Anda di halaman 1dari 21

TAHAP

PENGEMBANGAN
FILM KARTUN
Faried Hermawan, M.Kom.
• PENGEMBANGAN
• PRA PRODUKSI
• PRODUKSI
• PASCA PRODUKSI
PROSES PRODUKSI FILM KARTUN
• TAHAP PENGEMBANGAN
• Ide dilemparkan
• Treatment (naskah) ditulis
• Storyboard digambar
• Suara artis direkam
• Editorial mulai membuat “reel”.
• TAHAP PRA PRODUKSI
• Departemen Art membuat “look and feel”
• Model dibuat dan diberi artikulasi
• “Set” diberi pakaian
• Bidikan kamera di lay out.
• TAHAP PRODUKSI
• Bidikan kamera dianimasikan
• Set dan karakter diberi bayangan
• Pencahayaan melengkapi penampilan
• Data dirender
• TAHAP PASCA PRODUKSI
• Editing untuk sentuhan akhir
• IDE DILEMPARKAN
• Di Pixar, ide cerita di
lemparkan kepada
yang lainnya dalam
tim pengembangan
dengan
mempertimbangkan
nilai jual film.
• Tantangan utamanya
adalah bagaimana
mendapatkan orang
(investor) yang
percaya dan
menghasilkan peluang
dengan ide tersebut.
• TREATMEN DITULIS
• Treatment merupakan
suatu dokumen ringkas
yang merupakan ringkasan
dari ide cerita utama
• Kadangkala, banyak
treatmen dalam ide yang
sama dikembangkan agar
menemukan
keseimbangan antara ide
yang kuat dan munculnya
peluang ide yangakan
ditambahkan di kemudian
oleh pengembangan dan
storyboard artist.
• STORYBOARD DIGAMBAR
• Storyboard seperti versi buku
komik yang dibuat-tangan untuk
film dan menyediakan cetak-biru
dari action dan dialog.
• Masing-masing storyboard artist,
menerima halaman naskah dan/atau
“sebuah beat outline,”sebuah peta
perubahan emosi karakter yang
dibutuhkan untuk melihat melalui
actio.
• Penggunaan ini sebagai panduan,
artis membayangkan urutan yang
mereka tetapkandan
menggambarnya dan kemudian
dimintakan pendapat dari
sutradara.
• SUARA AKTOR/AKTRIS DIREKAM
• Pertama, suara “seadanya” sementara direkam
untuk membuat “Reels” (langkah ke-5).
• Kemudian, pada saat cerita dan Storyboard lebih
panjang, aktor/aktris profesional merekam suara
karakter, membaca naskah dan sambil melakukan
improvisasi.
• Aktor/aktris membaca beberapa baris dengan cara
yang berbeda, dan pembacaan yang paling baik
akhirnya dibuat animasi.
• Suara yang “seadanya” yang sudah bagus,
kadangkala tidak diganti.
• EDITORIAL MULAI MEMBUAT REELS
• Sebuah “Reel” merupakan video (animasi) dari
serangkaian storyboard yang telah dibersihkan
yang berdiri sendiri, tanpa dilemparkan ke orang
untuk menceritakan cerita.
• Kemudian, pada saat cerita dan Storyboard lebih
panjang, aktor/aktris profesional merekam suara
karakter, membaca naskah dan sambil melakukan
improvisasi.
• Aktor/aktris membaca beberapa baris dengan cara
yang berbeda, dan pembacaan yang paling baik
akhirnya dibuat animasi.
• Suara yang “seadanya” yang sudah bagus,
kadangkala tidak diganti.
Proses Pembuatan Cerita
a. Ide
Adalah Sesuatu yang ingin kita ciptakan
setelah melihat atau memperhatikan
lingkungan.
b. Proses pengembangan ide
Proses pengembangan ide adalah suatu
langkah untuk memproses ide yang telah kita
dapatkan untuk menjadi sebuah cerita baik
untuk komik, novel, film, sinetron atau animasi.
c. Tema.
Tema adalah suatu pesan yang akan kita
sampaikan kepada audiens ketika mereka
nanti menonton atau membaca karya kita.
Script writer, Creator dan
Pembuat cerita.
• Creator adalah seseorang atau
sekelompok orang yang menciptakan
suatu cerita atau karya.
• Pembuat cerita adalah seseorang yang
membuat alur cerita dan unsur-unsur
cerita.
• Pembuat naskah (Scriptwriter) adalah
Seseorang atau sekelompok orang yang
bertugas untuk menulis dan mencatat
naskah dalam sebuah film baik itu film
biasa atau animasi..
STRUKTUR CERITA
DRAMATIS

• TEMA : Apa yang ingin disampaikan


dalam cerita
• PLOT : Bagaimana cerita mengalir ke
depan dan berkembang.
• KARAKTER : Bagaimana seseorang
berbeda dari yang lainnya dan
bagaimana masing-masing
bereakti terhadap situasi yang
terjadi
• LINGKUNGAN : Tempat adegan terjadi
Karakter
a. Tokoh Protagonis / Tokoh Utama.
Adalah tokoh yang biasanya menjadi “pahlawan”
dalam cerita dan ditempatkan sebagai tokoh
utama, Kepribadiannya cenderung baik hati, suka
menolong pokoknya “All Around Good guy.”
b. Tokoh Antagonis.
Adalah tokoh yang biasanya menjadi “penjahat”
atau lawan dari tokoh Protagonis, kepribadiannya
adalah lawan dari kepribadian tokoh Protagonis.
c. Tokoh Grey (Abu-abu).
Adalah tokoh yang tidak jelas apakah Protagonis
atau Antagonis biasanya kepribadiannya
cenderung kejam dalam bertindak tetapi
berdasarkan alasan yang benar.
Setting Lokasi.

Setelah membuat karakter maka kita juga harus


menentukan tempat, tahun sebagai latar belakang
cerita kita, disini kita menentukan secara mendetil
tempat (Pulau, daerah, lokal atau regional), tempat
tinggal, kantor, sekolah (interior dan exterior) dan
lingkungannya agar memudahkan background
artist.
JENIS KONFLIK DRAMATIS

AREA UMUM KONFLIK


• Budaya sama vs budaya berbeda
• Ideologi sama vs ideologi berbeda
• Ideal vs rasional
• Perasaan vs pikiran
• Berpikir bijaksana vs realitas
• Sosial vs individual
• Kebaikan vs kejahatan
• Kaya vs miskin
JENIS KONFLIK DRAMATIS

AREA KHUSUS KONFLIK


• Agama • Kewenangan
• Alam • Kekuasaan
• Anggota keluarga • Lingkungan
• Birokrasi • Moral
• Diri sendiri • Pemerintah
• Gaya hidup • Prinsip
• Kawan • Sahabat
• Keadaan • Sistem sosial
• Kebenaran • Tekanan pasangan
• Kepercayaan • Teman sekelas
• Kesamaan • Tetangga
• Kekuasaan
DRAMATURGI KLASIK

• PERKENALAN : yang mengatur konteks


dalam adegan yang terjadi
• TITIK BANGKIT : munculnya
krisis yang pertama
• PENINGKATAN KETEGANGAN : konflik
dan kesulitan meningkat
• KLIMAKS : terjadinya krisis terbesar
atau titik belok
• PEMECAHAN : Pahlawan masuk dalam
kesulitan dan menang atau
kalah
DRAMATURGI KLASIK
Klimaks
(krisis terbesar)

Penurunan
ketegangan
Peningkatan
ketegangan
Baik
Konsekuensi (Pahlawan
Krisis terbesar Selamat)

Peningkatan Pemecahan
konflik
Jelek
(Pahlawan
Perkenalan Mati)
(suasana) Titik bangkit
(krisis yang pertama)
STRUKTUR CERITA
NONDRAMATIS

• LAPORAN BERITA :
• DOKUMENTER :
dari produk komersial
• VIDEO INSTRUKSIONAL KOMPLEKS :
beberapa prosedur medis

Anda mungkin juga menyukai