Anda di halaman 1dari 10

“KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

KEGAWADARURATAN MATERNAL
DENGAN “EKLAMSIA”

Oleh
Dewi Puji Rahayu 0118054
S1- Keperawatan 3-B
Pengertian

Eklampsia merupakan penyulit dalam proses persalinan yang


kejadiannya senantiasa tetap tinggi. Tingginya angka kejadian eklampsia
dapat mengancam hidup, eklampsi yang tidak terkontrol memberikan
kontribusi yang sangat besar terhadap tingginya angka kematian
etiologi
Tidak ada kehamilan tanpa risiko. pembagiannya, risiko
rendah dan risiko tinggi. Eklampsia merupakan
komplikasi yang berat dan mengancam nyawa seseorang.

Tanda-tanda serangan eklampsia ada tapi perubahannya


sangat tepat dan ditandai dengan adanya kejang. sebelum
kejang, ada tanda. misalnya, ketegangan di daerah otot
muka. Tetapi, itu terjadi sekian detik sebelum kejang yang
sifatnya kaku dan lemas.
ada teori yang dapat menjelaskan tentang penyebab eklampsi yaitu:

a) Sebab bertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan


ganda, hidramnion, dan mola hidatidosa.

b) Sebab bertambahnya frekuensi yang makin tuanya kehamilan

c) Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan


kematian janin dalam uterus

d) Sebab jarangnya terjadi eklampsi pada kehamilan – kehamilan


berikutnya

e) Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan


koma
Tanda Dan Gejala
Gejala klinis Eklamsi adalah sebagai berikut:
• Terjadi pada kehamilan 20 minggu atau lebih
• Terdapat tanda-tanda pre eklamsi ( hipertensi, edema, proteinuri,
sakit kepala yang berat, penglihatan kabur, nyeri ulu hati, kegelisahan
atu hiperefleksi)
• Kejang-kejang atau koma

a) Kejang dalam eklamsi ada 4 tingkat, meliputi: Tingkat awal atau


aura (invasi). berlangsung 30-35 detik, mata terpaku dan terbuka
tanpa melihat (pandangan kosong) kelopak mata dan tangan
bergetar, kepala diputar kekanan dan kekiri.

b) stadium kejang tonik seluruh otot badan menjadi kaku, wajah


kaku tangan menggenggam dan kaki membengkok kedalam,
pernafasan berhenti muka mulai kelihatan sianosis, lodah dapat
trgigit, berlangsung kira-kira 20-30 detik.
c. stadium kejang klonik,Semua otot berkontraksi dan berulang ulang

dalam waktu yang cepat, mulut terbuka dan menutup, keluar ludah

berbusa dan lidah dapat tergigit. mata melotot, muka kelihatan kongesti

dan sianosis. setelah berlangsung selama 1-2 menit kejang klonik berhenti

dan penderita tidak sadar, menarik mafas seperti mendengkur.

d. stadium koma, lamanya ketidaksadaran ini beberapa menit sampai

berjam-jam. radang antara kesadaran timbul serangan baru dan akhirnya

penderita tetap dalam keadaan koma.

e. radang kadang disertai dengan gangguan fungsi organ.


Patofisiologis
 Eklampsia terjadi karena perdarahan dinding rahim berkurang sehingga plasenta

mengeluarkan zat-zat yang menyebabkan ischemia uteroplasenta dan peningkatan

tekanan darah. Terjadinya ischemia uteroplasenta dan hipertensi menimbulkan

kejang atau sampai koma pada wanita hamil. Pada eklampsia terjadi spasmus

pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan

spasmus yang hebat dari arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus lumen arteriola

sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel darah at dilalui oleh

satu sel darah merah. Jadi merah. Jadi  jika semua  jika semua arteriola arteriola

dalam tubuh dalam tubuh mengalami mengalami spasmus, maka pasmus, maka

tekanan darah tekanan darah dengan sendirinya dengan sendirinya akannaik sebagai

usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigenisasi jaringan dapat

dicukupi.
Pemeriksaan Diagnostik/ Penunjang
Untuk memastikan eklampsia dan kerusakan
organ yang sudah terjadi, akan dilakukan
pemeriksaan penunjang berikut: Tes darah,
untuk mengetahui jumlah sel darah secara
keseluruhan. Tes urin, untuk memeriksa
keberadaan dan kadar protein di urin. Tes fungsi
hati, untuk mendeteksi kerusakan fungsi hati.
USG
Darah: trombosit, ureum, kreatinin, SGOT, LDH
dan bilirubin
Pengobatan/ Terapi
Satu-satunya cara untuk mengobati eklamsia adalah
dengan melahirkan bayi yang dikandung. Pada ibu
hamil dengan preeklamsia yang memiliki risiko untuk
mengalami eklamsia, dokter umumnya akan
memberikan beberapa penanganan berikut:
Memberikan obat pengontrol tekanan darah dan
suplemen vitamin
Menyarankan untuk bed rest di rumah atau di rumah
sakit, dengan posisi tidur menyamping ke kiri
Memantau kondisi janin dan ibu hamil secara berkala
Untuk asuhan keperawatan eklamsia bisa
dilihat di Makalah

Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai