Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI LEMBAGA/INSTANSI

PEMERINTAH

PERSAMAAN AKUNTANSI, KONSEP DEBET


KREDIT, SALDO NORMAL AKUN, BAS, DAN
PAJAK INSTANSI
MATERI
POKOK 01 PERSAMAAN AKUNTANSI

02 KONSEP DEBET DAN KREDIT

03 SALDO NORMAL AKUN

04 BAGAN AKUN STANDAR (BAS)

05 PAJAK INSTANSI PEMERINTAH


PERSAMAAN AKUNTANSI

Hubungan antara aset, kewajiban, dan ekuitas dinyatakan dalam persamaan


berikut:
1. Aset = Kewajiban + Ekuitas
2. Aset = Kewajiban + Ekuitas + (Pendapatan – Beban)
3. Aset + Beban = Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan

a) Aset : sumber daya ekonomi yang dikuasai/dimiliki pemerintah daerah dan


diharapkan memberikan manfaat dimasa yang akan datang.
b) Kewajiban : utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah.
c) Ekuitas : kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban pemda.
d) Pendapatan : hak pemda yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
e) Beban : penurunan manfaat ekonomi dalam periode pelaporan yang menurunkan
ekuitas, dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya
kewajiban.
KONSEP DEBET DAN KREDIT

Debet (Dr) Kredit (Cr)

Merupakan sisi kiri dan Merupakan sisi kanan dan


yang berada di sisi kiri yang berada pada sisi
adalah kelompok Aset. kanan adalah kelompok
Kewajiban dan Ekuitas.
SALDO NORMAL AKUN
BAGAN AKUN STANDAR (BAS) Struktur BAS ada 5 level,
yaitu :
X X X XX XX

 BAS adalah daftar kodefikasi dan klasifikasi Level 5 : kode


terkait transaksi keuangan yang disusun rincian obyek
secara sistematis sebagai pedoman dalam Level 2 : kode kelompok
pelaksanaan anggaran dan pelaporan Level 1 : kode akun
keuangan Satker. Level 3 : kode jenis
 BAS digunakan dalam pencatatan transaksi
pada buku jurnal, pengklasifikasian pada Level 4 : kode obyek
buku besar, pengikhtisaran pada neraca saldo,
dan penyajian pada laporan keuangan. Kode akun ada 9 jenis, yaitu :
 Akun 1 : aset
 Akun 2 : kewajiban
 Akun 3 : ekuitas
 Akun 4 : pendapatan – LRA
 Akun 5 : belanja
 Akun 6 : transfer
 Akun 7 : pembiayaan
 Akun 8 : pendapatan – LO
 Akun 9 : beban
PAJAK INSTANSI PEMERINTAH
Bendahara Pengeluaran merupakan salah satu yang ditunjuk menjadi Wajib
Pungut PPh dan pajak lainnya berdasarkan Permenkeu RI No.
64/PMK.05/2013.
Jenis pajak yang dipungut:

1. PPh Pasal 21 Tidak Final


a) Penghasilan tetap dan teratur setiap bulan diterima oleh Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI dan POLRI, dan pensiunannya
dikenakan PPh Pasal 21 Tidak Final namun ditanggung pemerintah.
b) Penghasilan teratur dan tidak teratur yang diterima Selain Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI, POLRI, dan pensiunannya
dikenakan Pajak Pasal 21 Tidak Final dan dipotong dari pembayaran.

2. PPh Pasal 21 Final


• Pembayaran honorarium atau imbalan tidak tetap dan
teratur lainnya yang menjadi beban APBN atau APBD
dan dibayarkan kepada PNS termasuk CPNS, Pejabat,
Anggota TNI/POLRI, dan pensiunannya dikenakan PPh
Pasal 21 Final dan dipotong dari pembayarannya dengan
tarif :
PAJAK INSTANSI PEMERINTAH
Jenis pajak yang dipungut:

3. Pajak atas Belanja Barang


• Setiap transaksi belanja barang dipungut:
a) PPh Pasal 22 sebesar 1,5% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) apabila Pembelian barang
melebihi jumlah Rp 2.000.000,- termasuk PPN
b) PPN 10% apabila pembayaran melebihi jumlah Rp 1.000.000,- termasuk PPN.
4. Pajak atas Belanja Jasa
• Setiap transaksi belanja jasa dipungut:
a) PPh Pasal 23 sebesar 2% dari DPP, kecuali ada Surat Keterangan Bebas (SKB) PPh Pasal 23
b) PPN 10% apabila pembayaran melebihi jumlah Rp 1.000.000,- termasuk PPN.

Anda mungkin juga menyukai