CAPITAL GAINS”
(PAJAK ATAS PERTAMBAHAN MODAL)
KELOMPOK 1:
03 PERATURAN YANG
RELEVAN DENGAN TEMA
04 HASIL DISKUSI
1. PENDAHULUAN
Capital gain adalah keuntungan yang didapatkan oleh suatu pelaku usaha dalam penjualan aset
modal (investasi), di mana aset modal tersebut memiliki harga jual yang lebih tinggi daripada harga
belinya.
Setiap capital gain mempunyai jenis yang berbeda dan berpotensi dikenakan pajak capital gain
dengan tarif yang berbeda juga. Dengan demikian, seseorang berpotensi mendapatkan status
kewajiban pajak capital gain dari keuntungannya tersebut.
Berdasarkan hal di atas maka kelompok kami tertarik untuk memilih tema “Taxation of Capital
Gain” dalam buku “Tax Policy Handbook”.
2. PEMBAHASAN
A. Capital Gains and Business Income Taxation (Keuntungan Modal dan
Pajak Penghasilan Bisnis)
Sistem pajak penghasilan pribadi dan badan, memperlakukan banyak jenis capital gain
atau keuntungan modal dengan cara yang berbeda dari jenis pendapatan lainnya, dengan
menerapkan ketentuan khusus dalam jenis keuntungan tertentu.
B. The Case for Differential Taxation of Capital Gains and Other Income (Kasus
Perpajakan Diferensial Keuntungan Modal dan Penghasilan Lainnya)
Keuntungan modal hanya dapat dikenakan pajak ketika mereka "direalisasi" dalam
pelepasan aset. Argumen tambahan dan praktis yang mendukung perpajakan atas keuntungan
pada saat realisasi, bukan berdasarkan akrual, adalah pelepasan aset dengan cara: penjualan
yang menghasilkan uang tunai dan dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban pajak.
2. PEMBAHASAN
C. Capital Gains Tax Structure (Struktur Pajak Keuntungan Modal)
Di antara negara-negara OECD, alasan utama untuk mengenakan pajak atas keuntungan modal adalah
anggapan bahwa keuntungan tersebut setara dengan pendapatan dalam bentuk lain, serta menunjukkan
adanya ability to pay atau kemampuan untuk membayar.
Disebutkan bahwa:
“Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak berupa keuntungan modal (capital gain),
bunga dan atau diskonto yang berasal dari obligasi yang diperdagangkan di bursa efek dan atau yang
dilaporkan di bursa efek, dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final”
4. HASIL DISKUSI
Berdasarkan hasil diskusi kami, beberapa topik yang berada dalam buku “Tax Policy
Handbook” dengan tema Taxations of Capital Gains memiliki beberapa kesamaan dengan
pajak yang berlaku di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, bisa dikatakan sebagai capital gain adalah saat kita sudah menjual
aset investasi tersebut. Jika kita memiliki suatu aset dan harganya terus naik dari modal
awal namun kita belum menjualnya, maka hal tersebut belum bisa dikatakan sebagai
“keuntungan modal” dan akhirnya tidak bisa dikenai pajak.
4. HASIL DISKUSI
Topik lain pada buku “Tax Policy Handbook” dengan tema Taxations of Capital Gains yang sesuai dengan kondisi di
Indonesia terdapat pada poin Capital Gains Tax Structure (Struktur Pajak Keuntungan Modal, dimana di Indonesia, pajak
capital gain dikenakan atas keuntungan dari penjualan aset, saham, atau investasi lainnya, yang mana hal tersebut juga
menunjukkan kemampuan wajib pajak untuk membayar sejumlah pajak dengan tarif tertentu.
Topik selanjutnya yang juga relevan dengan buku adalah poin The Problem Of Capital Gains Taxes (Masalah Pajak
Capital Gain), yang mana pada poin tersebut dijelaskan bahwa salah satu masalah dalam pajak capital gain adalah inflasi.
Tak hanya terjadi di beberapa negara, tentu inflasi juga sangat mungkin terjadi di Indonesia, dimana inflasi akan sangat
berpengaruh pada kegiatan ekonomi, baik secara mikro ataupun makro.
Thank
you