Anda di halaman 1dari 17

Akuntansi Perpajakan Kelompok 8

Revaluasi Aset

Tetap dan
Ayuningtyas Bunga
Kombinasi Heryana
(195030401111021)
Bisnis Filzah Farah Egalita
(195030401111040)
Indhira Paramitasari
(195030400111043)
Revaluasi Aset Berdasarkan
Revaluasi 1 UU Perpajakan

Aset Tetap
Akuntansi Penilaian Kembali
2 Aset Tetap
dan

Kombinasi 3 Metode Akuisisi

Bisnis Akuntansi Pajak yang


4 Terkait Dengan Transaksi
Kombinasi Bisnis

1. R e v a l u a s i A s e t
Berdasarkan UU

Perpajakan
Pasal 19 ayat 2 mengatur akibat revaluasi atas
selisih lebih aktiva diakui penghasilan
Selisih lebih yang diatur dalam Pasal 19 ayat 2
UU PPh menggambarkan perbedaan yang
paling mendasar dalam melakukan penilaian
kembali
Pasal 19 ayat 1 Menteri Keuangan berwenang
menetapkan peraturan tentang penilaian
kembali aktiva

Revaluasi Aset
UU Perpajakan
Pengaruh Perbedaan Ketentuan
Penilaian Kembali terhadap Pajak
Tangguhan

2. Akuntansi

Penilaian Kembali

Aset Tetap
PSAK mengatur beberapa hal

Penilaian kembali aset tetap dilakukan berdasar nilai pasar


yang berlaku
Penilaian kembali aset tetap perusaahan dilakukan paling
lama 1 tahun sejak tanggal laporan penilai
·Selisih antara nilai pengalihan aset tetap perusahaan
dengan niai sisa buku fiskal pada saat pengalihan
merupakan keuntungan atau kerugian berdasarkan
ketentuan UU PPh.
Selisih lebih penilaian kembali di atas nilai sisa buku
dibukukan dalam neraca komersial.

3. Metode Akuisisi
PENGIDENTIFIKASIAN PIHAK PENGAKUISISI;
Untuk setiap kombinasi bisnis, salah satu dari entitas yang
bergabung diidentifikasi sebagai pihak pengakuisisi.
PENENTUAN TANGGAL AKUISISI;
Pihak pengakuisisi mengidentifikasi tanggal akuisisi yaitu tanggal
pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas pihak yang
diakuisisi yang pada umumnya yaitu tanggal pihak pengakuisisi

Penerapan Metode Akuisis secara hukum mengalihkan imbalan memperoleh aset, dan
Mensyaratkan: mengambil-alih liabilitas pihak yang diakuisisi yaitu tanggal

22
penutupan. Bila pihak pengakuisisi kemungkinan memperoleh
pengendalian pada tanggal sebelum atau sesudah tanggal
PSAK No penutupan, maka pihak pengakuisisi mempertimbangkan semua

( 2010)
fakta dan keadaan terkait dalam menentukan tanggal akuisisi.

Reformat PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ASET TERIDENTIFIKASI


YANG DIPEROLEH,
liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendali pihak
yang diakuisisi; dan
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN GOODWILL ATAU
KEUNTUNGAN DARI PEMBELIAN DENGAN DISKON.

4. Akuntansi Pajak

Penghasilan atas

Kombinasi Bisnis
istilah yang perlu diketahui :

Merger Penggabungan Peleburan Pemekaran

Meliputi Penggabungan dua Penggabungan Pemisahan satu Wajib Pajak


penggabungan atau lebih Wajib dari dua atau Badan yang modalnya
usaha atau Pajak Badan yang lebih Wajib Pajak
terbagi atas saham menjadi
dua Wajib Pajak Badan atau
peleburan usaha. modalnya terbagi Badan yang lebih dengan cara
Contoh: PT A dan PT atas saham dengan
modalnya terbagi mendirikan badan usaha
B menggabungkan cara tetap baru dan mengalihkan
mempertahankan atas saham
perusahaannya, sebagian harta dan
salah satunya berdirinya salah satu dengan cara
kewajiban kepada badan
dilikuidasi dan salah badan usaha yang mendirikan usaha baru tersebut yang
satunya bertahan. tidak mempunyai badan usaha dilakukan tanpa melakukan
sisa kerugian atau baru. likuidasi badan usaha yang
mempunyai sisa lama.
kerugian yang lebih
kecil.
Akuntansi Pajak

Penghasilan atas

Kombinasi Bisnis

Pasal 10 ayat (3) Undang-Undang No. 7 Tahun Prinsip yang digunakan dalam akuntansi
1983 sebagaimana telah diubah terakhir pajak atas kombinasi bisnis yaitu bila
dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008
terjadi pengalihan harta, penilaian harta
tentang Pajak Penghasilan menyatakan bahwa
nilai perolehan atau pengalihan barta yang vang dialihkan dilakukan berdasar harga
dialihkan dalam rangka likuidasi, penggabungan, pasar.
peleburan, pemekaran, pemecahan, atau
pengambil-alihan usaha adalah jumlah yang
seharusnya dikeluarkan atau diterima
berdasarkan harga pasar, kecuali ditetapkan
lain oleh Menteri Keuangan
Nilai Perolehan atau Pengalihan Harta yang dialihkan dalam rangka

likuidasi , penggabungan , peleburan , pemekaran , pemecahan , atau

pengambilalihan usaha adalah sebagai berikut :

Harga Pasar Nilai Buku

Jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima Secara umum, penggabungan, peleburan, dan
berdasarkan harga pasar. Selisih antara harga pasar pemekaran usaha akan melibatkan pihak yang
dengan nilai sisa buku harta yang dialihkan merupakan mengalihkan harta dan pihak yang memperoleh harta.
penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan. Sesuai akuntansi komersial, metode yang digunakan
Contoh: dalam konsolidasi adalah:
PT A dan PT B melakukan peleburan dan membentuk
badan baru, yaitu PT C. Nilai sisa buku dan harga pasar penyatuan kepentingan (pooling of interest)
harta dari kedua badan tersebut adalah sebagai pembelian (purchase).
berikut.
PT A PT B
Nilai Sisa Buku Rp200.000.000 Rp300.000.000 Dalam akuntansi perpajakan digunakan metode
Harga Pasar Rp300.000.000 Rp450.000.000 pembelian (purchase method) atau berdasarkan harga
pasar, sedang metode penyatuan kepentingan dapat
PT A mendapat keuntungan Rp100jt dan PT B digunakan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan.
mendapatkeuntungan Rp150jt. PT C membukukan
semua harta dengan jumlah Rp750jt. Namun dalam
rangka menyelaraskan kebijakan sosial ekonomi
MenKeu menetapkan nilai selain harga pasar yaitu atas
dasar nilai buku. Jadi PT C membukukan sebesar Rp500
jt
Pokok - pokok

aturan Menteri

Keuangan meliputi :
Pihak yang diperkenankan menggunakan nilai buku.
Pengaturan yang memberikan wewenang kepada
WP yang melakukan merger dapat menggunakan nilai buku Menteri Keuangan untuk menetapkan nilai lain selain
dalam penggabungan usaha, dengan syarat: harga pasar yaitu atas dasar nilai buku, Ketentuan
Mengajukan permohonan kepada Dirjen Pajak dengan tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Menteri
melampirkan alasan dan tujuan melakukan merger Keuangan Nomor 43/PMK.03/2008 tentang
serta diajukan oleh WP yang menerima harta. Penggunaan Nilai Buku atas Pengalihan Harta dalam
Melunasi seluruh hutang pajak dari tiap badan usaha Rangka Penggabungan, Peleburan, atau Pemekaran
yang terkait.
Usaha. Ketentuan ini berlaku sejak tanggal 13 Maret
Memenuhi persyaratan tujuan bisnis (business
2008
purpose test).

WP yang belum go publik yang akan melakukan


penawaran umum perdana dan WP yang telah go publik
sepanjang seluruh badan usaha hasil pemekaran
melakukan penawaran umum perdana.
PSAK terdapat dua metode dalam

melakukan merger atau akuisisi , yaitu

metode Nilai Pasar ( Purchase ) dan Pooling

of Interest .

Dalam pasal 4 (1) (d) angka 3


Prinsip akuntansi Pihak Direktorat Jendral Pajak
membebaskan
UndangUndang Nomor 36 tahun 2008
memutuskan untuk tidak
perusahaan untuk menggunakan pooling of interset tentang Pajak Penghasilan disebutkan
memilih metode mana karenakan penggabungan bahwa keuntungan karena likuidasi,
yang dipakai dengan perusahaan dengan metode penggabungan, peleburan, pemecahan,
meperhatikan makna pooling of interest sama sekali
ekonomisnya tidak menghasilkan penghasilan pengambilalihan, likuidasi usaha dengan
kena pajak. nama dan bentuk apapun, merupakan
objek pajak
Metode purchase menimbulkan
pengenaan pajak penghasilan
atas keuntungan atau goodwill
yang diperoleh dalam proses
merger atau akuisisi
Tanggal 1 Agustus 2021, PT X mengakuisisi PT Z. Biaya
akuisisi untuk membeli PT Z diperoleh melalui penerbitan
Goodwill atas Merger oleh PT X
sahan sebanyak 10.000 lembar dengan nilai nominal per
lembar saham Rp12. Saham tersebut dijual pada harga Nilai Pasar Aset Bersih = 740.000 (Total Aset) - 100.000 (Total Utang)
Rp80 per lembar. Berikut neraca PT Z sebelum diakuisisi: = Rp640.000
Nilai Pasar Modal Saham = 10.000 lbr x Rp80
= Rp800.000
Goodwill= Nilai Pasar Modal Saham - Nilai Pasar Aset Bersih
= Rp160.000

Jadi ada goodwill Rp160.000 karena nilai modal saham>nilai aset


bersih.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan – 79/PMK.03/2008 atas


revaluasi aktiva untuk merger degan nilai pasar dikenakan Pajak
Penghasilan sebesar 10% dan bersifat Final.

Dari contoh PT X dengan menggunakan metode Purchase


menghasilkan goodwill sebesar Rp160.000 Goodwill ini akan
dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 10% dan bersifat final. Maka
pajak terutang yang muncul adalah:

10% x Rp160.000 = Rp 16.000.000


Jawaban Metode Purchase
Terima

!
Semoga hari
Anda luar biasa.

kasih

Anda mungkin juga menyukai