERAWAT (terampil/ahli), BIDAN
(terampil/ahli), Dokter Umum,
Dokter
PERAWAT (terampil/ahli), BIDAN
Perawat/ Bidan (Terampil (terampil/ahli), Dokter Umum, Dokter
(Terampil, Mahir, Penyelia)/ Ahli Spesialis
(Pertama, Muda, Madya,
Utama))
Nebulizer
IGD
Terampil (Terampil, Mahir, Radiografer(Terampil
Instalasi (Terampil, Mahir, Penyelia)/
Penyelia) Terapi
Radiologi Ahli (Pertama, Muda,
Wicara
Madya,Utama))

Bidan (Terampil (Terampil,


Mahir, Penyelia)/ Ahli Unit Pelayanan
(Pertama, Muda, Madya, Apoteker/ Asisten
Pijat 24 Jam
Lay Apt(Terampil (Terampil,
Utama)) Farmasi
Bayi Rehabilitasi Mahir, Penyelia)/ Ahli
Medik (Pertama, Muda,
Madya))
Bidan (Terampil (Terampil,
Mahir, Penyelia)/ Ahli
(Pertama, Muda, Madya, Senam Pranata Lab Kes(Terampil
Utama)) Inst
Hamil (Terampil, Mahir, Penyelia)/
Senam LAb Ahli (Pertama, Muda,
Osteo Lay Madya))
Perawat (Terampil (Terampil, porosis Ambulance
Mahir, Penyelia)/ Ahli (Pertama,
Muda, Madya, Utama))
Bidan (Terampil (Terampil,
PERAWAT (terampil/ahli), BIDAN POLIKLINI Mahir, Penyelia)/ Ahli
(terampil/ahli), Dokter Umum, Dst.... K IBU DAN (Pertama, Muda, Madya,
ANAK
Dokter POLIKLINI Utama))
K UMUM

POLIKLINI PERAWAT (terampil/ahli),


INSTALAS K
SPESIALIS Dokter Spesialis THT
I RAWAT THT
PERAWAT (terampil/ahli), POLIKLINI
K JALAN
Dokter Spesialis Mata SPESIALIS
MATA

POLIKLINI
K GIGI
PERAWAT (terampil/ahli),
Dokter Gigi
PERAWAT (terampil/ahli), Dokter POLIKLINI
POLIKLINI
Spesialis Kulit dan K KULIT
K
DAN
Kelamin KELAMIN
SPESIALIS
SARAF PERAWAT (terampil/ahli),
Dokter Spesialis Saraf
Radiografer(Terampil
(Terampil, Mahir, Penyelia)/
Ahli (Pertama, Muda,
Madya,Utama))

Instalasi
Radiologi

MEDICAL
CHEK
UP

Pranata Lab Kes(Terampil PERAWAT (terampil/ahli), BIDAN


POLIKLINI
(Terampil, Mahir, Penyelia)/ Inst K UMUM (terampil/ahli), Dokter Umum,
Ahli (Pertama, Muda, Dokter
Madya)) LAb
ALUR PASIEN POLI
UMUM
JFPranata
Labkes

Laboratorium

JF Dokter Spesialis
Administrasi JF Perawat

Pasien dengan Menuju Poli Umum


batuk Pelayanan Poli dr.Sp
berdarah JF Dokter
JF Perawat
kesehatan
JF
Radiografer

Jabatan Fungsional
Poli Rontgen Kesehatan yang harus
tersedia :
Poli farmasi
1. Dokter
JF Apoteker
Asisten Apoteker 2. Dokter Spesialis
3. Perawat
4. Pranata Laboratorium
JF Dokter
Kesehatan
5. Perekam Medis
PASIEN PULANG Poli Rawat Inap JF Perawat
6. Apoteker
7. Asisten Apoteker
CONTOH KEBUTUHAN JABFUNG DI POLI OBGYN

11
KASIR
2
ADMINISTRASII
PASIE 1
SATPA
N M 12
REKAM
MEDIS

3 4 13
BIDAN DOKTER OBGYN Laundry/l
inen

14
CSSD

15
9 ASISTEN APOTEKES
SANITARIA
N

5 6 7 8
DOKTER GIGI AHLI GIZI PSIKOLOG APOTEKER
10
PRANATALABKES
Contoh Tugas Pokok Bidan Penyelia
di Instalasi Rawat Inap
Dst....

Melaksanakan tugas
jaga/shift di Rumah
Sakit
Melaksanakan
asuhan kebidanan pada pasien
kasus patologis kegaatdaruratan
kebidanan

BIDAN Melaksanakan evaluasi asuhan


kebidanan pada pasien kasus
patologis kegaatdaruratan
kebidanan

Persiapan alat dan pasien pada


kasus patologis kegawatdaruratan Melaksanakan dokumentasi pada
asuhan kebidanan pada pasien
kasus patologis kegaatdaruratan
kebidanan
1. INVENTARISASI TUGAS POKOK
PermenPAN No 1 Tahun 2008
2. MENGINVENTARISASI NILAI ANGKA KREDIT UNTUK MASING-MASIN
G BUTIR KEGIATAN.

PermenPAN No 1 Tahun 2008


3. MENENTUKAN WAKTU PENYELESAIAN BUTIR KEGIATAN (WPK)

Menentukan waktu penyelesaian butir Bagi jabatan fungsional kesehatan


kegiatan (Wpk) perawat, asisten penata anastesi,
penata anastesi, teknisi gigi dan
perawat gigi, penentuan waktu
Wpk = Akb penyelesaian butir kegiatan (Wpk)
dengan menggunakan standar norma
Kt
waktu yang telah ditetapkan unit
pembina dan organisasi profesinya.

Keterangan:
Wpk : Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 tahun
Akb : Angka Kredit Butir Kegiatan masing- masing dalam 1 tahun
Kt : Konstanta PERATURANMENTERIKESEHATANNOMOR 43 TAHUN 2017
TENTANGPENYUSUNANFORMASIJABATAN FUNGSIONAL
4. MENENTUKAN VOLUME/BEBAN KERJA PADA TAHUN YANG DIHITUN
G
Besaran volume/beban kerja ditentukan berdasarkan
target yang ditetapkan oleh unit/satuan kerja dalam 1 Cara Penentuan Volume :
(satu) tahun yang harus diselesaikan oleh masing-masing 1. Rekapitulasi Dokumen
jabatan fungsional kesehatan sesuai dengan jenis dan 2. Estimasi
jenjang jabatannya. 3. Gestimasi

Tidak diisi apabila butir


kegiatan tidak dilakukan

Diisi berdasarkan
banyaknya kegiatan
yang dilakukan dalam
satu tahun
5. MENGHITUNG WAKTU PENYELESAIAN VOLUM
E MASING-MASING KEGIATAN (WPV)

6. MENJUMLAHKAN SELURUH WAKTU PENYELESAIAN


X
= VOLUME KEGIATAN DALAM 1 (SATU) TAHUN (∑WPV)

Wpv = Wpk x V
Keterangan:
Wpv : Waktu penyelesaian Volume kegiatan dalam 1 tahun
Wpk : Waktu penyelesaian butir kegiatan dalam 1 tahun
V : Volume masing-masing kegiatan dalam 1 (satu)
tahun
7. PERHITUNGAN JUMLAH FORMASI JABATAN
FUNGSIONAL UNTUK SETIAP JENJANG JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
Untuk jabatan fungsional kesehatan
Epidemiologi, Entomolog, Penyuluh
Kesehatan masyarakat, Bidan dan
Sanitarian, pada satuan kerja yang berada di wilayah kategori
terpencil, terluar dan perbatasan kepulauan, dimana butir
kegiatannya dilakukan ke lapangan/masya
rakat, hasil penghitungan formasi yang
telah didapat, dikalikan kembali dengan 150%.

Formasi JF = ∑Wpv
1250 8. PENENTUAN JUMLAH FORMASI

≥ 0,50 = 1 (satu) Formasi


DTPK = Formasi JF X 150% < 0,50 = tidak dapat ditetapkan formasi
untuk jenis dan jenjang jabatan
fungsional Kesehatan
Keterangan:
Formasi JF : Jumlah jabatan fungsional kesehatan yang diperlukan menurut jenis dan jenjang
∑Wpv: Jumlah waktu penyelesaian volume kefiatan dalam 1 tahun
1250 : Standar jam kerja efektif dalam 1 tahun
9. MENGHITUNG LOWONGAN FORMASI DIHITUNG UNTUK
JANGKA WAKTU 5 TAHUN

LFJFK = TFJFK – (JFK + JFKM – JFKN – JFKB)


Keterangan :

• LFJFK adalah Lowongan Formasi yang dihitung dalam jenjang jabatan tertentu yang dapat diisi dalam satu
tahun yang dihitung;
• TFJFK adalah Total Formasi yang dihitung menurut jenis dan jenjang jabatan tertentu yang diperlukan pada
tahun yang dihitung;
• JFK adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang ad pada saat tahun yang
dihitung;
• JFKM adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan masuk ke jenjang
dan jenis jabatan fungsional kesehatan pada saat tahun yang dihitung;
• JFKN adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan naik ke jenjang
jabatan berikutnya pada saat tahun yang dihitung;
• JFKB adalah jabatan fungsional kesehatan menurut jenis dan jenjang jabatan yang akan berhenti (karena
pindah, pension, dll) pada saat tahun yang dihitung.
Menghitung
Formasi

MEMBENTUK
Menghitung TIM Membuat
Lowongan
PENYUSUNAN Peta Jabatan

FORMASI

Mengirimkan
Usulan
Formasi

Anda mungkin juga menyukai