Peredaran Usaha :
Penghasilan
PH
NETO 3
Bukan Objek
Objek PPh
(Pasal 4 ayat 3)
FISKA
1 2
L Bukan Final Final
(Pasal 4 ayat 1) (Pasal 4 ayat 2)
Biaya KORE
(expenses) KSI
2 Deductible 1 Non Deductible
(Pasal 6 ayat 1) (Pasal 9 ayat 1 & PP)
FISKA
L
Add an image • Hadiah
1.Tambahan kemampuan penghargaan/perlombaan;
ekonomis
• Laba usaha;
2.berasal dari dalam maupun luar
Indonesia, • Keuntungan karena
3.dapat dipakai untuk konsumsi penjualan/pengalihan harta;
atau menambah kekayaan • Penerimaan kembali
4.Dg nama & dalam bentuk apapun pembayaran pajak yang telah
RESTITUSI ? dibiayakan;
• Keuntungan karena selisih kurs
Objek PPh • Imbalan karena jaminan pengembalian
hutang;
KURS
mata uang asing TETAP
• Dividen,
Bukan Final • Royalti;
• Penerimaan/perolehan pembayaran • Surplus BI, Imbalan Bunga,
Pasal 4 ayat (1) berkala; Penghasilan dari usaha
• Keuntungan karena pembebasan hutang; berbasis syariah;
UU PPh • Premi asuransi yang dibayar pemberi kerja;
No Jenis PPh
1. Bunga Tabungan/Deposito, Jasa Giro (kecuali Bank) 20%
2. Transaksi/Penjualan saham di bursa efek 0,1%
3. Hadiah Undian 25%
4. Jasa Konstruksi (Perusahaan Kontraktor) 2% - 6%
5. Sewa tanah dan/atau bangunan (Perusahaan Mall,dll) 10%
6. Revaluasi Aktiva Tetap 10%;18%
7. Pengalihan Hak Tanah/Bangunan (Perusahaan Real Estat) 1%;2,5%
8. Bunga/Diskonto obligasi 15%
9. Transaksi kontrak berjangka di bursa 2,5%
10. Diskonto SBI/SUN 20%
11. Peredaran Bruto Jumlah Tertentu (Setahun Tdk Lebih dari 4,8M) 1% diatur lebih lanjut
dengan Peraturan
Pemerintah
Penghasilan Bukan Objek PPh Untuk Perusahaan Dalam
Segala Bidang Usaha Pasal 4 ayat (3) UU PPh
N Jenis Phslan Syarat
1 Bantuan / Sumbangan tidak ada hubungan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau
penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan
2 Hibah diterima oleh badan keagamaan, badan pendidikan, badan
sosial termasuk yayasan, koperasi
3 harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti saham
atau sebagai pengganti penyertaan modal
4 Dividen yang diterima a. dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan;
PT, koperasi, BUMN, b. bagi PT, BUMN, dan BUMD yang menerima dividen,
atau BUMD, dari kepemilikan saham pada badan yang memberikan
penyertaan modal pada dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang
badan usaha yang disetor
berada di Indonesia
5 Utang yang dibebaskan Diterima oleh debitur yang jumlah utangnya tidak lebih
oleh Bank atau dari Rp 350 juta termasuk Kukesra, KUT, KPRSS, KUK,
Lembaga Pembiayaan KUR, Kredit kecil lainnya dalam rangka kebijakan
perkreditan Bank Indonesia dalam mengembangkan
PMK
usaha kecil dan koperasi PP 130 Thn 2000
207/PMK.10/ 100
2015 JUTA
sisa lebih yang diterima/diperoleh badan/lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang
pendidikan dan/atau bidang litbang untuk sarpras (4thn)
The Power of PowerPoint | thepopp.com 7
PENGELUARAN YANG BUKAN BIAYA FISKAL
( NON DEDUCTIBLE EXPENSES) UU PPh Pasal 9 Ayat
1 & PERATURAN PEMERINTAH (PP 94/2010)
1. BIAYA YANG DIKELUARKAN UNTUK MEMPEROLEH PENGHASILAN
YANG DIKENAKAN PPh FINAL
7. HIBAH, BANTUAN, SUMBANGAN, DAN WARISAN SESUAI PSL 4 ayat (3) a & b
KECUALI SUMBANGAN DLM PSL 6 ayat (1) i s.d. m dan ZAKAT
8. PAJAK PENGHASILAN
9. BIAYA YG DIBEBANKAN/ DIKELUARKAN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI WP/
TANGGUNGANNYA
10. GAJI YG DIBAYARKAN KPD ANGGOTA PERSEKUTUAN, FIRMA/PERSERO
KOMANDITER YG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM
11. SANKSI ADMINISTRASI & SANKSI PIDANA YG BERKENAAN PELAKSANANThe Power of PowerPoint | thepopp.com 9
UU ERPAJAKAN
PEMUPUKAN DANA CADANGAN/
PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF (PPAP)
Pembentukan cadangan diperbolehkan untuk dibebankan sebagai biaya fiskal meliputi:
PMK-81/PMK.03/2009 10
The Power of PowerPoint | thepopp.com
PEMBENTUKAN/PEMUPUKAN DANA CADANGAN PIUTANG
TAK TERTAGIH BANK KONVENSIONAL/SYARIAH
No Kualitas Kredit UU PBI
PAJAK
1. Lancar, Tidak Termasuk Sertifikat Bank 0,5% min 0,5%
Indonesia dan Surat Utang
Pemerintah/Sertifikat Wadiah BI dan surat
PMK-81/PMK.03/2009 jo 219/PMK.011/2012
a. setelah jangka waktu 2 (dua) tahun sampai dengan 3 (tiga) 100% min 100%
5. Macet setelah dikurangi nilai agunan
tahun, ditetapkan paling tinggi sebesar
50% (lima puluh perseratus) dari nilai agunan yang diperkenankan untuk diperhitungkan sesuai
ketentuan.
b. setelah jangka waktu 3 (tiga) tahun, tidak dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurang dalam
pembentukan PPAP
ICON ICON
Jumlah piutang yang digunakan sebagai Dalam hal jumlah cadangan piutang tak
dasar untuk membentuk dana cadangan tertagih seluruhnya atau sebagian tidak
adalah pokok pinjaman yang diberikan dipakai untuk menutup kerugian, jumlah
oleh bank kelebihan cadangan tersebut
diperhitungkan sebagai penghasilan
ICON ICON
Kerugian yang berasal dari piutang yang Dalam hal jumlah cadangan piutang tak
nyata-nyata tidak dapat ditagih tertagih dipakai untuk menutup kerugian
dibebankan pada perkiraan cadangan namun tidak mencukupi, jumlah
piutang tak tertagih BUNGA KREDIT kekurangan cadangan tersebut
CADANGAN NON PERFORMING
diperhitungkan sebagai kerugian
MURNI CADANGAN
KERUGIAN
CASH The Power of PowerPoint | thepopp.com 12
BASIS
PEMBENTUKAN/PEMUPUKAN DANA CADANGAN PIUTANG TAK TERTAGIH (PPAPWD) BANK
KONVENSIONAL/SYARIAH
Dalam hal cadangan piutang tak tertagih seluruhnya atau sebagian tidak
dipakai untuk menutup kerugian, maka jumlah kelebihan cadangan
tersebut diperhitungkan sebagai penghasilan, sedangkan dalam hal jumlah
cadangan tersebut tidak mencukupi, maka kekurangannya diperhitungkan
sebagai kerugian.
Kerugian yang berasal dari piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih
dibebankan pada perkiraan cadangan piutang tak tertagih.
Penghapusan piutang tahun 2014 ternyata Rp 40.000.000, maka
:
Selisih cadangan penghapusan piutang tak tertagih/PPAP
Kelebihan cadangan
1. Biaya – biaya untuk 3M termasuk biaya pembelian bahan, biaya administrasi, premi asuransi, biaya perjalanan, pajak
kecuali PPh, biaya pengolahan limbah, biaya promosi & penjualan, biaya berkaitan dg pekerjaan,dsb.
2. Penyusutan dan amortisasi syarat digunakan untuk usaha atau yang berkaitan dengan 3M.
4. Kerugian atas penjualan harta yang dimiliki WP syarat harta tsb digunakan untuk usaha / 3M
dilampirkan saat
menyampaikan SPT Tahunan
Ada daftar nominatif paling sedikit harus PPh Badan
memuat data penerima berupa nama,
NPWP, alamat, tanggal, bentuk dan jenis
biaya, besarnya biaya, No bukti pemot.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 18
dan besarnya PPh
SUMBANGAN YANG DAPAT DIBIAYAKAN,
BEASISWA, MAGANG, & PELATIHAN
Sumbangan yang dapat dibiayakan meliputi:
WP harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada DJP; dan
Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau instansi pemerintah yang
menangani piutang negara; atau ada perjanjian tertulis dengan debitur yang bersangkutan; atau telah
dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; atau ada pengakuan dari debitur bahwa utangnya
telah dihapuskan
The Power of PowerPoint | thepopp.com 20
PEMBERIAN KREDIT DEBITUR KECIL
BANK KONVENSIONAL/SYARIAH
1 Kredit Usaha Keluarga Prasejahtera (Kukesra), yaitu kredit lunak untuk usaha ekonomi produktif yang
diberikan kepada Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I yang telah menjadi peserta Takesra dan tergabung
dalam kegiatan kelompok Prokesra-OPPKS
Kredit Usaha Tani (KUT), yaitu kredit modal kerja yang diberikan oleh bank kepada koperasi primer baik sebagai
2 pelaksana (executing) maupun penyalur (channeling) atau kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai
pelaksana pemberian kredit, untuk keperluan petani yang tergabung dalam kelompok tani guna membiaya usaha
taninya dalam rangka intensifikasi padi, palawija dan hortikultura
Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana (KPRSS), yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada masyarakat
3
untuk pemilihan rumah sangat sederhana (RSS)
4 Kredit Usaha Kecil (KUK), yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah usaha kecil
5 Kredit Usaha Rakyat (KUR), yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan modal usaha kecil lainnya selain KUK
- KELOMPOK 1 4 THN 25 % 50 %
BERWUJUD
2. BANGUNAN
PERMANEN 20 THN 5 %
TDK PERMANEN 10 THN 10 %
bidang usaha kehutanan, Kel (4), bidang usaha perkebunan tanaman keras (Kel 4) ,
bidang usaha peternakan (Kel 2) sesuai PER 21/PJ/2012
PENENTUAN KELOMPOK HARTA TIDAK BERWUJUD DISERAHKAN KEPADA MANAJEMEN
YANG KEMUDIAN MASA MANFAATNYA DISESUAIKAN DENGAN KELOMPOK TERDEKAT
PADA KELOMPOK HARTA TAK BERWUJUD UU PPh The Power of PowerPoint | thepopp.com 24
Penyusutan Telepon Seluler dan mobil yang
Sedan dan sejenisnya,
digunakan oleh pegawaiperbaikan
tertentu
Pembelian maupun
besar digunakan
pegawai tertentu karena
Bus atau Minibus, Pembelian jabatannya dicatat 50%-nya
maupun perbaikan besar sebagai pembelian aktiva
(capital expenditure) untuk tetap golongan II dan dapat
antar jemput pegawai dicatat dibebankan sebagai biaya
seluruhnya sebagai pembelian melalui penyusutan. Biaya
aktiva tetap golongan II dan service rutin dicatat 50%-
Pembelian HP bagi pegawai
untuk keperluan pekerjaan
sebesar 50% dicatat sebagai
dapat dibebankan sebagai
biaya melalui penyusutan.
Biaya service rutin atas bus
atau minibus tsb dapat
dibebankan seluruhnya
nya saja sebagai biaya.
03
02
pembelian aktiva golongan I dan sebagai biaya
dijadikan biaya melalui
penyusutan. Biaya pulsa dan
servis HP 50%-nya dapat
menjadi biaya perusahaan
01
The Power of PowerPoint | thepopp.com 25
TARIF WP BADAN
No Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif
1 s.d Rp 50.000.000,- 10%
P
A 2 Di atas Rp 50.000.000,- s.d. Rp 100.000.000,- 15%
S
3 Di atas Rp 100.000.000,- 30%
A
L no Lapisan Omset Tarif 2010- 07 2013 Dasar
06 2013 Dst
2009
17
1 s.d 4,8 M 14% 12,5% 1% PP 46/2013
&
31 2 di atas 4,8 M s.d. 50 M Pasal 31E ayat(1)
E
a) s.d. 4,8 M 14% 12,5% (4,8 M / Total Omset)
x PKP
b) Di atas 4,8 M s.d. 50 28% 25% Sisa PKP
M
2010 DST 3 di atas 50 miliar 28% 25% Psl 17 ayat (1) huruf b
Perseroan terbuka dapat memperoleh tarif sebesar 5%
= 25% lebih rendah dari tarif WP badan yang berlaku (Pasal 17
ayat (2b))
Peredaran bruto dalam Pasal 31E ayat (1) UU PPh adalah penghasilan yang diterima
atau diperoleh dari kegiatan usaha sebelum dikurangi biaya 3M dari Indonesia maupun
dari luar Indonesia, meliputi Phslan Yang Bukan OP maupun OP The Power
Final atauof PowerPoint
Non Final | thepopp.com 26
PENGHITUNGAN PPh TERUTANG
1. paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah keseluruhan saham
yang disetor dicatat untuk diperdagangkan di bursa efek di Indonesia;
2. saham sebagaimana dimaksud dalam angka 1 harus dimiliki oleh paling
sedikit 300 (tiga ratus) Pihak;
3. masing-masing Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 2 hanya boleh
memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang
ditempatkan dan disetor penuh; dan
4. ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka 1, angka 2, dan angka 3
harus dipenuhi dalam waktu paling singkat 183 (seratus delapan puluh tiga)
hari kalender dalam jangka waktu 1 (satu) Tahun Pajak.
Dalam hal Wajib Pajak baru berupa Wajib Besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal
Pajak badan yang mempunyai kewajiban 25 untuk Wajib Pajak bank adalah sebesar
membuat laporan berkala, besarnya angsuran PPh yang dihitung berdasarkan penerapan tarif
PPh Pasal 25 adalah sebesar PPh yang dihitung umum atas laba-rugi fiskal menurut laporan
berdasarkan penerapan tarif umum atas proyeksi keuangan triwulan terakhir yang disetahunkan
laba-rugi fiskal pada laporan berkala pertama dikurangi Pajak Penghasilan Pasal 24 yang
yang disetahunkan, dibagi 12 dibayar atau terutang di luar negeri untuk tahun
pajak yang lalu, dibagi 12
35
Koreksi Fiscal
Positif
DJP
Penerimaan PPh ↑
Pendapatan ↑
Beban ↓
Negatif
DJP
Penerimaan PPh ↓
Pendapatan ↓
Beban ↑
WAKTU
Penyusutan/ Amortisasi
Penyisihan/
Akrual
Penilaian Persediaan
Kewajiban Kontinjensi
Neraca
BEDA
WAKTU Lap L/R
PPh 22 PPN
JUMLAHKAN
SELAMA
SETAHUN KONFIRMA
SI
SPT Masa PPh 21 Jan-Des SPT Masa PPh Pot-Put Lawan Transaksi
Total Objek Pemot PPh 21 700.000.000 Total Pemotongan PPh 22/23 2.100.000
Cara Mengakumulasikan Pemot PPh 21
Total Objek Pemot PPh 21-Pegawai Tetap SPT Masa PPh 21 Des
Total Objek Pemot PPh 21-Bukan Pegawai SPT Masa PPh 21 Jan- Des
Akumulasi Satu Masa
Setahun
Satu Masa
Pajak yg Dibayar Jan 2015
PPh 21/26 Des 2014