BENTUK BADAN
HUKUM BANK
DAN
PERSYARATAN
Materi Pokok
Bentuk Badan 01
Hukum Bank
Persyaratan dan 02
Prosedur Pendirian
Bank
BENTUK BADAN Ada 3 badan hukum yang boleh
HUKUM BANK mendirikan bank
2. Koperasi
• Ekuitas koperasi adalah simpanan pokok anggota, tidak dapat dipindahtangankan, dan
dapat diambil apabila anggota keluar dari koperasi.
• Kekayaan bersih koperasi adalah simpanan pokok, simpanan lain, pinjaman-pinjaman, dan
penyisihan hasil usaha termasuk cadangan serta ekuitas donasi (SAK ETAP, 2009: 104-
105).
• Menurut UU Perkoperasian No. 25 Tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar asas kekeluargaan.
BENTUK BADAN
HUKUM BANK
2. Koperasi
Nilai yang mendasari d. Demokrasi Nilai yang diyakini anggota
kegiatan koperasi: e. Persamaan koperasi:
a. Kekeluargaan f. Berkeadilan a. Kejujuran
b. Menolong diri g. Kemandirian b. Keterbukaan
sendiri c. Tanggung jawab
c. Bertanggung jawab d. Kepedulian terhadap orang lain
Terdapat 2 tahap 2
2. Persyaratan Umum Berdasarkan SK Direksi BI No.
32/33/Kep/Dir tentang Bank Umum
tanggal 12 Mei 1999.
1 2 3 4
Tujuan OJK
• Mampu membuat seluruh kegiatan di sektor jasa keuangan melaksanakan tugasnya
secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel.
• Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil.
• Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Tugas OJK OTORITAS JASA
Melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap:
1. Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan dan non perbankan. KEUANGAN
2. Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal.
3. Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga
pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Wewenang OJK
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, wewenang OJK:
1. Menetapkan peraturan pelaksanaan UU.
2. Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
3. Menetapkan peraturan dan keputusan OJK.
4. Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan.
5. Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK.
6. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu.
7. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuer pada LJK.
8. Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban.
9. Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan.
OTORITAS JASA
Wewenang OJK KEUANGAN
Untuk melaksanakan tugas pengawasan, wewenang OJK:
1. Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan.
2. Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala
Eksekutif.
3. Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan
tindakan lain terhadap LJK.
4. Memberikan perintah tertulis kepada LJK dan/atau pihak tertentu.
5. Melakukan penunjukan pengelola statuer.
6. Menetapkan penggunaan pengelola statuer.
7. Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran.
8. Memberikan dan/atau mencabut:
a) Izin usaha
b) Izin orang perseorangan
c) Efektifknya pernyataan pendaftaran
d) Surat tanda terdaftar
e) Persetujuan melakukan kegiatan usaha
f) Pengesahan
g) Persetujuan atau penetapan pembubaran
h) Penetapan lain sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan sektor jasa keuangan.
Dewan Komisioner OTORITAS
Adalah pimpinan tertinggi OJK yang bersifat kolektif dan kolegial. Susunannya: JASA
KEUANGAN
1. Ketua merangkap anggota
2. Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota
3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota
5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan,
dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota
6. Ketua Dewan Audit merangkap anggota
7. Anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan konsumen
8. Anggota Ex-officio dari BI yang merupakan anggota Dewan Gubernur BI
9. Anggota Ex-officio dari Kemenkeu yang merupakan pejabat setingkat eselon I
Kemenkeu
Bank Anggota OJK OTORITAS JASA
1. Bank Central Asia (BCA) KEUANGAN
2. Bank Mandiri
3. Bank Permata
4. Bank Negara Indonesia (BNI)
5. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
6. Bank OCBC NISP
7. Bank Bukopin
8. Bank CIMB Niaga
9. Bank Tabungan Negara (BTN)
10. Bank Mega
11. Bank Danamon
12. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)
13. Bank Internasional Indonesia (BII)