Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.

L DENGAN
KASUS PROSES POLA FIKIR : WAHAM

Disusun Oleh:
RAJA AINI NURANI
736080729044
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
I. IDENTITAS
Inisial : Tn.L (P) Tanggal pengkajian: 26-6-2021
Umur : 37 Tahun Informan : Tn. R
Alamat lengkap: perum suka maju, blok L 2A, Tembesi Sagulung
II. ALASAN MASUK
Klien mengatakan merasa cemas berlebihan sejak paman nya meninggal 1 tahun yang lalu
akibat covid, saat cemas klien akan merasa sulit untuk bernafas dan asam lambung naik,klien
selalu menganggap orang yang datang kerumahnya akan membawa kabar buruk,klien
mengunci rumah dan menggembok pagar setiao hari agar anak-anak nya tidak main keluar
rumah, klien takut untuk berinteraksi dengan orang lain. klien sudah pernah beberapa kali
berobat di klinik dan diberi obat asam lambung tetapi tidak sembuh,lalu tetangga klien
menganjurkan untuk kontrol ke dokter jiwa di RSUD,awal nya klien menolak namun setelah
diberi penkes klien memtuskan untuk kontrol ke dokter jiwa,saat kontrol klien diberi obat
racikan. Klien kontrol setiap bulan ke RSUD Embung Fatimah Batam.
III. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?
Tidak Pernah
2. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
tidak ada
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
kehilangan anggota keluarga karena covid19
IV. Fisik
Tanda-tanda vital : TD : 100/70 mmHg Nadi : 84 x/i
Suhu : 36,5 c Pernafasan : 22 x/i
2. Ukuran : TB : 155 cm BB : 56 kg
3. Keluhan fisik :
Jelaskan : pasien tidak memiliki keluhan kesehatan fisik

V. Psikososial
1. Genogram

Jelaskan : Pasien merupakan anak ke 2 dari 7 bersaudara


2. Konsep Diri
Citra tubuh : Pasien menyukai seluruh tubuhnya
Identitas diri : Pasien merupakan anak ke 2 dari 7 bersaudara
Peran diri : Pasien berperan sebagai istri dan ibu di dalam keluarganya
Ideal diri : Keluarga pasien berharap pasien cepet dapat sebuh dan tidak
mengkonsumsi obat
3. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat : suami dan anak-anaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Pasien tidak mengikuti
kegiatan di masyarakat, hanya dirumah saja (sejak covid19)
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :klien takut untuk
berinteraksi dengan orang lain karena takut terpapar virus corona.
VI. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Pasien menganut agama kristen
b. Kegiatan ibadah : Klien sudah tidak pernah beribadah ke gereja

VII. Status Mental


1. Penampilan
a. Penampilan rapi
b. Pengguanaan pakaian pasien sesuai
c.Cara berpakaian tampak simple
2. Pembicaraan : klien mampu menjawab apa yang di tanyakan
3. Aktivitas motorik :
4. Alam perasaan : klien ketakutan saat akan berinteraksi dengan orang lain
5. Afek : emosi klien sejalan dengan apa yang dibicarakan
6. Interaksi selama wawancara : klien sangat kooperatif saat diajak berbicara, klien
mampu menjawab saat diberi pertanyaan, klien juga mampu menceritakan
keluhannya.
7. Persepsi : -
8. Proses / Arus pikir : pembicaraan yang diulang ulang
9. Isi pikir : klien memiliki rasa cemas yang berlebihan terhadap penularan virus corona
10. Tingkat kesadaran : Pasien memiliki kesadaran penuh (composmentis)
11. Memori : klien memiliki daya ingat yang sangat baik
12. Tidak konsentrasi dan berhitung : Pasien tampak mampu berkonsentrasi
13. Kemampuan penilaian : gg kemampuan penilaian ringan
14. Daya tilik diri : mengingkari penyakit yang diderita

-Pemeliharaan kesehatan : klien kontrol di RSUD Embung Fatimah


ANALISA DATA
DATA MASALAH

DS: Proses fikir : Waham


- Klien mengatakan merasa memiliki rasa cemas yang
berlebihan sejak kehilangan paman nya setahun lalu
karena covid19
- Klien mengatakan saat cemas klien sulit bernafas
dan asam lambung naik
- Klien mengatakan tidak bisa berinteraksi dengan
orang lain karena merasa takut, klien bahkan
mengunci pintu dan mengembok pagar agar anak-
anaknya tidak main keluar.
- Klien mengatakan mengkonsumsi obat racikan yang
diresepkan oleh dokter jiwa RSUD Embung Fatimah
DO:
- Pasien tampak merasa cemas saat dikunjungi
- Pasien tampak didampingi keluarga saat
diwawancara
- Pasien tampak kooperatif saat di ajak berbicara dan
mampu menjawab pertanyaan dengan baik.
INTERVENSI
Diagnosa Perencanaan Intervensi
Tujuan Kriteria Hasil
Gangguan 1. Pasien dapat Setelah 2-6 kali SP 1 :
proses fikir : berorientasi pertemuan : Bina hubungan saling percaya
waham dengan realitas Pasien mampu - Mengucapkan salam teraupetik
secara mengontrol pk - Berjabat tangan
bertahap dengan cara: - Menjelaskan tujuan interaksi
2. Pasien dapat 1. Klien mampu SP 2 :
memenuhi mempertahankan Bantu orientasi realitas
kebutuhan aktivitas sehari- - Tidak mendukung/membantah waham
dasar hari pasien
3. Pasein mampu 2. Kebutuhan klien - Yakinkan pasien dalam keadaan aman
berinteraksi terpenuhi - Obs pengaruh waham dalam aktivitas
dengan orang 3. Klien dapat sehari-hari
lain dan berbicara dengan - Berikan pujian bila penampilan dan
lingkungan realitas orientsi pasien sesuai dengan realitas
4. Pasien SP 3 :
menggunakan Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional
obat dengan yang tidak terpenuhi sehingga menimbulkan
prinsip 5 benar kecemasan
- Tingkatkan aktivitas yang dapat
memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional
- Berdiskusi ttg kemampuan positif yg
dimiliki
- Bantu melakukan kemampuan yg
Hari/ NO Implementasi Evaluasi TTD
Tgl DX
Senin 1 SP 1 S:
28/6/2 Bina hubungan saling percaya - pasien mengatakan cemas saat
1 - Mengucapkan salam teraupetik akan berinteraksi dengan orang
- Berjabat tangan lain
- Menjelaskan tujuan interaksi - Pasien mengatakan sudah
mulai bisa melawan rasa
cemas nya, namun cemas nya
masih sering datang
- Pasien mengatakan bersedia
untuk dikunjungi selama 2-3
kali seminggu

O:
- Pasien tampak cemas saat
dikunjungi
- Pasien tampak mendengarkan
dengan baik
- Pasien tidak sulit diajak
berkomunikasi
- Pasien tampak kooperatif saat
diajak berbicara
A : Masalah belum teratasi

Anda mungkin juga menyukai