Anda di halaman 1dari 28

‫س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِحيم‬

ْ ‫ِب‬

Rayno Dwi Adityo

KONSTRUKSI HUKUM
SILA DALAM PANCASILA
Contoh Nabi
Muhammad

Piagam Perjanjian
Madina Hudaibiyah

Pancasila
Piagam Madinah:

1. Kebebasan
Beragama.
2. Hak Asasi
Manusia.
Pancasila
3. Negara
Majemuk/Pluralist
ik
Sila Ke 1 Piagam Djakarta Pembukaan Perjanjian
“Ketuhanan, dengan Hudaibiyah
kewajiban menjalankan Bismilah Ar-Rahman Ar-
syarii’at Islam bagi Rahim
Pemeluk-pemeluknya” Inilah perjanjian yg disetujui
oleh Muhammad Rasulullah

Pembukaan Perjanjian
Hidaibiyah
Sila Ke 1 Pancasila
Bismillah
“Ketuhanan Yang Maha
Inilah perjanjian yg disetujui
Esa”
oleh Muhammad Ibn
Abdullah
Ki Bagus Hadikoesumo
Ketuhanan Yang
Maha Esa

Ketuhanan
Esensi Tauhid

..Yang Maha Esa


Sila Ke 1
KETUHANAN YANG MAHA ESA
Nilai-nilai Yang Terkandung Pada Sila Ke
1
 Keyakinan terhadap adanya Tuhan
Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya
Yang Maha Sempurna, yakni Maha
Kasih, Maha Kuasa, Maha Adil, Maha
Bijaksana, dan lain-lain sifat yg suci;
 Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, yakni menjelankan semua
perintah-NYA dan menjauhi segala
larangannya
Pengamalan Pancasila Sila ke I sebagai Pandangan
Hidup Bangsa TAP MPR/No.II/MPR/1978

 Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang


Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
 Hormat menghormati & bekerjasama
anta pemeluk agama dan penganut-
penganut kepercayaan yg berbeda beda
sehingga terbina kerukunan hidup.
 Saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadat sesuai dengan
agama dan kepercayaannya.
 Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan kepada orang lain.
 Bagaimana Konstruksi Kebebasan
Beragama yg diamanatkan konstitusi?
sejauh mana?apakah hanya satu agama
saja?
 Apakah Indonesia dalam perspektif HAM
terkait Kebebasan Beragama Menganut
HAM Mutlak atau HAM relatif (terbatas)?
dapat sebebas bebasnya dalam
menjalankannya seperti fenomena gavatar
dsb.
Pembukaan UUD 1945

..Maka disusunlah Kemerdekaan


Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia yang terbentuk
dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan dengan
Pancasila
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan Yang Adil
dan Beradab, Persatuan Indonesia
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Hirarki Perundang-Undangan (Pasal 7 ayat 1 UU
No. 12/2011 Tentang Pembentukan Per-UU-an)
Pembukaan
UUD 1945

UUD 1945

Ketetapan MPR
Pancasila

UU/PERPU

PP
Sila Ke 1
PerPres
Pasal 29 UUD 1945
1. Negara berdasar atas Ketuhanan
Yang Maha Esa Perda Prov
2. Negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk
Perda Kab/Kota
agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agama
dan kepercayaannya itu.
Jaminan Kebebasan
Beragama

Sila ke 1 Pancasila dalam


Pembukaan UUD 1945 &
Pasal 29 ayat 1 dan 2 UUD
1945

Penjelasan Pasal 1 Paragraf ke 1, ke 3,


dan ke 4 UU No. 1 Tahun 1965 Tentang
Pencegahan Penyalahgunaan Dan/Atau
Penodaan Agama
Piagam Madinah Penjelasan Pasal 1 Paragraf 1, 3, 4 UU
No. 1Tahun 1965 PNPS 1965

1. Pasal 1  sesungguhnya mereka 1. Penjelsan Pasal 1 Paragraf


adalah satu umat di antara umat- 1.....Agama-agama yang dipeluk
umat (komunitas) umat lain. oleh Penduduk Indonesia adalah
2. Pasal 25 Kaum Yahudi dari Bani Islam, Kristen, Katholik, Hindu,
‘Auf adalah satu umat dengan Budha, dan Khonh Hucu.
mukminin. Bagi kaum Yahudi 2. Penjelasan Pasal 1Paragraf 3ini
agama mereka, dan bagi kaum tidak berarti agama-agama lain,
muslimin agama mereka. misalnya: Yahudi, Zarasustrian,
Kebebasan ini berlaku juga bagi Shinto, Taoism dilarang di
sekutu-sekutu mereka masing- Indonesia. Mereka mendapat
masing kecuali bagi orang yg jaminan yg diberikan pasal 29
zalim dan berbuat jahat. ayat 2 sejauh tidak melanggar
Hukumannya akan menimpa ketentuan peraturan ini.
dirinya dan keluarganya. 3. Pnjlsan Psl 1 Paragraf 4 Aliran
3. Pasal 40 orang yg mendapat kebatinan, Pemerintah berusaha
jaminan (diperlakukan) seperti diri menyalurkan nya kearah
penjamin, sepanjang tidak bertindak pandangan yg sehat dan kearah
merugikan dan tidak berkhianat. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Contoh Produk Hukum Dengan Nilai
Islam
 UU No. 1Tahun 1974 Tentang Perkawinan salah
satusyarat Poligami.
 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang
Nomor 50 Tahun 2009 Perubahan Kedua Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
 Kompilasi Hukum Islam (KHI) berdasarkan Instruksi
Presiden RI Nomor 1 Tahun 1991 tanggal 10 Juni 1991
dan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 154 Tahun
1991tentang Pelaksanaan Inpres Nomor 1 Tahun 1991.
 Undang-undang RI Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf;
 Kompilasi Hukum Ekonomi Islam (KHES) berdasarkan
PERMA RI No 2 Tahun 2008.
 Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 1999
dan Undang-undang RI Nomor 13 Tahun
2008 tentang Penyelenggarakan Ibadah
Haji;
 Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2008
tentang Surat Berharga Syariah Negara;
 Undang-undang RI Nomor 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah;
 Undang-undang RI nomor 23 Tahun 2011
Tentang Pengelolaan Zakat.
Kriteria Pembatasan Kebebasan
Termasuk dalam hal Beragama

UU No. 1Tahun 1965 PNPS


1965
Pasal 28 J UUD 1945
Pencegahan Penyalahgunaan
Dan/atau Penodaan Agama
Pendapat Pakar Terkait Psl 28 J UUD 1945
 Dalam sidang MK uji materill Psl 284,285,292 KUHP,
Tanggal 23/08/2016 Hakim MK Patrialis Akbar
Kebebasan HAM di negara kita memang ada
pembatasan.
(http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=d
ownload.Risalah&id=8761
.)
 Tujuan HAM di Indonesia adalah menghormati HAM
Pihak Lain.
 Pasal 28 J UUD 1945 sebagai kunci pasal HAM dalam
BAB HAM Psl 28 dan UU No. 39 Tahun 1999.
 Mahfud MD Pembatasan HAM dengan UU
(https://m.tempo.co/read/news/2010/02/16/063226157/mk
-pembatasan-ham-harus-diatur-undang-undang)
Pasal 28 J UUD 1945
 Ayat 1 Setiap orang wajib menghormati hak asasi
manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Ayat 2 Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yg ditetapkan dengan UU dengan
maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yg adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokrartis.
UU No. 1Tahun 1965 PNPS 1965
Pencegahan Penyalahgunaan Dan/atau Penodaan Agama

 Pasal 1tentang larangan penafsiran yg


menyimpang.
 Pasal 2tentang peringatan yg diberikan oleh
pemerintah (menteri, dsb).
 Pasal 3tentang penjatuhan pidana 5 th bagi
pelanggar pasal 1.
 Pasal 4tentang perubahan pasal 156a KUHP
terkait permusuhan, penyalahgunaan, dan
penodaan agama dan dengan maksud tidak
menganut agama apapun juga.
 Pasal 5Keberlakuan UU.
Pengamalan Pancasila Sila ke 2 sebagai Pandangan
Hidup Bangsa TAP MPR/No.II/MPR/1978

 Sila II: Kemanusiaan yang Adil dan


Beradab.
 Mengakui persamaan derajat,
persamaan hak, dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia.
 Saling mencintai sesama manusia.
 Mengembangkan sikap tenggang rasa.
 Tidak semena-mena terhadap orang
lain.
 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
 Gemar melakukan kegiatan
kemanusiaan.
 Berani membela kebenaran dan
keadilan.
 Sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
Pengamalan Pancasila Sila ke 3 sebagai Pandangan
Hidup Bangsa TAP MPR/No.II/MPR/1978
 Sila ke III: Persatuan Indonesia.
 Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
 Rela berkurban untuk kepentingan bangsa dan
negara.
 Cinta tanah air dan bangsa.
 Bangga sebagai bangsa Indonesia dan ber-Tanah
Air Indonesia.
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa yg Berbhineka Tunggal Ika.
Pengamalan Pancasila Sila ke 4 sebagai Pandangan
Hidup Bangsa TAP MPR/No.II/MPR/1978
 Sila Ke IV: Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
 Mengutamakan kepentingan negara dan
masyarakat.
 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama.
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi
oleh semangat kekeluargaan.
 Dengan itikad baik dan rasa tanggung
jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat
dan sesuai dengan hati nurani yg luhur.
 Keputusan yg diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung
tinggi harkat martabat manusia serta nilai-
nilai kebenaran dan keadilan.
Pengamalan Pancasila Sila ke 5 sebagai Pandangan
Hidup Bangsa TAP MPR/No.II/MPR/1978
 Sila ke V: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
 Mengembangkan perbuatan-perbuatan yg luhur yg
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotongroyongan.
 Bersikap adil.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak-hak orang lain.
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
 Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
 Tidak bersifat boros.
 Tidak bergaya hidup mewah.
 Tidak melakukan perbuatan yg
merugikan kepentingan umum.
 Suka bekerja keras.
 Menghargai hasil karya orang lain.
 Bersama-sama mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.
TRIMAKASIH
WASALAMU’ALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai