SALDO KELOMPOK 3 : 1. SHEILA CRISTINA TAMBUNAN 2. SELA SARI SIBORO 3. ELISA DEBORA DAMANIK 4. CINDI SEPTINA 5. IWAN SIHOTANG 6. IRWANTO ARITONANG 7. FRIADI PANE 8. YEREMIA TAMBUNAN 9. RINDU SIAGIAN 10. AGUS SINAGA 1. PERBANDINGAN SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO DAN UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN SERTA PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI Perbedaan utama antara pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan pengujian atas rincian saldo terletak pada apa yang ingin di ukur oleh auditor. Ada 3 pelaksanaan pengujian pengendalian dan pengujian substantifatas transaksi : 1. Untuk menentukan apakah tingkat pengecualian populasi cukup rendah 2. Untuk mengurangi penilaian resiko pengendalian dan karenanya mengurangi pengujian atas rincian saldo. 3. Untuk perusahaan publik, guna menyimpulkan bahwa pengendalian telah beroperasi secara efektif demi tujuan audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan. 2. SAMPLING NONSTATISTIK Ada 14 langkah yang diperlukan dalam sampling audit untuk pengujian atas rincian saldo : 1. Menyatakan tujuan pengujian audit 2. Memutuskan apakah sampling audit dapat diterapkan 3. Mendefinisikan salah saji 4. Mendefinisikan populasi 5. Mendefinisikan unit sampling 6. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi 7. Menetapkan resiko yang dapat di terima atas penerima yang salah terlalu rendah 8. Mengestimasi salah saji dalam populasi 9. Menentukan ukuran sampel awal 10. Memilih sampel 11. Melaksanakan prosedur audit 12. Menggeneralisasi dari sampel ke populasi 13. Menganalisis salah saji 14. Memutuskan akseptibilitas populasi 3. SAMPLING UNIT MONETER Merupakan metode sampling statistic yang paling umum digunakan untuk pengujian atas rincian saldo karena memiliki kesederhanaan statistic bagi sampling atribut serta memberikan hasil statistik yang ekspresikan dalam dollar (mata uang lainnya yang sesuai). MUS juga disebut sebagai sampling unit dollar, sampling jumlah moneter kumulatif, dan sampling dengan probabilitas yang proporsional dengan ukuran. A. PERBEDAAN ANTARA SAMPLING UNIT MONETER (MUS) DAN SAMPLING NON STATISTIK MUS serupa dengan penggunaan sampling nonstatistik. Ke-14 langkah nya juga harus dilakukan dalam MUS, walaupun beberapa dilakukan dengan cara yang berbeda. Perbedaan tersebut yaitu: 1. Definisi unit sampling adalah suatu dollar individual 2. Ukuran populasi adalah populasi dollar yang tercatat 3. Pertimbangan pendahuluan mengenai materialitas digunakan untuk setiap akun dan buku salah saji yang dapat ditoleransi 4. Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus statistik 5. Aturan keputusan formal digunakan untuk memutuskan akseptabilitas populasi 6. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan PPS (Probability Proportional to size sample Selection) 7. Auditor menggeneralisasi dari sampel ke populasi dengan menggunakan teknik MUS B. MENGGENERALISASI DARI SAMPEL KE POPULASI JIKA TIDAK ADA SALAH SAJI YANG DITEMUKAN DENGAN MENGGUNAKAN MUS Asumsi yang tepat bagi presentase salah saji dalam item populasi yang mengandung salah saji tersebut secara keseluruhan merupakan keputusan auditor. Auditor harus menetapkan presentase tersebut berdasarkan pertimbangan profesionalnya dalam situasi tersebut C. MENGGENERALISASI KETIKA SALAH SAJI DITEMUKAN Ada 4 aspek dalam menggeneralisasi dari sampel ke populasi : 1. Jumlah lebih saji dan kurang saji ditangani secara terpisah dan kemudian digabungkan 2. Asumsi salah saji yang berbeda dibuat untuk setiap salah saji, termasuk salah saji nol. 3. Auditor harus berhadapan dengan lapisan CUER dari tabel sampling atribut 4. Asumsi salah saji harus di kaitkan dengan setiap lapisan. D. MEMUTUSKAN AKSEPTABILITAS POPULASI DENGAN MENGGUNAKAN MUS Setelah batas salah saji dihitung, auditor harus memutuskan apakah populasi dapat diterima. Untuk melakukan hal tersebut, diperlukan suatu keputusan MUS yaitu : • Jika batas salah saji bawah dan batas salah saji atas berada diantara jumlah salah saji yang berupa lebih saji dan kurang saji yang dapat ditoleransi, kesimpulan bahwa nilai buku tidak mengandung salah saji yang material dapat diterima. Jika tidak, ambil kesimpulan bahwa nilai buku mengandung salah saji yang material. E. TINDAKAN JIKA POPULASI DITOLAK Jika satu atau kedua batas salah saji itu berada diluar batas salah saji yang dapat ditoleransi dan populasi dianggap tidak dapat diterima, auditor memiliki beberapa opsi. F. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL MENGGUNAKAN MUS 1. Materialitas 2. Asumsi presentase rata-rata salah saji untuk item populasi yang mengandung salah saji 3. Resiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah (ARIA) 4. Nilai populasi yang tercatat 5. Estimasi tingkat pengecualian populasi G. PENGGUNAAN MUS UNTUK AUDIT 4 fitur yang menarik bagi auditor menurut MUS : 1. MUS secara otomatis akan meningkatkan kemungkinan memilih item dollar yang tinggi dari populasi yang sedang diaudit 2. MUS dapat mengurangi biaya pelaksanaan pengujian audit karena beberapa item sampel akan diuji sekaligus 3. MUS mudah diterapkan 4. MUS menghasilkan kesimpulan statistik dan bukan kesimpulan nonstatistik 4. VARIABEL SAMPLING Variabel sampling adalah metode statistik yang digunakan oleh auditor. Variabel sampling bertujuan untuk mengukur kesalahan pada saldo akun sama seperti nonstatistical sampling. 3 Metode Variabel : 1. Estimasi perbedaan 2. Estimasi rasio 3. Mean per unit estimation ARIA adalah resiko statistik dimana auditor menerimanya dalam populasi sebagai sebuah kesalahan. ARIA adalah resiko statistik dimana auditor menyimpulkan bahwa populasi tersebut memiliki kesalahan material padahal tidak. 5. ILUSTRASI MENGGUNKAN PERBEDAAN ESTIMASI Ada 9 perbedaan estimasi : 1. Menyatakan tujuan audit test 2. Memutuskan audit sampel yang diterapkan 3. Mendefinisikan kondisi kesalahan 4. Mendefinisikan populasi 5. Mendefinisikan unit sampel 6. Menentukan kesalahan yang dapat ditoleransi 7. Menentukan resiko yang dapat diterima 8. Mengestimasi kesalahan dalam populasi 9. Menghitung ukuran sampel awal