Anda di halaman 1dari 8

Etika Profesi Hukum

Materi ke 10
Etika Profesi Hukum

FAKULTAS HUKUM Dr. Hamdan, S.H., M.Si.


PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
Etika Profesi Notaris
Dasar hukum pelembagaan Notaris di Indonesia adalah STB No. 3 Tahun
1860 yaitu disebut juga dengan Peraturan Jabatan Notaris (PJN).
 Dalam pasal 1 PJN disebutkan:
 Notaris adalah pejabat umum satu-satunya yang berwenang untuk
membuat Akte Autentik mengenai ; semua perbuatan, perjanjian,
penetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan umum (oleh yang
berkepentingan dikehendaki) untuk dinyatakan dalam suatu akte
autentik, menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan aktenya dan
memberikan grosse, salinan dan kutipannya semuanya sepanjang aktr itu
oleh suatu peraturan tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada
pejabat atau orang lain.
 Akte Autentik adalah akteb yang dalam bentuk ditentukan oleh Undang-
Undang, dibuat oleh atau dihadapan pegawai atau pejabat umum yang
berkuasa untuk itu ditempat mana dibuatnya.
 Profesi Notaris
Dalam PJN tahun 1860 ditegaskan bahwa pekerjaan Notaris adalah
pekerjaan resmi dan Satu-satunya pejabat umum yang berwenang
membuat akta autentik, sepanjang tidak ada peraturan yang
memberi wewenang serupa kepada pejabat lainnya.
 Pengertian kode etik Notaris
1) Kode etik Notaris yaitu kaedah yang mengatur perilaku
anggota pekumpulan maupun orang lain yang memangku dan
menjalankan jabatan nya maupun di dalam kehidupan sehari-
harinya;
2) Kewajiban dari Notaris (Bab III pasal 3 kode etik notaris)
antara lain ;
• Memiliki moral, akhlak serta kepribadian yang baik;
• Menghormati dan menjunjuang tinggi harkat dan martabat
jabatan notaris, menjaga dan Membela kehormatan
perkumpulan;
• Bertindak jujur, mandiri, tidak berpihak penuh rasa tanggung
jawab, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan isi
sumpah jabatan notaris;
• Meningkatakan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki tidak
terbatas pada ilmu pengetahuan hukum dan kenotariatan;
• Mengutamakan pengabdian masyarakat dan negara.
• Memberikan jasa pembuatan akta dan jasa kenotariatan
lainnya untuk masyarakat yang tidak mampu tanpa memungut
honorarium;
• Menetapkan satu kantor ditempat kedudukan dan kantor
tersebut merupakan satu-satunya kantor bagi notaris yang
bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari;
• Memasang hanya satu papan nama
• Hadir, mengikuti dan berpatisipasi aktif dalam setiap kegiatan
yang diselenggarakan oleh perkumpulan;
• Membayar uang iuran perkumpulan;
• Menjalankan jabatan notaris terutama dalam pembuatan,
pembacaan dan penandatanganan akta dilakukan di
kantornya kecuali dengan alasan yang sah
• Menetapkan suasana kekluargaan dan kebersmaan dalam
menjalankan tugas jabatan dan kegiatan sehari-hari serta
memperlakukan rekan sejawat secara baik salaing
menghormati dan saling menghargai;
• Memberlakukan setiap klien yang datang dengan baik, tidak
membedakan status ekonomi dan status sosial;
 Larangan- larangan dari Notaris
 Mempunyai kantor lebih dari satu;
 Melakukan publikasi atau promasi;
 Dan seterusnya ( kode etik bab III pasal 4)

 Perilaku profesional Notaris


 Harus menunjuk pada keahlian yang didukung oleh
pengalaman yang tinggi;
 Harus mempunyai integritas moral, maksudnya adalah
segala pertimbangan moral harus melandasi tugas-
tugasnya. Pertimbangan moral maksudnya harus
diselaraskan dengan nilai-nilai kemasyarakatan, nilai
sopan santun dan agama;
TERIMAKASIH

FAKULTAS HUKUM
ILMU HUKUM

Anda mungkin juga menyukai