KEGAWADARURATAN MATERNAL
DENGAN “EKLAMSIA”
Oleh
Dewi Puji Rahayu 0118054
S1- Keperawatan 3-B
Pengertian
dalam waktu yang cepat, mulut terbuka dan menutup, keluar ludah
berbusa dan lidah dapat tergigit. mata melotot, muka kelihatan kongesti
dan sianosis. setelah berlangsung selama 1-2 menit kejang klonik berhenti
kejang atau sampai koma pada wanita hamil. Pada eklampsia terjadi spasmus
pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan
spasmus yang hebat dari arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus lumen arteriola
sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel darah at dilalui oleh
satu sel darah merah. Jadi merah. Jadi jika semua jika semua arteriola arteriola
dalam tubuh dalam tubuh mengalami mengalami spasmus, maka pasmus, maka
tekanan darah tekanan darah dengan sendirinya dengan sendirinya akannaik sebagai
usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigenisasi jaringan dapat
dicukupi.
Pemeriksaan Diagnostik/ Penunjang
Untuk memastikan eklampsia dan kerusakan
organ yang sudah terjadi, akan dilakukan
pemeriksaan penunjang berikut: Tes darah,
untuk mengetahui jumlah sel darah secara
keseluruhan. Tes urin, untuk memeriksa
keberadaan dan kadar protein di urin. Tes fungsi
hati, untuk mendeteksi kerusakan fungsi hati.
USG
Darah: trombosit, ureum, kreatinin, SGOT, LDH
dan bilirubin
Pengobatan/ Terapi
Satu-satunya cara untuk mengobati eklamsia adalah
dengan melahirkan bayi yang dikandung. Pada ibu
hamil dengan preeklamsia yang memiliki risiko untuk
mengalami eklamsia, dokter umumnya akan
memberikan beberapa penanganan berikut:
Memberikan obat pengontrol tekanan darah dan
suplemen vitamin
Menyarankan untuk bed rest di rumah atau di rumah
sakit, dengan posisi tidur menyamping ke kiri
Memantau kondisi janin dan ibu hamil secara berkala
Untuk asuhan keperawatan eklamsia bisa
dilihat di Makalah
Terimakasih